Anda di halaman 1dari 4

A.

Alat dan Bahan


a. Alat :
 Tabung reaksi 8 buah
 beaker glass 500 ml 2 buah
 penjepit tabung 1 buah
 gelas ukur 1 buah
 pipet tetes 4 buah
 bunsen. 1 buah
 sentrifuge dan tabung 1 buah
 gelas objek dan cover 1 buah
 mikroskop 1 buah
b. Bahan :
 Fehling A secukupnya
 fehling B secukupnya
 label 1 lembar
 kertas pH 2 buah
 asam cuka glasial 3% secukupnya
 yodium tinctur. Secukupnya

B. Cara Kerja
1) Mengamati sifat fisik urin (tabung A)
a. Mempersiapkan urin di rumah dan ditampung dalam plastik bersih
b. Menuangkan urin ke dalam 2 tabung reaksi masing-masing 1 mL.
Tabung pertama berisi urin puasa 8 jam dan tabung kedua berisi urin
2 jam setelah makan
c. Mengamati sifat fisik urin dalam tabung sampel yang tidak
mendapat perlakuan yang meliputi bau, warna, kekeruhan, dan ada
atau tidaknya endapan
d. Mencatat hasil pengamatan
2) Mengukur pH urin (tabung B)
a. Mencelupkan kertas pH ke dalam urin selama 15 detik
b. Mengangkat kertas pH dan mencocokkan kertas pH dengan angka
pada indikator warna
c. Mencatat hasil pengamatan
3) Mengidentifikasi ada atau tidaknya glukosa dalam urin
a. Mengisi tabung reaksi dengan aturan seperti seperti berikut:
 1 mL urin puasa/urin setelah makan + 1 mL fehling campuran,
diaduk kemudian didiamkan (tabung C)
 1 mL urin puasa/urin setelah makan + 1 mL fehling campuran,
diaduk kemudian dipanaskan di atas api bunsen dengan posisi
setengah dimiringkan dan digerakkan pelan-pelan (tabung D)
 1 mL urin puasa/urin setelah makan dipanaskan sampai
mendidih kemudian ditambahkan 1 mL fehling campuran
(Tabung E)
b. Mengamati perubahan warna sebelum dipanaskan, mulai panas,
sebelum mendidih, dan saat mendidih
c. Menentukan perubahan warna sebelum dipanaskan, mulai panas,
sebelum mendidih, dan saat mendidih dengan ketentuan:
 Warna sama dengan warna awal : negatif / -
 Warna hijau/hijau biru : positif/ +
 Warna hijau muda/kekuningan : positif/ ++
 Warna oranye : positif/ +++
 Warna merah bata : positif/ ++++
4) Mengidentifikasi ada atau tidaknya albumin dalam urin (tabung F)
a. Memanaskan tabung reaksi yang diisi urin 1 mL sampai mendidih
b. Meneteskan 3-5 tetes asam cuka glasial 3% ke dalam tabung reaksi
c. Mengamati ada atau tidaknya gumpalan seperti awan dalam urin
dengan latar belakang tabung diberi warna gelap agar lebih jelas
pengamatannya
d. Menuliskan hasil pengamatan dengan ketentuan sebagai berikut:
 Tidak ada gumpalan : negatif/ -
 Ada bayangan seperti awan : positif/ +
 Ada gumpalan kuning/putih : positif/ ++
 Hampir seluruh urin dipenuhi gumpalan : positif/ +++
 Seluruh urin menggumpal : positif/ ++++
5) Mengidentifikasi ada atau tidaknya bilirubin/urobilin dalam urin (tabung G)
a. Memegang tabung yang berisi urin 1 mL dengan posisi miring
b. Meneteskan yodium tinctur 3-5 tetes sampai menutupi permukaan
urin
c. Mengamati ada tidaknya cincin yang terletak diantara urin dan
yodium tinctur
d. Menuliskan hasil pengamatan dengan ketentuan sebagai berikut:
 Tidak ada cincin hijau : negatif/ -
 Ada cincin hijau : positif/ +
6) Mengidentifikasi ada atau tidaknya sedimen dalam urin (tabung H)
a. Melakukan sentrifugasi pada 1 mL urin selama 5 menit
b. Apabila terdapat pelet pada urin setelah dilakukan sentrifugasi,
maka harus dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
 Menuangkan supernatan dan memisahkan pelet dari
supernatan urin
 Mengambil pelet dan menuangkan ke gelas objek
 Menutup gelas objek dengan kaca penutup
 Mengamati pelet dengan mikroskop dengan perbesaran 40x
 Mengamati ada tidaknya sel epitel, eritrosit, leukosit,
bakteri, dll.

Anda mungkin juga menyukai