Anda di halaman 1dari 15

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis, Tempat dan Waktu Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif dengan

pendekatan korelasional. Menurut Arikunto, (2013) penelitian korelasional

adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui tingkat

hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan,

tambahan, atau manipulasi data yang memang sudah ada. Penelitian ini

bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis hubungan latar belakang

keluarga dengan minat berwirausaha mahasiswa S1 Tata Boga Universitas

Negeri Padang.

2. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2020, sedangkan yang

menjadi tempat penelitian yaitu: Jurusan Ilmu Kesejahteraan Keluarga

Fakultas Pariewisata Perhotelan Universitas Negeri Padang.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi menurut Sugiyono (2012) dalah “Wilayah generalisasi yang

terdiri atas: objek atau subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah 120

Mahasiswa Ilmu Kesejahteraan Keluarga S1 Tata Boga Fakultas

Pariwisata dan Perhotelan Universitas Negeri Padang tahun masuk 2017

yang terdiri dari 2 kelas Internasional dan 2 kelas regular.


Tabel 2. Data jumlah mahasiswa S1 tata boga tahun masuk 2017 dari
4 kelas
No Populasi Jumlah Siswa

1 Kelas internasional A 28

2 Kelas internasional B 28

3 Kelas regular A 32

4 Kelas regular B 32

Sumber: Laman Resmi Fakultas Pariwisata Perhotelan (fpp.unp.ac.id)

2. Sampel

Sampel merupakan sebagian dari populasi atauyang mewakili

populasi. Sugiyono (2012: 62) mengemukakan bahwa:

Sampel adalah bagian dari jumlah populasi dan karakteristik

yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar dan peneliti tidak

mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena

keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat

menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang

dipelajari dari, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk

populasi. Untuk itu, sampel yang diambil dari populasi harus betul

betul representatif (mewakili).

Berdasarkan populasi sebanyak 120 orang, maka sampel

penelitin ini diambil dengan teknik Simple Random Sampling atau

pemilihan sampel secara acak. Pengambilan sampel menggunakan

teknik ini dapat dilakukan dengan cara undian dan memilih bilangan

dari daftar secara acak. Tahap selanjutnya yaitu: menentukan jumlah

sampel dari masing-masing kelas . Pengambilan sampel


menggunakan rumus slovin. Adapun formula yang digunakan sebagai

berikut:

𝑁
𝑛=
1 + 𝑁 𝑒2

Keterangan:

n1 = Jumlah sampel

n = Jumlah sampel

N = Jumlah Populasi

e = toleransi kesalahan (7%)

Cara pengambilan sampel menurut rumus Slovin adalah :

𝑁
𝑛=
1 + 𝑁 𝑒2
120
=
1+120(0,07)2

120
=
1+120 (0,07)2

120
=
1,588

= 75,566

= 76 orang

Jumlah sampel mahasiswa secara keseluruhan yaitu: 76 orang.

Mahasiswa yang akan dipilih dengan pertimbangan kemauan untuk

mengisi angket dengan objektif.


C. Definisi Operasional dan Variabel Penelitian

1. Definisi Operasional

Definisi operasional penelitian ini adalah :


a. Keluarga
Keluarga memiliki artian unit terkecil dari masyarakat yang
terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan
tinggal disuatu tempat dibawah suatu atap dalam keadaan saling
ketergantungan. Menurut Ahmadi (2013:177) keluarga adalah bentuk
masyarakat kecil yang terdiri dari beberapa individu yang terikat oleh
suatu keturunan, yakni kesatuan kecil dari bentuk-bentuk kesatuan
masyarakat.
Menurut Soelaeman dalam Djamarah (2004:16) keluarga
secara psikologi adalah sekumpulan orang yang hidup bersama dalam
satu tempat tinggal yang masing-masing anggota merasakan adanya
pertautan batin sehingga saling berpengaruh, saling memperhatikan dan
saling menyerahkan diri.
b. Latar belakang keluarga

