Oleh :
NIM : 19508334003
Kelas : B
FAKULTAS TEKNIK
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semakin berkembangnya teknologi di zaman sekarang menuntut kita
untuk mengetahui tentang perkembangannya. Dalam perkembangan
teknologi tersebut tidak lepas dari majunya industri, salah satunya adalah
industri fabrikasi (pengelasan) yang teknologinya sudah sangat berkembang
pesat.
Pengelasan menurut AWS (American Welding Society) adalah proses
penyambungan logam atau non logam yang dilakukan dengan memanaskan
material yang akan disambung hingga temperature las yang dilakuan dengan
cara dengan atau tanpa menggunakan tekanan, hanya dengan tekanan, dan
dengan atau tanpa menggunakan logam pengisi.
Di dalam pengelasan terdapat bagian pengelasan dan beberapa tipe atau
cara las yang satu diantaranya memiliki beberapa perbedaan, seperti: SMAW,
GMAW, OAW, GTAW dan lainnya. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari
mesin, proses, maupun bahan-bahannya, termasuk elektroda dalam las
listrik.
2|welding
BAB II
PEMBAHASAN
Pada umumnya yang diketahui hanya bagian logam induk, logam lasan, HAZ, weld face dan
root face. Sebenarnya masih ada beberapa bagian las yang perlu Anda ketahui, namun pada
aplikasinya terkadang perlu dilakukan uji makro Etsa untuk melihat bagian tersebut. Berikut
ini bagian bagian hasil pengelasan.
3|welding
3. Filler Metal.
Logam yang ditambahkan saat proses pengelasan atau brasing, yang nantinya melebur
menjadi satu dengan logam induk dan membeku menjadi logam las.
9. Toe
Toe adalah batas dari daerah permukaan lasan dengan logam induk atau batas antar
pass. Bagian ini merupakan salah satu bagian las yang sangat penting, karena di sini juga
tempat stress concentration. Oleh karena itu toe harus dihaluskan agar tidak terjadi
konsentrasi tegangan.
4|welding
B. DEFINISI PENGELASAN (WELDING DEFINITION)
Pengelasan (welding) adalah salah salah satu teknik penyambungan logam dengan cara
mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa tekanan dan dengan
atau tanpa logam penambah dan menghasilkan sambungan yang kontinyu. Lingkup
penggunaan teknik pengelasan dalam kontruksi sangat luas, meliputi perkapalan, jembatan,
rangka baja, bejana tekan, pipa pesat, pipa saluran dan sebagainya.
Disamping untuk pembuatan, proses las dapat juga dipergunakan untuk reparasi misalnya
untuk mengisi nlubang-lubang pada coran. Membuat lapisan las pada perkakas mempertebal
bagian-bagian yang sudah aus, dan macam –macam reparasi lainnya.
Metode-Metode Pengelasan
1. Shield Metal Arc Welding (SMAW)
Disebut juga Stick Welding atau Manual Metal Arc Welding, jenis pengelasan ini banyak
digunakan. Prinsip kerjanya adalah menggunakan logam elektroda consumable dengan
komposisi/kandungan yang tepat untuk menghasilkan arc welding antara elektroda
dengan benda kerja. Logam elektroda yang meleleh akibat panas mengisi celah antara
ujung elektroda dan bergabung dengan benda kerja.
Ini adalah proses pengelasan yang paling populer dan mampu menghasilkan berbagai
macam pengelasan. Menggunakan elektroda logam. Selaput elektroda yang turut
terbakar akan mencair dan menghasilkan gas yang melindungi ujung elektroda, kawah
las, busur listrik dan daerah las di sekitar busur listrik terhadap pengaruh udara luar.
Elektroda dilapisi dengan shielding flux yang terbuat dari komposisi khusus. Shielding flux
meleleh bersama dengan logam inti dari elektroda, membentuk gas dan kerak, dan
melindungi arc welding dan weld pool. Fluks melakukan pembersihan permukaan logam,
mensuplai beberapa elemen paduan untuk kontak welding, dan melindungi lelehan logam
dari oksidasi dan menstabilkan arc wleding.
5|welding
2. Tungsten Inert Gas (TIG)
Tungsten Inert Gas Arc Welding (Gas Tungsten Arc Welding) adalah proses pengelasan, di
mana panas yang dihasilkan oleh arc welding menumbuk antara elektroda tungsten dan
benda kerja. Weld pool dilindungi oleh gas inert (Argon, helium, Nitrogen) yang berfungsi
melindungi logam yang telah meleleh dari kontaminasi udara atmosfer. Panas yang
dihasilkan oleh arc welding melelehkan ujung dari benda kerja dan menggabungkannya. Filler
rod dapat digunakan, jika diperlukan. GTAW menghasilkan las kualitas tinggi untuk aplikasi
yang sebagian besar di logam.
Elektrodanya khusus menggunakan Wolfram. Titik cair elektroda wolfram yang sampai
3410oC membuat ia tidak ikut mencair pada saat terjadi busur listrik. Menggunakan gas inert
Argon dan atau Helium. Gas inert untuk logam yang reaktif terhadap atmosfir udara seperti:
Al, Mg, Ti.
6|welding
adalah Gas Metal Arc Welding. Ada 2 macam pada pengelasan jenis ini yaitu MIG (Metal Inert
Gas) dan MAG (Metal Active Gas). Perbedaan keduanya adalah pada gas yang digunakan
dalam proses pengelasan. Proses MIG memakai gas mulia saja; Argon, Helium, sedangkan
MAG menggunakan gas CO2 atau campuran dengan argon.
