Anda di halaman 1dari 5

Nama : Zaitun Munar

Nim : 1305102010081

Kelas :3

1. Hal apa saja yang harus kita perhatikan sebelum memulai usaha budidaya ternak ?
Jawab :
Hal apa saja yang harus kita perhatikan sebelum memulai usaha budidaya ternak yaitu
 Pemilihan Tempat Beternak
Sebelum memulai usaha ternak ada baiknya kita mempersiapkan Lokasi untuk beternak
dan juga kita perlu mengenal jenis penyakit apa saja yang bisa menyerang ternak. Dalam
memilih tempat beternak. Usahakan memiliki lokasi yang jauh dari pemukiman
penduduk tapi mudah dijangkau oleh kendaraan
 Memilih Bibit Unggul
Dalam proses memilih bibit beternak ada baiknya memilih usia yang sudah mencapai 1,5
sampai 2 tahun. Karena bila memilih bibit dibawah usia produktif akan mudah rentan
terkena penyakit. Dalam mendapatkan bibit harus yang sehat dan tidak ada cacat.
 Perhatikan Kandang ternak
Kandang ternak harus teras dan mempunyai perputaran udara iyang baik. Lebih baik jika
sinar matahari bisa masuk kedalam lingkungan kandang.
 Pakan ternak
Dalam memberikan pakan ternak sapi. Di usahakan berikan pakan ternak yang memiliki
nutrisi tinggi. agar kondisi sapi tetap sehat, stabil dan juga terjaga.
 Hindari Penyakit Ternak
Dalam mengendalikan penyakit pada ternak. Kita perlu menjaga kebersihan kandang dan
tempat makanannya. Kita juga perlu memantau kondisi ternak. Apabila mengalami
sesuatu yang anda tidak ketahui. Anda bisa melaporkannya ke dinas kesehatan hewan
setempat.

2. Sebutkan keuntungan dan resiko yang dihadapi dalam usaha budidaya peternakan ?
Jawab :
Keuntungan :
Keuntungan usaha budidaya peternakan memang sangat menggiurkan seperti halnya
ayam kampung tidak hanya untuk keperluan dagingnya saja membuat usaha
penetasannya pun sudah terbilang untung cukup hitung saja saat ini harga telur ayam
kampung hanya 800 rupiah per butir sedangkan anak ayam yang baru menetas atau biasa
di sebut DOC mencapai 2.000 rupiah. setiap ekor artinya bila di tetaskan mungkin makin
usaha ini lebih dari 100% bukan sementara berdasarkan hitungan sederhana untuk usaha
1.000 ekor ayam kampung pedaging setiap peternak mampu meraup untung bersih
sebesar 3 juta rupiah sekali panen ini dengan asumsi perkilogram ayam kampung di jual
22.000 ribu rupiah. Benar bukan tidak ada istilah gencek dalam bisnis ayam kampung
sebab struktur pasarnya sudah terbentuk jadi tidak perlu takut bila musim panen datang
harga jual ayamnya akan jatuh.
Resiko:
Resiko Kematian
Bagaimanapun juga usaha yang berhubungan dengan makhluk hidup tentu saja
mempunyai resiko kematian yang cukup besar. Adanya sedikit saja kesalahan dalam
pemeliharaan, akan mengakibatkan terjadinya banyak kematian, penyusutan populasi dan
penurunan kemampuan berproduksi. Sebagai contoh, biasanya peternak sedikit sembrono
jika melihat ternaknya sehat, tidak melakukan program vaksinasi secara teratur hal
seperti inilah yang sering terjadi pada peternak pemula. Pengetahuan tentang penyakit
ayam juga wajib dimiliki oleh peternak, karena semakin awal mengetahui gejala penyakit
kita bisa lebih cepat dalam memberikan pengobatan. Sehingga biaya yang dikeluarkan
bisa lebih ditekan.
Fluktuasi Harga Telur
Walaupun dunia peternakan ayam petelur ini cukup memberikan kepada peternak karena
peluang pasar telur tersebut sangat menjanjikan, tetapi peternak sering diguncang dengan
ke tidakstabilan harga telur dipasaran. Terjadinya fluktuasi harga telur dipasaran ini
sangat sulit untuk diambil tindakan antisipasinya.

