Anda di halaman 1dari 14

TUGAS PERKULIAHAN HAK ASASI MANUSIA

DOSEN PENGAMPU : MARIA FERBA EDITYA S, S.H, M.H

OLEH :

KELOMPOK 3

1. SUSI SIPAYUNG ( 1715010061 )


2. ARIENE BANGUN ( 1715010050 )
3. WINDIANITA ( 1715010077 )
4. PERA SIAHAAN ( 1715010049 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS QUALITY BERASTAGI
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas limpahan
karunianya yang berupa kesehatan, sehingga makalah yang berjudul “Kasus Pelanggaran
HAM Secara Umum ” dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun sebagai tugas kelompok mata kuliah “Hak Asasi Manusia”.
Kami berusaha menyusun makalah ini dengan segala kemampuan, namun kami menyadari
bahwa makalah ini masih banyak memiliki kekurangan baik dari segi penulisan maupun segi
penyusunan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun akan kami terima
dengan senang hati demi perbaikan makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini bisa memberikan informasi dan bermanfaat bagi para
pembacanya. Atas perhatian dan kesempatan yang diberikan untuk membuat makalah ini
kami ucapkan terima kasih.

Kabanjahe, 23 Maret 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2

1.3 Tujuan ........................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 3

2.1 Pengertian HAM ....................................................................................... 3

2.2 Pengertian Pelanggaran HAM................................................................. 5

2.3 Jenis Pelanggaran HAM........................................................................... 5

2.4 Kasus Pelangaaran HAM Secara Umum ............................................... 6

BAB III PENUTUP ......................................................................................... 10

3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang
dalam penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan yang
terkait dengan interaksinya antara individu atau dengan instansi. Hak juga merupakan sesuatu
yang harus diperoleh. Secara teoritis Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri
manusia yang bersifat kodrati dan fundamental sebagai suatu anugerah Allah yang harus
dihormati, dijaga, dan dilindungi, hakikat Hak Asasi Manusia sendiri adalah merupakan
upaya menjaga keselamatan eksistensi manusia secara utuh melalui aksi keseimbangan antara
kepentingan perseorangan dengan kepentingan umum. Begitu juga upaya menghormati,
melindungi, dan menjunjung tinggi Hak AsasiManusia menjadi kewajiban dan tangung jawab
bersama antara individu, pemeritah (Aparatur Pemerintahan baik Sipil maupun Militer), dan
negara.

Setelah reformasi tahun 1998, Indonesia mengalami kemajuan dalam bidang


penegakan HAM bagi seluruh warganya. Instrumen-instrumen HAM pun didirikan sebagai
upaya menunjang komitmen penegakan HAM yang lebih optimal. Namun seiring dengan
kemajuan ini, pelanggaran HAM kemudian juga sering terjadi di sekitar kita.

Sepanjang tahun 2012 sampai pertengahan tahun 2017 pelanggaran hak asasi
manusia(HAM) di Indonesia mengalami kenaikan dan tidak diimbangi dengan
penyelesaianya. Sehingga banyak kasus yang masih belum terpecahkan atau mangkrak di
pengadilan. Penegakan hukum terhadap pelanggaran hak asasi manusia juga mengalami hal
yang sama. Dengan banyaknya kasus-kasus pelanggaran HAM yang tersebar ke seluruh
penjuru negeri, kurang dari 20 persen yang ditindak lanjuti oleh aparatur penegak hukum.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan HAM?

2. Apa yang dimaksud dengan pelanggaran HAM?

3. Apa saja jenis- jenis pelanggaran HAM?

4. Apa saja kasus pelanggaran HAM secara umum?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan HAM

2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pelanggaran HAM?

3. Untuk mengetahui jenis-jenis pelanggaran HAM

4. Untuk mengetahui kasus pelanggaran HAM secara umum

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian HAM

HAM adalah hak-hak dasar manusia yang dimiliki sejak berada dalam kandungan dan
setelah lahir ke dunia (kodrat) yang berlaku secara universal dan diakui oleh semua orang.

