Puja dan puji syukur kami panjatkan ke hadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa
yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah ini yang membahas mengenai Utilitas Bangunan yang berkaitan
mengenai Transportasi Vertikal Dan Horizontal Bangunan/Mekanis.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah Sains Bangunan dan Utilitas 2, Program Studi Arsitektur. Selain itu,
makalah ini jugas bertujuan untuk menambah wawasan mengenai system utilitas
bangunan terutama system transportasi.
Kami menyadari makalah yang kami tulis masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kami persilahan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini.
I
DAFTAR ISI
II
III
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Karya karya hasil rancangan para arsitek pada dasarnya harus dapat dipakai,
dihuni dan dinikmati oleh manusia sebagai pengguna. Oleh karena itu harus
dapat berfungsi dengan baik tidak hanya indah dipandang sebagai karya seni,
akan tetapi juga harus memperhatikan struktur dan utilitasmya.
Salah satu masalah yang muncul ketika seorang perancang mimikirkan suatu
perancangan bangunan besar dan bertingkat tinggi adalah masalah
transportasi, khususnya transportasi manusia didalamnya. Sarana transportasi
pada bangunan sangat dibutuhkan untuk mempermudah sirkulasi manusia
sebagai pengguna. Tanpa adanya transportasi di dalam bangunan bertingkat
ini, akan mempersulit hubungan antar lantai atau tingkatannya.
Suatu bangunan yang besar dan bertingkat tinggi memerlukan suatu alat
transportasi (angkut) untuk memberikan suatu kenyamanan dalam berlalu
lintas di dalam bangunan. Alat transportasi tersebut berkaitan dengan
pergerakan manusia, barang ataupun kendaraan. Dari arah pelayanannya,
sistem transportasi dibedakan menjadi vertikal dan horizontal. Bangunan
besar dan bertingkat tinggi akan banyak menggunakan alat transportasi jenis
vertikal untuk mempermudah hubungan antar lantai dan tingkatannya.
1
besar dan bertingkat tinggi ini tidak lagi menggunakan sistem transportasi
manual tersebut sebagai alat transportasi utama dalam beraktivitas di dalam
gedung. Akan, tetapi menggunakan sistem transportasi mekanis. Sistem
transportasi mekanis ini dapat diartikan bahwa sistem transportasi yang
digunakan sepenuhnya digerakkan oleh mesin, sehingga akan lebih
mempermudah hubungan antar lantai dan tingkatan pada bangunan bertingkat
tinggi. Yang termasuk dalam transportasi mekanis pada bangunan antara lain,
liftt atau elevator, escalator, conveyor, speedwalk dan lain lain.
1.3 Tujuan
a. Agar dapat mengetahui dan memahami sistem jaringan utilitas dalam
desain khususnya transportasi mekanis pada bangunan.
b. Memenuhi tugas mata kuliah Sains Bangunan dan Utilitas 2 mahasiswa
arsitektur Universitas Udayana
1.4 Manfaat
a. Dapat mengetahui dan memahami masalah transportasi mekanis dalam
gedung beserta jenis jenisnya.
b. Dapat mengetahui dan memahami sistem kerja liftt atau elevator,
escalator, conveyor dan speedwalk.
2
c. Dapat mengaplikasikan sistem jaringan utilitas dalam desain khususnya
transportasi mekanis pada bangunan.
3
BAB II METODE PEMBAHASAN
Studi dilakukan dengan cara mencari buku, majalah, web, atau blog
yang memuat data dan informasi yang berkaitan dengan sistem transportasi
mekanis pada bangunan.
4
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Pengertian
Suatu bangunan yang besar dan tinggi memerlukan suatu alat angkut atau
transportasi untuk memberikan suatu kenyamanan dalam berlalu-lalang dalam
bangunan tersebut. Alat transportasi merupakan sarana yang dimanfaatkan
manusia dalam memperlancar aktifitas dalam hal ini sirkulasi perpindahan. Salah
satu masalah yang menjadi pemikiran pada perencanaan bangunan bertingkat
banyak adalah masalah transportasi vertikal, baik yang bersifat manual: tangga
(umum), ramps (darurat), maupun yang bersifat mekanis: escalator, conveyor, lift
(elevator).
TRANSPORTASI
DALAM BANGUNAN
MANUAL MANUAL
CONVEYOR
5
3.2 Sejarah
Bangunan yang memiliki konstruksi tinggi sudah tentu memerlukan suatu
alat angkut atau transportasi sistem yang cepat, nyaman, dan aman yang dapat
memudahkan pemindahan barang dari lantai 1 ke lantai lainnya. Bisa dibayangkan
apabila dalam suatu perusahaan atau pabrik memindahkan barang hanya
dilakukan dengan menggunakan tangga biasa. Maka dari itu kebutuhan akan alat
transportasi bangunan pada masa sekarang amatlah penting. Selain memudahkan
dalam pemindahan barang juga akan menghemat waktu serta biaya dalam
prosesnya serta akan memberikan nilai estetika tersendiri dari penerapannya bagi
bangunan tertentu khususnya bangunan komersial seperti mall, pabrik, hotel,
rumah sakit, dan sebagainya.
Mulai dari jaman kuno sampai jaman pertengahan dan memasuki abad ke-
13, tenaga manusia dan binatang merupakan tenaga penggerak. Pada tahun 1850
telah diperkenalkan elevator uap dan hidrolik. Tahun 1852 terjadi babak baru
dalam sejarah elevator yaitu penemuan elevator yang aman pertama di Dunia oleh
Elisha Graves Otis.
6
department store di seluruh Amerika, dan lima tahun kemudian
dipasanglah elevator penumpang hidrolik Otis yang pertama.
Era Pencakar Langit pada tahun 1889 Otis mengeluarkan mesin
elevator listrik direct-connected geared pertama yang sangat
sukses.
7
Keberadaan dari elevator ini merupakan sebagai pengganti
fungsi dari pada tangga dalam mencapai tiap-tiap lantai
berikutnya pada suatu gedung bertingkat, dengan demikian
keberadaan elevator tidak dikesampingkan ini dikarenakan dapat
mengefisienkan energi dan waktu sipengguna elevator tersebut.
Sistem keberadaan elevator dan segala kemajuan dan
kehandalannya tidak serta merta mengalami perkembangan-
perkembangan secara bertahap, sejak keberadaannya pertama
kali dibangun.
