Anda di halaman 1dari 5

MODUL 5

ANALSISI CROSS – SECTION

PERBANDINGN CROSS - SECTION


Analsis cross - section (perbandingan dengan perusahaan atau industri sejenis) akan
bermanfaat bagi analis untuk:
1. Melihat prestasi perusahaan relative terhadap industri
2. Menentukan bonus bagi manajemen perusahaan, yang ditentukan berdasarkan keuntungan
perusahaan relatif terhadap industri.
Industri yang bisa diperbandingkan pada dasarnya mempunyai satu atau beberapa elemen
yang sama dengan perusahaan. Kesamaan tersebut antara lain:
1. Kesamaan dalam jenis bahan baku atau supplier
Perusahaan ini dikelompokkan berdasarkan bahan baku yang dipakai, bisa juga
berdasarkan produksi yang dipunyai;
Contoh: perusahaan Farmasi, Makanan, dll
2. Kesamaan dari sisi permintaan
Pendekatan ini menggunakan produk yang dihasilkan sebagai pengelompokkan industri.
Apabila produk memenuhi kebutuhan yang sama dan produk tersebut merupakan subsitusi
satu sama lainnya, maka produk tersebut masuk dalam kelompok industri yang sama
Contoh: waralaba
3. Kesamaan dalam atribut keuangan
Dalam sudut pandang investasi, saham-saham yang mempunyai beberapa kesamaan
atribut dimasukkan dalam satu kelompok
Contoh : Perbankan, Perusahaan Efek
4. Analis juga bisa menggabungkan ketiga atribut di atas
Misalkan: Antar perusahaan sejenis yang mempunyai assets yang hampir sama.

PERHITUNGAN RATA-RATA INDUSTRI


Untuk perhitungan rata-rata industri ada beberapa alternatif yang bisa dipakai
1. Menghitung rata-rata aritmatika
2. Menghitung rata-rata tertimbang

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Adolpino Nainggolan SE,MSi


ANALISA LAPORAN KEUANGAN
3. Menggunakan median
4. Menggunakan Modus
Contoh:
Berikut ini ROA 8 perusahaan rata-rata industri:

 A B C D E F G H
ROA 10 % 12 % 12 % 13 % 9% 12 % 8% 9%
Nilai Buku Saham 300 420 250 200 250 210 310 335
Nilai Pasar Saham 350 400 420 450 460 350 340 400

Perhitungan ROA rata-rata industri bisa dipakai dengan beberapa alternatif sebagai berikut:
Menghitung rata-rata aritmatika = 1/8 = (10+12+12+13+9+12+8+9) = 10.625 %
Menghitung rata-rata tertimbang:
Nilai Buku Saham:
300/2.275 (10%) + 420/2.275 (12%) + 250/2.275 (12%) + 200/2.275 (13%) + 250/2.275 (9 %) +
210/2.275 (12%) + 310/2.275 (8%) + 335/2.275 (9%) = 10.50 %
Nilai Pasar Saham:
350/3.170 (10%) + 400/3.170 (12%) + 420/3.170 (12%) + 400/3.170 (13%) + 460/3.170 (9 %) +
350/3.170 (12%) + 340/3.170 (8%) + 400/3.170 (9%) = 10.67 %
Menggunakan median = 8%, 9%,9%, 10%,12%,12%,12%,13 %
Median (nilai tengah )= 11 %
Modus (nilai paling sering keluar)= 12 %
Dari angka-angka perhitungan di atas, berikut ringkasan hasil perhitungan dengan metode yang
berbeda tersebut:
RAO rata-rata industri:
Rata-rata aritmatika = 10.63%
Rata-rata tertimbang (Nilai Buku Saham) = 10.50 %
Rata-rata tertimbang Nilai Pasar Saham = 10.67 %
Menggunakan median ( nilai tengah) = 11 %
Modus (nilai paling sering keluar) = 12 %
Kesimpulan:
RAO rata-rata industri adalah sekira = 10-12 %

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Adolpino Nainggolan SE,MSi


ANALISA LAPORAN KEUANGAN
PERBEDAAN ANTAR INDUSTRI
ROE dan Ukuran Kinerja 11 Jenis Perusahaan

PERUSAHAAN ROE(%) PM(%) PA(%) ROA


BC 13.8% 4.1% 1.48% 6.0%
C 15.1 4.5 0.12 0.5
EC 16.7 7.7 1.01 7.7
IBM 13.9 9.3 0.89 8.3
KC 14.4 2.1 2.27 4.7
LS 13.7 0.9 4.86 4.5
NS 10.2 12.7 6.42 5.3
PG&E 15.4 13.8 0.43 5.9
SA 9.8 6.5 0.71 4.6
TEK 0 3.6 1.2 4.3
XC 10.4 5.2 0.88 4.6

Catatan:
ROE = Return on Equity
PM = Profit Margin
PA = Perputaran aktiva
ROA = Return on Assets

