Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIK KLINIK

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


NY.M DENGAN HEMOROID

Disusun oleh :
Risnadhia (20160320009)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
TAHUN 2019

1
B. FORMAT PENGKAJIAN

PENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


RAWAT INAP

Bangsal : Wardah Nama pasien : Ny.M


Ruang/Kamar : 329.1 Dx Medis : Hemoroid
Tgl. Pengkajian : 11 Maret 2019 NRM : 17-88-02
Tgl. Masuk Rawat : 09 Maret 2019 Tindakan medis di RS :
TB/BB : 155 cm / 67 kg a. Injeksi
LILA : 32 cm - Ceftriaxone 1 gram per 12 jam
Gol.Darah :O - Antrain 1 ampul tiap 8 jam
TTL : Yogyakarta, 09/08/1965 - Ranitidin 1 ampul per 12 jam
- As. Tranexamat 1 ampul per 8 jam
b. Perawatan luka

I. STATUS KESEHATAN SAAT INI


1. Keluhan Utama :
Pasien mengeluhkan nyeri di lokasi post op, kemeng di pinggul karena obat bius operasi
serta pasien juga mengatakan perutnya begah dan rasanya seperti penuh karena belum
BAB sejak kemarin.
2. Lama Keluhan :
Pasien mengatakan keluhannya berlangsung selama ±1 hari, keluhan muncul setelah
operasi.
3. Upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi keluhan:
Pasien mengatasi nyeri dengan tidur dan di alihkan dengan aktivitas lain.
II. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
A. Penyakit yang pernah dialami
Pasien mengatakan beliau mengalami ambeien/hemoroid sejak tahun 1995 karena
memiliki faktor risiko dari pekerjaan beliau sebagai penerima telepon di perusahaan taxi
yaitu duduk selama 8 jam. Namun beliau tidak mau di operasi karena takut sewaktu itu
dan tidak di obati, hanya minum air putih. Selain itu Ny.M juga pernah menjalani operasi
sebelumnya, operasi ganglion di punggung tangan kanan pada tahun 2002 dan operasi
lipoma di pundak kiri pada tahun 2009.
□ Tidak dirawat
□ Di Rawat, ±3 hari karena operasi pada th 2002 dan 2009
□ Operasi : lipoma di pundak kiri pada tahun 2009 dan ganglion di punggung tangan
kanan pada tahun 2002
B. Alergi
□Tidak
□ Ya: □ Makanan □Debu□Dingin□ Panas□Obat,
□ lain- lain -
Reaksi :-
Tindakan :-
C. Kebiasaan:
□Merokok : □ Tidak □ Ya, berapa batang - / hr, lamanya -
□ Minum Alkohol : □ Tidak □ Ya, berapa gelas - / hr, lamanya -
□ Obat- Obatan : □ Tidak □ Ya, nama obat -

2
□ Jamu/herbal : □ Tidak □Ya, nama jamu/herbal: -
Lama mengkonsumsi jamu/herbal :
III. GENOGRAM

IV. PENGKAJIAN
Tanda- tanda Vital : TD: 157/89 mmHg, N: 73 x/mnt, S: 36,6 ◦C, RR: 20 X/ mnt
Tingkat Kesadaran : □CM □Apatis □Delirium □Somnolen □Soporocoma □Coma

A. NUTRISI
BMI = 29,7 (Gizi berlebih)
1. Keluhan : Tidak ada masalah yang berhubungan dengan nutrisi
Terdapat masalah yang berhubungan dengan nutrisi
□Tidak nafsu makan
□Mual
□Muntah
□Lain-lain
2. Kebiasaan
a. Pola makan : □ Teratur (3X/ hari) □Tidak Teratur 2 porsi/ hari
Catatan : Pasien mengatakan sehari kadang-kadang makan 3x/hari tapi jarang
sarapan dan makan teratur saat makan siang dan makan malam tetapi di selingi
dengan camilan/ngemil
b. Jenis makanan dan minuman
- Disukai : menyukai semua makanan
- Tidak disukai : Tidak ada
c. Diet saat ini : Tidak ada

