Anda di halaman 1dari 11

TUGAS PENGOLAHAN BAHAN GALIAN

SHAKING TABLE

KELOMPOK III

1. HARIANTO M. SIRAIT
2. M. ARSYAD
3. GIVENSHE A. W. P.
4. THEOFILUS V. A. RUMBEKWAN
5. IMELDA Y. PRATIWI
6. ANNISA SARI

PROPROGRAM STUDI S1 TEKNIK PERTAMBANGAN


JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN
UNIVERSITAS PAPUA
SORONG
2019
A. Shaking Table
Meja Goyang merupakan perangkat pemisahan material dengan cara
mengalirkan air yang tipis (Flowing Film Concentration) pada suatu meja
bergoyang yang dilengkapi dengan reffile (penghalang). Shaking table umumnya
dipakai untuk pemisahan bijih jenis aluvial atau endapan pantai, dimana mineral-
mineralnya sudah terliberalisasi dan berukuran pasir, misalnya : bijih timah, emas
dan pasir besi. Umumnya mineral yang mempunyai perbedaan berat jenis.

B. Prinsip Kerja
Prinsip Kerja Shaking Table adalah berdasarkan perbedaan berat dan
ukuran partikel terhadap gaya gesek akibat aliran air tipis. Partikel dengan
diameter yang sama akan memiliki gaya dorong yang sama besar. Sedangkan
apabila specific Gravity berbeda maka gaya gesek pada partikel berat akan lebih
besar daripada partikel ringan. Karena pengaruh gaya dari aliran, maka partikel
ringan akan terdorong / terbawa lebih cepat dari partikel berat searah aliran.
Karena gerakan relative horizontal dari motor maka partikel berat akan bergerak
lebih cepat daripada material ringan dengan arah horizontal. Untuk itu perlu
dipasang riffle (penghalang) untuk membentuk turbulensi dalam aliran sehingga
partikel ringan diberi kesempatan berada diatas dan partikel berat relative
dibawah.
Pada prinsipnya, ada tiga macam gaya yang bekerja pada shaking table,
yaitu:
1. Gaya Dorong Air
Gaya dorong terhadap patikel yang dihasilkan oleh kecepatan aliran air
Partikel berat jenis yang lebih kecil terdorong lebih jauh dibanding berat jenis
yang lebih besar.
2. Gaya Gesek
Gaya gesek antara partikel dengan dasar deck / dasar meja. Partikel berat
mempunyai gaya gesek > dibanding mineral ringan mengakibatkan terlempar
ke samping lebih jauh.
3. Gaya gravitasi
Gravitasi partikel akibat spesific gravity
C. Mekanisme Kerja Shaking Table
Pada meja goyang didalam proses pemisahannya, pemisahan mineral
terjadi karena adanya sentakan meja yang ditimbulkan oleh head motion dan
aliran air tipis dipermukaan meja dari wash water. Mineral berat karena
mempunyai gaya gesek yang lebih besar maka akan terlempar kesamping (searah
sentakan meja). Lebih jauh, mineral yang berukuran halus akan terlempar
kesamping lebih jauh disbanding dengan mineral yang berukuran kasar. Mineral
ringan berukuran kasar akan terdorong oleh aliran air lebih jauh dari pada mineral
berat berukran halus. Sedangkan adanya riffle, di atas meja akan mengakibatkan
aliran turbulen dan membentuk perlapisan / susunan mineral berat dan ringan.

Gambar 1 Mekanisme Kerja Shaking Table


D Bagian-bagian Shaking Table

Gambar 2 Bagian-bagian Shaking Table

1. Head motion
Head motion tertutup merupakan komponen utama atau dasar dari meja
goyang. Seperangkat head motion yang terdiri dari beberapa bagian antara
lain kedua pitman yang terbuat dari besi tempa, toggle yang terbuat dari besi
cor, dan roller bearing yang dilindungi oleh minyak pelumas yang
mengendalikan gaya gesek tertentu.

