Kepada Yth.
Majelis Hakim Dalam Perkara
No.179/Pdt.G/2019/PN.Jmb
di-
PENGADILAN NEGERI JAMBI
Perihal` : Replik,-
Dengan Hormat,
Untuk dan atas nama Penggugat dalam Perkara No.179/Pdt.G/2019/PN.Jmb, dengan
ini perkenankanlah Kami menyampaikan Replik Penggugat sebagai berikut :
DALAM EKSEPSI :
1. Bahwa pada prinsifnya Penggugat menolak seluruh dalil eksepsi Tergugat dan
tetap pada gugatan Penggugat;
4. Bahwa dalil Tergugat pada point 5 dapat Penggugat tanggapi sebagai berikut :
bahwa justru sebaliknya tergugatlah yang kurang cermat dalam memahami
ketentun sebagaimana dimaksud dalam landasan hukum jaminan fiducia ,
bahwa kuasa yang diberikan kepada pihak ketiga oleh Tergugat untuk
melakukan eksekuasi objek kendaraan sebagai jaminan secara sepihak maka
perbuatan Tergugat dikategorikan sebagai perbuatan melawan hukum oleh
karena telah melanggar ketentuan Undang-undang tentang eksekusi meskipun
fiducia memiliki kekuatan eksekutorial yang sama dengan putusan pengadilan
yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, namun hal tersebut harus
dilaksanakan berdasarkan ketentuan Perundang-undangan yang berlaku
yakni dalqm eksekusi objek fiducia haus berdasarkan putusan pengadilan yang
dilaksanakan oleh juru sita yang dipimpin oleh Ketua Pengadilan sebagaiman
yang dijelaskan dalam peraturan HIR pasal 195 ayat 1 bahwa keputusan hakim
dalam perkara yang pada tingkat pertama diperiksa oleh pengadilan Negeri
yang menurut cara yang diatur dalam pasal –pasql (RV 350,360 IR 194) ;
5. Bahwa dalil jawaban Tetgugat pada point 6, 7 dan 8 dapat penggugat tanggapi
sebagai berikut : bahwa angsuran yang telah penggugat bayar adalah 22 kali
angsuran artinya Penggugat telah beriktikat baik untuk melakukan dan oleh
karna kondisi ekonomi sedang mengalami penurunan sehingga menyebabkan
keterlambatan dalam pembayaran , bahwa meskipun penggugat mengalami
keterlambatan dalam pembayaran tidak seharusnya Tergugat mengambil alih
kendaraaan jaminan fiducia dikarenakan kendaraan tersebut BPKB nya atas
nama Penggugat, kecuali jika blum atas nqma Penggugat.;
DALAM REKONVENSI :
1. Bahwa Tergugat rekonvensi/Penggugat Konvensi menolak semua dalil-dlil
gugatan Penggugat rekonvensi/Tergugat konvensi kecuali yang dengan tegas
diakui kebenarsnya oleh Tergugat rekonvensi/Penggugat konvensi;
2. Bahwa apa yang dinyatakan Tergugat rekonvensi/Tergugat konvensi dalam
eksepsi dan dalam pokok prrkara adalah juga merupakan satu kesatuan yang
tidak terpisahkan dalam pokok perkara;
3. Bahwa terhadap dalil gugatan rekonvensi Penggugat pada point 3 yang
menyatakan telah terjadi kesepakatan Perjanjian Pembiayaan antara Penggugat
Rekonvensi dengan Tergugat dalam rekonvensi dapat Tergugat dalam
Rekonvensi tanggapi sdbagai berikut : bahwa Perjanjian pembiayaan tersebut
ditandatangani tidak dihadapan Notaris dan saki hanya dibuat dan
ditandatangani secara dibawah tangan sehingga perjanjian tersebut tidsk
mempunyai kekuatan hukum ;
4. Bahwa terhadap dalil gugatan rekonvensi Penggugat pada point 4, 5 , 6 , 7 dan 8
adalah tidak benar, Penggugat dalam konvensii telah cidera janji/wanfrestasi,