3. Pengkajian nutrisi
a. Mulut : □Benjolan □ Stomatitis □ Bau □Normal
b. Gigi : □Lengkap □ Tdk lengkap □ Caries □ Nyeri
c. Lidah : □Benjolan □ Kotor □ Nyeri □Normal
d. Esoephagus : Reflek Menelan □Ada □ Tdk ada
e. Tenggorokan : □Merah □Tdk merah □ Dysphagia
f. Abdomen : - Bising Usus: □Normal ( 12 X/mnt) □ Abnormal
- Suara : □Tymphani □ Redup
g. Gangguan Sal. Cerna : □ Nyeri □ Mual □Muntah □ Distensi □Asites □ Tumor
□luka □Tidak Ada
h. Intake Nutrisi : □Oral □NGT □Parenteral □Gastrostomi □ Yeyunustomi
4. Berat badan : □ Penurunan BB (5 kg dalam 2 minggu terakhir) □Tidak ada

3
5. Penyakit : □ DM yang tidak terkontrol □ Gangguan saluran cerna
□ Terapi Diet □ Tidak Ada
6. Pemeriksaan Penunjang ( Laboraturium/ Radiologi ) : Tidak ada pemeriksaan
penunjang nutrisi

B.ELIMINASI
1. Keluhan : Pasien mengatakan bahwa beliau tidak bisa BAB sejak setelah
operasi/kemarin. Pasien mengatakan bahwa sebelum operasi sudah tidak bisa
BAB tiga hari dan sudah di beri dulcolax melalui anus dan sebelum operasi
sudah bisa BAB namun rasanya seperti tidak tuntas sampai sekarang sehingga
perut terasa penuh/begah.
2. Kebiasaan
a.Frekuensi Buang Air Besar (BAB) : 1 hari, 1-2 kali. (Pasien mengatakan biasanya
BAB setiap pagi namun saat ini belum BAB
sejak kemarin)
b.Frekuensi Buang Air Kecil (BAK) : 15 x/ hari (Pasien mengatakan bahwa beliau
beser/sering pipis karena banyak minum dan
merasa wajar serta tidak memiliki riwayat DM
dari keluarga pasien)
3. Pengkajian eliminasi
a.BAB : - Warna : □Kuning Kecoklatan □Hitam □Dempul □Merah
- Konsistensi : □Encer □Lunak □Keras □ Berbusa □ Berlendir
- Alat bantu : □ Colostomy □ Ileustomy □Tidak Ada
b.BAK : □Normal
□Abnormal : □Retensi □Polyuria (> 1500 cc/ 24 jam) □ Dysuria
□ Anuria □ Inkontinen □Oliguri ( < 400 cc/ 24 jam )
- Warna : □ Kuning □Seperti Teh □ Merah □ Keruh
- Alat Bantu : □ Kondomcateter □ Chateter urine □ Nefrostomy
□ Urostomy □ Cystostomi □ Tidak ada
- Input : ± Teh 200 mL, ± air putih 2500 ML/8 gelas setiap hari
- Output : ± 1500 mL setiap hari.
4. Pemeriksaan Penunjang ( Laboraturium/ Radiologi ) :
Ada benjolan di anus dan akan di lakukan hemoroidektomi dengan diagnosa dokter
hemoroid interna grade III setelah dilakukan foto rontgen

C. AKTIVITAS/ ISTIRAHAT
1. Keluhan : Pasien mengatakan bahwa beliau tidak memiliki gangguan
tidur dan tidur biasanya jam 9 dan terbangun saat subuh tetapi
kadang terbangun di tengah malam untuk buang air kecil atau
sholat tahajud
2. Kebiasaan:
a.Mandi : □ 1x/ hari □2 x/hari□ 3 X/ hari
b.Cuci Rambut : □ 1 x/ mg □ 2 x/mg □3 x/mg □ 4x/ mg
c.Sikat gigi : □ 1 x/hari □2 x/hari □ 3 x/hari □ 4x/ hari
d.Tidur : lama ± 6-7 jam
3. Kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari
Tidak tergantung Perlu pengawasan Ketergantungan Total Bantuan sebagian
4. Pengkajian Sistem Muskuloskletal
a.Berjalan : Penurunan kekuatan dan/ROM Paralysis Sering jatuh
Tidak ada kesulitan Hilang keseimbangan

4
Deformitas Riwayat patah tulang
Penurunan kekuatan fisiologis.
b. Lokasi : Ekstremitas : □Atas□Bawah□Kiri□Kanan
c. Aktivitas : □ Mandiri □Bantu sebagian □Bantu total
d.Gangguan Pergerakan: □ Oedem □ Tumor □ luka □Tidak Ada
e. Alat ambulatory : Walker Tongkat Kursi roda Tidak Ada
f. Kekuatan otot :
5 5

