Anda di halaman 1dari 5

Jambi, 26 Februari 2020

Kepada Yth.
Majelis Hakim Dalam Perkara
No.179/Pdt.G/2019/PN.Jmb
di-
PENGADILAN NEGERI JAMBI
Perihal` : Replik,-

Dengan Hormat,
Untuk dan atas nama Penggugat dalam Perkara No.179/Pdt.G/2019/PN.Jmb, dengan
ini perkenankanlah Kami menyampaikan Replik Penggugat sebagai berikut :

DALAM EKSEPSI :

1. Bahwa pada prinsifnya Penggugat menolak seluruh dalil eksepsi Tergugat dan
tetap pada gugatan Penggugat;

2. Bahwa terhadap dalil eksepsi Tergugat yang menyatakan gugatan Penggugat


kurang pihak dapat Penggugat tanggapi sebagai berikut ; bahwa dalil tersebut
adalah sangatlah keliru karena yang harus digugat adalah orang yanv memiliki
perselisihan hukum dengan Pennggugat , sedangkan pihak ketiga depcolektori
tidak perlu digugat karena tidak ada permasalahan hukum dengan Penggugat,
yang ada hanyalah permasalahan hukum antara Penggugat dengan Tergugat,
hal ini berdasarkan Yurisfrudnsi Mahkamah Agung RI Nomor :995/K/SIP/1975
tanggal 8 Agustus 1973 yang menyatakan gugatan haruslah adanya hak yang
dilanggar oleh orang lain, untuk dapat menarik yang bersangkutan sebagai
tergugat dalam suatu proses hukum;

DALAM POKOK PERKARA :


1. Bahwa Penggugat menolak semua dalil-dalil Jawaban Tergugat kecuali yang
dengan tegas diakui kebenarsnya oleh Penggugat;
2. Bahwa apa yang dinyatakan Penggugat dalam eksepsi adalah juga merupakan
satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam pokok perkara;
3. Bahwa dalil jawaban Tergugat pada point 2,3 dan 4 dalam pokok perkara dapat
Penggugat tanggapi sebagai berikut : bahwa benar antara Penggugat dengan
Tergugat telah menandatangani perjanjian pembiayaan kredit kendaraan roda
empat yaitu sebuah MITSHUBISHI/LIGHT TRUCK untuk jangka waktu 48 bulan
dan dari pembayaran selama 48 bulan Tergugat telah melakukan pembayaran
sebanyak 22 bulan artinya penggugat dari awal pembayaran hingga angsuran ke
22 telah beriktikat baik untuk melakukan pembayaran , dan dalam kondisi
perputaran ekonomi yang tidak stabil menyebabkan Penggugat terlambat dalam
melakukan pembayaran selama 2 bulan , dan sudah seharusnya dari pihak
Tergugat ada kebijakan bagi Penggugat selaku konsumen Tergugat, dan
dengan keterlambatan pembayaran Penggugat, secara sepihak Tergugat telah
mengalilhkan tanggung jawabnya dengan memberikan kuasa kepada pihak
ketiga untuk mrwakili kepentingan Tergugat dalam masa konsumen masih
menggunakan jasa Tergugat, dan perbuatan Tergugat telah melanggar
ketentuan Undang-undang Perlindungan Konsumen No.8 tahun 1999 pasal 18
ayat 1 UUPK yang berbunyi : Pelaku usaha dalam menawarkan barang dan atau
jasa yng ditujukan untuk diperdagangkan dilarang membuat atau mencatumkan
klausal baku pada setiap dokumen dan atau perjanjian.