3.3.1.2 Pengertian
Lift atau Elevator adalah salah satu alat bantu dalam kehidupan
manusia yang berfungsi untuk mempermudah aktifitas manusia
yang rutinitasnya lebih sering berada didalam gedung- gedung
bertingkat. Fungsi elevator yaitu sebagai angkutan transportasi
vertikal yang digunakan untuk mengangkut orang atau barang
yang memiliki pergerakan naik dan turun. Pada umumnya liftt
8
difungsikan atau dipergunakan pada gedung- gedung bermasa
besar dan tinggi atau bertingkat, biasanya lebih dari tiga atau
empat lantai. Berkat adanya angkutan transportasi seperti liftt
atau elevator dengan sistem oprasional yang modern dan
mempunyai tombol-tombol yang dapat dipilih penumpangnya
sesuai lantai tujuan mereka,selain itu juga manusia dapat atau
mampu menciptakan bangunan raksasa yang memiliki bentuk
massa yang besar dan tinggi.
b. Lift Barang
9
diperlukan. Pada fasilitas elevator barang, car harus
dilengkapi dengan peralatan-peralatan yang otomatis.
Terutama dalam pengaturan penaikan ke lantai dengan
menggunakan automatic levelling. Pintu masuk pada
elevator barang, umumnya dapat dibuka secara vertikal
dan minimum mempunyai ketinggian 6 (enam) kaki
atau sekitar 2 meter. Komposisi yang dipersyaratkan,
setiap lima lift penumpang diperlukan satu liftt barang.
Kapasitas lift barang berkisar antara 1-5 ton. Ukuran
dalam lift barang berkisar antara 1,60x2,10 meter
sampai 3,10x4,20 meter,
10
Elevator barang dengan muatan kendaraan
berat, misalnya: truk Kapasitas angkut elevator
jenis ini lebih besar, yaitu 50 psf (Lbs/sqft).
c. Lift Makanan (Dumb Waiter)
d. Lift Automobile
11
3.3.1.4 Sistem Penggerak Lift / Elevator
1) Sistem Gearless
2) Sistem Hidrolik
12
bersifat langsung (piston terhubungkan ke kereta) atau
roped (piston terikat ke kereta melalui rope). biasanya
sistem ini digunakan pada liftt uang atau makanan. Karena
pemasangan lift baru dianggap efisien setelah tinggi lantai
bangunan 4 lantai ke
atas, maka sistem yang
digunakan adalah
gearless (mesin yang
letaknya pada bagian
atas).
Sumber:
http://adit32knsun.blogspot.com/2012/08/tugas-transportasi-
vertikal.html
13
rendah. Kecepatan maximum dari kereta liftt dengan
sistem geared adalah 150mpm. Pada mesin penggerak ini
terdapat brake (rem) dimana rem ini akan berkerja jika
motor penggerak tidak dialiri listrik.
• Governor
14
Gambar 3. Gambar mesin penggerak elevator.
Sumber:https://www.google.co.id/search?q=mekanisme+eleva
tor & biw=1366&bih
15
Ada dua jenis saklar batas lintas yaitu untuk membalik
arah direction switch dan final switch. Biasanya
komponen ini terpasang di rel kereta, dipasang dibagian
bawah dan dibagian atas rel. Yang berfungsi untuk
menjaga agar kereta tidak menabrak pit atau lantai kamar
mesin.
• Buffer
• Governor Tensioner
16
dengan bobot pengimbang (Counterweight) dengan tali
baja lewat pully penggerak di ruang mesin, Merupakan
bagian yang paling dilihat oleh para pemakai, karenanya
harus aman, nyaman dan didesain sedemikian agar indah
dan sesuai dengan ‘prestige’ bangunan, tahan lama dan
mudah dalam perawatannya . Bagian ini merupakan
bagian yang paling bebas didesain oleh arsitek.
Keamanan kabin, dicerminkan dengan adanya
perlengkapan pintu otomatis, alarm kebakaran dan
kelebihan beban, interchome, bahan-bahan yang tahan
api, dan lubang escape.
17
yang sinkron dengan leveling control. Dengan demikian
maka secara otomatis pintu akan terbuka penuh pada saat
berhenti ditiap lantai, kecepatan pintu membuka dan
Sumber : http://adit32knsun.blogspot.com
18
kamar mesin (Machine Room) dan ruang kontrol
gedung.
• Alarm Buzzer
• Switching box
Biasanya menjadi satu dengan COP. Yang terletak
dibagian bawah COP secara tertutup (yang dapat dibuka
hanya dengan kunci khusus) didalamnya terdapat
tombol-tombol pengatur.
• Floor Indicator
Nomor penunjuk lantai dan arah jalannya kereta.
Biasanya terletak disisi atas pintu kereta (transom) atau
pada COP.
• Lampu Darurat atau Emergency Light
Biasanya terletak diatas atap kereta, fungsinya
untuk menerangi kereta dalam keadaan darurat (listrik
mati) dengan sumber battery.
• Saklar Pintu Darurat (Emergency Exit Switch)
Terletak pada pintu darurat diatas kereta, fungsinya
untuk memastikan agar kereta tidak berjalan apabila
pintu darurat dibuka untuk proses penyelamatan.
Safety Link
Mekanisme penggerak alat pengaman (safety
device) diatas kereta yang dihubungkan dengan governor
di kamar mesin. Berfungsi untuk menahan kereta over
speed ke bawah (dalam keadaan darurat).
3) Komponen di luar ruang luncur atau di hall
• Tombol Lantai
19
• Saklar Parkir
20
c. Kontrak perawatan harus lengkap mencakup semua aspek,
termasuk jadwal pemeriksaan. Table dibawah ini adalah
contoh jadwal untuk satu tahun pemeliharaan liftt. Jadwal
ini merupakan lampiran dri kontrak pemeliharaan, dan
mengikat untuk dilaksanakan.
a. Pemeriksaan (Inspection).
Pemeriksaan oleh teknisi yang kompeten atas
bagian- bagian peralatan kritis. Pemeriksaan seringkali
memberi petunjuk adanya keharusan mengganti suku
cadang (atau cukup reparasi), jauh-jauh hari sebelum terjadi
kerusakan, dan biasanya sesuai dengan jadwal yang
dirancang oleh pabrikan. Waktu yang diperlukan untuk
pemeriksaan harus serendah mungkin sehingga tidak
mengganggu pelayanan (operasi) liftt.
b. Pemeliharaan berkala.