5 5

5. Pemeriksaan Penunjang ( Laboraturium/ Radiologi ) :


Tidak Ada

D.SIRKULASI
1. Keluhan : Pasien tidak ada keluhan pada masalah pernafasan, pasien tidak sesak
nafas dan tidak ada riwayat asma. Pasien tidak dalam keadaan batuk dan
RR baik 20 x/menit
2. Pengkajian sirkulasi
CRT : ˂ 2 detik Akral : dingin/hangat

a. Hidung : □ Benjolan □ Polip □ Epistaksis □Luka □Normal


- Warna Cairan : □ Kuning □ Merah □ Hijau
- Bau : □ Ya □Tidak
b. Dada : □ Benjolan □ luka □Normal
□VCSS ( Syndroma Vena Cava Superior )
c. Jantung
- Inspeksi : Terlihat tidak adanya lesi, tidak ada pembengkakan
- Perkusi : Terdapat suara redup
- Palpasi : Tidak teraba masa, tidak terdapat nyeri tekan, pergerakan
dinding dada sama serta tidak ada thrill
- Auskultasi : Terdengar bunyi lupduplup.
- HR : □Reguler □ Irregular
d. Paru
- Inspeksi : Tidak ada pembengkakan, kemerahan, ataupun lesi.
- Perkusi : Terdengar suara sonor.
- Palpasi : Tidak terdapat massa atau benjolan, pergerakan
dinding dada sama
- Auskultasi : Terdengar bunyi vesikuler
- Saturasi Oksigen : 98%
e. Gangguan Paru : □Batuk □Sekret □ Ronkhi □ Wheezing
□Tachypneu/ Bradypneu □Dyspnea □Cuping hidung
□Cyanosis □Retraksi dada □Krepitasi Sub Kutis □Tidak
f.Perdarahan : Lokasi perdarahan - Volume : - cc/24 jam □Tidak
g. Turgor : □Normal □ Tidak normal
h.Ascites : □ Ya □Tidak
i.Oedema Ekstremitas :
□Atas, □Tidak □ Ya. Didaerah - pitting/non pitting - grade= -
□Bawah , □Tidak □Ya, didaerah - pitting/non pitting - grade= -

5
3. Pemeriksaan Penunjang ( Laboraturium/ Radiologi ) :
Ada hasil EKG sebelum dilakukan operasi dan terbaca oleh dokter normal dan tidak
ada masalah dengan jantung pasien

E. KENYAMANAN
1. Keluhan : Pasien mengatakan bahwa beliau mengalami nyeri mengeluhkan nyeri
di lokasi post op, kemeng di punggung karena obat bius operasi

2. Nyeri/Tidak nyaman : Ya Tidak


Hal-hal yang
Lokasi Intensitas Lama Faktor Kualitas Pola menyebabkan nyeri
(0-10) Nyeri Pencetus Nyeri Serangan hilang
Nyeri hilang kalau
Bius post Sengkrang
Perut bagian Hilang dibawa tidur dan
4 Sebentar operasi dan dan cenut-
bawah. Timbul. ada injeksi anti
luka operasi cenut
nyeri
Nyeri mempengaruhi : Tidur Emosi
Ativitas Fisik Konsentrasi Nafsu makan Tidak

K KUALITAS POLA METODEPENGALIHAN NYERI


E Terbakar, Tumpul, Menetap Istirahat, Panas, Dingin, Obat-obatan, Lain-
Y Tertekan, Berat, Intermiten lain
Tajam, Kram
3. Kesehatan Mulut : □ Stomatitis □ Benjolan □ Halitosis □Baik
□ Hipersalivasi□ perdarahan gusi □ Caries□ Nyeri
4. Integritas Kulit (keseluruhan) : □ Petechie □ Hematom □ Oedema □Normal
□ Lymphedema □ Pruritus □ Urtikaria
5. Luka : □Tidak
□ Ya, - Lokasi : Anus
- Eksudat : □Banyak □ Sedikit
- Warna : □ Merah □ Kuning □Hitam
□ Bau □ Nyeri □ Mudah Berdarah
6. Dekubitus : □Tidak
□ Ya, - Lokasi : -
- Warna : □ Merah □ Kuning □Hitam
- Grade : □I □II □ III
7. Tanda-tanda Infeksi : □Tidak
□Ya, : □ Tumor □ Dolor □ Kalor □ Rubor
□ Fungsiolesa □Lokasi : Di anus
8. Pemeriksaan Penunjang ( Laboraturium/ Radiologi ) :
Tidak Ada.

