Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
BAB II
KONSEP MEDIK

A. PENGERTIAN KALA I
Kala I Persalinan didefinisikan sebagai permulaan kontraksi persalinan sejati, yang
ditandai oleh perubahan servik yang progresif dan diakhiri dengan pembukaan lengkap
(10 sentimeter). Hal ini dikenal sebagai tahap pembukaan serviks. (Varney, 2004).
Kala I persalinan ditandai dengan keluarnya lender bercampur darah karena serviks
mulai membuka dan mendatar. Darah yang berasal dari pecahnya pembuluh darah
kapiler sekitar kanalis servikalis karena pergeseran-pergeseran, ketika serviks
mendatar dan membuka. (Rohani, dkk, 2011).
Kala 1 adalah proses dimulainya dari saat persalinan mulai sampai pembukaan
lengkap (10cm). (Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatus,2009).
Kala I adalah kala pembukaan yang berlangsung antara pembukaan nol sampai
pembukaan lengkap. Lama kala I untuk primigravida berlangsung 12 jam sedangkan
multigravida 8 jam. (Manuaba, 2010; 173).
B. TAHAP DALAM KALA I
Kala satu persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus atau dikenal dengan
“his” yang teratur dan meningkat (baik frekuensi maupun kekuatannya) hingga serviks
berdilatasi hingga 10 cm (pembukaan lengkap) atau kala pembukaan berlangsung dari
mulai adanya pembukaan sampai pembukaan lengkap. Pada permulaan kala satu, his
yang timbul tidak begitu kuat sehingga ibu masih koperatif dan masih dapat berjalan-
jalan. Kala satu persalinan dibagi menjadi tiga fase, yaitu:
a. Fase laten
1) Pembukaan servik 0 cm (awal) sampai 5 cm (akhir).
2) Kontraksi tidak teratur dan kemajuan dari teratur menjadi ringan ke sedang,
durasi 5 sampai 30 menit terpisah, 30 sampai 45 detik.
3) Pembukaan dan penipisan servik sebagian.
4) Pecahnya membrane/ketuban secara spontan (SROM) atau pecahnya
membran/ketuban buatan (AROM).
5) Ibu banyak berbicara dan bersemangat.
b. Fase aktif : Tahap 1 berakhir 8 sampai 20 jam (primigravida) atau 2 sampai 14 jam
(multigravida/multipara) setelah mencapai fase ini.
1) Pembukaan servik 4 cm (awal) sampai 7 cm (akhir)
2) Kontraksi tidak teratur, sedang menjadi kuat, durasi 3 sampai 5 menit
terpisah, 40 sampai 70 detik.
3) Servik membuka 7 cm dengan penipisan servik yang cepat.
4) Dimulainya penurunan janin.
5) Ibu menjadi sangat cemas dan gelisah seiring dengan kontraksi yang
intensif; perasaan ketidaberdayaan mungkin dilaporkan.
c. Fase transisi : Berakhir saat pembukaan lengkap pada 10 cm
1) Pembukaan serviks 8 sampai 10 cm.
2) Kontraksi teratur, kuat menjadi sangat kuat, durasi 2 sampai 3 menit
terpisah, 45 sampai 90 detik.
3) Ibu lelah, marah, gelisah dan merasa tidak berdaya dan tidak mampu
menangani persalinan (ini adalah fase tersulit dalam persalinan).
4) Mual dan muntah dan sensasi kebutuhan untuk memiliki gerakan usus
mungkin terjadi.
5) Desakan untuk mengejan terjadi.
6) Blood show/pengeluaran lendir darah meningkat seiring dengan
pengeluaran air ketuban.
C. FISIOLOGI KALA 1
1) Uterus : Kontraksi uterus mulai dari fundus dan terus menyebar ke depan dan
ke bawah abdomen. Kontraksi berakhir dengan masa yang terpanjang dan
sangat kuat pada fundus. Selagi uterus kontraksi berkontraksi dan relaksasi
memungkinkan kepala janin masuk ke rongga pelvic
2) Serviks : Sebelum onset persalinan, serviks berubah menjadi lembut
3) Effacement (penipisan) serviks berhubungan dengan kemajuan pemendekan
dan penipisan serviks. Panjang serviks pada akhir kehamilan normal berubah –
ubah (beberapa mm sampai 3 cm). Dengan mulainya persalinan panjangnya
serviks berkurang secara teratur sampai menjadi pendek (hanya beberapa mm).
Serviks yang sangat tipis ini disebut sebagai menipis penuh
4) Dilatasi berhubungan dengan pembukaan progresif dari serviks. Untuk
mengukur dilatasi/diameter serviks digunakan ukuran centimeter dengan
menggunakan jari tangan saat peeriksaan dalam. Serviks dianggap membuka
lengkap setelah mencapai diameter 10 cm
5) Blood show (lendir show) pada umumnya ibu akan mengeluarkan darah sedikit
atau sedang dari serviks.
BAB III
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN KALA I
1. Integritas Ego
a) Dapat senang atau cemas
b) Nyeri/Ketidak nyamanan
c) Kontraksi reguler, peningkatan frekuensi, durasi dan keparahan.
2. Keamanan
Irama jantung janin paling baik terdengar pada umbilicus (tergantung posisi janin)
3. Seksualitas
Adanya dilatasi serviks, rabas vagina, mungkin lender merah muda, kecoklatan,
atau terdiri dari plak lendir
4. Prioritas keperawatan
a) Meningkatkan emosi dan fisik klien/pasangan terhadap persalinan.
b) Meningkatkan kemajuan persalinan
c) Mendukung kemampuan koping klien/pasangan
d) Mencegah komplikasi maternal/bayi.
5. Secara Khusus
a) Memeriksa tanda-tanda vital
b) Mengkaji kontraksi tekanan uterus dilatasi cerviks dan penurunan karakteristik
yang mengambarkan kontraksi uterus: Frekwensi, Interval, Intensitas, Durasi
dan Tonus istirahat
c) Penipisan cerviks, evasemen mendahului dilatasi cerviks pada kehamilan
pertama dan seorang diikuti pembukaan dalam kehamilan berikutnya
d) Pembukaan cerviks adalah sebagian besar tanda-tanda yang menentukan bahwa
kekuatan kontraksi uterus yang efektif dan kemajuan persalinan:
1) Palpasi abdomen (Leopold) untuk memberikan informasi jumlah
fetus,letrak janin,penurunan janin
2) Pemeriksaan Vagina: membran, cerviks, foetus, station.
3) Tes diagnostik dan laboratorium
4) Spesimen urin dan tes darah
5) Ruptur membran
6) Cairan amnion : Warna ,karakter dan jumlah
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa yang sering muncul pada Kala I, yaitu :
1) Nyeri melahirkan berhubungan dengan dilatasi serviks
2) Ansietas berhubungan dengan
3)
4) Risiko tinggi cidera berhubungan dengan hipoksia jaringan, hiperkapnea
5) Perubahan eliminasi urine berhubungan dengan perubahan hormonal
6) Risiko tinggi kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan suplai darah
7) Risiko tinggi penurunan curah jantung berhubungan dengan penurunan aliran darah

Anda mungkin juga menyukai