KATA PENGANTAR
TAHUN 2012
Pedoman Rujukan RSBM – 2015 1
RSU ST YUSUP BORO
Jl. Dr. Setiabudi No. 106
Telp. (0271)716646 (hunting)
Fax. (0271) 727309
Email : rsbmslo@indosat.net.id
SURAKARTA 57139
DAFTAR ISI
PEDOMAN RUJUKAN
Pedoman Rujukan RSBM – 2015 2
RSU ST YUSUP BORO
Jl. Dr. Setiabudi No. 106
Telp. (0271)716646 (hunting)
Fax. (0271) 727309
Email : rsbmslo@indosat.net.id
SURAKARTA 57139
I. Definisi
Menurut Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo dalam Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan
Masyarakat, sistem rujukan adalah suatu sistem penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang
melaksanakan pelimpahan tanggung jawab timbal balik terhadap satu kasus penyakit atau
masalah kesehatan secara vertikal (dari unit yang lebih mampu menangani), atau secara
horizontal (antar unit-unit yang setingkat kemampuannya).
Dari batasan tersebut dapat dilihat bahwa hal yang dirujuk bukan hanya pasien saja tapi juga
masalah-masalah kesehatan lain, teknologi, sarana, bahan-bahan laboratorium, dan
sebagainya. Disamping itu rujukan tidak berarti berasal dari fasilitas yang lebih rendah ke
fasilitas yang lebih tinggi tetapi juga dapat dilakukan diantara fasilitas-fasilitas kesehatan
yang setingkat.
Secara garis besar rujukan dibedakan menjadi 2, yakni :
a. Rujukan medik
Rujukan ini berkaitan dengan upaya penyembuhan penyakit dan pemulihankesehatan
pasien. Disamping itu juga mencakup rujukan pengetahuan (konsultasi medis) dan bahan-
bahan pemeriksaan.
b. Rujukan kesehatan masyarakat
Rujukan ini berkaitan dengan upaya pencegahan penyakit (preventif) dan peningkatan
kesehatan (promosi). Rujukan ini mencakup rujukan teknologi, sarana dan operasional.
Pelaksanaan Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan di RSU St Yusup Boro mengacu pada
Peraturan Menteri Kesehatan nomor 001 tahun 2012 tentang Sstem Rujukan Pelayanan
Kesehatan Perorangan dan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
032/Birhup/72 tentang pelaksanaan
Referal System, adapun batasan dan pengertian pada Bab I Ketentuan Umum, Pasal 1
sebagai berikut:
“Referal System adalah suatu usaha pelayanan kesehatan antara pelbagai tingkat unit-unit
pelayanan medis dalam suatu daerah tertentu ataupun untuk seluruh wilayah Republik
Indonesia”.
II. Tujuan
a. Tujuan Umum
Terlaksananya prosedur rujukan pasien RSU St. Yusup Boro ke rumah sakit atau
pelayanan kesehatan lain yang sesuai standar demi keselamatan pasien dan kontinuitas
pelayanan .
b. Tujuan Khusus
1. Memastikan pasien mendapatkan tujuan rujukan sesuai dengan kasus dan kondisi
klinisnya.
2. Memastikan pasien mendapatkan pelayanan kesehatan secara kontinue melalui
sistem rujukan antar pelayanan kesehatan.
3. Memastikan rumah sakit atau pelayanan kesehatan yang dituju bisa menyediakan
pelayanan kesehatan yang dibutuhkan pasien.
kesarana pelayanan kesehatan di luar RSU St Yusup Boro, dan pelayanan kesehatan yang
menerima rujukan harus merujuk kembali pasien tersebut kesarana kesehatan yang
2. Memastikan rujukan dan kelengkapannya sudah sesuai prosedur rujukan, baik rujukan
spesimen/penunjang maupun rujukan pasien.
d. Dokter Jaga :
1. Untuk rujukan pasien dokter jaga bertanggung jawab melakukan evaluasi status
mental dan psikis pasien, untuk menentukan pendamping rujukan pasien, level
pendamping transfer dan penanggungjawab transfer, serta apakah perlu pendamping
medis. Pasien yang berdasarkan keputusan dokter yang merawat dinyatakan stabil
secara medis untuk dilakukan transfer bisa dilakukan transfer oleh tenaga non
kesehatan (diputuskan oleh dokter yang merawat).
