Anda di halaman 1dari 11

Nama: wilda apriani

Nim : 201701067

1. Seorang pasien mengalami batuk-batuk dan sering berkeringat pada malam hari. Setelah
dilakukan pemeriksaan di laboratorium diketahui bahwa terjadi peradangan pada dinding
alveolus nya. Peradangan tersebut disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis.
Berdasarkan gejala- gejalanya dan faktor penyebabnya pasien tersebut menderita penyakit . .
..

a. Pneumonia

b. Pleuritis

c. Asma

d. TBC (Tuberculosis)

Jawaban: D

TBC (tuberkulosis) adalah peradangan dinding alveolus karena infeksi bakteri


Mycobacterium tuberculosis sehingga difusi oksigen di alveolus terganggu.

2. Meningitis jamur 43). Masyarakat Indonesia dalam usia produktif (16-50 tahun) terjangkit
suatu penyakit. Penyakit ini disebabkan oleh salah satu faktor yaitu adanya lingkungan
perumahan yang tidak sehat dengan gejala penyakit batuk berdahak terus-menerus selama
kurang lebih tiga minggu dan juga dada penderita terasa sesak dan nyeri serta batuk yang
diderita lama kelamaan akan disertai darah. Penyakit ini dinamak penyakit TBC. Dengan
gejala di atas, penyakit TB ini di golongkan dalam …

a. TB Tulang

b. TB Kelenjar
c. TB Paru

d. TB Hati

e. TB Otot 44

Jawabannya : C

Rasionalnnya : tanda gejalanya : batuk berdahak terus-menerus selama kurang lebih 3


minggu dan juga dada penderita terasa sesak dan nyeri, batuk disertai darah.

Afifah Mega Damayanti (201701002)

1. Pasien laki-laki berusia 40 tahun dirawat diruang PDL dengan keluhan sering batuk dan
dada sesak. Hasil RR 33x/menit, terdapat retraksi otot sela iga, serta di auskultasi terdapat
suara ronkhi hampir diseluruh paru. Saturasi oksigen menunjukkan 90%. Dari hasil tes BTA
(Bakteri Tahan Asam) hasilnya positif.

Apakah rencana tindakan utama pada kasus tersebut?

a. Pengaturan posisi semi fowler

b. Kolaborasi pemberian oksigen

c. Bantu pasien untuk batuk produktif

d. Lakukan tindakan postural drainase

e. Ajarkan teknik bernafas diafragma

Rasional:

Rasional A: posisi semi fowler bertujuan mempermudah pengembangan dada

Rasional B: pemberian oksigen bertujuan untuk meningkatkan saturasi oksigen di jaringan


Rasional C: teknik batuk produktif dilakukan untuk membersikan sekresi dari jalan napas
atas

Rasional D: postural drainase bertujuan mengalirkan sekresi dari saluran pernapasan


menggunakan energi gravitasi pada pasien yang tidak sesak

Rasional E: pernapasan diafragma bertujuan memaksimalkan pengembangan bagian bawah


paru

2. Laki-laki dengan usia 45 tahun dirawat di RS karena mengeluh sesak napas dan batuk
dengan sputum semenjak 5 bulan terakhir dan merasa sudah tidak napsu makan. Hasil
pemeriksaan fisik menunjukan pasien terlihat lemas tidak bertenaga, badan kurus kering
kerontang, hyperhidrosis dimalam hari, dahak kental warna hijau dan TTV menunjukan RR
27x/menit, HR 86x/menit, suhu 37,5oC, TD 110/70 mmHg.

apakah prioritas tindakan keperawatan pada kasus diatas?

a. Melatih batuk efektif

b. Mengatur posisi semi fowler

c. Memberikan oksigen melalui nasal canul

d. Memberikan nutrisi tinggi kalori dan protein tinggi

e. Memberikan penkes tentang cara mencegah penularan

Rasional:

Pasien dengan TBC paru mengalami peradangan pada lapisan parenkim paru akibat infeksi
bakteri mikrobacterium tuberculosa yang terbawa melalui droplet. Akibat dari proses infeksi
tersebut terjadi pembentukan produksi dahak atau sputum yang kental berwarna kehijauan
karena bercampur dengan bakteri tersebut atau berwarna kemerahan karena bercampur
dengan bercak darah (hemaptoe). Produksi sputum ini merangsang timbulnya batuk yang
terus menurus, sehingga terjadilah sesak nafas dan juga dapat menurunkan nafsu makan
pasien sehingga BB akan menurun (tubuh menjadi kurus). Prioritas kebutuhan pada kasus
sesuai dengan vignette adalah pemenuhan kebutuhan oksigen yang diberikan dengan aliran
rendah melalui nasal canule.