4. Bahwa dalil Tergugat pada point 5 dapat Penggugat tanggapi sebagai berikut :
bahwa justru sebaliknya tergugatlah yang kurang cermat dalam memahami
ketentun sebagaimana dimaksud dalam landasan hukum jaminan fiducia ,
bahwa kuasa yang diberikan kepada pihak ketiga oleh Tergugat untuk
melakukan eksekuasi objek kendaraan sebagai jaminan secara sepihak maka
perbuatan Tergugat dikategorikan sebagai perbuatan melawan hukum oleh
karena telah melanggar ketentuan Undang-undang tentang eksekusi meskipun
fiducia memiliki kekuatan eksekutorial yang sama dengan putusan pengadilan
yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, namun hal tersebut harus
dilaksanakan berdasarkan ketentuan Perundang-undangan yang berlaku
yakni dalqm eksekusi objek fiducia haus berdasarkan putusan pengadilan yang
dilaksanakan oleh juru sita yang dipimpin oleh Ketua Pengadilan sebagaiman
yang dijelaskan dalam peraturan HIR pasal 195 ayat 1 bahwa keputusan hakim
dalam perkara yang pada tingkat pertama diperiksa oleh pengadilan Negeri
yang menurut cara yang diatur dalam pasal –pasql (RV 350,360 IR 194) ;

5. Bahwa dalil jawaban Tetgugat pada point 6, 7 dan 8 dapat penggugat tanggapi
sebagai berikut : bahwa angsuran yang telah penggugat bayar adalah 22 kali
angsuran artinya Penggugat telah beriktikat baik untuk melakukan dan oleh
karna kondisi ekonomi sedang mengalami penurunan sehingga menyebabkan
keterlambatan dalam pembayaran , bahwa meskipun penggugat mengalami
keterlambatan dalam pembayaran tidak seharusnya Tergugat mengambil alih
kendaraaan jaminan fiducia dikarenakan kendaraan tersebut BPKB nya atas
nama Penggugat, kecuali jika blum atas nqma Penggugat.;

DALAM REKONVENSI :
1. Bahwa Tergugat rekonvensi/Penggugat Konvensi menolak semua dalil-dlil
gugatan Penggugat rekonvensi/Tergugat konvensi kecuali yang dengan tegas
diakui kebenarsnya oleh Tergugat rekonvensi/Penggugat konvensi;
2. Bahwa apa yang dinyatakan Tergugat rekonvensi/Tergugat konvensi dalam
eksepsi dan dalam pokok prrkara adalah juga merupakan satu kesatuan yang
tidak terpisahkan dalam pokok perkara;
3. Bahwa terhadap dalil gugatan rekonvensi Penggugat pada point 3 yang
menyatakan telah terjadi kesepakatan Perjanjian Pembiayaan antara Penggugat
Rekonvensi dengan Tergugat dalam rekonvensi dapat Tergugat dalam
Rekonvensi tanggapi sdbagai berikut : bahwa Perjanjian pembiayaan tersebut
ditandatangani tidak dihadapan Notaris dan saki hanya dibuat dan
ditandatangani secara dibawah tangan sehingga perjanjian tersebut tidsk
mempunyai kekuatan hukum ;
4. Bahwa terhadap dalil gugatan rekonvensi Penggugat pada point 4, 5 , 6 , 7 dan 8
adalah tidak benar, Penggugat dalam konvensii telah cidera janji/wanfrestasi,
untuk dapat dikatakan wanfestasi ada ketentuan yang mengatur, sementara
penggugat telah melakukn pembayaran SELAMA 22 bulan , dan keterlambatan
tersebut hanya melebihi waktu 30 hari lebih, apakah INI DAPAT DIKATAKAN
perbuatan WANFRESTAWSI ATAU INGKAR JANJI, sedangkan penggugat ingin
membayar angsuran satu bulan dulu sementara peraturan Tergugat
mengharuskan bayar dua bulan, dan justru sebaliknya Penggugat rekonvensi
telah melakukan perbuatan melawan hukum dengan keterlambatan satu bulan
lebih tergugat memberikaqn kuawa kepada pihak ketiga untuk melakukan
eksekusi terhadap kendaraan Penggugat telah dalam perjanjiqn nyaq kenearaan
tersebut BPKB nya atas nma PenggugAT, SEHINGGA TIDAK BERHAK
TERGUGAT bilq Tergugat ingin mengambil kendaraan te4seebut , dan
perbuatan Tergugat telah melanggar ketentuan undang-undanng perlindungan
Konsumen No. 8 ahun 1999 pasal 18 yang berbunyi Pelaku usaha dalam
menawarkan barang dan atau jasa yang ditujukan untuk di pedagangkan
dilarang membuat atau mencatumkan klausula baku pada setiap okumen dan
atau perjanjian apabila a. menyatakan pengalihan tanggung jawab pelaku
usaha;, b. Menyatkan pemberian kuasa dari konsumen kepada pelaku usaha
baik scara langsung maupun tidak langsung untuk melakukan segala tindakan
sepihak yang berkaitan dengan baranng yang dibeli oleh konsumen secara
angsuran.
Bahwa justru sebaliknya Tergugat rekonvensilah yang telah mengalami kerugian
materil dengan mengeluarkan biaya untuk pengacara guna mempetahakN HAk
Penggugat maupun immaterial yang tidak dapat dinilai dengan uang berupa
HABISNYA WAKTU, TENAGA DAN PIKIRAN serta rasa malu pada orang lain .
sehingga tidak benar bila Penggugat rekonvensi/tergugat dalam konvensi
mengalami kerugian dan dalil tersebut mohon untuk dikesampingkan.