Musim yang tidak menguntungkan


Untuk negara tropis seperti tempat kita ini sering terjadi musim-musim yang kurang
menguntungkan bagi usaha ternak ayam, terutama pada tahun-tahun kering yang
berurutan. Terjadinya tahun-tahun kering secara berurutan. Hal ini menyebabkan
tertundanya musim panen tanaman pangan, khusunya jagung dan hasil ikutanya yang
berupa katu. Akhirnya penyedian bahan baku pakan jagung yang merupakan bagian
terbesar dari ransum, menjadi sangat kurang atau langka. Dan harga ransum pun ikut
melambung tinggi. Jadi peternak akan menghadapi 2 faktor yang menghimpit usaha
ternak ayamnya, yakni adanya kenaikan harga pakan dan terjadinya fluktuasi atau
merosotnya harga telur.
Kurangnya perhatian
Kurangnya perhatian secara serius dalam pengembangan ternak Ayam
Petelur mengakibatkan ternak tidak terurus secara intensif. Kebanyakan peternak hanya
menganggap bahwa beternak ayam petelur hanya sebagai investasi saja karena waktu
yang cukup lama untuk menghasilkan keuntungan.
Kurangnya modal kerja
Besarnya modal usaha dalam usaha peternakan ayam petelur mengakibatkan terbatasnya
masyarakat dalam melakukan usaha ini.
Sebagian peternak kurang memiliki keuletan dan kerajinan (sifat malas)
Disebabkan karena sudah merupakan sifat atau pembawaan peternak atau akibat rasa
putus asa dan tidak berdaya, karena apapun yang sudah dilakukan tidak pernah
memperbaiki kesejahtreaan mereka.

3. Mana yang lebih menguntungkan melakukan usaha budidaya ayam ras atau buras ?
Jawab :
yang lebih menguntungkan melakukan usaha budidaya ayam ras atau buras yaitu ayam
ras. Ayam ras merupakan ternak yang paling ekonomis bila dibandingkan dengan ternak
lain, kelebihan yang dimiliki adalah kecepatan pertambahan/produksi daging dalam
waktu yang relatif cepat dan singkat atau sekitar 4 - 5 minggu produksi daging sudah
dapat dipasarkan atau dikonsumsi. Keunggulan ayam broiler antara lain pertumbuhannya
yang sangat cepat dengan bobot badan yang tinggi dalam waktu yang relatif pendek,
konversi pakan kecil, siap dipotong pada usia muda serta menghasilkan kualitas daging
berserat lunak. Perkembangan yang pesat dari ayam ras pedaging ini juga merupakan
upaya penanganan untuk mengimbangi kebutuhan masyarakat terhadap daging ayam.
Menurut sumber dari direktorat jendral Peternakan (2006), setelah dilakukannya upaya-
upaya tersebut maka peternakan ayam buras pada tahun 2003 populasinya tercatat
275.291.873 ekor dengan produksi daging dan telur masing-masing 298.516 ton dan
177.015 butir. Sedangkan pada tahun 2006 populasinya tercacat 298.431.917 ekor dengan
produksi daging dan telur masing-masing 322.780 ton dan 181.095 butir. Dari keterangan
di atas maka dapat diketahui perbandingan ayam ras dan ayam buras Ayam ras 39 – 40
hari bisa mencapai bobot 1,8kg sedangkan ayam buras perlu lebih dari 3 bulan. Bahkan
kini ayam ras modern bisa mencapai bobot yang sama pada umur 31 – 32 hari.Panen
ayam ras 5-6 minggu sedangkan ayam buras 3-4 bulan. Kandungan gizi ayam buras lebih
tinggi dari pada ayam ras.

