Laporan Penelitian
KELOMPOK 7
1. ANGKI MANURUN (A351 17 035)
2. LUM’ATUN MARDIYAH (A351 17 007)
3. NUR SAMSIA (A351 17 091)
UNIVERSITAS TADULAKO
TAHUN 2019/2020
1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Hasil riset pengurangan resiko bencana oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa
(PBB) menyebutkan Indonesia berada pada urutan pertama sebagai negara rawan
tsunami dan tanah longsor di dunia. Laporan yang sama menempatkan Indonesia
pada peringkat ketiga dalam bencana gempa bumi, dan urutan keenam untuk
Bencana dikelompokkan ke dalam tiga kategori, yaitu (1) bencana alam adalah
disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus,
banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor, (2) bencana non-alam adalah
antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan wabah
penyakit, dan (3) bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa
atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik
Kota palu merupakan sala-satu wilayah yang paling rentang akan bencana
geologis seperti gempa bumi dan tsunami, dampak bencana gempa bumi dan
tsunami yang melanda kota palu menimbulkan kerugian material yang tidak
sedikit, secara khusus bagi perekonomian para nelayan yang berada di sekitaran
teluk Palu.
sosial ekonominya. Ekonomi yang collapse akibat bencana akan berdampak pada
2
lambannya pertumbuhan ekonomi sebuah daerah. Hal tersebut terjadi karena pada
dasarnya aktivitas ekonomi saling membutuhkan satu sama lain. Sektor konsumsi
(Beritatagar.id, 2018).
berupa hilangnya sumber daya manusia yang produktif, hilangnya pekerjaan, harta
(Olshansky and chang, 2009). Hal ini akan berpengaruh pada penurunan output
dan produktifitas tenaga kerja diberbagai sektor, yang pada akhirnya akan
berimbas kepada penurunan pendapatan yang diterima oleh rumah tangga dan
alam yang sulit dipulihkan dalam waktu singkat, akan berpengaruh terhadap
menyebabkan masyarakat nelayan hidup dalam suasana alam yang keras yang
3
Dari sisi mikro, bencana gempa akan mempengaruhi penghidupan dan
Maksud dari kegiatan Penelitian ini adalah kondisi sosial ekonomi dan tingkat
kesejahteraan rumah tangga pasca bencana di wilayah pesisir kota Palu untuk
2. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kondisi sosial ekonomi dan
Palu.
3. Landasan Teori
A. Konsep Bencana
4
a) Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
adalah gempa bumi, gunung meletus, banjir, tsunami, angin topan , tanah
b) Bencana non alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
wabah penyakit.
kerusuhan sosial dan konflik sosial antar kelompok atau antar komunitas
diatur secara sosial dan menetapkan seseorang dalam posisi tertentu dalam
5
Kata “ekonomi” berasal dari bahasa latin oikonomia yang mengandung
anak-anaknya yang akan dibesarkan oleh suami istri itu sebagai ayah dan
bunda sedangkan rumah tangga secara definitif, karena rumah tangga tidak
daerah terdampak banjir. Keadaan sudah berbeda sebelum dan sesudah banjir
yang tepat untuk mengurangi korban jiwa, harta benda dan kerusakan
kemana dan bagaimaan menyelamatkan diri pada waktu tertentu sesuai dengan
lokasi bencana.
6
Sosial ekonomi diartikan sebagai suatu keadaan atau kedudukan yang
diatur secara sosial dan menetapkan seseorang dalam posisi tertentu dalam
sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan fisik atau
4. Pembahasan
berakibat berupa kerusakan dan kerugian baik secara fisik, ekonomi, sosial
terdampak secara langung pada sisi mikro dan juga dialami oleh pemerintah
kota Palu. Secara ekonomis adanya bencana gempa bumi dan tsunami tersebut
Bencana di Kota Palu yang tersebar di beberapa titik lokasi dan bencana
Mesjid, mosolla dan sekolah, jalan hotel, maupun taman rekrasi bagi para
warga di Kota Palu, ada beberapa sekolah madrasah kota Palu terpaksa
akibat terjangan gempa bumi dan tsunami selain itu ada beberapa mesjid yang
7
terpaksa terganggu kegiatan ibadahnya karena mengalami kerusakan yang
sangat parah.
Selain keruskan fasilitas umum yang terjadi di pesisir kota Palu adalah
rusaknya infrastruktur, sperti jalan, jembatan, tebing jalan, saluran irigas dan
tamabahan karena harus melalaui jalan yang lebih jauh jarak tempuhnya.
Adapun fasilias umum dan infarastruktur di Pesisir kota Palu meliputi jalan
Pesisir kota Palu, merupakan jalan yang sangan rawan terjadinya losgsor baik
ligsor dari tebing jalan sehingga jalan tertutup atau longsor yang
jembatan dan jalan desa yang juga sering terjadi longsor yang mangakibatkan
damapak sosial ekonomi bagi warga sekitar dan bagi pengguna jalan pada
umumnya.
darurat, Pemerintah Pesisir kota Palu melalui BPBD dan bekerja sama dengan
makanan, pakaian dan uang meskipun bantuan tersebut dalam jumlah yang
bangunan yang rusak. Alhasil, sebagian dana yang diterima dari bantuan
8
sehari di lokasi hunian sementara dan tabungan yang dapat menjadi modal
kemudian hari. Walaupun secara praktis bantuan ini dapat membantu korban
C. Pengenalan Wirausaha
politik, dan budaya agar mampu dan dapat menjangkau akses sumber
9
pertanian, kehutanan, dan bentuk kekayaan alam lain yang dapat diolah
dengan tujuan untuk mencari dan mendapatkan potensi bahan baku baju
membaut tas dll. b. Olahan Masakan Pembutan kue basah dan kering,
ekonomi.
salah, serta berusaha dalam sistem pasar untuk mendapat dan mengelola
modal. Penguatan modal usaha dapat diberikan dalam bentuk hibah atau
10
ada kemudahan yang diberikan Kepada korban Bencana ini akan lebih
kelompok, maka akan tumbuh kerjasama yang baik dan serasi sehingga
Modal sosial berperan sebagai alternatif yang lebih efisien. Seperti halnya
dalam penyediaan barang publik, pengelolaan barang dan jasa publik kepada
E. Indikator Kesejahteraan
11
yaitu indikator kesehataan dan gizi, kekayaaan materi, pendidikan dan
dikemukakan oleh BPS (2016, 2012 dan 2005), Cahyat (2007 ), Sajogyo
(1997), Mosher (1987) dan Puspitawati (2005) yang yang dirancang untuk
5. Kesimpulan
perencanan pemulihan serta bantuan bencana dari berbagai pihak. Dan strategi
6. Daftar Pustaka
12
Helambang, Sudarno. 2004. Dasar-Dasar Geomorfologi. (Malang: UM, FMIPA)
Wilayah,(Bandung: ITB)
dkk, 2007.
13