Yaitu kebersihan, pelumasan, penyetelan kembali
peralatan yang senantiasa berfungsi. Jadwal yang
dianjurkan oleh pabrikan harus diikuti, disamping juga
pengalaman sendiri selama bertahun-tahun. Preventive
Maintenance tidak beda dengan Planned Maintenance.
c. Karakteristik dari Pemeliharaan pencegahan.
- Check list buat khusus untuk individual unit (planning).
- Dedikasi dan mekanik, teknisi dan adjuster saat
memeriksa peralatan.
21
- Kecakapan dan keterampilan (skill and competent)
teknisi dengan pengetahuan up to date, melalui field
education (pelatihan lapangan).
- Quality control oleh supervisor untuk memperoleh
quality assurance.
- Tiap-tiap trouble (call back) harus dianalisa sebab-
musabahnya dengan dasar teori, dan disimpulkan oleh
suatu tim (bukan perorangan). Kemungkinan diperlukan
perbaikan rencana.
- Suku cadang dibawah standard (mutu rendah) harus
dicari substitusinya dan diuji lebih dulu (improvement of
quality design).
- Jumlah jam pemeriksaan dan pemeliharaan berkala tidak
harus sama seragam untuk semua unit liftt, melainkan
harus seimbang menurut work-load, umpama 12 kali
setahun untuk liftt VIP dan 15 kali setahun untuk liftt
penumpang pegawai (umum).
- Kontraktor sebaiknya agen tunggal pabrikan atau
pabrikan sendiri, karena dia mempunyai pengalaman
yang luas dan paham sifat-sifat liftt tertentu.
- Jadwal reparasi dapat dilaksanakan pada waktu-waktu
yang ditentukan oleh manajemen, setelah keputusan atas
laporan evaluasi. Reparasi dilaksanakan tanpa tergesa-
gesa sehingga diharapkan hasil mutu yang baik.
22
b. Penggantian bagian suku-suku cadang yang aus sebelum
rusak dan tidak berfungsi, yang pasti akan menyebabkan
operasi (kerja lift) gagal, harus (tercantum) masuk dalam
kontrak.
- Lingkup pekerjaan
- Penggantian suku cadang yang termasuk/ tidak
termasuk dalam harga kontrak
- Reparasi – suku cadang pinjaman
- Call – back sevice (24 hours service)
- Jadwal jam-jam pekerjaan pemeliharaan
- Orang yang bertanggung jawab dilapangan &
penggantinya
- Laporan bulanan (macet dan sebab-sebabnya)
- Laporan tahunan (termasuk rencana kerja tahun
berikut)
- Testing tahunan atau rutin (safeties)
- Pemeriksaan (inspection) 2 tahun sekali (quality audit)
- Tanggung jawab dan kewajiban manajemen
- Biaya, penyesuaian dan denda
- Jangka waktu kontrak dn perpanjangannya
- Kecelakaan
- Arbitrasi
23
- Penyelesaian hokum
- Legalitas
e. Satu hal yang harus disadari oleh management jika telah
siap masuk dalam kontrak perawatan terpadu ialah : bahwa
kita yakin kontraktor mempunyai pengalaman dan reputasi
(citra) yang baik selama jangka waktu yang panjang (± 15-
20 tahun), suatu perusahaan yang sehat danback-up
technology dari pabrikan. Terlampir daftar unsure-unsur
yang diperlukan atas suatu bentuk perawatan yang
dinamakan guaranteed maintenance.
f. Hal lain yang perlu diperhatikan ialah kesediaan kontraktor
untuk dievaluasi kerjanya oleh pihak ketiga paling lambat 2
tahun sekali untuk meyakinkan bahwa hasil kerjanya selama
ini bagus dan betul.
g. Pihak ketiga ialah seorang ahli lapangan dibidang liftt yang
tidak memihak
h. Juga kesediaan kontraktor untuk di penalty (didenda), jika
melakukan kesalahan atau melalaikan tugas, sehingga liftt
menjadi rusak ataupun tidak berfungsi selama jangka waktu
yang ditetapkan. Berganti-ganti kontraktor untuk merawat
liftt tidak bijak. Jika kontraktor tahun lalu banyak berbuat
kesalahan, sebaiknya diberi kesempatan satu tahun lagi,
dengan perjanjian baru dan menambah pasal-pasal dimana
diperlukan, agar kontraktor lebih bertanggung jawab. Jika
terpaksa harus ganti/tukar kontraktor, tentunya kontraktor
baru akan melakukan survey atas kelalaian perawatan
keseluruhan dan membuat proposal untuk rekondisi pesawat
tersebut sebelum dimulai dengan perjanjian perawatan.
24
Pemilik/ manajemen dapat menerima kebutuhan akan
(perlunya) lift harus di upgrade. Yaitu bagi peralatan yang
berumur lebih dari 15 tahun dan selanjutnya tiap- tiap 5 tahun
setelah melalui pemeriksaan. Hal ini agar memenuhi
persyaratan-persyaratan keselamatan yang berlaku akhir-
akhir ini (up to date).
Panggilan darurat harus segera dilayani.Seseorang dalam
organisasi building management harus siap 24 jam untuk
menolong orang yang terperangkap dalam liftt. Alat
komunikasi dengan orang tersebut harus berfungsi.
Peralatan cacat atau rusak harus segera dilaporkan.Seorang
petugas dari pihak manajemen harus segera melaporkan
kepada perusahaan pemelihara.
Perusahaan pemelihara harus membuktikan kecakapannya,
dapat dipercaya dan berpengalaman.Perusahaan harus
terdaftar dan menutup asuransi untuk kepentingan umum
(kecelakaan dan kerusakan harta benda).
Perusahaan pemeliharaan harus jelas.Nama dan alamat,
nomor telepon sebaiknya terpampang di dalam lift. Hal ini
memudahkan komunikasi jika ada masalah dengan peralatan
demi keselamatan.
Perusahaan pemeliharaan harus peduli dengan
keselamatan.Perusahaan harus melaporkan kepada
manajemen/pemilik pada waktunya atas unit lift untuk
memenuhi persyaratan K3. Juga perusahaan peduli atas
keselamatan pegawainya dengan kebijakan yang jelas.
