Anda di halaman 1dari 1

26 Warta Tumbuhan Obat Indonesia 1996

TANAMAN KENCUR (KAEMPFERZA GALANGA L.);


INFORMASI TENTANG FITOKIMIA DAN EFEK FARMAKOLOGI

Abstrak Makalah ini menyajikan informasi penelitian tentang terutama untuk membuMikan manfaat p a d a p e n g g u n a a n
kencur (Kaempferia galanga L.) yang berhasil dikumpulkan, empirik.
- -
PENDAHULUAN
Efek farmakologi
K ENCUR (Kuem~f'eriu gulungu L.) termasuk familia Zingibenceae.
Secara empirik kencur digunakan untuk mengobati berbagai
macam penyakit seperti: batuk, masuk angin, radang lambung, perut
Kencur secara empirik antan lain untuk menghilangkan rasa
nyeri juga untuk mengobati beberapa penyakit infeksi (12).
nyeri. tetanus, bengkak, panas dalam dan mulas (1, 2). Penggunaan Dan penetapan toksisitas akut (LD,) dengan cara Karber dan
kencur karena minyak atsirinya adalah sebagai campuran obat sakit Wilcoxon diperoleh harga 23.4 mg (20.4 mg - 26.4 mg)llO g bb.
gigi, obat gosok, antiseptik, karminatif, bakterisid, bahan wangi- mencit. Harga ini setelah diekstrapolasikan untuk mendapatkan
wangian dan analgesik (3, 4, 5). Beberapa hasil penelitian mengenai hubungan dosis antar spesies pada tikus putih diperoleh harga 163.800
tanaman kencur dapat mendukung penggunaan empirik. mg/1.000 g bb., yang berarti jauh lebih besar dari 15.000 mgtkg bb.
secara on1 (13). Bahan tersebut termasuk Practically Non Toxic
Fitokimia
(14).
Akar rimpang kencur adalah bagian yang digunakan sebagai Sebagai penghilang rasa nyeri (analgetik) telah dilak ukan
obat. Rimpang kencur mengandung beberapa senyawa aromatik dan percobaan pada sekelompok orang dewasa normal 4(90 orang), Yang
alifatik yang mempunyai potensi cukup besar untuk dikembangkan .,1nmnnt L
dibagi menjadi 3 kelompok secara random, yaitu: krlv..lrvn ...
..dncur,
menjadi bahan dasar industri kimia dan farmasi, terutama dua metampiron dan plasebo. Tiap orang diberi sari itencur 10% dalam air
komponen utamanya, yaitu trans-p-metoksi sinamat etil ester dan (setelah tujuh hari penyarian), sebanyak 200 muorang. Intensitas
borneol. Dari isolasi dan pemurnian ekstrak kasar secara kromatografi rangsang nyeri ditentukan dengan memompa sphygmomanometer
diperoleh 6 komponen, dua di antaranya mempakan komponen utama s m p a i tekanan tertentu sehingga orang merasakan nyeri pada lengan
dan salah satu adalah borneol (6). atas. Gambaran tentang efektifitas obat tersebut sebagai analgetik
Rimpang kencur mengandung minyak atsiri; dari destilasi uap dibuktikan dengan cara: tiap orang mengalami dua kali penentuan
bahan kering diperoleh minyak atsiri sebanyak 2.4% - 3.8%. Dari intensitas mngsang nyeri, yaitu sebelum diberi obat dan sesudah
akar ditemukan p-metoksi sinamat dalam bentuk bebas, terikat sebagai diberi obat. Selisih kedua pengukuran adalah bempa peningkatan
metil dan etil ester, dan sebngai gzram kalium . Dari penelitian dengan ambang rangsang nyeri akibat obat. Efek bahan tersebut sebagai
AAFS (Atomic Absorption Flame,Spectrophot~ometer) diketahui bahwa analgetik hampir sama dengan kelompok yang diberi metampiron
.,.
kencur mengandung berbagai mirieral, sepert i: Mg. Fe, Cu, Ca, Na,
K, Ag, Pb, Zu, Co. AI, Cd dan LI t4, 1 ) .
"\
(15).
Minyak atsiri kencur dapat memberikan efek analgesik pada