Gambar 3 Bagian-bagian Head Montion


Keterangan:
a. Pitman
b. Pulley-driven eccentric
c. Toggle
d. Yoke
e. Fixed block
f. Spring atau Pegas
g. Fixed block
h. Rod ( penghubung yoke dengan meja)
Mekanisme kerja alat head motion diawali dengan proses ketika meja
goyang sedang tidak dioperasikan spiral pegas (spring) dalam kondisi
memanjang atau meregang dan toggle dalam keadaan mendatar. Saat meja
goyang mulai dioperasikan, kedua pitman bergerak secara eksentrik sehingga
toggle dalam keadaan miring. Akibatnya dek meja bergerak ke belakang atau
mundur sampai pitman bergerak miring mencapai titik paling atas dan spiral
pegas merapat. Lalu pitman kembali bergerak turun sehingga toggle dalam
keadaan mendatar lagi dan spiral pegas kembali merenggang. Akibatnya dek
meja kembali bergerak maju ke depan. Gerakan maju mundur terus berulang
ketika meja goyang dioperasikan. Gerakan tersebut bersifat asimetris karena
gerakan mundur (tarik) lebih kuat dibandingkan gerakan maju (dorong).
2. Pengatur stroke (stroke adjustment )
Pengatur stroke pada meja goyang berupa sekrup yang dapat diputar yang
terdapat pada bagian luar head motion. Sekrup tersebut bila diputar ke arah
kanan, panjang sekrup akan semakin memendek mengakibatkan frekuensi
stroke makin berkurang dan panjang stroke semakin besar. Sekrup ini
berhubungan langsung dengan spiral pegas. Hal ini dapat dilihat bila sekrup
memendek, spiral pegas semakin ditekan ke dalam akibatnya gaya lawan
pegas bekerja makin besar dan pegas akan sulit bergerak merapat
merenggang
3. Pengatur kemiringan
Kemiringan dek memegang peranan penting dalam operasi meja goyang
yang berkisar 1o-6o. Kemiringan dek dapat diatur dengan memutar kran
sekrup di bagian bawah dek. Konektor yang terpasang miring merupakan
penghubung antara dek dan kran sekrup. Besi penumpu terdapat dibagian atas
dari konektor yang berfungsi menumpu dek. Bila kran sekrup diputar ke
kanan besi penumpu akan bergerak mendorong konektor sehingga
kemiringan dek bertambah.
4. Dek (meja)
Dek merupakan alas meja berbahan koefisien gesek tinggi tempat
terjadinya proses tabling dan stratifikasi mineral yang terbuat dari kayu,
linoleum, karet, dan plastik dengan riffle yang tersusun di atasnya.
5. Riffle
Riffle berperan penting dalam peningkatan kapasitas di operasi meja
goyang. Riffle adalah suatu media sejenis tanggul yang ditempelkan di atas
dek dengan pola tertentu. Tipe riffle bermacam-macam sesuai penggunaan
masing-masing proses tabling. Biasanya riflle terbuat dari kayu mahoni atau
dari jenis kayu keras di atas permukaan dek yang terlapisi linoleum. Riffle
biasanya memiliki ketebalan ½ inch dan lebar ¼ inch. Riffle berfungsi untuk
menahan partikel-partikel berat agar tidak ikut terbawa aliran air pencuci
dengan membentuk membentuk aliran turbulen yang mengakibatkan
terjadinya efek stratifikasi. Hubungan riffle dengan ukuran partikel dijelaskan
bahwa jika tinggi riffle terlalu rendah (bila dibandingkan terhadap diameter
partikel), maka partikel akan mudah terbawa laju aliran air pencuci menuju ke
zona tailing.
6. Drives (motor penggerak)
Motor merupakan komponen sumber penggerak meja goyang dengan
sumber energi berupa listrik atau bahan bakar minyak. Putaran rotor pada
motor ini harus bersifat stabil pada shaking table.
7. Kotak umpan ( feed box) dan kotak air pencuci (water box)
Kotak umpan ( feed box) merupakan kotak yang terletak di ujung kiri atas
dari dek. Kotak ini berfungsi sebagai tempat jatuh umpan dari feeder ke atas
permukaan dek melalui celah-celah pada bagian bawah dinding kotak umpan
yang selanjutnya aliran umpan menuju permukaan dek. Kotak air (water box)
berada diantara kotak umpan dan saluran air yang berfungsi mengalirkan air
bersih ke atas permukaan dek melalui celah di bagian bawah kotak tersebut.
Selain itu, saluran air dengan gate-gate mengatur aliran air bersih tersebut
yang akan membantu membersihkan dan mendorong mineral-mineral berat
yang terjebak dalam pengotor selama lintasan riffle.
8. Wadah penampung konsentrat, midling, dan tailing (launder )
Wadah penampung konsentrat, midling dan tailing ditempatkan di
sepanjang sisi yang lebih rendah permukaannya. Produk pemisahan berupa
konsentrat, midling dan tailing akan masuk pada wadah penampungan
masing-masing.