Perusahaan pemeliharaan harus dapat melayani call back
sevice 24 jam sehari, 365 hari per tahun.Hal ini terutama
untuk menolong penumpang yang terkurung/ terperangkap
didalam kereta lift yang macet. Teknisi yang dikirim untuk
menolong harus cakap dan sigap, sehingga tidak menunda
waktu terlalu lama.
25
Perusahaan pemeliharaan harus bermutu tinggi.Di Eropa
perusahaan tersebut lulus ISO 9000/EN29000 (memiliki
sertifikat) untuk sisitim/ procedure kerja.
Perusahaan pemeliharaan harus memiliki pegawai yang
cakap.Perusahaan menyediakan pelatihan dan senantiasa
melaksanakan peningkatan keahliannya dan pengetahuannya
mengenai pemeliharaan.
Perusahaan pemeliharaan menyediakan pelayanan kebutuhan
suku cadang.
Perusahaan pemeliharaan harus mencatat dan menyimpan
sejarah pemeliharaan, reparasi, modifikasi, dan lain-lain, atas
tiap unit lift.
3.3.2 Conveyor
3.3.2.1 Definisi Conveyor
Conveyor merupakan salah satu sistem yang
berfungsi untuk memindahkan suatu benda dari satu lokasi
ke lokasi lain, jenis sistem transportasi ini sangat berguna
pada industri ataupun pada bangunan seperti airport guna
untuk memindahkan bahan/barang mulai dari ukuran kecil
hingga besar, berat dan ringan. Dengan sistem ini
memungkinkan pengguna untuk memindahkan benda
dengan efisien dan cepat.
26
3.3.2.2 Sejarah Conveyer
Perkembangan jaman yang semakin canggih
membuat alat alat yang diciptakannya juga semakin bagus,
dan canggih, seperti belt conveyor. Sejarah belt conveyor
atau ban berjalan dimulai pada paruh kedua abad ke-17.
Sejak itu, ban berjalan telah menjadi bagian tak terelakkan
dari transportasi material. Tapi itu pada tahun 1795 bahwa
ban berjalan atau belt conveyor menjadi alat populer untuk
menyampaikan bahan massal. Pada awalnya, belt
conveyor ban berjalan yang digunakan hanya untuk
memindahkan karung biji-bijian untuk jarak pendek.
27
batubara untuk menangani batubara selama lebih dari 8
km/s, dan dibuat dengan menggunakan lapisan kapas dan
penutup karet. Ban terpanjang atau belt conveyor sekarang
digunakan adalah 60 mil panjang, di tambang fosfat
Sahara Barat.
28
Gambar 7. Belt conveyor Sumber : google.com
Jaraknya tertentu.
Biaya relatif mahal.
Sudut inklinasi terbatas.
2) Chain Conveyor :
Chain conveyor dapat dibagi atas beberapa jenis
conveyor, yaitu :
29
Scraper Conveyor
Apron Conveyor
Bucket Conveyor
Bucket Elevator
a. Scraper Conveyor
30
Kelemahan - kelemahan pada scraper conveyor:
Mempunyai jarak yang pendek.
Tenaganya tidak konstan.
Biaya perawatan yang besar seperti service secara
teratur.
Mengangkut beban yang ringan dan tidak tetap.
b. Apron Conveyor
31
Kapasitas pcngangkutan hingga 100 ton/jam.
Kecepatan maksimum 100 ft/m.
Dapat digunakan untuk bahan yang kasar,
berminyak maupun yang besar.
Perawatan murah.
Kelemahan -kelemahan apron konveyor :
Kecepatan yang relatif rendah.
Kapasitas pengangkutan yang kecil
Hanya satu arah gerakan
c. Bucket Conveyor
32
Ukuran partikel yang diangkut 2-3 in.
Investasi mahal.
Kecepatan rendah.
d. Bucket Elevator
- Minneapolis Type
33
Gambar 12. Minnepolis Type
Sumber : dokumen.tips
Sumber : dokumen.tips
Sumber : academia.edu
34
Dipergunakan untuk mengangkut bongkahan - bongkahan
besar dan material yang berat.
3) Screw Conveyor
Sumber : google.com
35
cast iron flight : digunakan dimana suhu dan
tingkat kerusakan tinggi
ribbon flight : Untuk bahan yang lengket
cut flight : Untuk mengaduk digunakan cut
flight, Flight pengaduk ini dibuat dari flight
biasa, yaitu dengan cara memotong- motong
flight biasa lalu membelokkan potongannya ke
berbagai arah.
36
mendapatkan sebuah wadah yang panjang, wadah-wadah
pendek disusun sehingga sesuai dengan panjang konveyor.
menunjukkan wadah yang lebih rumit yang konstruksinya
semuanya terbuat dari besi.
4) Pneumatic Conveyor
37
akan terhisap naik melalui selang yang dapat
dipindahpindahkan ujungnya. Kemudian, aliran udara yang
mengangkut bahan padat dalam bentuk suspensi akan
menuju siklon dan selanjutnya menuju ke pompa. Jika
bahan-bahan ini mengandung debu, debu ini tentunya akan
merusak pompa dan debu ini juga akan membahayakan jika
dibuang ke udara, dengan kala lain debu adalah produk
yang tidak diinginkan. Karenanya, sebuah kotak penyaring
ditempatkan diantara siklon dan pompa.
38
Pemakaian energinya lebih besar dibanding jenis
konveyor lainnya untuk jumlah pengangkutan yang
sama.
Perhitungan-perhitungan pada konveyor pneumatik
sama sekali empiris dan memuat faktor-faktor yang
tidak terdapat di luar data-data peralatan pabrik.
Sumber : Adiyasa.com
39
Gambar 20. Dimensi Lebar Conveyor
Sumber : https://suluhmania.wordpress.com/
Sumber : https://suluhmania.wordpress.com/
40
3.3.2.5 Kelebihan Conveyor
a. Dapat mentransformasikan pada kemiringan tertentu
sehingga conveyor bisa mentranportasikan barang
dari satu tingkat ke tingkat yang lain.
b. Dapat membelokkan jalur unit yang belokannya
sangat tajam. Hal tersebut bermanfaat untuk daerah
yang ruanganya terbatas.