menurut pendapat Sudjana dalam Berns (2014) latar

belakang keluargasiswa merupakan kondisi yang ada pada keluarga

khususnya orang tuasiswa yang dicerminkan dalam status ekonomi

sosial dan ekonomi. Latarbelakang keluarga merupakan bagian dari

pendidikan keluarga yang padadasarnya juga bagian dari

pendidikan informal yaitu proses pendidikanyang berlangsung

sepanjang usia sehingga setiap memperoleh nilai,

sikap,keterampilan, dan pengetahuan yang bersumber dari

pengalaman hidupsehari-hari, pengaruh lingkungan termasuk di

dalamnya pengaruhkehidupan keluarga, hubungan dengan

tetangga, lingkungan pekerjaan.

c. Minat berwirausaha

Menurut Slameto (2013: 180) minat adalah suatu rasa lebih suka
dan rasa ketertarikan pada satu hal atau aktivitas tanpa ada yang
menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu
hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri sendiri. Semakin
kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat.
Pengertian wirausaha menurut Tarmudji (2006) adalah : Wirausaha
bila ditinjau dari etimologinya berasal dari kata “wira” dan “usaha”,
kata wira berarti “teladan” atau patut dicontoh, sedangkan “usaha”
berarti “Berkemauan keras” memperoleh manfaat. Jadi seorang
wirausaha dapat diartikan sebagai berikut: “Seseorang yang
berkemauan keras dalam melakukan tindakan yang bermanfaat dan
patut menjadi teladan hidup”. Atau lebih sederhana dirumuskan
sebagai, “Seseorang yang berkemauan keras dalam bisnis yang patut
menjadi teladan hidup”. Untuk menjadi seorang wirausahawan yang
berhasil, seorang wirausaha harus mempunyai tekad dan kemauan yang
keras untuk mencapai tujuan usahanya.

2. Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel

terikat. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi sebuah

penelitian, sedangkan variabel terikat adalah variabel akibat atau

variabel tidak bebas. Variabel penelitian ini adalah:

a. Variabel Bebas (X), latar belakang keluarga.

b. Variabel terikat (Y), minat berwirausaha mahasiswa.

D. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh

langsung dari responden melalui angket yang disebarkan kepada

Mahasiswa S1 Tata Boga tahun masuk 2017. Sedangkan data sekunder

adalah data arsip yang diperoleh dari Laman Web Resmi Fakultas

Pariwisata dan Perhotelan Universitas Negeri Padang.


2. Sumber Data

Data pada penelitian ini diperoleh dari pengisian angket

(kuesioner). Angket atau kuesioner dibagikan kepada sejumlah

mahasiswa (sampel mahasiswa) yang mewakili populasi di masing-

masing kelas mahasiswa S1 Tata Boga tahun masuk 2017.

E. Instrumen Penelitian

1. Jenis Instrumen

Instrumen merupakan alat bantu yang digunakan untuk

mengumpulkan data. Instrumen pada penelitian ini menggunakan

angket atau kuesioner. Menurut Suharsimi Arikunto (2013: 194)

“angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang

digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti

laporan pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui”. Penelitian ini

menggunakan angket tertutup, yaitu : angket yang sudah disediakan

jawabannya sehingga responden tinggal memilih jawaban yang telah

peneliti sediakan. Angket pada penelitian ini terdiri atas: kondisi latar

belakang keluarga mahasiswa menggunakan skala Gutman, untuk

pernyataan positif jika jawaban responsen Ya diberi skor 1 dan jika

jawaban responden Tidak maka diberi skor 0. Untuk pernyataan

negatif maka skor akan dibalik jika jawaban Ya maka diberi skor 0 dan

jika jawaban Tidak diberi skor 1. Minat berwirausaha mahasiswa

menggunakan skala Likert. Pemberian skor pada setiap butir

pertanyaan disediakan atas 4 alternatif jawaban, yaitu: Sangat Setuju

(SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS).