HAM adalah singkatan dari Hak Asasi Manusia, dimana masing-masing kata tersebut
memiliki makna. Kata “Hak” dalam hal ini berarti sebagai kepunyaan atau kekuasaan atas
sesuatu, sedangkan “Asasi” adalah sesuatu hal yang utama dan mendasar. Jadi, pengertian
HAM secara singkat adalah suatu hal yang mendasar dan utama yang dimiliki oleh manusia.

Pada praktiknya, ada banyak sekali pelanggaran Hak Asasi Manusia yang terjadi di
berbagai penjuru dunia. Pelanggaran HAM tersebut dilakukan semata-mata untuk kekuasaan
dan kepemilikan sumber daya yang ada di suatu tempat.

Macam-Macam HAM

1. Hak Asasi Pribadi (Personal Rights)


Ini merupakan hak asasi yang berhubungan dengan kehidupan pribadi setiap individu.
Beberapa contoh hak asasi pribadi diantaranya:

 Kebebasan untuk bepergian, bergerak, berpindah ke berbagai tempat.


 Kebebasan dalam menyampaikan pendapat.
 Kebebasan dalam berkumpul dan berorganisasi.
 Kebebasan dalam memilih, memeluk, dan menjalankan agama dan kepercayaan
sesuai keyakinan masing-masing individu.

2. Hak Asasi Politik (Political Rights)


Ini merupakan hak asasi yang terkait dengan kehidupan politik seseorang.
Beberapa contoh hak asasi politik diantaranya:

3
 Hak untuk untuk dipilih dan memilih dalam suatu pemilihan.
 Hak dalam keikutsertaan kegiatan pemerintahan.
 Hak dalam mendirikan partai politik dan organisasi politik.
 Hak dalam membuat usulan petisi.

3. Hak Asasi Hukum (Legal Equality Rights)


Ini adalah hak mendapatkan kedudukan yang sama dalam hukum dan pemerintahan.
Beberapa contoh hak asasi hukum diantaranya:

 Hak untuk mendapat perlakukan yang sama dalam hukum dan pemerintahan.
 Hak seseorang untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil.
 Hak untuk mendapatkan perlindungan dan pelayanaan hukum.

4. Hak Asasi Ekonomi (Property Rigths)


Ini merupakan hak masing-masing individu terkait dengan kegiatan perekonomian.
Beberapa contoh hak-hak asasi ekonomi diantaranya:

 Kebebasan dalam kegiatan jual-beli.


 Kebesasan dalam melakukan perjanjian kontrak.
 Kebebasan dalam penyelenggaraan sewa-menyewa dan hutang-piutang.
 Kebebasan dalam memiliki sesuatu.
 Kebebasan dalam memiliki pekerjaan yang pantas.

5. Hak Asasi Peradilan (Procedural Rights)


Ini merupakan hak untuk mendapat perlakuan sama dalam tata cara pengadilan.
Beberapa contoh hak-hak asasi peradilan diantaranya:

 Hak untuk mendapatkan pembelaan hukum di pengadilan.


 Hak untuk mendapatkan persamaan atas perlakuan penggeledahan, penangkapan,
penahanan, dan penyelidikan di muka hukum.

4
6. Hak Asasi Sosial Budaya (Social Culture Rights)
Ini merupakan hak individu terkait dengan kehidupan bermasyarakat. Beberapa contoh hak
asasi sosial budaya diantaranya:

 Hak untuk menentukan, memilih, dan mendapatkan pendidikan.


 Hak untuk mendapatkan pengajaran.
 Hak untuk mengembangkan budaya yang sesuai dengan bakat dan minat.

2.2 Pengertian Pelanggaran HAM

Menurut Pasal 1 Angka 6 No. 39 Tahun 1999 yang dimaksud dengan pelanggaran hak
asasi manusia adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat
negara, baik disengaja maupun tidak disengaja atau kelalaian yang secara hukum
mengurangi, menghalangi, membatasi dan atau mencabut hak asasi manusia seseorang atau
kelompok orang yang dijamin oleh undang-undang dan tidak mendapatkan atau
dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyesalan hukum yang adil dan benar berdasarkan
mekanisme hukum yang berlaku.

