TINJAUAN PUSTAKA
A. Kerangka Teori
Hukum Islam adalah hukum yang bersumber dan menjadi bagian dari
hukum Islam masih sangat luas. Dalam kontek hukum Islam yang bermakna
luas tersebut juga terwakili dalam istilah hukum syariat islam, oleh DR.
pemahaman para ahli terhadap hukum yang berasal dari wahyu Allah dan
yang berasal dan bersumber dari sang pembuat hukum atau syari (pembuat
aturan) yaitu Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW. Sedangkan dalam
1
Mohammad Daud Ali, Asas-asas Hukum Islam (Hukum Islam I) Pengantar Ilmu Hukum dan
Tata Hukum Islam di Indonesia, Rajawali pers, jakarta, 1990, hal. 45
2
Ka’bah Rifyal, Penegakan Syariat Islam di Indonesia, khairul bayan, Jakarta, 2004, hal. 4
pengertian syariat islam yang ketiga, dapat disimpulkan bahwa pengertian
pemahaman fiqh oleh para ulama fiqh3. Syariat Islam merupakan aturan
yang berasal dari Al Quran Al hadis atau As Sunnah, sedangkan fiqh adalah
maka telah lazim muncul istilah mazhab atau kelompok seperti mazhab
dapat ditarik suatu tujuan yaitu untuk melindungi akal, agama, jiwa,
keturunan dan harta benda karena pembuat hukum dari Allah SWT sebagai
lainnya. Hukum dalam Islam tidak hanya mengatur hubungan antara manusia
dengan manusia lain dan benda dalam (Hukum Muamalat), seperti yang diatur
dalam Hukum Barat. Namun, hukum dalam Islam juga mengatur hubungan
antara manusia dengan Allah SWT (Hukum Ibadat) yang tidak diatur dalam
hukum lainnya
3
Loc.cit.
4
Ibid, hal. 43
5
Mohammad Daud Ali, Hukum Islam Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Islam di
Indonesia, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1999, hal. 54
Mushthafa Ahmad Az-Zarqa, membagi aspek-aspek hukum Islam
dan sebagainya.
5) Hukum Pidana (Al-Jinayat). Hukum-hukum yang berhubungan
Islam.
Islam.
6
Dewi Gemala dkk, Hukum Perikatan Islam di Indonesia, cetakan ke-2, Kencana Prenada
Media Group, Jakarta, 2006, hal. 27
3) Hukum Islam mempunyai istilah kunci, yaitu (a) syariah, dan
4) Hukum Islam terdiri atas dua bidang utama, yaitu (1) hukum
ibadah, dan (2) hukum muamalah dalam arti yang luas. Hukum
masa.
pahala.
Dari ciri-ciri hukum Islam diatas dapat ditarik satu pengertian bahwa
hukum Islam tidak lepas hubungan antara Allah SWT dengan manusia dalam
kehidupan sehari-hari.
adalah bentuk kata jamak jinayah, yang artinya kesalahan, dosa, kriminil
adalah Jurmun dari kalimat isim, jarama dari kalimat fi’il, yang artinya,
hukum pidana Islam merupakan terjemahan dari kata fiqh jinayah. Fiqh
dapat dibebani kewajiban dalam hukum), sebagai hasil dari pemahaman atas
7
Zainuddin Ali, Hukum Pidana Islam, Sinar Grafika, Jakarta, 2007, hal. 22-23
8
Mahmud Yunus, Kamus Bahasa Arab Indonesia, Yayasan Penyelenggaraan
Penterjemah/Penafsiran Al-Qur’an, Jakarta, 1973, hal. 92
9
Ibid, hal. 87
kriminal dimaksud, adalah tindakan-tindakan kejahatan yang mengganggu
Quran dan hadis. Dalam hukum pidana Islam hukuman ada dua yaitu dunia
dan akhirat salah satunya di dalam Al Quran dan al hadis hukuman zina
adalah cambuk atau rajam hal tersebut dapat dijatuhkan di dunia sedangkan
undang-undang mengaturnya.
10
Zainuddin Ali, Op.cit, hal. 1
dilakukannya. Dimana orang yang dapat dimintai
mukallaf11.
1. Asas Legalitas
(6) ayat 19. hal itu diungkapkan sebagai berikut, yang artinya:
11
Ahmad Wardi Muslich, Pengantar dan Asas Hukum Pidana Islam, Sinar Grafika, Jakarta,
2006, hal. 28
12
Mohammad Daud Ali, Op.cit, 1990, hal. 113
13
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Quran dan Terjemahannya, Mekar Surabaya,
Surabaya, 2002, hal. 386
Katakanlah: (Muhammad) “Siapakah yang lebih kuat
persaksiannya?” katakanlah: “Allah. Dia menjadi saksi antara
aku dan kamu. Dan Al-Qur’an ini diwahyukan kepadaku
supaya dengannya aku memberi peringatan kepadamu dan
kepada orang-orang yang sampai AlQur’an (kepadanya).