PM (Profit Margin)
Mengukur bagian dari setiap rupiah penjualan yang diturunkan melalui perhitungan menjadi
laba bersih.
Rasio ini penting karena merupakan cermin strategi penetapan harga penjualan dan
kemampuannya mengendalikan beban usaha.
PM berbeda-beda, tergantung sifat produksi dan strategi persaingan Perusahaan. PM
berlawanan dengan PA
- IBM ↑ produk yang unik → PM ↑ → Aktiva ↑→ PA ↓ (contoh: penjual eceran)
- LS
*P. Eceran : ↑ produk yang sedikit unik & meminjam biaya penjualan
,maka PA↑ sedang PM↓
*P. Toko Emas : Persediaan ↑ → B. Penjualan ↑ → PA ↓→ PM ↑
.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Adolpino Nainggolan SE,MSi


ANALISA LAPORAN KEUANGAN
Jadi, Perusahaan dengan PM ↑, tidak selalu lebih baik dari pada Perusahaan dengan
PM lebih ↓. Tapi tergantung pada gabungan dari PM dan PA.

ROA( Return on Assets)


ROA = PM x PA
= Laba Bersih / Penjualan x Penjualan / Aktiva = Laba Bersih / Aktiva.

ROA bagi TEK tahun 1987 adalah : 50/1160 = 4,3 %


Artinya TEK menghasilkan laba bersih rata-rata 4,3 % dari tiap dollar yang di investasikan.
ROA merupakan dasar efisiensi suatu Perusahaan dalam mengalokasikan dan mengelola
sumber daya.
- PG & E dan IBM
ROA : PM ↑ → PA ↓
- LS
PM↑ dengan PA ↑ → Ideal tapi dapat menarik banyak saingan yang
lambat laun akan menekan ROA ke normal.
PM↓ dan PA ↓: Perusahaan menuju ambruk

Margin Bruto ( GM)


Dalam mengevaluasi PM, perlu membedakan Baiaya Variable (BV) dan Baiya Tetap (BT). BT
yang tinggi lebih mudah terpengaruih penurunan penjualan Perusahaan lain karena
Perusahaan tersebut tak dapat menurunkan BT bila penjualan jatuh.
GM membedakan BT dan BV, ilustrasinya sebagai berikut GM = Laba Bruto/ Penjualan = 757
/1396 = 54,2 %
Akuntan tak membedakan BT dan BV dalam menyusun laporan R/L, tapi biasanya unsur HPP
merupakan BV dan Op. exp. = BT 54,2% penjualan TEX adalah kontribusi BT dan Laba usaha.

PA ( Perputara Aktiva)
PA TEK sebesar 1,2 artinya:
TEK mencapai $.2 penjualan bagi tiap $ yang di investasikan dalam Aktiva.
Rasio ini merupakan intensitas modal ( cap. Intensity).
PA↓→ Intensitas modal ↑

 Sifat dan strategi Perusahaan berpengaruh signifikan thd PA ( tp tak mekanis)

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Adolpino Nainggolan SE,MSi


ANALISA LAPORAN KEUANGAN
 Perusahaan yang bersaing dengan tekno.yang sama, pengendalian aktiva sering
merupakan batas antara sukses dan gagal.

 Pengendalian AL penting bukan hanya utk uji cair semata, tetapi masing” AL
punya keunikan yang perlu diketahui.

 Kreditor suka AL bergerak sejalan dengan Penjualan.


Putaran/Aktivitas ↑→ AL yang ↑ akan me + pinjaman dan saat putaran /aktivitas ↓→ AL
yang↓ akan menyediakan kas untuk bayar pinjaman.

 Dlm perbankan disebut SELFLIQUIDITING/LIKUIDASI SENDIRI, artinya:


Penggunaan dana pinjaman itu menciptakan sumber dana pengembalian pinjaman.

 Pengendalaian AL penting dalam menghasilakan ROE yang layak, maka perlu


menganalisa AL masing”.

 Mengapa membandingkan AL dengan Penjualan?


Masalah investasi pada persediaan ↑ pada periode tertentut., bisa terjadi karena:
1. Penjualan ↑ perlu investasi > pada persediaan
2. Pelonggaran pengendalian persediaan oleh manajemen.

Periode Penagihan / The Collection Period


252
Penagihan = Piutang Usaha / Penjualan Kredit per hari = ----------- = 65,9 hari.
1396/365

karena TEK penjualannya hampir dengan kredit maka penj. Kredit =penj.bersih.
65,9 hari artinya:
- penjualan kredit TEK terikat rata 65,9 hari dalam piutang usaha
- selisih waktu rata” antara penjualan dan penerimaan kas dari penjualan adalah 65,9 hari
Bisa juga P. Aktiva = Penj. Kredit / Piutang Usaha, tapi dengan Periode Penagihan lebih
informatif.
Kasus TEK, jika TEK menetukan penjualan dengan waktu 60 hari pembayaran, maka PP 65,9
tdk terlalu jelek.

Leverage Keuangan /Financial Leverage


Adalah penggunaan hutang ( debt) terhadap leverage keuangan modal (equity).

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Adolpino Nainggolan SE,MSi


ANALISA LAPORAN KEUANGAN

Anda mungkin juga menyukai