Etil-p-metoksi sinamat mudah diisolasi dan dimurnikan. Ekstraksi konsentrasi 3,45%, 6,90%, 13.80%. 27.60% dengan metode writhing
dengan etanol teknis panas menghasilkan etil-p-metoksi sinamat. pada mencit (16). Dengan metode "Hot Plate", minyak atsiri dengan
Adisi brom pada etil p-metoksi sinamat dalam pelarut karbon konsentrasi 13,80% dan 27.60% menunjukkan adanya kenaikan nilai
tetraklorida pada suhu PC, menghasilkan 8-dibromo etil p-metoksi ambang nyeri, sedangkan asetosal pada konsentrasi 0,40% menaikkan
sinamat sebanyak 80.50%. Reduksi etil p-metoksi sinamat dengan nilai ambang nyeri.
logam natrium dan etanol kering pada suhu 6Q'C, menghasilkan p- Penelitian tentang antibakteri (antiinfeksi) d m antijamur dari
metoksi sinamaldehida sebanyak 2.43% (8). kencur telah dilakukan, antara lain:
Telah dilakukan kromatografi lapis tipis dan kromatografi gas- Infus kencur konsentrasi 10% mempunyai daya hambat untuk
spektrometer massa pada minyak atsiri berasal dari destilasi uap air, sementara (kurang dari 24 jam) terhadap bakteri Staphylococcus
ekstraksi dengan metanol dan mikrodestilasi tanur tas (9). Diperoleh aureus, Bacillus subtilis, Serratia marcescens serta terhadap jamur
beberkpa bercak dengan harga Rf dan wama yang berbeda, sedangkan Cundidu ulbicuns, Penicillium sp. dan terhadap Aspergillus nigrum
dengan kromatogram ion total dan spektra massa didapat 9 puncak tidak mempunyai daya hambat. Sedangkan daya hambat terhadap
utama dengan kemungkinan kandungan kimia tersebut adalah Streptococcus ,fuecalis. Aembacter aemgenes, Echerichia coli, Pro-
pentadekana dan borneol. teus sp.. Serratia marcescens lebih dari 24 jam (17).
Kencur yang mempunyai kandungan etil p-metoksi trans sinamat Air perasan kencur konsentrasi 100%. 90%. 80% mempunyai
yang diduga sebagai pengeblok kimia anti UV B yang berguna daya hambat terhadap Candida albicans dan Micn~sporumgypseum.
sebagai tabir matahari. Perhitungan persentase transmisi eritema dan Minyak atsiri kencur mempunyai daya hambat terhadap Staphylococ-
persentase transmisi pigmentasi etil p-metoksi trans sinamat cus uureus lebih kecil dibanding dengan eritromisin stearat, sedang
dikategorikan sebagai "suntan" pada konsentrasi 8 dan 10 mcg1mL. kristal p-metoksietil sinamat h a i l penguapan minyak atsiri tidak
Sedangkan pada penentuan nilai sun protection firctor, etil p-metoksi mempunyai daya antibakteri (18. 19).
trans sinamat dapat dikategorikan: proteksi minimal (2 dan 3 mcgl
mL); proteksi sedang (4 mcglml); proteksi ekstra (5 mcglml); Takaran terendah sebagai antibiotik (MIC) infus kencur 10%
proteksi maksimum (6 mcgImL); proteksi ultra (8, 10 dan 12 mcgl secara in vitro dengan metoda Kirby-Bauer dengan pernbanding
mL) (10). ampisilin adalah sebagai berikut: Setiap mL infus didapat MIC pada
Stuphylococcus uureus .antan 0,005 g - 0,0075 g, pada Escherichia
Dengan bertambahnya umur panen kencur, kandungan p-metoksi
coli antara 0,01 mg - 0,012 g, sedangkan pada Aspergillus niger
sinamat etil ester juga makin meningkat, pada umur panen 5 bulan
antara 0,0075 g - 0.01. g (20).
dihasilkan 0.33%; 7 bulan 0.50% dan 9 bulan 1,00% (11).
Ekstrak ,rimpang kencur secara in vitro mempunyai khasiat
--
antelmintik terhadap cacing Ascaris lumbricoides (6).
'Pusat Penelitian &an Pengembangan Frumasi, Jakana

Anda mungkin juga menyukai