Apakah sesungguhnya kamu mengakui bahwa ada tuhan-tuhan
yang lain disamping Allah?” Katakanlah: “Aku tidak
mengakui”. Katakanlah: “Sesungguhnya Dia adalah Tuhan
Yang Maha Esa dan sesungguhnya aku berlepas diri dari apa
yang kamu persekutukan (dengan Allah)”14.
14
Ibid, hal. 174
15
Zainuddin Ali, Op.cit, hal 5-6
menjabarkan beberapa kaidah-kaidah fiqhiyyah yang
diantaranya :
menentukan demikian16.
kerusakan17.
16
Tongat, Hukum Pidana Indonesia Dalam Perspektif Pembaharuan, UMM Press, Malang,
2009, hal. 61
17
Ibid, hal. 62
18
Zainuddin Ali, Op.cit, hal. 6
3. Asas Praduga Tak Bersalah
manusia yang harus ditaatinya21. Jadi sumber hukum pidana Islam sama
1) Al Quran
19
Ibid, hal. 7
20
C.S.T. Kansil, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta,
1989, hal. 46
21
Zainuddin Ali, Op.cit, hal. 15
hukum yang berhubungan dengan kepercayaan dan peribadatan
kekeluargaan22.
dalam Kitab…”23.
22
Muhammad Daud Ali, Op.cit, 1999, hal. 80
23
Departemen Agama Republik Indonesia, Op.cit, hal. 177
24
Ibid, hal. 377
2) Hadist
dalam Al Quran.
Quran.
25
Ahmad Hanafi, Pengantar dan Sejarah Hukum Islam, Bulan Bintang, Jakarta, 1970, hal. 58
26
Abuddin Nata, Sejarah Perkembangan dan Pendidikan Islam di Indonesia, Gramedia,
jakarta, 2001, hal. 72
Allah SWT telah mewajibkan kaum muslimin untuk
3) Ar-Ra’yu
a) Ijma
Muhammad saw.
27
Departemen Agama Republik Indonesia, Op.cit, hal. 114
28
Zainuddin Ali, Op.cit, hal. 16
29
Mohammad Daud Ali, Op.cit, 1999,hal. 72
b) Qiyas
c) Istihsan
d) Mashlahat Mursalah
ijab-qabul30.
f) Istishab
membatalkannya.
g) Istidal
30
Zainuddin Ali, Op.cit, hal. 16-17
31
Mohammad Daud Ali, Op.cit, 1999,hal. 110
g. Jenis Hukuman Pidana Islam
pidana Islam terbagi atas dua bagian, yaitu (a) ketentuan hukum yang pasti
tercantum di dalam Al-Qur’an dan hadis. Hal dimaksud disebut hudud, (b)
ketentuan hukuman yang dibuat oleh hakim melalui putusannya yang disebut
hukuman ta’zir. Hukum public dalam ajaran Islam adalah jinayah yang
sesuai sejarahnya yang pernah dijajah oleh bangsa barat seperti Belanda.
perbuatan apa yang dilarang dan memberikan pidana kepada siapa yang
32
C.S.T. Kansil, Op.cit, hal. 76
1) Lemaire
2) Moljatno
telah diancamkan.
33
Lamintang, Dasar-Dasar Hukum Pidana , P.T. Citra Aditya Bakti, Bandung, 1997, hal.2
c) Menentukan dengan cara bagaimana pengenaan pidana
yaitu:
34
Moeljatno, Asas-asas Hukum Pidana, Rineka Cipta, Jakarta, 2000, hal. 1
2) hukum pidana tidak tertulis, yang dimaksud hukum pidana
patut tidaknya suatu perbuatan patut dipidana atau tidak, hal ini
dalam masyarakat.
Artinya hukum yang baru dibuat dapat diberlakukan untuk perbuatan pidana
yang terjadi pada masa lalu sepanjang hukum tersebut mengatur perbuatan
tersebut, misal ada pelanggaran HAM berat. penerapan asas retroaktif dari
hukum darurat (abnormal recht), karena itu penempatan asas ini hanya
bersifat temporer dan dalam wilayah hukum yang amat limit, dengan tetap
atau pidana yang berlaku pada saat perbuatan itu dilakukan (Pasal 12
35
Suparman Marzuki, Pengadilan HAM di Indonesia Melanggengkan Imunity, Erlangga,
Jakarta, 2012, hal. 57
Pendukung asas ini mendasarkan diri pada asas ignorantia juris neminem
36
Ibid, hal. 58