6
F. SEKSUAL/REPRODUKSI
1. Pola seksualitas setelah sakit: □Tidak terganggu □Terganggu
Pasien mengatakan tidak memiliki anak dan sudah
memeriksakan terkait reproduksinya serta suami ke
rumah sakit, hasilnya keduanya subur namun belum
di beri rezeki anak oleh Allah. Pasien juga
mengatakan tidak melakukan program bayi tabung.
2.♀ a.Gangguan : □ Keputihan □ Benjolan □ Luka □ Jamur
□ Oedema □ Prolaps □ Bau □ Tidak ada
b.Perdarahan di luar haid:
□Tidak
□Ya, kapan -, warna -, banyaknya -
3. ♂ a.Penis : □Benjolan □ Luka □Oedema □ Nyeri □Normal
b.Sekret : □Kuning □Merah □Bau □Normal
c.Skrotum : □Membesar □ Hernia □Oedema □Normal
4. Tanggal haid terakhir : Sudah menopouse sejak hampir 15 tahun yang lalu
Masalah Prostat : □ Tidak □Ya
5. Pemeriksaan cervix terakhir (Pap Smear) : Tidak ada
6. Pemeriksaan Payudara sendiri : Tidak Ya Mammografi terakhir tgl :
7. Penggunaan alat kontrasepsi : Tidak Ya, Jenis :
Lama menggunakan alat kontrasepsi: Tidak menggunakan alat kontrasepsi
8. Pemeriksaan Penunjang ( Laboratorium/ Radiologi ) :
Tidak ada

G. PSIKOSOSIAL
1.Suasanahati : □Gembira □Sedih □Biasa saja
2. Emosi : □Stabil □Labil □ Takut □Cemas
□Depresi □MudahTersingung
3. Kepribadian : □Terbuka □Tertutup
4. Komunikasi : □Jelas □Relevan □TidakRelevan
5. Pertahanan/ Koping
a. Pengambilan Keputusan : □Sendiri □Dibantu □ Orang Lain
b. Cara untuk mengatasi kecemasan : □Sendiri □Dibantu □Orang Lain
c. Mekanisme Koping yang digunakan : □Sendiri □Dibantu □Orang Lain
6. SistemNilaiKepercayaan
a. Apakah Agama/ Kepercayaan penting bagi anda?
Beliau mengatakan penting untuk menjalani kehidupan
b. Ajaran agama yang dilakukan? Sholat, mengaji, dan pengajian di desa
c. Ketaatan dalam beragama : □Sering dilakukan □Jarang dilakukan
□Tidak pernah dilakukan
7. Pasien/keluarga menginginkan informasi tentang : Penyakit yang diderita
Tindakan pemeriksaan lanjut Perubahan aktifitas sehari-hari
Tindakan/pengobatan dan perawatan yang diberikan Perencanaan diet
Perawatan setelah di rumah
8. Dukungan keluarga : □Sering dilakukan □Jarang dilakukan
□Tidak pernah dilakukan

7
H. KESELAMATAN
1.Sistem Penglihatan
a. Bola Mata : □Simetris □ Asimetris □ Menonjol
b. Palpebra : □ Ptosis □ Oedema □ Benjolan □Normal
c. Konjunctiva : □ Pucat □Merah Muda
d. Sklera : □ Ikteric □ Merah □Normal

2. Sistem Pendengaran
a.Gangguan : □ Benjolan □ Serumen □ Cairan □ Bau □Normal
b. Pendengaran : □ Baik □ Tuli □Kurang
3. Pemeriksaan Penunjang ( Laboraturium/ Radiologi ) :
Tidak Ada

I. PROTEKSI
Status mental : Orientasi Agitasi Menyerang Tidak ada respon
Letargi Kooperatif
Disorientasi : Orang Tempat Waktu
Kejang – tipe & frekuensi : -
Pengkajian Restrain :
Tidak ada masalah yang teridentifikasi
Pernah menggunakan restrain sebelumnya Tidak Ya
Kondisi saat ini yang merupakan resiko tinggi.
Diskusi dengan keluarga dan pasien mengenai kebijakan penggunaan restrain.