Sumber : https://suluhmania.wordpress.com
b. Tiang Penyangga
41
Tiang peyangga mempunyai fungsi untuk pondasi
kerangka badan sistem roller conveyor. Kerangka
badan ini didesain sebagai tumpuan roller conveyor
terhadap tanah yang dilalui oleh sistem conveyor.
c. Motor Penggerak
d. Roller
42
Gambar 24. Roller
Sumber : https://suluhmania.wordpress.com
Sumber : https://suluhmania.wordpress.com
43
3.3.2.9 Manfaat Conveyor
Beberapa manfaat penggunaan conveyor antara lain :
44
disebabkan oleh adanya roller yang tidak berputar
maupun putarannya terlalu serat. Terkadang ada juga
material yang masih menempel dan dapat menyebabkan
hal seperti ini. solusinya adalah dengan mengganti
rubber laging yang sudah aus dengan yang baru atau
menambahkan tension belt conveyor, pasang
komponen pembersih material di bagian akhir landasan
dan beberapa cara lainnya.
45
d) Masalah 4 bracket roller tidak berada pada sudut yang
benar terhadap sumbu belt conveyor
3.3.3 Travelator
3.3.3.1 Definisi Travelator
Moving Walkway adalah alat angkut perpindahan orang dan
barang dari satu tempat ke tempat lain pada satu lantai atau pada
lantai yang berbeda level dan bergerak sesuai dengan prinsip
pergerakan pada eskalator. Dengan demikian, travelator adalah
pengembangan ide dari eskalator dan bisa dipasang pada posisi
mendatar (horisontal) ataupun miring (inclined) dengan
kemiringan 10 – 20 derajat.
46
Gambar 26. Travelator
Sumber : https://image.made-in-china.com
47
3.3.3.2 Standard Travelator
Sumber : https://docplayer.info
Sumber : https://elektrofev.blogspot.com
48
kmph dan 27 hingga 56 inch atau 67,5 hingga 140 cm untuk
lebarnya. Biasanya terdapat di supermarket, mall, stasiun kereta
ekspress, dan lain-lain. Apabila dipasang secara mendatar pada
satu lantai, berfungsi untuk meringankan beban dari orang yang
berjalan dengan membawa barang dan menempuh jarak yang
relatif jauh. Misalkan pada terminal di bandara internasional yang
luas, museum, kebun binatang, atau aquarium (water world).
1) Pallet
Sumber : https://nbconai.com
49
2) Moving Belt
50
• Dapat digunakan oleh orang-orang difable
• Dapat meringankan beban orang-orang yang
membawa trolley
• Sangat bermanfaat untuk kebutuhan lalu lintas
yang dapat meningkat dalam waktu-waktu
tertentu.
• Memudahkan orang untuk melihat-lihat
sekelilingnya.
• Perpindahan dari lantai ke lantai berlangsung
secara lancar.
• Dapat digunakan di ruang terbuka, jika digunakan
yang tahan air (water proofed escalator / moving
ramp).
• Menjamin mengalirnya arus lalu lintas pada
kecepatan tertentu.
• Sangat baik untuk jarak vertikal yang tidak terlalu
panjang.
1. Kelemahan penggunaan travelator :
Membutuhkan biaya perawatan yang tinggi.
Jika terjadi kerusakan akan membutuhkan waktu
yang lama untuk memperbaikinya
Tidak boleh beroperasi jika terjadi gangguan
elektrik pada travelator
2) Exterior Panel
51
Bagian bawah dan samping rangka tersebut ditutup
dengan lembaran metal atau non metal mengikuti
design interior
3) Mesin Penggerak
Mesin penggerak diletakkan di bagian atas
berupa motor listrik 3Ø, transmission reducer dan
rantai penggerak yang memutar tangga.
4) Anak tangga
5) Moving Handrails
6) Balustrade
7) Balustrade biasanya terbuat dari transparant tempered
glass
8) Pengaman / Safety
Current overload, hand rail & Step chain
safety Switch
Emergency stop button
Over / under speed control switch
3.3.4 Escalator
3.3.4.1 Pengertian
Eskalator atau tangga jalan adalah salah satu transportasi
vertikal berupa konveyor untuk mengangkut orang, yang terdiri
dari tangga terpisah yang dapat bergerak ke atas dan ke bawah
mengikuti jalur yang berupa rail atau rantai yang digerakkan
oleh motor. Karena digerakkan oleh motor listrik, tangga
berjalan ini dirancang untuk mengangkut orang dari bawah ke
atas atau sebaliknya. Untuk jarak yang pendek eskalator
52
digunakan di seluruh dunia untuk mengangkut pejalan kaki yang
mana menggunakan elevator tidak praktis. Pemakaiannya
terutama di daerah pusat perbelanjaan, bandara, sistem transit,
pusat konvensi, hotel dan fasilitas umum lainnya.
53
Gambar 28. Charles D Seeberger
Sumber : http://sejarahkecildunia.blogspot.com
Sumber : http://mitsubishielevator.com
54
c) Rantai dan roda gigi (chain & gear)
d) Anak tangga (step)
e) Dinding penyangga rel tangan (balustrade)
f) Pegangan tangan (hand rail)
g) Lantai pijak (landing plates)
h) Lantai bergerigi (combplates)
i) Ruang mesin
j) Pencahayaan (lighting)
k) Unit penggerak (drive unit)
l) Peralatan listrik (electrical parts)
55
Ketiga bagian rangka tersebut dirakit dilokasi pemasangan
dengan menggunakan baut khusus (punch bolt).
Sedangkan, kerugiannya :
b) Rel (rail)
56
Rel berfungsi untuk mengarahklan gerakan luncuran roda rantai
penggerak anak tangga (step chain roller) dan roda anak
tangga(step roller). Rel harus dipasang dan disetel dengan benar
agar gerakan roda anak tangga dan roda rantai penggerak anak
tangga halus dan lurus, didalam pengoperasiannya rel ini harus
diberi pelumas, material untuk rel ini umumnya besi siku.
57
600 mm, untuk satu orang per anak tangga.
800 mm, (permintaan khusus)
1000 mm, untuk dua orang per anak tangga.
Sumber : alibaba.com
58
untuk pegangan tangan ini adalah karet khusus (hypalon) dengan
yang tahan panas, dimana panas tersebut sebagai akibat gesekan –
gesekan, baik yang disebabkan oleh mekanisme penggerak
ataupun oleh gesekan antara handrail dengan frame handrail
(aluminium).
