Anda di halaman 1dari 4

A.

Tujuan
Menentukan harga air kalorimeter, kalor lebur es, dan kalor jenis tembaga.
B. Alat dan Bahan
o Kalorimeter (lengkap):
a. Bejana kalorimeter bagian dalam
b. Bejana kalorimeter bagian luar
c. Pengaduk
d. Termomer
e. Penutup
o Bejana didih
o Tabung pemanas logam tembaga
o Neraca torsi dan anak neraca
o Kompor listrik
o Gelas beaker
o Potongan-potongan kecil kawat tembaga
o Erlenmeyer pemanas air dengan selang plastik
o Air
C. Dasar Teori
Energi mekanik akibat gerakan partikel materi dan dapat dipindah dari satu
tempat ke tempat lain disebut kalor. (Syukri S, 1999).
Pengukuran jumlah kalor yang diserap atau dilepaskan pada suatu reaksi
kimia dengan eksperimen disebut kalorimetri. Dengan menggunakan hukum
Hess, kalor reaksi suatu reaksi kimia dapat ditentukan berdasarkan data perubahan
entalpi pembentukan standar., eneagi ikatan dan secara eksperimen. Proses dalam
kalorimeter berlangsung secara. adiabatik, yaitu tidak ada energi yang lepas atau
masuk dari luar ke dalam kalorimeter. (Petrucci, 1987).
Harga air (kapasitas kalor) kalorimeter adalah jumlah kalor dalam
kalori yang diperlukan untuk menaikkan suhunya sebesar 1 ° C. Kalor lebur
es ialah jumlah kalor (dalam kalori) yang , diperlukan untuk mengubah 1
gram es dari fase padat ke fase cair pada titik leburnya. Kalor jcnis temhaga
ialah jumlah kalor (dalam kalori) yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1
gram tembaga 1 ° C.
Menurut Asaz Black,

kalor yang dilepas = kalor yang diterima

1. Kalor jenis suatu benda tidak tergantung dari massa benda, tetapi
tergantung pada sifat dan jenis benda tersebut. Jika kalor jenis suatu benda
adalah kecil maka kenaikan suatu benda tersebut akan cepat berakasi bila
dipanaskan
2. Pada setiap penyelesaian persoalan kalor (Asas Black) lebih rnudah jika
dibuat diagram alirnya.
Jika dua benda (sistem) yang berbeda suhu dicampur, maka sebagian kalor
pindah dari benda suhu tinggi ke benda suhu rendah sedemikian hingga suhu
kedua benda (sistem) menjadi sama saat mencapai kesetimbangan termal. Kalor
yang dilepaskan oleh benda suhu tinggi sama dengan kalor yang diserap, oleh
benda suhu rendah.
Untuk menentukan harga air kalorimeter, sistem pertama adalah bejana
kalorimeter bagian dalam beserta pengaduk dan air yang ada di dalamnya.
Menurut Azas Black, kalor yang diserap oleh kalorimeter bagian dalam
pengaduk ditambah dengan kalor yang diserap oleh air, sama dengan kalor yang
dilepas oleh air panas.

mk . Ck . (Ta - T1) + ma . Ca . (Ta - T I ) = m a p . Cap . (T2 – Ta)

dengan mk, ma, dan map, berturut - turut adalah massa kalorimeter bagian
dalam beserta pengaduk, massa air dalam kalorimeter, dan massa air panas yang
dituangkan ck, ca, dan cap, berturut turut adalah kalor jenis kalorimeter bagian
dalam beserta pengaduk, kalor jenis air yaitu 1 kalori/gr°C; T1, T2, dan Ta,
berturut-turut adalah suhu kalorimeter dan air mula-mula, suhu air panas sebelum
dituangkan ke dalam kalorimeter, dan suhu akhir (suhu kesetimbangan termai)
Hasil kali mk dan ck dinamakan kapasitas kalor (harga air) kalorimeter.
Untuk menentukan kalor lebur es, percobaannya mirip dengan di atas, hanya air
panas diganti dengan es padat (suhunya 00C), sehingga persamaannya adaiah:

mk. Ck. (T1 - Ta) + ma . Ca - ( T I - T a) – mes . L +mes . Ca . (Ta - O)

Dan untuk menentukan kalor jenis tembaga, air panas diganti dengan
tembaga ganas. Persamaannya adalah:
Mk . ck . (Ta – T1) + ma . ca . (Ta – T1) = mcu . ccu . ( 1 0 0 - TA)
D. Cara Kerja
A. Menentukan harga air kalorimeter :
1. Isilah erlenmeyer dengan air kira-kira setengah bagian volume, dan
panaskan pada kompor hingga airnya mendidih.
2. Timbang bejana kalorimeter bagian dalam bersama pengaduknya (m1).
3. Isi bejana kalorimeter bagian dalam dengan air hingga seperempat bagian
volumenya lalu timbang bersama pengaduknya (m2). Sehingga massa air =
(m2 - ml).
4. Masukkan bejana kalorimeter ke dalam bejana pelindungnya lalu tutup
dan pasang termometernya.
5. Setelah kira-kira 1 menit, baca suhu sistem tersebut pada termometer (TI).
Suhu ini merupakan suhu awal sistem, yaitu suhu kalorimeter dan airnya.
6. Setelah air dalam erlenmeyer mendidih bukalah sedikit tutup kalorimeter,
dan tuangkan sedikit air panas ke dalamnya hingga volumenya mencapai
setengah bagian volume lalu tutup kembali serta aduk secara perlahan
sambil mengamati kenaikan suhu pada termometer.
7. Catat suhu maksimum (Ta) yang merupakan suhu akhir (kesetimbangan)
antara kalorimeter, air, dan air panas.
8. Suhu air panas yang sedang mendidih dianggap 100 °C (T2).
9. Ambil bejana kalorimeter bagian dalam yang berisi air serta pengaduknya
lalu timbanglah (m3) sehingga massa air panas yang dituangkan adalah (m3
– m2)

B. Menentukan kalor lebur es :


1. Timbanglah bejana kalorimeter bagian dalam yang berisi air sebanyak ±
3/a bagian volumenya beserta pengaduknya (m4)
2. Masukkan ke dalam bejana pelindung kalorimeter lalu tutup kemudian
pasang termometer serta baca suhunya setelah ± 1 menit (T3).
3. Masukkan es ke dalamnya (suhu es mula-mula dianggap 0 °C) lalu catat
suhu akhirnya (Ta-1).
4. Timbanglah bejana kalorimeter, air, air es, dan pengaduknya (m5).

C. Menentukan kalor jenis tembaga :


1. Lakukan langkah kerja tersebut di atas dengan menggunakan air kira-kira
1
/4 bagian volume kalorimeter lalu timbanglah (m6) dan catat suhunya (T4).
2. Masukkan semua potongan-potongan logam tembaga ke dalam tabung
pemanas, kemudian letakkan di atas uap air dalam erlenmeyer yang
sedang mendidih kira-kira 15 menit. Dengan demikian suhu logam
dianggap = suhu air mendidih.
3. Masukkan semua logam tembaga tersebut ke dalam kalorimeter dan catat
suhu akhirnya (Ta11).
4. Timbanglah kalorimeter bersama-sama air, logam, dan pengaduk, yang
ada di dalamnya (m1).

E. Data Hasil Pengamatan

Anda mungkin juga menyukai