J. KEBUTUHAN KOMUNIKASI/PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN


Bahasa sehari-hari : Indonesia, aktif/pasif Daerah, sebutkan : Jawa, Jogja
Inggris, aktif/pasif Lain-lain, sebutkan : -
Perlu penerjemah : Tidak Ya, bahasa Indonesia Bahasa isyarat : Ya/Tidak
Hambatan belajar : Bahasa Pendengaran Hilang Memori
Kognitif Tidak Ada
Cara belajar yang disukai : Menulis Audio-visual/gambarDiskusi
Demonstrasi

L. KEBUTUHAN SPIRITUAL
Faith (makna hidup) :
a. Agama : Islam
b. Makna ber-agama : Pasien mengatakan agama penting bagi kehidupan
untuk menjadi pedoman dalam kehidupan sehari-hari dan
tuntunan bertingkahlaku sesuai dengan pedoman agama
Importance & Influence
Bagaimana peran agama bagi hidup pasien:
Peran agama sebagai petunjuk bagi hidup pasien dan segalanya sudah di gariskan oleh
Tuhan untuk setiap manusia
Community
a. Apakah pasien menjadi anggota dari kegiatan keagamaan?
Pasien mengatakan menjadi anggota keagamaan di desa sebagai anggota ibu-ibu
pengajian
b. Peran organisasi keagamaan selama pasien sakit?

8
Pasien mengatakan peran organisasi keagamaan selama sakit adalah saling mendoakan
dan mensupport untuk kesembuhan
Address and Application
a. Bagaimana makna sakit saat ini bagi pasien?
Pasien mengatakan pasrah dan menyerahkan diri kepada Tuhan, agar dia dapat
beraktivitas kembali seperti semula.
b. Bagaimana kegiatan keagamaan pasien saat sakit?
Pasien mengatakan selama sakit, kegiatan keagamaannya merasa terganggu.
c. Apakah pasien membutuhkan bantuan untuk memenuhi kebutuhan spiritualnya?
Pasien tidak memerlukan bantuan untuk sholat selama di rumah sakit

kesembuhanya.
MASALAH KEPERAWATAN yang muncul :

1. □Perubahan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan 18. □ Penurunan Curah Jantung


2. □Perubahan Nutrisi Lebih dari Kebutuhan 19. □Resiko Aspirasi
3. □ Mual 20. □ Kekurangan Volume Cairan
4. □ Konstipasi 21. □ Kelebihan Volume Cairan
5. □ Resiko Konstipasi 22. □ Resiko Kekurangan Volume Cairan
6. □ Diare 23. □ Resiko Ketidakseimbangan Cairan
7. □ Retensi Urin 24.□ Gangguan perfusi jaringan
8. □Inkontinensia Urin 25. □ Nyeri
9. □ Perubahan Eliminasi Urin 26. □Res Infeksi
10. □ Resiko Intoleransi Aktivitas 27. □DisfungsiSeksual
24.□ Gangguan perfusi jaringan
11. □ Intoleransi Aktivitas 28. □KetidakefektifanPolaSeksual
26. □ Resti Infeksi
12. □ Kurangnya perawatan diri 29. □ Ansietas
13. □ Resiko kerusakan integritas Kulit 30. □ Ketidakefektifan Koping
14.□ Kerusakan integritas kulit 31. □ Gangguan Identitas Personal
15. □Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas 32. □ Konflik Peran Pengasuhan
16. □Gangguan Pertukaran Gas 33. □ Resiko Cedera
17. □Ketidakefektifan pola napas 34. □Intoleransi Aktivitas

Yogyakarta , 11 Maret 2019


KONERS
Ttd

(……………………………….)

9
B. LAMPIRAN PEMERIKSAAN PENUNJANG (FOTO)

10
C. ANALISIS DATA

Tgl DATA Masalah Keperawatan


Do : Konstipasi
1. Klien mengalami hemoroid sejak tahun 1995
2. Terdapat massa di abdomen klien
Ds :
1. Klien mengatakan belum BAB setelah operasi.
2. Klien mengatakan perutnya terasa begah dan
penuh.
3. klien mengatakan sebelum operasi sudah BAB
namun merasa tidak tuntas.

Ds : Nyeri akut
1. Klien mengatakan merasa sedikit nyeri pada
bagian luka bekas operasi.
2. Klien mengatakan merasa kemeng pada bagian
pinggul akibat obat bius.
Do :
1. Terdapat luka bekas operasi
2. Klien beberapa kali menahan sakit apabila
berjalan
Do : Resiko infeksi
1. Klien mengalami nyeri pada bagian bekas
operasi.
Ds :
1. Klien menjalani operasi hemoroid.
2. Terdapat bekas luka hemoroid
3. Luka sedikit kemerahan