Sumber : Wikipedia.com
59
Gambar 33. Mekanisme penggerak handrail
Sumber: data.epo.org
60
dengan bagian atas dari alur ditangga harus berada diantara 2,5
mm sampai 4 mm.
i) Ruang Mesin
j) Pencahayaan (lighting)
61
Motor penggerak adalah motor induksi 3 phasa dengan arus bolak
– balik, frekuensi 50 Hz, dapat terhubung bintang atau delta,
dengan star-delta starting ataupun direct on line starting. Putaran
dari motor penggerak ini kemudian diturunkan oleh reduction
gear box, sehingga didapat kecepatan linear kurang lebih 30 meter
permenit. Untuk menahan gerakan anak tangga pada saat motor
terhenti, ataupun pada saat suplay daya terputus dipasang rem
magnet.
Panel kontrol
Panel kontrol berfungsi untuk pengatur arah gerak naik dan turun
dan juga berfungsi untuk mematikan atau menghidupkan motor
escalator.
Kontak pengaman
Panel Pengoperasian (operating panel board)
62
Tombol mati mempunyai warna merah dan ditempatkan di kedua
ujung escalator berdekatan dengan tombol nyala. Jika tombol ini
digunakan, maka ia harus dapat memotong seluruh arus listrik
yang bekerja pada motor penggerak maupun rem.
Floor plate rata dengan lantai akhir dan diberi engsel atau dapat
dilepaskan untuk jalan ke ruang mesin yang berada di bawah floor
63
plates. Comb plate adalah bagian antara floor plate yang statis dan
anak tangga bergerak. Comb plate ini sedikit miring ke bawah
agar geriginya tepat berada di antara celah-celah anak tangga-
anak tangga. Tepi muka gerigi comb plate berada dibawah
permukaan cleat.
2) Landasan penopang/Truss
3) Lintasan
64
menyebabkan anak tangga-anak tangga muncul dari bawah comb
plate untuk membentuk tangga dan menghilang kembali ke dalam
landasan penopang.
Sumber : pxhere.com
65
overhead berfungsi untuk memastikan bahwa roda trailer tetap
berada di tempatnya saat rantai anak tangga diputar kembali.
66
Step chain tension safety switch
Kekurangan
67
Gambar 38. Komponen Eskalator Sumber : google.com
68
Gambar 39. Eskalator tertua Sumber : google.com
2) Eskalator terpanjang
Sumber : weburbanist.com
69
3) Eskalator terpendek
Sumber : photoshelter.com
4) Eskalator tertinggi
Sumber : weburbanist.com
70
5) Eskalator tersempit
Eskalator sekitar 16 inci (40 cm) lebar sering kali diinstal oleh
department store dan di daerah transit (biasanya kereta) stasiun.
Eskalator dibuat lebih sempit, mengingat melambungnya
obesitas di US.
Sumber : weburbanist.com
6) Eskalator lengkung
71
Gambar 44. Eskalator lengkung
Sumber : weburbanist.com
7) Eskalator spiral
72
Gambar 45. Eskalator spiral
Sumber : https://cdn-brilio-net.akamaized.net/
8) Eskalator Bergelombang
73
Gambar 46. Eskalator Bergelombang
Sumber : https://cdn-brilio-net.akamaized.net/
9) Outdoor Escalators
Sumber : weburbanist.com
74
10) Bicycle Escalators
75
2) Santa Justa Lift
Lift ini dibangun tahun 1902 dan ditenagai oleh tenaga uap. ane
baru tahu ada lift di tengah kota kaya gini pake tenaga uap lagi.
3) Hammetschwand Lift
4) Lacerda Elevator
5) Taipei 101
6) Bailong Elevator
Lift ini berada 326 meter tingginya dan penduduk lokal mengklaim
bahwa lift ini adalah yang terberat dan tertinggi di dunia. Lift ini
terletak di Zhangjiajie, China dan terletak di samping bukit
Zhangjiajie.
76
Lift Louvre merupakan salah satu lift yang menakjubkan di dunia.
Dengan satu tombol 'push', lift ini akan bergerak naik maupun
turun. Lift ini terdapat di dalam museum Louvre, Paris dan menjadi
daya tarik tersendiri dari museum ini.
Luxor Hotel memiliki sebuah lift yang keren. Lift tersebut memiliki
sudut kemiringan 39 derajat dan dipasang di sisi piramid yang
miring. masuknya harus miring.
Ini adalah salah satu Lift outdoor yang terkenal. Lift ini adalah
penghubung vertikal antara 2 tetangga di kota Oregon. Dibangun
pada tahun 1915, pada saat itu Lift ini ditenagai oleh air. Pada saat
ini Lift tersebut telah diperbarui, dan sekarang menjadi lebih cepat.
77
d) Pemasangan instalasi tenaga listrik dalam kamar mesin
harus memenuhi persyaratan Peraturan Umum Instalasi
Listrik (PUIL).
e) Penerangan kamar mesin harus sekurang-kurangnya 100 lux
per satuan mesin.
f) Kamar mesin dijaga bersih dan dilarang menaruh atau
menyimpan barang apapun.
g) Peralatan dan perkakas untuk maksud perawatan harus
disimpan rapi di lemari yang disediakan dikamar mesin.
h) Kamar mesin harus dilengkapi dengan stop kontak jenis
tertutup dan dilengkapi dengan kawat pentanahan.
i) Harus tersedia lampu tangan yang sesuai dengan
persyaratan kelistrikan.
j) Harus tersedia alat pemadam api cepat CO2 atau bubuk
kering atau BCF dari 5 kg dan ditempatkan pada tempat
yang mudah di capai, sesuai dengan ketentuan yang telah
ditentukan.
k) Apabila kamar mesin tidak dijaga, maka pintu harus selalu
tertutup dan terkunci. Kunci tersebut harus disimpan oleh
petugas yang ditunjuk pada tempat yang telah ditentukan.
l) Alat-alat darurat seperti engkol dan pembuka rem harus
ditempatkan dalam kamar mesin pada tempat yang
ditentukan, sedangkan kunci darurat (interlock releasing
key) harus disimpan oleh pengelola bangunan dan atas
tanggung jawabnya.
m) Pemasangan pemutus arus utama distribusi tenaga listrik
(MCB) harus pada tempat yang mudah dicapai dan tidak
terhalang oleh apapun.
n) Instalasi tenaga listrik untuk lif harus terpisah dari instalasi
lain dan harus dilayani secara khusus. Sakelar tersebut
harus diberi tanda pengenal dengan kata seperti “Lif’’.