2. Memastikan bahwa sebelum melakukan rujukan, tenaga non kesehatan sudah
diberikan briefing tentang batas tanggungjawab selama rujukan. Contoh tenaga non
kesehatan meliputi :
a. Asisten perawat
b. Tenaga non kesehatan yang bertugas
c. Mahasiswa keperawatan
3. Untuk rujukan pemeriksaan spesimen atau rujukan penunjang lainnya, staf medis jaga
bertanggung jawab membuat dokumentasi rujukan.
4. Mematuhi panduan dan prosedur rujukan, melengkapi dokumentasi dan menentukan
peralatan medis pendukung untuk rujukan pasien.
e. Tenaga kesehatan yang bertugas :
1. Untuk rujukan pasien, petugas kesehatan bertanggung jawab menjadi pendamping
transfer pasien, ikut melakukan monitoring kondisi klinis pasien selama transfer,
melaporkan kepada staf medis bila timbul masalah selama transfer, dan melakukan
serah terima transfer pasien sesuai prosedur transfer.
2. Untuk rujukan pemeriksaan penunjang petugas kesehatan bertanggung jawab yang
terkait bertanggung jawab saat pengiriman spesimen atau pemeriksaan penunjang
lainnya, memastikan penerimaan hasil tepat waktu, melaporkan kepada dokter
penanggung jawab pelayanan bila timbul permasalahan melaui kepala ruang atau
kepala instalsi.
f. Tenaga Non Kesehatan yang Bertugas
1. Hanya boleh menerima tanggung jawab sebagai petugas rujukan apabila sudah
menguasai prinsip-prinsip rujukan pasien (transfer pasien) dan atas seijin dokter
penanggung jawab pelayanan.
2. Untuk rujukan spesimen atau penunjang lainnya, petugas non kesehatan bertanggung
jawab menjaga kondisi dan keamanan spesimen dan berkas penunjang lainnya selama
pengiriman.
2. RSU St Yusup Boro tidak dapat memberikan pelayanan sesuai kebutuhan pasien karena
keterbatasan sarana dan prasarana, peralatan atau ketenagaan.
3. Atas permintaan pasien dengan pemberian informed consent yang jelas kepada pasien.
Kriteria pasien yang dirujuk dari RSU St Yusup Boro
Pasien yang akan dirujuk ke luar RSU St Yusup Boro harus sudah diperiksa dan layak untuk
dirujuk. Adapun kriteria pasien yang dirujuk adalah bila memenuhi salah satu dari:
1. Dari hasil pemeriksaan fisik kondisi pasien sudah dapat dipastikan tidak mampu diatasi di
RSU St Yusup Boro Surakarta.
2. Hasil pemeriksaan fisik dengan pemeriksaan penunjang medis ternyata tidak mampu
diatasi.
3. Memerlukan pemeriksaan penunjang medis yang lebih lengkap, tetapi pemeriksaan harus
disertai pasien yang bersangkutan.
4. Sudah dilakukan pengelolaan dan perawatan ternyata pasien memerlukan pemeriksaan,
pengobatan dan perawatan di sarana kesehatan yang lebih mampu.
5. Permintaan sendiri pasien yang bersangkutan untuk dirujuk kesarana pelayanan lain.
Informasi rujukan kepada pasien
Setiap rujukan pasien harus mendapat persetujuan dari pasien dan/atau keluarganya, informasi
yang dimaksud harus memuat sekurang-kurangnya :
1. Diagnosis dan terapi/tindakan medis yang diperlukan.
2. Alasan dan tujuan dilakukan rujukan
3. Resiko yang timbul bila tidak dilakukan rujukan
4. Transportasi rujukan
5. Resiko atau penyulit yang timbul selama dalam perjalanan.
Prosedur sebelum melakukan rujukan
Sebelum melakukan rujukan semua staf medis dan tenaga kesehatan di RSU St Yusup Boro
harus melakukan prosedur sebagai berikut :
1. Melakukan pertolongan pertama dan/atau tindakan stabilisasi kondisi pasien sesuai dengan
indikasi medis serta sesuai dengan kemampuan untuk keselamatan pasien selama
pelaksanaan rujukan.