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:


Tabel 3. Daftar Bobot Jawaban Kuesioner

Pernyataan Bobot Positif Bobot Negatif

Sangat Setuju (SS) 4 1

Setuju (S) 3 2

Tidak Setuju (TS) 2 3

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4

2. Penyusunan Instrumen

Langkah-langkah dalam penyusunan konsep instrumen menurut

Sugiyono (2008: 147) antara lain:

a. Menetapkan variabel penelitian

b. Memberikan definisi operasional terhadap variabel-variabel

c. Menentukan indikator yang akan diukur

d. Menjabarkan indikator menjadi butir-butir pernyataan dengan

menggunakan kisi-kisi instrumen

e. Menyusun butir-butir pernyataan sesuai indikator

Supaya penyusunan instrumen variabel kondisi latar belakang

keluarga (X) dan minat berwirausaha mahasiswa (Y) lebih sistematik

sehingga mudah dikoreksi, maka kedua variabel tersebut perlu dibuat

kisi-kisi instrumen yang menggambarkan hubungan antara variabel X

dan variabel Y.
Tabel 4. Kisi-kisi Instrumen kondisi latar belakang keluarga mahasiswa
S1 Tata Boga tahun masuk 2017.

Variabel Indikator Nomor Item Jumlah


Item
kondisi latar Latar belakang 6, 7, 13, 2, 9, 20 8 butir
belakang anggota keluarga
keluarga
mahasiswa
5, 15

3, 17, 1, 12 4 butir
Kondisi
lingkungan
tempat tinggal

Kondisi 4, 8, 11, 14, 16, 8 butir


perekonomian 19,10,18
dan kebutuhan
keluarga

Total 20 butir

F. Uji Coba Instrumen

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-

tingkat kevalidan dan kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2013:

211). Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa

yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat

mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto,

2013: 211). Instrumen tersebut diujicobakan kepada populasi diluar

sampel sebanyak 30 orang. Untuk mengukur validitas digunakan

rumus Pearson Product Moment (Sugiyono, 2012: 228), yaitu :


𝑁Ʃ𝑥𝑦 − (Ʃ𝑥)(Ʃ𝑦)
𝑟𝑥𝑦
√{𝑁 (Ʃ𝑥2 − (Ʃ𝑥)2}{{𝑁 (Ʃ𝑦2 − (Ʃ𝑦)2}

Keterangan :

rxy = koefisien korelasi antara variabel x dan y

N = jumlah subjek penelitian

Ʃxy = jumlah hasil perkalian tiap-tiap skor asli dari x dan y

Kaidah pengambilan keputusan hasil uji validitas berpedoman

pada pendapat Sugiyono (2012 : 179) “Bila harga korelasi besarnya 0,3

keatas maka disimpulkan bahwa item instrumen tersebut valid. Jika

harga koefisien korelasi dibawah 0,3 makaitem pernyataan dinyatakan

tidak valid, harus diperbaiki atau dibuang”.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah derajat ketepatan, ketelitian atau keakuratan

yang ditunjukkan oleh instrumen pengukuran (Husein Umar 2011: 58)

Perhitungan reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus

alpha (Arikunto 2010 : 239) :

𝑘 Ʃ𝜎𝑏2
𝑟11 = [ ] [1 𝜎𝑏2 ]
(𝑘 − 1)

Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

Ʃσb2 = jumlah varians butir

σb2 = varians total


Uji coba reliabilitas dilakukan dengan menggunakan program komputer

SPSS 16.0.