78
o) Tenaga listrik untuk pengendali (controller) harus terpisah
dari MCB ( Main Circuit Breaker ) dengan sakelar utama
tersendiri.
p) Apabila kamar mesin merupakan bagian yang tertinggi dari
bangunan sekitarnya, harus dipasang instalasi penyalur
petir.
q) Dudukan mesin harus sempurna, dan tidak cacat, gunakan
isolasi peredam getaran pada bed-plate dan kick-plate.
r) Permukaan pelumas didalam rumah gigi mesin harus cukup
sesuai dengan garis petunjuk tanda batas.
s) Roda tarik atau puli tidak retak atau cacat, alurnya harus
sempurna dan seragam, tidak menyebabkan geser (slip)
antara roda dan tali.
79
Bobot imbang (counterweight) harus dapat bergerak dengan
lancar mengikuti rel pemandu yang kokoh.
Apabila bobot imbang terdiri dari potongan atau balok-
balok logam, maka satu sama lain harus diikat paling sedikit
dengan dua buah baut, sehingga merupakan satu kesatuan
yang kuat dan aman.
Rel-rel pemandu harus cukup kuat untuk menahan tekanan
akibat pesawat pengaman kereta saat bekerja.
Rel-rel pemandu untuk kereta dan bobot imbang harus
terbuat dari baja dan konstruksi kaku, kecuali rel untuk lift
pelayanan (dumbwaiter) dan lift yang kecepatannya tidak
melebihi 30 m per menit.
Rel-rel pemandu lift berkecepatan tidak melebihi 30 m/m
dan digunakan di tempat-tempat kerja yang menyimpan
dan/atau mengolah bahan-bahan kimia atau bahan-bahan
yang mudah meledak, dapat digunakan bahan bukan logam,
diantaranya kayu.
Rel-rel pemandu harus tetap lurus dan vertikal. Cara
pemeriksaan rel-rel dapat dilakukan dengan pemandangan
mata visual atau alat lainnya.
Baut-baut angker pengikat braket harus tertanam dengan
kuat pada dinding dan tiap-tiap baut braket harus diperiksa
satu demi satu.
Kereta dan bobot imbang yang menggunakan sepatu luncur,
rel pemandu harus dilunasi agar jalannya kereta dan bobot
imbang tidak terhambat atau tersendat.
80
Lekuk dasar dilarang untuk menyimpan atau menaruh
barang apapun dan selalu dalam keadaan bersih dan kering.
Dalam lekuk dasar harus dipasang lampu penerangan
dengan stop kontak dan tangga monyet pasangan permanen.
Tangga permanen tidak boleh licin dan pegangan tangga
menonjol ke atas sampai kira- kira 30 cm di atas permukaan
lantai. Tangga tersebut diharuskan untuk kedalaman lekuk
dasar lebih dari 1.2 meter.
Untuk kedalaman lekuk dasar lebih kecil dari 1.20 meter
tidak diharuskan memasang tangga permanen. Hanya orang
yang kompeten dan terlatih saja yang boleh masuk ke lekuk
dasar.
Pintu darurat dapat di pasang di lekuk dasar, jika
kedalamannya lebih besar dari 2.50 meter. Ukuran pintu 0.6
m (lebar) x 1.20 m (tinggi) membuka arah kedalam. Pintu
tesebut dapat dibuka dari dalam dengan grandel, sedangkan
dari luar dibuka dengan kunci khusus.
Lantai lekuk dasar harus datar. Tonjolan pada bagian lantai
dibolehkan, jika diperlukan untuk tumpuan (buffer stand).
Legokan pada lantai dibolehkan pada daerah tertentu saja,
agar tidak mengganggu dan dimaksud untuk
mengumpulkan air.
Untuk ruang luncur yang berjejer dimana lekuk dasar
berbeda kedalamannya, maka :
Jika selisih kedalamannya lebih besar dari 1,0 meter, harus
dipasang dinding pemisah pelindung setinggi minimal 1,50
meter.
Jika selisih kedalamannya lebih kecil dari 1,0 meter, maka
cukup dipasang pagar (railing) setinggi minimal 0,6 meter.
81
Tergelincir, terhimpit atau terbentur pada pembukaan pintu;
Terjerat atau terseret kereta;
Terjatuh ke dalam ruang luncur;
Terjepit pintu lantai.
82
i) Pada tiap kali perhentian, lantai kereta harus sellu rata
dengan permukaan lantai. Apabila tidak rata, maka alat
perata kereta harus diperiksa dan disetel.
j) Ambang pintu (door sill) harus dibuat dari bahan yang kuat
dan tidak licin.
k) Permukaan lantai pada ambang harus rata dengan
permukaan lantai sekitarnya.
l) Cahaya atau penerangan pada daerah lantai pemberhentian
harus cukup terang, minimal 100 lux.
3.4.7 Kereta
a) Setiap rangka kereta harus terbuat dari baja yang sesuai
kekuatannya, kecuali lif pelayan (dumbwaiter) tidak perlu
dengan rangka.
b) Atap kereta harus cukup kuat untuk menahan berat
peralatan yang ditempatkan diatasnya dan beban minimal
dua orang yang mungkin naik diatasnya.
c) Setiap atap kereta (kecuali lif pelayan) harus dilengkapi
pintu darurat dengan ketentuan :
Dapat dibuka dari dalam atau dari luar kereta arah ke
atas.
Tidak menganggu peralatan diatas atap kereta sewaktu
dibuka sebagian atas seluruhnya.
Ukuran cukup luas, sekurang-kurangnya berukuran
0.35 x 0.45 m, yang memungkinkan orang
keluar/masuk kereta dengan mudah.
a) Pintu darurat harus dilengkapi dengan kontak arus listrik
sejalan dengan pengendalian, kecuali untuk lif yang tidak
otomatis.
b) Interior badan kereta harus merupakan kurungan tertutup
(kecuali lif barang)
c) Kereta lif barang yang tidak diperlengkapi dengan atap,
tinggi dinding tidak boleh kurang
83
d) Luas lantai kereta harus dibatasi sesuai kapasitas atau
jumlah penumpang maksimal (lihat 4.2.4.7), kecuali lift
rumah sakit (hospital elevator) dapat lebih luas dengan
ketentuan harus mendapat izin khusus dan harus dilengkapi
alat pembatas beban lebih (overload limit switch)
e) Tinggi bagian dalam dari kereta tidak boleh kurang dari 2
(dua) meter, (kecuali lif pelayan).
f) Instalasi lampu penerangan dan langit-langit gantung
(suspended ceiling) di dalam kereta harus cukup kuat dan
aman dari goncangan akibat bekerjanya pesawat pengaman
kereta. Langit-langit gantung dilarang terbuat dari kaca
(glass).
g) Setiap kereta (kecuali lif pelayan) harus dilengkapi dengan
pintu, dengan pengaman mekanis dan elektris.
h) Setiap kereta (kecuali lif pelayan) harus dilengkapi dengn :
Ventilasi udara dan penerangan yang cukup serta
memenuhi syarat.