Dalam prosedur merujukdan menerima rujukan pasien ada dua pihak yang terlibat yaitu pihak
yang merujuk dan pihak yang menerima rujukan dengan rincian beberapa prosedur sebagai
berikut :
1. Prosedur standar merujuk pasien
2. Prosedur standar menerima rujukan pasien,
3. Prosedur standar memberi rujukan balik pasien,
4. Prosedur standar menerima rujukan balik pasien.
e. Apabila pasien diantar dengan kendaraan atau ambulans, agar petugas dan kendaraan
tetap menunggu pasien di IGD tujuan rujukan sampai ada kepastian pasien tersebut
mendapat pelayanan yang dibutuhkan.
Prosedur Administratif:
a. Dilakukan setelah pasien diberikan tindakan prarujukan.
b. Membuat catatan rekam medis pasien.
c. Memberikan Informed Consent (persetujuan/penolakan rujukan)
d. Membuat surat rujukan pasien rangkap 2.
e. Lembar pertama dikirim ketempat rujukan bersama pasien,
f. Lembar kedua disimpan sebagai arsip.
g. Mencatat identitas pasien pada buku register rujukan pasien.
h. Menyiapkan sarana transportasi sesuai dengan kebutuhan kondisi klinis pasien, lakukan
komunikasi dengan tujuan rujukan untuk memastikan pasien mendapatkan pelayanan
yang dibutuhkan.
i. Pengiriman rujukan pasien sebaiknya dilaksanakan setelah diselesaikan administrasi
yang bersangkutan.
b. Apabila pasien tersebut dapat diterima kemudian membuat tanda terima pasien sesuai
aturan masing-masing sarana.
c. Mengisi hasil pemeriksaan dan pengobatan serta perawatan pada rekam medis dan
diteruskan ke ruang rawat inap sesuai kondisi pasien.
d. Membuatinformed consent (persetujuanbtindakan,bpersetujuan rawat inap atau pulang
paksa).
e. Segera memberikan informasi tentang keputusan tindakan/perawatan yang akan
dilakukan kepada petugas/keluarga pasien yang mengantar.
f. Setelah dilakukan asesmen ulang apabila RSU St Yusup Boro tidak mampu
menyediakan pelayanan yang dibutuhkan, sampaikan informasi ke keluarga dan inform
consent untuk transfer eksternal ke pelayanan kesehatan di luar RSU St Yusup Boro.
g. Mencatat identitas pasien di buku register yang ditentukan.
Prosedur Administratif:
a. Rumah Sakit Brayat Minulya Surakarta memberikan surat balasan rujukan untuk setiap
pasien rujukan yang pernah diterimanya kepada rumah sakit/dokter/praktisi kesehatan
yang merujuk pasien.
b. Surat balasan rujukan boleh di titipkan melalui keluarga pasien yang bersangkutan
dan untuk memastikan informasi balik tersebut diterima rumah sakit/dokter/praktisi
kesehatan yang merujuk pasien
b. Prosedur Administratif:
1) Mengisi format penunjang diagnostik dan surat rujukan specimen lainnya secara
cermat dan jelas termasuk nomor surat dan status kepesertaan pasien, informasi jenis
spesimen/penunjang diagnostik pemeriksaan yang diinginkan, identitas pasien dan
diagnosa sementara serta identitas RSU St Yusup Boro dan dokter pengirim.
2) Mencacat informasi yang diperlukan di buku register yang telah ditentukan masing-
masing intalasi/unit kerja.
3) Mengirim surat rujukan spesimen/penunjang diagnostik lainya ke tujuan rujukan dan
lembar kedua disimpan sebagai arsip.
4) Memastikan hasil rujukan spesimen/penunjang diagnostik bisa diterima atau diambil
kapan, dokumentasikan dalam form pengiriman.
DAFTAR KEPUSTAKAAN