Khairunisa (201701033)
1. Seorang pasien didiagnosa positive HIV, ia mengalami batuk, flu, yang tak kunjung
sembuh yang merupakan cirri penyakit TB, sehingga harus dilakukan pemeriksaan
laboratorium yaitu LTBI. Setelah di cek ternyata pasien dinyatakan positif.
Apa tindakan keperawatan selanjutnya yang akan dilakukan?
a. Melakukan foto toraks dan evaluasi klinik untuk TB aktif
b. Melakukan uji tuberculin dan evaluasi klinik untuk TB aktif
c. NAA
d. Melakukan uji tuberculin dengan metode uji mantoux
e. Melakukan evaluasi klinik

Rasional: setelah pengecekkan laboratorium LBTI (latent tuberculosis infection) dengan


hasil positif maka tindakan selanjutknya yaitu dengan melakukan foto toraks dan
evaluasi klinik untuk TB

2. Seorang pasien mengalami batuk-batuk dan sering berkeringat pada malam hari. Setelah
dilakukan pemeriksaan di laboratorium diketahui bahwa terjadi peradangan pada dinding
alveolus nya. Peradangan tersebut disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis.
Berdasarkan gejala- gejalanya dan faktor penyebabnya pasien tersebut menderita
penyakit . . . .
a. Pneumonia

b. Pleuritis

c. Asma

d. TBC (Tuberculosis)

e. Efusi pleura
Rasional: TBC (tuberkulosis) adalah peradangan dinding alveolus karena infeksi bakteri
Mycobacterium tuberculosis sehingga difusi oksigen di alveolus terganggu.

Santi Dwi Wulandari (201701056)

1. Seorang laki – laki berusia 45 tahun dirawat diruang penyakit paru dengan keluhan sesak
nafas sejak 2 bulan yang lalu disertai batuk berdahak yang sulit dikeluarkan. Hasil
pemeriksaan TTV didapatkan TD : 110/70 mmHg, frekuensi nadi 80 x/menit, frekuensi
nafas 23 x/menit, saat diauskultasi terdengar suara ronchi. Apakah masalah keperawatan
utama pasien tersebut?
a. Ansietas
b. Gangguan pertukaran gas
c. Gangguan pola nafas
d. Bersihan jalan nafas tidak efektif
e. Gangguan perfusi jaringan perifer
Rasional :
Terdapat karakteristik saat nafas sejak 2 bulan, disertai batuk berdahak yang sulit
dikeluarkan, dan saat dilakukan auskultasi terdengar suara ronchi.

2. Seorang perempuan berusia 30 tahun mengeluh batuk dengan dahak yang sulit dikeluarkan.
Terdapat suara nafas tambahan ronchi kasar pada saluran pernafasan. Pasien sudah berusaha
batuk tapi belum efektif mengeluarkan sputumnya. Hasil pemeriksaan TTV didapatkan TD :
110/80 mmHg, frekuensi nafas 24 x/menit, frekuensi nadi 80 x/menit. Apa rencana tindakan
keperawatan mandiri untuk mengatasi masalah pasien tersebut?
a. Memberikan nebulizer ventolin
b. Lakukan fisioterapi nafas
c. Ajarkan penyebab terjadinya dahak
d. Kolaborasi pemberian obat pengencer dahak
e. Ajarkan pasien batuk efektif
Rasional :
Terdapat gejala pada pasien yaitu dahak yang sulit dikeluarkan, terdapat suara nafas
tambahan ronchi kasar pada saluran pernfasan. Pasien sedah berusaha batuk tapi belum
efektif mengeluarkan sputumnya.
Qoirunnisa (201701049)

1. Seorang laki-laki usia 45 tahun dirawat dirumah sakit karena mengeluh sesak napas, dan batuk
dengan sputum semnjak 5 bulan terakhir dan merasa sudah tidak nasu makan. Hasil pemeriksaan
menunjukan pasienterlihat lemas, badan kurus kering, hiperhidrosis di malam hari, dahak kenal
berwarna hijau dan TTV menunjukan RR : 27 kali permenit, HR: 86 kali permenit, S: 37,5
derajat dan TD: 110/70 mmHg.