E Faktor-faktor yang Mempengaruhi Gerakan Aliran


Faktor yang mempengaruhi gerakan aliran (flowing film concentration),
yaitu:
1. Slope deck
Pada deck yang horizontal, tidak akan ada gerakan dari partikel. Partikel
akan mulai bergerak menggelinding ketika bidang mempunyai sudut
kemiringan. Sudut kemiringan meja juga menentukan kecepatan bergulirnya
konsentrat dan terbawanya tailing bersamaan aliran air turbulen.
2. Tebal atau Kecepatan Air
Kecepatan atau ketebalan air yang dialirkan ke dalam meja goyang, akan
menghasilkan gaya dorong yang besar terhadap material yang mengalir
bersamanya.
3. Viscositas Fluid
Semakin cair fluida yang digunakan maka akan semakin baik produk yang
dihasilkan, sedangkan pada fluida yang kental biasanya masih ada
pencampuran antara konsentrat dengan tailingnya.
4. Bentuk Partikel
Bentuk partikel cukup berpengaruh dalam proses pemisahan material.
Bentuk partikel yang membola akan lebih cepat dipisahkan jika dibandingkan
dengan material yang berbentuk bidang datar atau yang tidak beraturan.
5. Berat Jenis Material atau Partikel
Berat jenis akan menentukan keakuratan pemisahan antar partikel. Jika
antara material konsentrat dan tailingnya memiliki keterpautan berat jenis
yang besar maka partikel baik konsentrat maupun tailing akan lebih mudah
untuk dipisahkan.
6. Kekerasan Permukaan Deck
Kekerasan permukaan deck berpengaruh pada besar kecilnya gaya gesek
yang dihasilkan antara butiran partikel dengan permukaan deck, semakin
kecil gaya gesek yang diterima.
7. Koefisien Tumbukan Antar Partikel
Besarnya koefisien gesekan antar partikel juga cukup menentukan
kecepatan dari proses pemisahan, dimana material yang memiliki ukuran
lebih besar cendrung jatuh didekat aliran dan bertahan di riffle paling atas
sedangkan pertikel yang berukuran lebih kecil akan terlempar akibat
tumbukan antar partikel dan terbawa bersama aliran air yang turbulen.

F Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produk

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi produk pada shaking table, yaitu:


1. Kemiringan Deck
Deck yang telalu miring akan mempengaruhi kecepatan aliran air dan bila
kecepatan aliran air tersebut terlalu cepat maka partikel ringan akan terbawa
air semuanya sehingga yang tertinggal hanya mineral berat. Hasilnya berupa
produk yang berkadar tinggi tapi kapasitasnya sedikit. Untuk kemiringan
kecil sehingga kecepatan aliran air lambat maka produk yang didapat
berkadar rendah dengan kapasitas besar.
2. Kecepatan Feeding
Bila terlalu cepat feedingnya dan kemiringan dek kecil maka proses
pemisahan akan berjalan kurang baik karena umpan tertumpuk dan akan
masuk ke konsentrat.
3. Persen Solid
Bila terlalu encer, pemisahan akan baik dan sebaliknya bila kental maka
semua partikel akan masuk ke konsentrat.
4. Jumlah dan Panjang Stroke
Pengaruh terhadap proses pemisahan adalah stroke yang panjang untuk
material kasar dan stroke untuk material halus material yang halus akan lebih
tepat jika menggunakan stroke yang pendek.
G Jenis-jenis Shaking Table
1. Wilfley Table
Wilfley table adalah jenis shaking table yang umum dan banyak
digunakan. Kemajuan yang nampak dari wilfley table adalah
diperkenalkannya riffle dan head motion. Riffle memiliki fungsi
meningkatkan kapasitas dan membantu dalam pemisahan mineral kasar.
Sementara head motion memberikan gerakan bolak-balik dek saat proses
pemisahan berlangsung sehingga prosesnya berlangsung secara efektif
2. Garfield Table
Berbeda dengan wilfley table dalam hal penempatan riffle. Garfield table
memiliki riffle yang panjangnya yang sama dengan panjang dek. Garfield
table banyak digunakan untuk operasi tabling umpan yang kasar dengan
kapasitas bijih yang dioperasikan lebih besar.
3. Butchart Table
Perbedaan shaking table jenis ini dengan wilfley table terletak pada head
motion dan riffle. Butchart table mempunyai riffle yang bengkok ke arah
permukaan table yang lebih tinggi. Riffle memiliki panjang beberapa inchi,
sepanjang diagonal dek dari kotak umpan. Riffle ini memaksa partikel-
partikel untuk terdorong agar bergerak jauh ke arah permukaan dek yang
lebih tinggi sebelum masuk dalam konsentrat. Butchart table hanya berfungsi
untuk pemisahan partikel kasar (roughing).
4. Card Table
Perbedaan jenis ini dibandingkan dengan wilfley table terletak pada riffle.
Pada card table riffle dibuat dengan mengerat deck bentuk segitiga dan head
motion.
5. Deister dan Deister-Overstrom Table
Deister dan Deister-Overstrom table menggunakan head motion yang
berbeda dan kira-kira berbentuk belah ketupat (rhombohedral). Bentuk belah
ketupat ini memerlukan lantai dasar yang lebih kecil. Pada Deister-Overstrom
table untuk pencucian batubara, setiap riffle yang kelima atau keenam
memiliki bentuk yang lebih tinggi dibandingkan dengan riffle- riffle yang
yang lain. Hal ini membuat genangan air lebih dalam pada daerah diantara
riffle-riffle tersebut sehingga membantu pemisahan partikel-partikel kasar.
6. Plat-O Table
Meja goyang jenis ini mempunyai dua atau lebih bidang permukaan.
Ketinggian riffle dibuat tetap kecuali pada titik dimana permukaan dek
menaik untuk bertemu dengan bidang yang akan dibentuk oleh bagian atas
riffle

H Hasil Dari Shaking Table

Berikut hasil dari pengolahan bahan galian menggunakan shaking table,


yaitu:
1. Concentrate
Hasil dari pengolahan yang memiliki kadar tertinggi yang masuk dalam
bagian konsentrat ini yaitu yang memiliki nilai berat jenis yang lebih tinggi
dibandingkan dengan middling dan tailing.
2. Midling
Hasil dari pengolahan yang memiliki kadar diantara concentrate dan
tailing yang masuk dalam bagian middling ini yaitu yang memiliki nilai berat
jenis diantara concentrate dantailing.
3. Tailing
Hasil dari pengolahan yang memiliki kadar terendah, dimana yang masuk
dalam tailing ini yaitu yang memiliki nilai berat jenis yang lebih rendah
dibandingkan dengan concentrate dan middling.
DAFTAR PUSTAKA

Amar Fitria. 2016. Praktikum Pengolahan Bahan Galian.


Dahrafrin Aidawad. 2014. Shaking Table (makalah).
https://www.scribd.com/document/248726936/SHAKING-TABLE-
makalah-docx.( diakses pada 13-04-2019)
Jaya muhardi. 2017. Shaking Table.
https://www.scribd.com/document/341197528/Shaking-Table. .(diakses
pada 13-04-2019)

Laboratorium Pengolahan.
Mulia Ikhlasullivan. 2016. Shaking Table.pdf .
https://www.scribd.com/doc/314360940/shaking-table-pdf.(diakses pada 13-
04-2019)

Anda mungkin juga menyukai