Menurut UU no 26 Tahun 2000 tentang pengadilan HAM, Pelanggaran HAM adalah


setiap perbuatan seseorang atau kelompok orng termasuk aparat negara baik disengaja atau
kelalaian yang secara hukum mengurangi, menghalangi, membatasi, dan atau mencabut Hak
Asasi Manusia seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh Undang-Undang ini, dan
tidak didapatkan, atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang adil
dan benar, berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku. Dengan demikian pelanggaran
HAM merupakan tindakan pelanggaran kemanusiaan baik dilakukan oleh individu maupun
oleh institusi negara atau institusi lainnya terhadap hak asasi individu lain tanpa ada dasar
atau alasan yuridis dan alasan rasional yang menjadi pijakanya.

2.3 Jenis-jenis Pelanggaran HAM

Secara umum ada dua jenis jenis pelanggaran HAM yaitu :

1. Kasus pelanggaran HAM yang berat

Berikut adalah penjelasan mengenai kasus pelanggaran HAM yang berat :

5
 Pembunuhan secara sewenang-wenang yang tidak mengikuti keputusan pengadilan
dan hukum yang berlaku secara umum
 Melakukan segala bentuk penyiksaan
 Melakukan sistem perbudakan dan diskriminasi secara sistematis
 Pembunuhan secara massal
 Menghilangkan seseorang secara paksa

2. Kasus pelanggaran HAM yang ringan


Berikut adalah penjelasan mengenai kasus pelanggaran yang ringan

 Melakukan penganiayaan
 Melakukan tindakan yang dapat mencemarkan nama baik seseorang
 Melakukan segala bentuk pemukulan
 Menghalangi jalan seseorang untuk menyampaikan aspirasinya

2.4 Kasus Pelanggaran HAM Secara Umum

1. Kasus Pelecehan Siswa JIS Tahun 2014

Kejadian bermula pada Januari 2014 saat terdakwa Awan bertemu dengan terdakwa
Zainal di depan toilet Anggrek gedung JIS. Awan mengatakan kepada Zainal yang saat itu
masih status sebagai pegawai sementara karena petugas kebersihan yang lama dikabarkan
sudah tidak bekerja lagi. "Mau ngerjain bocah yang kemarin," kata Awan kepada Zainal.

Pada saat itu Awan melihat korban AK (6 tahun) masuk ke toilet untuk membuangair
kecil. Tidak lama, Awan melihat dua terdakwa lainnya, yakni Agun dan Syahril, berada di
koridor 2 gedung sekolah. Awan memanggil keduanya. Agun dan Syahril pun mendatangi
Awan persis di depan toilet Anggrek saat korban AK masih di dalam toilet. Awan sebagai
inisiator, mengajak ketiganya untuk masuk ke dalam toilet secara bergilir. Terlebih
dahulu Awan menyuruh Zainal masuk ke dalam toilet. Zainal pun masuk dan menarik paksa
tangan AK ke dalam bilik toilet. Korban sempat melawan dan Zainal berteriak memanggil
tiga pelaku lain untuk membantunya. Awan pun segera masuk kedalam toilet selanjutnya
memegang badan korban dengan posisi agak membungkuk dan membekap mulut korban.
Awan melepas celana korban. Selama lebih dari lima menit ketiganya melakukan kejahatan
seksual kepada AK.

6
Penyelesaiannya

Pihak kepolisian dan KPAI mengusut kasus tersebut dan pada awalnya berhasil menangkap
dua orang tersangka petugas kebersihan. Namun kasus di JIS tersebut semakin berkembang
disusul informasi tentang jaringan pedofilia yang juga dikejar oleh FBI yangada di JIS.