Apakah prioritas tindakan keperawatan pada kasus diatas?

a. Melatih batuk efektif

b. Mengatur posisi semi fowler

c. Memberikan oksigen melalui nasal canul

d. Memberikan nutrisi tinggi kalori dan tinggi protein

e. Memberikan pendidikan kesehatan

Rasional : pasien engan TBC paru megalami peradangan pada lapisan parenkhim paru
akibat infeksi bakteri mikrobacterium tubercolosis yang terbawa melalui droplet. Akibat
dari proses infeksi tersebut terjadi pembentukan produksi dahak yang kental berwarna
hijau karena bercampur dengan bakteri tersebut atau berwarna kemerahan karena
bercampur darah. Produksi sputum ini merangsang timbulnya batuk yang terus menerus,
sehingga terjadilah sesak napas dan juga dapat menurunkan nasu makan pasien sehingga
BB akan menurun. Prioritas kebutuhan pasien pada kasus sesuai dengan vignette adalah
pemenuhan kebutuhan oksigenasi

2. Seorang anak laki-laki usia 15 tahun penerita TB mengalami kesulitan bernapas. Hasil
pemeriksaan fisik pernapasan : 30 kali permenit, hasil aukultasi ronchi di kedua lobus paru.
Apakah prioritas tindakan yang harus dilakukan dalam mengatasi masalah diatas?

a. Lakukan clapping, vibrasi dan batuk efektif

b. Lakukan suction
c. Lakukan nebulasi

d. Lakukan postural drainase

e. Berikan hidrasi

Nama : Savira Alfiani

NIM : 201701057

1. Pada pengobatan untuk pasien TBC yang diindikasikan untuk terapi semua bentuk
tuberculosis aktif, disebabkan kuman yang peka dan untuk profilaksis orang beresiko
tinggi mendapatkan infeksi. Dapat digunakan tunggal atau bersama sama dengan
antituberkulosis lain. Kerja obat bersifat bakterisis, dapat membunuh 90% kuman
beberpa hari pengobatan. Obat anti tuberculosis yang dimaksud adalah….
a. Isoniazida
b. Rifampisan
c. Pirazinamida
d. Etambutol
e. Streptomisin

Rasional :
Isoniazid bekerja dengan cara menghentikan pertumbuhan bakteri penyebab tuberkulosis.
Pengobatan umumnya berlangsung selama 6 bulan. Dokter mungkin akan memberikan
resep obat TB lainnya selama proses pengobatan tuberkulosis. Isoniazid dikenal sangat
efektif dalam mengobati TB.

2. Berikut adalah gejala tb paru dimana batuk yang berlangsung lama, rata-rata di atas 3
minggu, batuk berdahak tebal, keruh, dan kadang – kadang berdarah, demam ringan
terkadang menggigil , keringet malam, kehilangan nafsu makan dan penurunan berat
badan yang tidak dapat dijelaskan, sesak napas dan nyeri dada, kelelahan dan kelemahan,
akan tetapi pada orang – orang yang sudah terkena pun tidak semuanya menunjukkan
gejala TBC paru yang khas, karena bisa saja kuman sedang tidak giat alias tertidur.
Kondisi ini disebut…..
a. TB Paru Laten
b. TB kavitas
c. TB pleurisy
d. TB meningitis
e. TB adrenal
Rasional :
Infeksi TB laten adalah ketika bakteri TB hidup di dalam tubuh tanpa membuat sakit.
Hal ini terjadi pada kebanyakan orang yang menghirup bakteri TB dan terinfeksi,
namun tubuh mampu melawan bakteri untuk menghentikan pertumbuhanya. Orang
dengan infeksi TB laten tidak merasa sakit, tidak memiliki gejala apapun, dan tidak
dapat menularkan bakteri TBC kepada orang lain.
Jika bakteri TB menjadi aktif dalam tubuh dan berkembang biak, maka penderita
akan menjadi sakit dan muncullah gejala-gejala sakit TB dan bisa menular ke orang
lain, kondisi ini kita sebut sebagai penyakit TB Aktif.

