Artikel Pembangunan Ekonomi
Artikel Pembangunan Ekonomi
PENDAHULUAN
Pelemahan ekonomi global yang terjadi dua tahun terakhir telah membut
beberapa pihak menyampaikan perlunya Indonesia memperkuat ekonomi domestik,
utamanya ekonomi yang melibatkan atau menjadi penghidupan sebagian besar rakyat,
dalam rumusan yang lebih sering dikenal, ekonomi kerakyatan.
Demikian pula selama pemilu dan pilkada wacana ekonomi kerakyatan menjadi
terminologi dan janji yang sering disebut oleh kandidat apapun ideologi partai politik
yang mengusung. Ekonomi kerakyatan seringkali dianggap cukup diwadahi dalam
kementrian atau dinas tertentu, memberdayakan ekonomi kerakyatan seringkali
dianggap cukup dengan penurunan suku bunga bank. Namun ketika kebijakan ekonomi
dirumuskan seperti 10 paket kebijakan ekonomi, kesepakatan Masyarakat Ekonomi
ASEAN, dan keterlibatan dalam Trans Pacific Partnership, sulit kita mengidentifikasi
posisi dan peran ekonomi kerakyatan yang proporsional. Ini semua hanya
menunjukkan ekonomi kerakyatan dipahami belum sebagaimana mestinya.
Reformasi disegala bidang kehidupan masyarakat dibutuhkan guna
membangun tatanan civil society atau masyarakat madani, termasuk upaya refomasi
dibidang ekonomi khususnya kembali ke ekonomi kerakyatan. Hal tersebut merupakan
salah satu isu yang di perjuangkan para aktivis pejuang reformasi dan mahasiswa pada
saat huru-hara Mei 1998. Salah satu buah karya tuntutan Reformasi, MPR menerbitkan
ketetapan No IX/MPR/2001, bahwa seluruh pembangunan harus mendorong kearah
pemberdayaan ekonomi kerakyatan. Mengapa demikian? Karena konsep
pembangunan ekonomi yang dilaksanakan selama Orde Baru lebih mengejar
pertumbuhan cenderung ke arah konsep kapitalis, individualis dan neo-liberalis
ternyata tidak mampu membawa kesejahteraan rakyat sebagaimana yang diamanatkan
pembukaan UUD 1945. Indonesia didirikan dengan tujuan untuk melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tanah tumpah darah Indonesia, untuk memajukan
kesejahteraan umum serta mencerdaskan kehidupan bangsa, hal tersebut terbukti
dengan terjadinya krisis moneter di Indonesia tahun 1997-1998, yang merontokkan
semua tatanan kehidupan ekonomi negara dan rakyat.
II. PEMBAHASAN
Memahami Ekonomi Kerakyatan
Ekonomi kerakyatan pada dasarnya adalah sistem ekonomi yang berbasis pada
kekuatan ekonomi rakyat. Ekonomi rakyat sendiri adalah kegiatan ekonomi atau usaha
yang dilakukan oleh rakyat kebanyakan yang dengan secara swadaya mengelola
sumberdaya ekonomi apa saja yang dapat diusahakan dan dikuasainya, yang
selanjutnya disebut sebagai Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) terutama
meliputi sektor primer seperti pertanian, peternakan, perikanan, sektor sekunder seperti
pengolahan paska panen, usaha kerajinan, industri makanan, dan sektor tertier yang
mencakup berbagai kegiatan jasa dan perdagangan, yang ditujukan terutama untuk
memenuhi kebutuhan dasar dan membangun kesejahteraan keluarga tanpa harus
mengorbankan kepentingan masyarakat banyak.
Sistem Ekonomi Kerakyatan dengan demikian adalah sistem ekonomi yang
ditujukan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat banyak melalui kegiatan
ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat mempergunakan sumber daya ekonomi yang
dimiliki atau dikuasai oleh masyarakat sendiri. Dalam rumusan lain sistem ekonomi
kerakyatan adalah sistem ekonomi yang mandiri, terbuka, dan berkelanjutan. Mandiri
karena kegiatan ekonomi dilakukan dengan mempergunakan sumber daya lokal yang
ada dan ditujukan terutama untuk memenuhi kebutuhan lokal. Terbuka karena harus
memastikan bahwa semua anggota masyarakat dapat berusaha dan mengakses sumber
daya yang tersedia. Berkelanjutan berarti kegiatan ekonomi dilakukan tanpa harus
mengorbankan kepentingan masa depan dan masyarakat yang lebih luas.
III. KESIMPULAN
Sistem ekonomi kerakyatan adalah sistem ekonomi yang telah terbukti menjadi
penopang ketika ekonomi formal mengalami masalah. Ekonomi kerakyatan juga
menyediakan lapangan kerja bagi sebagian besar tenaga kerja. Namun demikian untuk
mengembangkan ekonomi kerakyatan memerlukan agenda yang lintas tahun, lintas
sektor, lintas wilayah dan lintas pelaku. Bukan hal yang mudah tapi memang tidak ada
hal yang berharga itu mudah dilaksanakan.
Ekonomi kerakyatan yaitu kegiatan dari ekonomi yang dapat memberikan
kesempatan yang luas untuk masyarakat dalam berpartisipasi sehingga perekonomian
dapat terlaksana dan berkembang secara baik. Ekonomi kerakyatan ini dikembangkan
berdasarkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat lokal dalam mengelola
lingkungan dan tanah mereka secara turun-temurun. Aktivitas ekonomi kerakyatan ini
terkait dengan ekonomi subsistem antara lain pertanian tradisional seperti perburuan,
perkebunan, mencari ikan, dan lainnya kegiatan disekitar lingkungan alamnya serta
kerajinan tangan dan industri rumahan. Kesemua kegiatan ekonomi tersebut dilakukan
dengan pasar tradisional dan berbasis masyarakat, artinya hanya ditujukan untuk
menghidupi dan memenuhi kebutuhan hidup masyarakatnya sendiri. Kegiatan
ekonomi dikembangkan untuk membantu dirinya sendiri dan masyarakatnya, sehingga
tidak mengeploitasi sumber daya alam yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
Malau, Natalia Artha. 2016. Ekonomi Kerakyatan Sebagai Paradigma Dan Strategi
Baru Dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia. Jurnal Ilmiah Research Sains VoL.2
No.1 Januari 2016.
Bhudianto, Wahyu. 2012. Sistem Ekonomi Kerakyatan dalam Globalisasi
Perekonomian. Surakarta : Jurnal Transformasi Vol.XIV No 22 Tahun 2012.
https://mediaharapan.com/membangun-indonesia-dari-perspektif-ekonomi-
kerakyatan/
https://www.linkedin.com/pulse/membangun-ekonomi-kerakyatan-riza-
primahendra
http://selisip.com/2017/06/membangun-ekonomi-kerakyatan/
TUGAS MAKALAH
EKONOMIKA PUBLIK
Disusun oleh:
SELLA AMELIA
1703100079
3B IAN PAGI
2019