E. RUMUSAN DIAGNOSIS KEPERAWATAN

Tanggal Jam No Diagnosa Keperawatan


1 Konstipasi b/d tidak bisa BAB
2 Nyeri Akut b/d luka bekas operasi
3
Resiko infeksi b/d bekas operasi

F. PRIORITAS DIAGNOSIS KEPERAWATAN

1. Konstipasi b/d tidak bisa buang air besar


2. Nyeri akut b/d luka bekas operasi
3. Resiko infeksi b/d bekas operasi

11
G. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Pasien : Ny. M Diagnosa : Hemoroid

TTL : Yogyakarta, 09/08/1965

EBN
No (Tuliskan
Tgl Dx NOC NIC Rasional jurnal
Kep terkait
intervensi)
1 Setelah dilakukan Manajemen konstipasi : Manejemen
tindakan keperawatan 1. Memonitor bising konstipasi : Hemoroid,
selama 2 x shift usus klien 1. Bising usus sultan agung
diharapkan konstipasi 2. Menganjurkan secara umum vol XLIV
teratasi : klien apabila No.118
meningkatkan meningkat agustus 2009
- Eliminasi usus
(0501) asupan cairan. berati terjadi
 Pola 3. Menginstruksikan diare dan
eliminasi dari klien untuk apabila
banyak mengkonsumsi menurun
terganggu makanan tinggi terjadi
menjadi tidak serat. konstipasi.
terganggu 4. Menyarankan 2. Mencegah
 Kemudahan untuk dehidrasi
BAB dari menggunakan secara oral
terganggu pelembut feses 3. Makanan
menjadi tidak dengan cara yang tinggi serat
terganggu tepat apabila diet dapat
 Pengeluaran tinggi serat tidak melancarkan
feses tanpa berhasil. desekasi
bantuan dari 4. Memberi
cukup bantuan
terganggu untuk
menjadi tidak defekasi
terganggu.
2 Setelah dilakukan Manajemen Nyeri : Manajemen Nyeri : Satriyo
tindakan keperawatan 1. Melakukan 1. Untuk agung, dewi
selama 2x shift nyeri pengkajian nyeri mengetahui Kartika sari,
pasien berkurang dengan meliputi lokasi, lokasi dan terdapat
kriteria hasil : karakteristik, karakteristik pengaruh
onset, frekuensi, nyeri pemberian
1. Pengetahuan : kuantitas, 2. Mencegah teknik
Manajemen intensitas atau factor factor relaksasi
nyeri beratnya nyeri. nyeri dan nafas dalam
 Mengetahui 2. Mengali factor meringankan terhadap
tanda dan factor yang dapat nyeri tingkat
gejala nyeri nyeri pada

12
dari meringankan 3. Mengurangi pasien post
pengetahuan nyeri. rasa nyeri operasi
terbatas 3. Mengajarkan tanpa dengan
menjadi teknik menggunaka anestesi
pengetahuan nonfarmakologi n obat umum di
cukup. untuk mengurangi 4. Mengurangi RSUD Dr
 Menggunaka nyeri. rasa nyeri moewardi
n teknik 4. Mendukung yang timbul. Surakarta,
relaksasi istirahat tidur infokes vol
yang tepat untuk membantu 1 februari
dari penurunan nyeri. 2013
oengetahuan
kurang
menjadi
cukup.

3 Setelah dilakukan Kontrol resiko : Kateterisasi urin


tindakan keperawatan 1. Memastikan 1. Untuk Alam
selama 1x shift control teknik perawatan memastikan luka Nirbita,
resiko: Proses infeksi luka yang tepat. yang ada tetap maria rosa,
klien : 2. Menganjurkan steril ekorini
listiowati,
 Dapat klien untuk 2. Untuk
factor resiko
mengidentifi beristirahat. mengurangi kejadian
kasi factor 3. Mengajarkan pertumbuhan infeksi
resiko infeksi klien dan bakteri daerah
dari tidak keluarga untuk 3. Mengurangi operasi padah
pernah mencegah infeksi. resiko terjadinya bedah
menunjukkan infeksi. digestif di
menjadi rumah sakit
sering swasta, 2017,
menunjukkan jurnal
fakultas
.
kesehatan
 Dapat masyarakat
mempraktikk volume 11,
an strategi Issue 2.
untuk
mengontrol
infeksi dari
jarang
ditunjukkan
menjadi
sering
menunjukkan
.

13
H. CATATAN PERKEMBANGAN
Tgl dan No Implementasi Evaluasi TTD
Jam Dx.Kep Nama jelas

14
15

Anda mungkin juga menyukai