Pengelasan GMAW biasanya digunakan pada pengelasan fabrikasi steel structure material
CS menggunakan CO2 atau campurannya. Sangat menguntungkan untuk tonase yang besar
karena kecepatannya sangat tinggi (tanpa harus berhenti mengganti kawat las).
7|welding
5. Submerged Arc Welding (SAW)
Elektroda dalam bentuk kawat diumpankan ke kampuh las benda kerja secara kontinyu dan
ditutup dengan flux dalam bentuk serbuk halus. Busur listrik tercipta diantara elektroda dan
benda kerja namun tidak terlihat karena elektroda tertutup oleh flux. Proses
pengoperasiannya dilakukan secara mekanik dan semi otomatis. Sistem mekanik dapat
digunakan bila posisi pengelasan flat, sedangkan system semi otomatis digunakan apabila
pekerjaan memerlukan kualitas las yang konsisten.
Proses pengelasan SAW banyak digunakan pada material yang berbentuk plat yang tebal.
Upaya untuk mendapat kedalaman penetrasi sambungan, makan digunakan arus DCEP.
Sambungan dapat di-backing dengan Cu, fluks, berbagai jenis isolasi ataupun baja. Proses
pengelasan SAW dapat digunakan untuk baja karbon, baja paduan semua grade.
8|welding
6. Friction welding
Friction welding adalah proses pengelasan solid-state di mana penggabungan diperoleh dari
kombinasi panas akibat gesekan dan tekanan. Gesekan biasanya terjadi pada dua
permukaan benda kerja yang berputar relatif satu dengan yang lain untuk meningkatkan suhu
kedua permukaan benda kerja tersebut. Suhu yang dicapai biasanya berkisar antara suhu
pengerjaan panas. Kedua benda kerja selanjutnya didekatkan dengan gaya yang pas untuk
membentuk ikatan secara metalurgi.
Friction welding normalnya tidak menggunakan bahan tambah (filler). Pengelasan ini juga
tidak memerlukan flux. Selain itu FRW juga tidak menggunakan gas pelindung (shielding gas)
serta tidak terjadi pencairan benda kerja.
Fiction welding adalah 2 buah benda kerja ditekan dan diputar sehingga akibat friksi keduanya
akan timbul panas yang selanjutnya dipakai untuk proses penyambungan.
9|welding
8. Spot Welding
Dua elektroda yang berbentuk silinder diletakkan pada kedua permukaan logam, lalu
ditekan. Panas yang dihasilkan dari tahanan dikombinasikan dengan pemberian tekanan
yang akan menghasillkan Spot Welding, panas tersebut akan berakibat
terbentuknya nugget pada permukaan sambungan dari dua benda kerja.
9. Seam Welding
Prinsip panas yang dihasilkan sama dengan spot welding, namun Pengelasan dilakukan
dibanyak titik (continuous) yang Menghasilkan banyak nugget yang berurutan.
10 | w e l d i n g
10. Projection Welding
Projection welding mengkonsentrasikan arus dan tekanan elektroda pada daerah yang
akan dilas yang telah dipersiapkan sebelumnya sehingga aliran arus terfokus pada titik
kontak yang terbatas
11 | w e l d i n g
sedangkan untuk pengelasan atau pemanasan menggunakan welding gun tanpa katub gas
potong.
12 | w e l d i n g
14. Laser Beam Welding
Menggunakan panas yang dihasilkan dari laser (energi radiasi elektromagnetik). Laser beam
welding (LBW) adalah proses pengelasan di mana penggabungan diperoleh dari energi yang
terkonsentrasi tinggi, sorotan cahaya sederap difokuskan pada sambungan benda kerja.
Istilah laser merupakan akronim dari light amplification by stimulated emission of
radiation. Laser beam welding umumnya dioperasikan dengan gas pelindung untuk
mencegah oksidasi. Gas pelindung yang digunakan contohnya adalah helium, argon,
nitrogen, dan karbon dioksida. Pada LBW bahan tambah atau filler biasanya tidak diberikan.
Kelebihan laser beam welding tersebut antara lain: tidak memerlukan ruang hampa, tidak
memancarkan x-ray, dan dapat difokuskan serta diarahkan dengan lensa optik dan cermin.
13 | w e l d i n g
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
14 | w e l d i n g
Adapun saran yang dapat diberikan kepada pembaca makalah ini
sebagai berikut : Dalam pembuatan makalah diperlukan kerja keras
dalam mencari berbagai referensi agar makalah yang dibuat lebih
baik.Kita dapat melajari makalah yang telah dibuat, agar dapat
menambah wawasan lagi.
DAFTAR FUSTAKA
Sumber referensi:
1. http://www.maritimeworld.web.id/2015/02/Jenis-Jenis-Las.html
2. http://achmadarifin.com/macam-macam-pengelasan
3. https://wbsakti.wordpress.com/2013/04/30/macam-macam-metode-proses-
pengelasan-welding-pada-pressure-vessel/
4. https://www.pengelasan.net/las-oaw-oksigen-asetilen/
5. https://yudiprasetyo53.wordpress.com/2013/01/25/metode-metode-pengelasan/
6. http://teknikmesinmanufaktur.blogspot.com/2015/05/ultrasonic-welding-usw.html
7. http://hima-tl.ppns.ac.id/jenis-jenis-pengelasan/
8. http://anangnurs.blogspot.com/2018/03/v-behaviorurldefaultvmlo.html
15 | w e l d i n g