Stop kontak, saran kendali dan penerangan di atas atap
kereta (lihat 4.2.2.6).Lampu darurat dalam kereta
dengan sumber tenaga dari baterai (aki), yang bekerja
otomatis dn tahan selama satu jam.
Penerangan listrik di bawah bagian kereta, kecuali bila
telah tersedia penerangan pada lekuk dasar ruang.
i) Kereta harus diperiksa terhadap kemungkinan cacat
konstruksi dan pemasangan diantaranya :
Baut-baut yang longgar.
Roda atau sepatu luncur pemandu yang sentries.
Goyangan, getaran dan suara-suara tidak normal.
j) Pintu darurat pada kereta hrus di uji dengan cara membuka
pintu tersebut.
k) Semua tombol dan sakelar dalam kereta harus utuh (tidak
retak) dan tetap berfungsi.
84
l) Kereta harus dilengkapi alat pembatas beban lebih (over
load limit switch) yang menyebabkan kereta tidak mau
berangkat serta pintu tetap terbuka dan menyembunyikan
suara buzzer.
85
e) Garis tengah tali baja penarik kereta dan bobot imbang
sekurang-kurangnya harus 8 (delapan) mm, kecuali lif
pelayan 6 (enam) mm.
f) Perbandingan garis tengah teromol terhadsp tali baja
minimal adalah :
-40 : 1 untuk lif jenis papun.
25 : 1 untuk governor.
g) Semua roda puli harus beralur khusus untuk penempatan
tali baja. Ukuran alur harus tepat/sesuai guna mencegah tali
terjepit dan/atau tergelincir (slip) terhadap keliling puli.
h) Tali baja pada lif tarikan langsung (drum drive lift) harus
cukup panjang, sehingga pada waktu kereta berada pada
batas perjalanan terakhir, tali baja dalam teromol masih
bersisa sekurang-kurangnya satu setengah belitan pada
tabung gulungan.
i) Ujung tali baja pada lif tarikan langsung (drum drive lift)
hrus diamankan dengan soket lonjong dari babit atau dijepit
pada bagian sisi kepingin dari tabung gulungan.
j) Pengikat ujung tali pada kereta dan bobot imbang harus
dikerjakan sesuai prosedur baku dengan teliti dan baik.
Dalam praktek penyambungan tali baja ada 2 sistim yaitu :
-Untuk lif berkecepatan maksimal sampai 45 m/m,
pengikat dapat dengan cara diklem. Jumlah klem
pengikatan baja sekurang-kurangnya 3 buah berjarak 20
cm dan arah baut klem selang seling.
Untuk lif berkecepatan lebih dari 60 m/m atau lebih,
pengikatn dengan cara ujung tali masuk ke soket dari
baju tempa, lilitan diurai dan di tekuk masuk kedalam
soket, kemudian soket dicor dengan babit.
86
Setiap kereta, kecuali lif pelayan harus dilengkapi
pesawat pengaman kereta yang dapat memberhentikan
kereta dari kelajuan, apabila terjadi kecepatan lebih.
Pesawat pengaman kereta yang dipergunakan harus
dapat memberhentikan kereta dengan aman tanpa
mengejut.
Setiap lif harus dilengkapi dengan sebuah governor yang
memicu dan mengatur bekerjanya pesawat pengaman
kereta, jika terjadi kecepatan lebih (overspeed).
Governor harus disetel dan diuji sehingga pesawat
pengaman kereta bekerja sebelum mencapai prosentase
kecepatan lebih tertentu, sesuai daftar. Jika governor
telah dietel dan disegel dari pabrik pembuatnya, tetap
harus diuji keabsahannya.
87
BAB IV KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Conveyor adalah satu alat angkut untuk orang ataupun barang dalam
arah mendatar (horizontal). Conveyor hampir mirip dengan Eskalator,
hanya saja dipasang dalam keadaan datar ataupun miring pada derajat<
10°. Alat ini berupa suatu plat tempat ijakan yang terpotong- potong dan
dihubungkan satu sama lain dengan rantai dan dinding sebagai alat
pegangan. Jarak jangkauan alat ini tergantung dari kebutuhan dengan lebar
untuk dua orang.
88
(dump waiters ),lift pemadam kebakaran, seringkali lift ini juga
difungsikan untuk mengangkut barang.
Ada du buah lift dengan jenis buatan pabrik yang berbeda yakni merk otis
dari Japan dan fuji yada dari China. Yang mempengaruhi kualitasnya.
4.2 Saran
Selain lift yang telah memenuhi standart tersebut, adanya tangga yang
cukup nyaman untuk digunakan juga membantu pelayanan transportasi
dalam gedung ini, hal ini dapat dilihat dari banyaknya pekerja kantor
(bertempat di8 lantai dua dan tiga), yang lebih menggunakan tangga dari
pada lift.Tangga daruratnya pun memiliki akses ke luar, sehingga
mempermudah dalam proses penyelamatan.
89
DAFTAR PUSTAKA
http://utilitasbangunan1.blogspot.co.id/p/blog-page.html
https://buildingutility.wordpress.com/2011/03/28/transportasi-vertikal/
file:///C:/Users/IKS/Downloads/Documents/Sistem%20Transportasi.pdf
http://agungfitrah.blogspot.co.id/2012/09/belt-conveyor.html
https://www.academia.edu/13061558/BELT_CONVEYOR
http://novhan-natanagara.blogspot.co.id/2011/03/alat-transportasi-benda-
padat.html
http://arrow-indonesia.com/permasalahan-permasalahan-umum-pada-conveyor-
belt-dan-solusinya/
https://f4iqun.wordpress.com/2007/08/01/perencanaan-instalasi-gedung-
bertingkat/ http://conveyorsystem-specialist.blogspot.co.id/2015/01/sejarah-
conveyor.html https://www.academia.edu/23724033/Lift_fix
https://id.wikipedia.org/wiki/Eskalator
90