5. Bahwa dalil Gugatan Penggugat dalam rekonvensi pada point 9 dan 10 yang
menyatakan Tergugat dalam rekonvensi wajib untuk mempertanggung
jawabkan perbuatan cidera janji / wanfrestasi dapat Penggugat tanggapi
sebagai berikut ;
Bahwa Penggugat rekonvensi telah menyalahi aturan hukum yang mana pihak
Penggugat dalam rekonvensi telah memberikan kuasa kepada pihak ketiga
untuk melakukan eksekuasi objek kendaraan sebagai jaminan secara sepihak,
maka tindakan tersebut dapat dikategorikan sebagai perbuatAN MELAWAN
HUKUM oleh karena telah melanggar ketentuan Undang-undang tentang fiducia
meskipun fiducia memiliki kekuatan eksekutorial yang sama dengan putusan
pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap. Namun hal tersebut
harus dilaksanakan berdasarkan ketentuan Perundang-undangan yang berlaku
yakni dalam eksekusi objek fiducia harus berdasarkan Putusan pengadilan
yang dilaksanakan oleh Juru Sita yang dipimpin oleh Ketua Pengadilan ;

6. Bahwa dalil gugatan rekonvensi Penggugat pada point11, 12 dan 13 dapat


Tergugat dalam rekonvensi tangapi sebagai berikut :bahwa dalil-dalil tersebut
mohon unuk dikesampingkan karena justru Penggugat dalam konvensilah yang
telah mengalami kerugian baik secara materil dengan mengeluarkan jasa
pengacara maupun iimatril berupa perasaan tidak nyaman, capek tenaga dan
pikiran serta rasa malu terhadap masyarakat yang tiada nilNY

Berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas, maka Penggugat Mohon kepada Majelis


Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini berken untuk memberikan putusan
dengan amar putusan sebagai berikut :
DALAM EKSEPSI :
- Menolak eksepsi Tergugat untuk seluruhnya;
- Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;

DALAM POKOK PERKARA


- Menolak Jawaban Tergugat untuk seluruhnya
- Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya

DALAM REKONVENSI
- Menolak gugatan Rekonvensi Penggugat Rekonvensi/ Tergugat Konvensi
untuk seluruhnya
- Menerima Jawaban Tergugat rekonvensi/ Penggugat konvensi untuk
seluruhnya

Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya.

Demikian Replik ini kami sampaikan atas pehatian dan perkenan Majelis Hakim Kami
Ucapkan terimakasih.

Hormat Kami
Kuasa Hukum Penggugat

RAMIYEM, SH.

Anda mungkin juga menyukai