untuk dapat dikatakan wanfestasi ada ketentuan yang mengatur, sementara
penggugat telah melakukn pembayaran SELAMA 22 bulan , dan keterlambatan
tersebut hanya melebihi waktu 30 hari lebih, apakah INI DAPAT DIKATAKAN
perbuatan WANFRESTAWSI ATAU INGKAR JANJI, sedangkan penggugat ingin
membayar angsuran satu bulan dulu sementara peraturan Tergugat
mengharuskan bayar dua bulan, dan justru sebaliknya Penggugat rekonvensi
telah melakukan perbuatan melawan hukum dengan keterlambatan satu bulan
lebih tergugat memberikaqn kuawa kepada pihak ketiga untuk melakukan
eksekusi terhadap kendaraan Penggugat telah dalam perjanjiqn nyaq kenearaan
tersebut BPKB nya atas nma PenggugAT, SEHINGGA TIDAK BERHAK
TERGUGAT bilq Tergugat ingin mengambil kendaraan te4seebut , dan
perbuatan Tergugat telah melanggar ketentuan undang-undanng perlindungan
Konsumen No. 8 ahun 1999 pasal 18 yang berbunyi Pelaku usaha dalam
menawarkan barang dan atau jasa yang ditujukan untuk di pedagangkan
dilarang membuat atau mencatumkan klausula baku pada setiap okumen dan
atau perjanjian apabila a. menyatakan pengalihan tanggung jawab pelaku
usaha;, b. Menyatkan pemberian kuasa dari konsumen kepada pelaku usaha
baik scara langsung maupun tidak langsung untuk melakukan segala tindakan
sepihak yang berkaitan dengan baranng yang dibeli oleh konsumen secara
angsuran.
Bahwa justru sebaliknya Tergugat rekonvensilah yang telah mengalami kerugian
materil dengan mengeluarkan biaya untuk pengacara guna mempetahakN HAk
Penggugat maupun immaterial yang tidak dapat dinilai dengan uang berupa
HABISNYA WAKTU, TENAGA DAN PIKIRAN serta rasa malu pada orang lain .
sehingga tidak benar bila Penggugat rekonvensi/tergugat dalam konvensi
mengalami kerugian dan dalil tersebut mohon untuk dikesampingkan.
5. Bahwa dalil Gugatan Penggugat dalam rekonvensi pada point 9 dan 10 yang
menyatakan Tergugat dalam rekonvensi wajib untuk mempertanggung
jawabkan perbuatan cidera janji / wanfrestasi dapat Penggugat tanggapi
sebagai berikut ;
Bahwa Penggugat rekonvensi telah menyalahi aturan hukum yang mana pihak
Penggugat dalam rekonvensi telah memberikan kuasa kepada pihak ketiga
untuk melakukan eksekuasi objek kendaraan sebagai jaminan secara sepihak,
maka tindakan tersebut dapat dikategorikan sebagai perbuatAN MELAWAN
HUKUM oleh karena telah melanggar ketentuan Undang-undang tentang fiducia
meskipun fiducia memiliki kekuatan eksekutorial yang sama dengan putusan
pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap. Namun hal tersebut
harus dilaksanakan berdasarkan ketentuan Perundang-undangan yang berlaku
yakni dalam eksekusi objek fiducia harus berdasarkan Putusan pengadilan
yang dilaksanakan oleh Juru Sita yang dipimpin oleh Ketua Pengadilan ;
DALAM REKONVENSI
- Menolak gugatan Rekonvensi Penggugat Rekonvensi/ Tergugat Konvensi
untuk seluruhnya
- Menerima Jawaban Tergugat rekonvensi/ Penggugat konvensi untuk
seluruhnya
Demikian Replik ini kami sampaikan atas pehatian dan perkenan Majelis Hakim Kami
Ucapkan terimakasih.
Hormat Kami
Kuasa Hukum Penggugat
RAMIYEM, SH.