4. Sebutkan keuntungan petani ternak yang melakukan usaha budidaya menurut makalah
anda masing-masing! Apakah ditempat anda usaha tersebut layak dikembangkan ?
Jawab :
Sekarang ini pemasukan bisa datang dari mana saja, termasuk dengan beternak kelinci.
Baik untuk kelinci pedaging atau kelinci hias, pembudidayaan kedua jenis kelinci tersebut
belakangan cukup prospektif. Hal ini terbukti dari banyaknya permintaan pasar pada
peternak-peternak kelinci di daerah-daerah terutama untuk jenis kelinci pedaging. Meski
kelihatannya mudah namun ada beberapa tips budidaya kelinci yang perlu diperhatikan
jika bisnis ini dijalankan dengan serius. Bagi pecinta hewan, beternak kelinci mampu
memberi keuntungan dari dua sisi. Yang pertama sebagai alternatif pemasukan
(keuangan), dan yang kedua mengembangkan hobi memelihara hewan. Kedua peluang
tersebut tentu saja bisa dijalankan bersamaan dengan keuntungan berlipat.

5. Pada saat praktikum apa saja yang anda lakukan ?


Jawab :
 Pemberian pakan
 Menimbang bobot ayam 1 minggu sekali
 Pemberian doctril ke dalam air minum
 Pemberian vaksinasi

6. Jika anda menjadi tenaga pengawas pada perusahaan yang memproduksi suatu produk
ternak, hal apa saja yang akan anda lakukan mulai dari penyediaan bahan baku sampai
produk siap dipasarkan !(berikan contoh produk yang dibuat)
Jawab :
Meskipun tanggung jawab terletak pada produsen untuk memastikan bahwa makanan
yang diproduksi aman dan cocok, ada sebuah keterkaitan dari upaya efektif atau
pengendalian yang diperlukan oleh pihak lain, termasuk produsen susu, untuk menjamin
keselamatan dan kesesuaian produk susu. Penting untuk mengetahui bahwa distributor,
kompeten berwenang dan konsumen juga memiliki peran dalam menjamin keselamatan
dan kesesuaian susu dan produk susu. Hubungan dan dampak dari satu segmen pada
rantai makanan dengana segmen yang lain penting untuk memastikan bahwa
kesenjangan potensial dalam keterkaitan ditangani dengan komunikasi dan interaksiantara
produsen susu, produsen, distributor dan pengecer. Meskipun pada prinsipnya
adalah tanggung jawab produsen untuk melakukan analisis
bahayadalam konteks mengembangkan sistem kontrol berdasarkan HACCP dan dengan
demikian untuk mengidentifikasi dan mengendalikan bahaya yang berhubungan
dengan bahan baku yang masuk, produsen susu harus juga memiliki pemahaman
tentang bahaya yang berhubungan dengan susu, sehingga dapat membantu
dalammeminimalkan adanya bahaya di bahan baku.

7. Apa yang anda pikirkan setelah pulang dari fieldtrip/ kunjungan lokasi usaha
peternakan ?
Jawab :
Saya berfikir bahwa Usaha peternakan komoditi ungas dan ruminansia saat ini memiliki
prospek usaha yang sangat menggiurkan, dimana kebutuhan konsumen akan produk
daging, telur dan lain-lain pada setiap periodenya semakin meningkat secara signifikan.
Komoditas unggas mempunyai prospek pasar yang sangat baik karena didukung oleh
karakteristik produk unggas yang dapat diterima oleh masyarakat Indonesia yang
sebagian besar muslim, harga relatif murah dengan akses yang mudah diperoleh karena
sudah merupakan barang publik. Usaha pengembangan ternak ayam ras petelur di
Indonesia memiliki prospek yang cukup baik, terutama bila ditinjau dari aspek
masyarakat akan kebutuhan gizi, konsumsi protein perhari perkapita ditetapkan 55 gr
yang terdiri atas 80% protein nabati dan 20% protein hewani. Penggemukan sapi
potong merupakan usaha yang umumnya dilakukan dalam waktu singkat karena
mempercepat perputaran modal. Sapi potong merupakan jenis sapi yang diarahkan
untuk memproduksi daging, oleh karena itu penggemukan yang dilakukan bertujuan
untuk mencapai bobot badan secara maksimal.

Anda mungkin juga menyukai