BAB I
Pendahuluan
Clinical pathway adalah salah satu alat manajemen penyakit yang dapat
mengurangi variasi pelayanan yang “tidak perlu”,meningkatkan outcome klinik, dan juga
efisiensi sumber daya. Clinical pathway memberikan cara bagaimana mengembangkan
dan mengimplementasikan evidence based medicine (EBM) ke dalam protokol lokal.
Dengan adanya clinical pathway, pemberi pelayanan kesehatan dapat memberikan
pelayanan kesehatan terbaik berdasarkan clinical guidline, sehingga dapat menentukan
prosedur pemeriksaan klinik apa saja yang dapat digunakan serta penatalaksanaannya,
dan menetapkan standar lamanya hari rawatan suatu penyakit.
Clinical Pathway telah mulai diterapkan di RSUD Tgk Chik Ditiro Sigli sejak tahun
2019 yang disusun berdasarkan PPK dan telah mendapatkan kesepakatan dokter spesialis
yang bersangkutan. Namun karena belum dibentuknya tim khusus untuk melakukan
monitoring dan evaluasi terhadap pemberlakuan clinical pathway ini, sehingga belum
berjalan sebagaimana mestinya. Tahun 2019 sudah dilakukan review ulang terhadap
clinical pathway yang sudah ada dan telah diputuskan clinical pathway yang diterapkan
mulai 2019 adalah :
1. Clinical Pathway Sectio Sesarea
2. Clinical Pathway Preeklamsia
3. Clinical Pathway Perdarahan Post Partum
4. Clinical Pathway Asphixia Neonatorum
5. Clinical Pathway Penanganan BBLR
Sampai Juni 2019, karena data-data kepatuhan/kelengkapan terhadap Clinical
Pathway belum lengkap maka diputuskan evaluasi kepatuhan akan dilakukan secara
manual, dengan sebelumnya menentukan 5 area prioritas Clinical Pathway. Pemilihan
area prioritas berdasarkan prioritas corporat dengan kriteria Risiko Tinggi (High risk),
Sering terjadi (High Volume), High Cost, dan Rawan Masalah (Problem prone), yaitu :
1. Clinical Pathway Sectio Sesarea
2. Clinical Pathway Preeklamsia
3. Clinical Pathway Perdarahan Post Partum
4. Clinical Pathway Asphixia Neonatorum
5. Clinical Pathway Penanganan BBLR
BAB II
Pelaksanaan
2.2Jadwal Pelaksanaan
Pelaksanaan evaluasi clinical pathway bulan Januari – Juni 2019, dimulai 6 – 13
Juli 2016.
BAB III
Hasil Dan Pembahasan
3.1 Hasil Evaluasi dan Pembahasan
1. Lama Rawatan
Tabel 1. Kepatuhan Clinical Pathway Sectio Terhadap LOS, Obat Dan Penunjang
BULAN JUMLAH LOS OBAT PENUNJANG
DATA
Januari 22 0 20 22
Februari 10 1 9 9
Maret 18 3 18 18
April 29 0 27 29
Mei 24 2 22 24
Juni 8 0 7 6
Pembahasan :
Dari data yang masuk, di bulan April dan Mei terjadi peningkatan kepatuhan clinical
pathway dengan parameter SC terhadap Los, Obat, dan Penunjang.
2. Obat
Pembahasan :
Berdasarkan data yang masuk di bulan maret terjadi peningkatan Signifikan pada
parameter Preeklamsia pada Los,Obat dan penunjang , Dibandingkan dengan bulan
februari yang tidak masuk datanya.
3. Pemeriksaan Penunjang
Tabel 3. Kepatuhan Clinical Pathway BBLR Terhadap LOS, Obat Dan Penunjang
BULAN JUMLAH LOS OBAT PENUNJANG
DATA
Januari 15 10 15 13
Februari 10 4 9 8
Maret 3 2 3 3
April 11 5 10 10
Mei 24 11 24 23
Juni 7 3 7 6
Pembahasan :
Berdasarkan data diatas, bisa disimpulkan bahwa dibulan Mei terjadi peningkatan
kepatuhan clinical pathway dengan parameter BBLR dibandingkan dengan Los,Obat dan
penunjang.sementara dibulan maret terjadi penurunan kepatuhan clinical pathway.
Pembahasan :
Pembahasan :
BAB IV
Kesimpulan dan Rekomendasi
Kesimpulan
· Dari evaluasi yang telah dilakukan , Clinical pathway sudah diterapkan dan
berjalan di setiap ruangan / SMF , kepatuhan terhadap pengisian sudah 30-60%
· Dari evaluasi Clinical Pathway yang telah dilakukan, sebagian besar dokter
spesialis telah mengikuti Clinical pathway yang berlaku.
· Kasus yang dievaluasi memiliki banyak komplikasi sehingga terdapat banyak
ketidaksesuaian memenuhi standar clinical pathway
· Penyebab Ketidaksesuaian lama rawatan masih perlu dilakukan evaluasi lebih
lanjut .
Rekomendasi