2. Kasus bocah berusia 6 tahun yang tewas karna di pukuli ayah tirinya pada tahun
2016

Korban tewas akibat luka di bagian kepala belakang. Saat itu ibu korban sedang
mencuci pakaian di sungai. Pemicu penganiaayan tersebut dikarenakan hal sepele, yaitu
karena sang anak tidak mau berhenti menangis dan membuat ayah tirinya kesal.

Penyelesaiannya

Beberapa jam kemudian polisi menangkap IS, ayah tiri yang tega menghabisi nyawa korban.
Pelaku dapat dikenakan pasal 80 ayat 3 tentang perlindungan anak dengan Undang-Undang
35 tahun 2004 dan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman penjaranya 15
tahun sampai 20 tahun.

3. Kasus Anak Durhaka Tega Membunuh Ayah Kandungnya pada Tahun 2017

Sebuah peristiwa miris menyedihkan, terjadi di kota Bima, tepatnya di RT 03/RW01,


Kelurahan Dara, Kecematan rasanae Barat Kota Bima.Adi ( 21 ) dengan tega membunuh
ayah kandungnya yang bernama sirin ( 43 ). Korban mengebuskan nafasnya yang terakhir
setelah di hajar dengan pipa yang terbuat dari besi pada bagian kepala, telinga dan
rahangnya hingga mengeluarkan darah segar oleh pelaku. Sejumlah saksi mata kemudian
mengungkap kronologi kejadian memilukan itu. Sekitr pukul 21.00 Wita pelaku meminta
uang kepada korban (ayahnya) untuk membeli tramadol, namun kemudian ditolak oleh
korban, Akibatnya adu mulut bagi ayah dan anak tersebut pun terjadi. Tak kuasa beradu
mulut, pipa pun berbicara hingga korban dihantam dan kemudian langsung tewas ditempat.

Penyelesaian

Pelaku langsung di amankan di Mapolsek Asakota, untuk ditindak lanjuti. Kapolsek AKP
Jamaludin langsung mengeksekusi pelaku dan kemudian diamankan di MapolsekAsakota-
Polres Bima Kota.untuk diberikan hukuman sesuai aturan perundang-undanganyang berlaku.

7
4. Kasus Ambon Tahun 1999

Konflik dan pertikaian yang melanda masyarakat Ambon-Lease sejak Januari 1999
telah berkembang menjadi aksi kekerasan brutal yang merenggut ribuan jiwa dan
menghancurkan semua tatanan kehidupan bermasyarakat.
Tidak heran bahwa awal dari kerusuhan ini tidak lain berawal dari sentimen agama
yang diprovokasi oleh masing-masing agama, mengingat kecenderungan di masing-masing
agama sama banyak. Konflik pertama-tama dipicu oleh kejadian pertengkaran personal antara
seorang sopir angkutan umum dan seorang pemuda yang sudah dianggap biasa oleh
masyarakat Ambon pada umumnya. Ada dua versi, dari Islam dan Kristen, yang beredar di
masyarakat. Pertengkaran personal ini kemudian meluas menjadi pertikaian antar kelompok
agama dan suku yang meledak menjadi kerusuhan.

Penylesaian

• Melakukan penegakan hukum secara tegas dan bijaksana, tanpa pandang bulu, memberi
rasa adil dan kepuasan dari para korban terhadap mereka yang secara nyata telah melakukan
tindak kriminalitas.
• Meminta secara serius perhatian para pemuka agama untuk secara sistimatis melakukan
pelayanan-pelayanan yang bersifat pastoral agar kehidupan umat khususnya para korban
bisa memperoleh penghiburan. Dengan demikian, diharapkan pemulihan kondisi psikologis
ini dapat membantu meredanya keinginan-keinginan balas dendam.
• Masyarakat Ambon juga harus selalu menjaga kesejukan, perdamaian, serta tidak mudah
terpancing oleh desas-desus. Alhasil, masyarakat di sana bisa terhindar dari pertikaian dan
kekerasan.
• Harus ada komunikasi yang baik dari semua unsur politik dan kemasyarakatan, ulama,
gereja dan kepemudaan.