NAMA : DIAN HAERANI

1. Obat tuberkulosis harus diminum oleh penderita secara rutin selama enam bulan berturut-
turut tanpa henti. Kedisiplinan pasien dalam menjalankan pengobatan juga perlu diawasi
oleh anggota keluarga terdekat yang tinggal serumah, yang setiap saat dapat mengingatka
n penderita untuk minum obat. Apabila pengobatan terputus tidak sampai enam bulan, pe
nderita sewaktuwaktu akan kambuh kembali penyakitnya dan kuman tuberkulosis menjad
i resisten sehingga membutuhkan biaya besar untuk pengobatannya. Beberapa faktor yan
g harus diperhatikan yang sangat mempengaruhi keberhasilan pengobatan, seperti lamany
a waktu pengobatan, kepatuhan serta keteraturan penderita untuk berobat, daya tahan tub
uh, juga faktor sosial ekonomi penderita yang tidak kalah pentingnya. Pengobatan yang te
rputus ataupun tidak sesuai dengan standar DOTS juga dapat berakibat pada munculnya
kasus kekebalan multi terhadap obat anti TB yang memunculkan jenis kuman TB yang le
bih kuat. Munculnya kasus kekebalan multi terhadap obat anti TB yang memunculkan jen
is kuman TB yang lebih kuat dikenal dengan istilah...
a.MDR-TB
b.LDR-TB
c.LLR-TB
d.HDR-TB
e.HHR-TB

Rasional : TB MDR atau Multidrug-Resistant Tuberculosis (MDR TB) adalah tuberkulosis (TB)
yang resisten terhadap manfaat dua obat antituberkulosis yang paling kuat, yaitu isoniazid dan
rifampisin. Penanganan tidak tepat atau penularan tuberkulosis dari seseorang ke orang
lain bisa memicu bakteri penyebab tuberkulosis untuk mengembangkan daya tahan
terhadap obat antimikroba yang dikonsumsi, atau dikenal juga dengan kondisi TB MDR.

2. “Kebiasaan merokok membuat seseorang jadi lebih mudah terinfeksi tuberkulosis, dan an
gka
kematian akibat TB akan lebih tinggi pada perokok dibandingkan dengan bukan perokok.
Selain itu, asap rokok meningkatkan tahanan jalan napas (airway Resistant) dan menyeba
bkan mudah bocornya pembuluh darah di paru, juga akan merusak makrofag yang merup
akan sel yang dapat memakan bakteri pengganggu Jumlah penderita TB yang bertambah
dapat menambah permasalahan baru, yakni bertambahnya jumlah pasien TB yang MDR-
TB. Beberapa penelitian lain menemukan bahwa anak yang terpapar asap rokok (perokok
pasif) ternyata juga lebih sering mendapat TB nantinya. Juga ditemukan bahwa TB pada
perokok lebih menular daripada penderita TB yang tidak merokok, kebiasaan merokok ju
ga merupakan faktor dalam progresivitas tuberkulosis paru dan terjadinya fibrosis. Kebia
saan merokok juga dapat merusak mekanisme pertahanan paru.”
Rusaknya mekanisme pertahanan paru di kenal dengan istilah.....
a.lmuccociliary clearance
b.tuberkulosis stadium awal
c. MDR-TB
d. Odds ratio mycobacterium
e. Biovalibity

Rasional :
Batuk adalah pengeluaran sejumlah volume udara secara mendadak dari rongga toraks
melalui epiglotis dan mulut. Melalui mekanisme tersebut dihasilkan aliran udara yang
sangat cepat yang dapat melontarkan keluar material yang ada di sepanjang saluran
respiratorik, terutama saluran yang besar. Dengan demikian batuk mempunyai fungsi
penting sebagai salah satu mekanisme utama pertahanan respiratorik. Mekanisme lain
yang bekerja sama dengan batuk adalah bersihan mukosilier (mucociliary clearance).
Batuk akan mencegah aspirasi makanan padat atau cair dan berbagai benda asing lain
dari luar. Batuk juga akan membawa keluar sekresi berlebihan yang diproduksi di dalam
saluran respiratorik, terutama pada saat terjadi radang oleh berbagai sebab.1,2 Selain
sebagai mekanisme pertahanan respiratorik, batuk juga dapat berfungsi sebagai ‘alarm’
memberitahu adanya gangguan pada sistem respiratorik atau sistem organ lainnya yang
terkait. Hampir semua keadaan yang mengganggu sistem respiratorik dan beberapa
gangguan ekstra-respiratorik, memberikan gejala batuk. Pada anak, batuk mungkin
‘normal’ atau merupakan gejala penyakit respiratorik dan jarang merupakan gejala
penyakit non-respiratorik

Anda mungkin juga menyukai