G. Teknik Analisis Data

1. Analisa Deskriptif

Berdasarkan tujuan untuk mendeskripsikan kondisi latar

belakang keluarga terhadap minat berwirausaha mahasiswa, maka

teknik analisa data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif

dengan perhitungan persentase. Langkah-langkah yang dilakukan

dalam menganalisis data, yaitu:

a. Mentabulasi data, menghitung frekuensi masing-masing arti

jawaban responden.

b. Mengklasifikasikan skor kedalam kategori untuk melihat

tingkat pencapaian responden. Cara yang digunakan untuk

mengklasifikasikan skor adalah sebagai berikut (Anas Sudijono

2012: 179):

1) Kategori Sangat Tinggi : >(Mi + 1,5 Sdi)

2) Kategori Tinggi : >(Mi+0,5 Sdi)–(Mi+1,5 Sdi)

3) Kategori Sedang : >(Mi-0,5 Sdi)–(Mi+0,5 Sdi)

4) Kategori Rendah : < (Mi - 0,5 Sdi)

Mencari skor rata-rata ideal digunakan rimus sebagai berikut:

Mi = ½ (Skor ideal tertinggi + Skor ideal terendah)

Sdi = 1 (𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ)


6

2. Persyaratan Analisis

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan uji Kosmolgrov Smirnov,


dengan menggunakan taraf signifikan 0,05. Kriteria pengujian

normalitas adalah :

1) Jika nilai signifikan (sig) > 0,05 maka data berdistribusi normal

2) Jika nilai signifikan (sig) < 0,05 maka data tidak berdistribusi

normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan dengan uji Chi-Square dengan

alat bantu komputer program SPSS dengan ketentuan sebagai

berikut:

H0 ≤ Ha pada α = 0,05 maka data tidak homogen

H0 ≥ Ha pada α = 0,05 maka data homogen

H. Uji Hipotesis

a. Analisis Koefisien Korelasi

Analisis koefisien korelasi digunakan untuk menghitung

hubungan variabel X terhadap Y yang diberi simbol rxy untuk

menghitung koefisien korelasi (rxy) digunakan rumus Corelation

Product Moment.
𝑁Ʃ𝑥𝑦 − (Ʃ𝑥)(Ʃ𝑦)
𝑟𝑥𝑦
√{𝑁 (Ʃ𝑥2 − (Ʃ𝑥)2}{{𝑁 (Ʃ𝑦2 − (Ʃ𝑦)2}

Keterangan :

rxy = koefisien korelasi antara variabel x dan y

N = jumlah responden

Ʃx = jumlah skor item

Ʃy = jumlah skor seluruh item

Xy = jumlah hasil perk

alian skor x dengan y

Kriteria interpretasi koefisien korelasi dapat dilihat pada tabel

berikut:

Interval Tingkat Hubungan

0,8 – 1,00 Sangat Kuat

0,6 – 0,799 Kuat

0,40 – 0,599 Cukup Kuat

0,20-0,399 Rendah

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

Sumber: (Sugiyono, 2012: 257)

b. Koefisien Determinasi

Perhitungan koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui

besarnya sumbangan yang diberikan variabel bebas (X) terhadap

variabel terikat (Y). Nilai determinasi dapat ditentukan dengan

formula (Riduwan 2004: 139) sebagai berikut:

𝐾𝑃 = 𝑟2. 100%
Keterangan:

KP = Nilai koefisien determinasi

r = Nilai koefisien korelasi

c. Uji Keberartian Korelasi

Uji keberartian koefisien korelasi dilakukan untuk menguji

apakah hipotesis diterima atau ditolak. Uji ini dilakukan dengan uji

t (Sugiyono 2012: 257), dengan ketentuan rumus sebagai berikut:

𝑟√𝑛 − 2
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
√1 − 𝑟2
Keterangan:

r = Koefisien Korelasi

n = banyaknya sampel

Hipotesis yang akan diuji dengan uji t kriterianya adalah:

1) Jika thitung ≥ ttabel maka H0 ditolak : secara bersama-sama

variabel bebas mempengaruhi variabel terikat.

2) Jika thitung ≤ ttabel maka H0 diterima : secara bersama-sama

variabel bebas tidak mempengaruhi variabel terikat.

Anda mungkin juga menyukai