5. Penembakan Buruh Pt.Freeport

Pada hari Senin 10 Oktober 2011 pagi pukul 09.00 WPB terjadi penembakan di
Terminal Bus Gorong-gorong. Insiden ini bermula ketika ribuan karyawan yang sejak 15
September lalu menggelar aksi mogok kerja, hendak naik menuju areal tambang di Tembaga
pura melalui terminal Gorong-gorong. Namun, pihak manajemen Freeport dibantu aparat

8
kepolisian menghadang. Tujuan naik untuk menutup Freeport karena hingga saat
ini manajemen tidak mau berunding. Lantas, saat menuju terminal bus Freeport, mereka
dihadang dan kemudian ditembaki aparat. Tembakan dari Polisi kepada karyawan. Tembakan
dari polisi mengenai karyawan berjumlah 8 Orang. 1 orang langsung Tewas ditempat, 2 Luka
Parah dan lainnya luka ringan.

Penyelesaian

Menyikapi tragedi kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang terus
berlangsung di tanah Papua, khususnya padaperistiwa penembakan terhadap peserta aksi
mogok kerja serikatpekerja PT. Freeport yaitu :

• PT. Freeport harus bertanggungjawab terhadap korban tragedi pelanggaran hak asasi
manusia baik terhadap buruh-buruhya.

• Mendesak Negara segera menghentikan tindakan kekerasan dalam penyelesaian konflik


dengan rakyatnya, dan bertanggungjawab terhadap berbagai tragedi kekerasan dan
pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh para aparatusnya.

• Mendesak Presiden RI bertanggungjawab terhadap tragedi penembakan yang terjadi


terhadap serikat pekerja PT. Freeport Indonesia. Mencopot Kapolri dan Kapolda Papua atas
tragedi ini dan tindakan repressif lainnya yang dilakukan terhadap rakyat di berbagai daerah.

• Mendukung sepenuhnya perjuangan yang dilakukan oleh Serikat Pekerja PT.Freeport


Indonesia atas hak-haknya.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Eksistensi Pengadilan HAM bertugas untuk memeriksa dan memutus perkara


pelanggaran HAM dan memeriksa dan memutus pelanggaran HAM yang dilakukan di dalam
wilayah negara Republik Indonesia oleh warga negara Indonesia. Mekanisme penyelesaian
terhadap kasus-kasus pelanggaran HAM mengacu kepada prinsip exhaustion of local
remedies, yaitu melalui mekanisme pengadilan nasional (Pengadilan HAM), ada yang
bersifat permanen dan ada yang bersifat ad hoc sesuai perundang-undangan negara
yang bersangkutan. Namun jika negara yang bersangkutan tidak mampu untuk mengadili pela
nggaran HAM dengan hukum nasionalnya, maka dunia internasional melalui Mahkamah
PidanaInternasional (Internasional Criminal Court/ICC ) pelaku pelanggaran HAM dapat
diadili. Dari kesemua kasus yang kami angkat sebagian besar mendapat penanganan dari
pihak berwajib dan pengadilan memeberikan putusan sesuai undang-
undang yang berlaku, akan tetapi tidak sedikit juga kasus yang sampai sekarang masih
mangkrak di kepolisian maupun pengadilan.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/34856718/PENYELESAIAN_KASUS_HAK_ASASI_MANUSIA_DI_INDONESI
A_STUDY_KASUS_2012-2017

https://www.academia.edu/34844454/Tugas_PKn_-
_Upaya_Penyelesaian_Kasus_Pelanggaran_HAM.docx

https://guruppkn.com/jenis-jenis-pelanggaran-ham

https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-ham.html

https://www.academia.edu/8154822/A_._PENGERTIAN_PELANGGARAN_HAK_ASASI_MANUSIA_Me
nurut_Pasal_1_Angka_6_No

https://www.scribd.com/document/370307747/Analisis-Kasus-Pelanggaran-HAM-Di-Indonesia-
Beserta-Solusinya

11

Anda mungkin juga menyukai