Anda di halaman 1dari 20

BUKU PANDUAN 2017

BUKU PANDUAN
PEMELIHARAAN KESEHATAN
GIGI DAN MULUT IBU HAMIL
BAGI KADER KESEHATAN DI
POSYANDU
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim
Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT, Rob seluruh
alam yang telah memberikan karunia kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan buku panduan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut ibu hamil
bagi kader kesehatan di posyandu.
Buku panduan ini diharapkan menjadi salah satu acuan bagi kader
kesehatan dalam menangani kesehatan gigi dan mulut ibu hamil. Sehingga dapat
meningkatkan kesehatan gigi dan mulut ibu hamil.
Kami menyadari bahwa modul ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu
tanggapan, masukan dan saran-saran demi penyempurnaan sangat kami harapkan.
Kepada tim penyususn dan pihak-pihak yang telah banyak berkontribusi
dalam penyusunan buku panduan ini kami sampaikan terima kasih dan
penghargaan yang sebesar-besarnya. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa membalas
kebaikan saudara dengan amalan yang berlipat ganda. Amin.
Kami berharap buku panduan ini dapat bermanfaat bagi peningkatan
kualitas sumber daya manusia kesehatan dalam upaya peningkatan kesehatan gigi
dan mulut ibu hamil.
Semoga materi yang ada di dalam buku panduan ini dapat bermanfaat, dan
membantu siapa saja yang membutuhkannya.
Jazakumullhahi khoiro jaza’

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..........................................................................
DAFTAR ISI .........................................................................................
DAFTAR GAMBAR ............................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN .....................................................................
A. Latar Belakang......................................................................
B. Manfaat Buku Panduan ........................................................
C. Sasaran .................................................................................
D. Tujuan ..................................................................................
E. Sistematika Sajian ................................................................
BAB II PENYAKIT GIGI DAN MULUT IBU HAMIL ...................
A. Macam Penyakit Gigi dan Mulut pada Ibu Hamil ................
BAB III PERAN KADER POSYANDU .............................................
A. Peran Kader Posyandu ..........................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian integral dari kesehatan
pada umumnya. Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu masalah
kesehatan masyarakat yang memerlukan penanganan secara komprehensif.
Salah satu kelompok resiko tinggi terhadap penyakit gigi dan mulut yaitu
ibu hamil.
Berdasarkan data Riskesdas Kementerian Kesehatan RI tahun 2013,
sebesar 25,9 persen penduduk Indonesia mempunyai masalah gigi dan
mulut dalam 12 bulan terakhir (potential demand). Diantara mereka,
terdapat 31,1 persen yang menerima perawatan dan pengobatan dari tenaga
medis gigi (perawat gigi, dokter gigi atau dokter gigi spesialis), sementara
68,9 persen lainnya tidak dilakukan perawatan. Secara keseluruhan
keterjangkauan/kemampuan untuk mendapatkan pelayanan dari tenaga
medis gigi/EMD hanya 8,1 persen. Dari data tersebut pemeliharaan gigi dan
mulut bagi ibu hamil termasuk yang harus diperhatikan dan ditingkatkan
karena keadaan rongga mulut ibu hamil dapat mempengaruhi kondisi bayi
yang dikandungnya. Jika seorang ibu menderita infeksi periodontal, pada
saat ibu tersebut hamil akan memiliki resiko lebih besar untuk melahirkan
bayi dengan berat bayi lahir rendah dan mengalami kelahiran prematur.
Kesehatan gigi dan mulut ibu hamil dapat ditingkatkan baik melalui
kegiatan upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) maupun upaya
yang dilakukan puskesmas. Salah satu bentuk kegiatan UKBM yang dapat
dilakukan yaitu usaha kesehatan gigi masyarakat (UKGM) di posyandu,
dimana UKGM merupakan suatu pendekatan Edukatif yang bertujuan
untuk meningkatkan kemampuan dan peran serta Masyarakat dalam
pemeliharaan kesehatan gigi. Sedangkan posyandu merupakan salah satu
bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang
dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat
dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan
masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam
memperoleh pelayanan kesehatan.
Posyandu dikelola oleh masyarakat atau yang disebut dengan kader
posyandu. Kader posyandu harus berjiwa sosial dan mau bekerja secara
relawan serta mau belajar untuk dapat meningkatkan kesehatan ibu hamil,
termasuk kesehatan gigi dan mulut.
B. Manfaat Buku Panduan
Sebagai acuan bagi kader kesehatan posyandu dalam memberikan
pelayanan kesehatan terutama kesehatan gigi dan mulut untuk ibu hamil.
C. Sasaran
1. Kader posyandu
2. Perawat gigi
3. Dokter gigi
4. Penanggung jawab program kesehatan gigi dan mulut
D. Tujuan
1. Sebagai panduan kader dalam mengelola layanan sederhana kesehatan
gigi dan mulut kepada ibu hamil.
2. Meningkatkan ketrampilan kader dalam pemeliharaan kesehatan gigi
dan mulut ibu hamil.
3. Sebagai materi pendidikan bagi kader kesehatan di posyandu.
4. Meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut ibu hamil serta
mengurangi risiko berat bayi lahir rendah (BBLR) dan kelahiran
prematur akibat pengaruh dari permasalahan rongga mulut.
E. Sistematika Sajian
1. Macam penyakit gigi dan mulut pada ibu hamil
a. Gingivitis
b. Gigi berlubang
c. Granuloma
2. Peran kader posyandu
a. Peran kader posyandu secara umum
b. Peran kader posyandu dalam penanganan kesehatan gigi dan mulut
ibu hamil.
3. Perawatan dan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil
a. Pentingnya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut bagi ibu hamil
b. Cara pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut ibu hamil
BAB II
MACAM PENYAKIT GIGI DAN MULUT PADA IBU HAMIL

A. Macam Penyakit Gigi dan Mulut pada Ibu Hamil


Kehamilan merupakan peristiwa yang penting dalam kehidupan
seorang wanita dan keluarganya untuk memperoleh keturunan. Kehamilan
adalah suatu proses fisiologis yang dapat menimbulkan perubahan-
perubahan pada tubuh perempuan, baik fisik maupun psikis. Perubahan-
perubahan yang terjadi selama kehamilan disebabkan karena adanya
perubahan jumlah hormon estrogen dan progesteron yang mengalami
peningkatan sehingga mempengaruhi kondisi ibu. Oleh sebab itu, biasanya
selama kehamilan ibu mengalami berbagai keluhan seperti nyeri, mual,
muntah, termasuk keluhan sakit gigi dan mulut serta perubahan sikap,
keadaan jiwa ataupun tingkah laku. Keadaan tersebut menyebabkan ibu
hamil sering kali mengabaikan kebersihan dirinya, termasuk kebersihan
giginya, sehingga kelompok ibu hamil sangat rawan atau peka terhadap
penyakit gigi dan mulut. Berikut macam penyakit gigi dan mulut pada ibu
hamil :
1. Gingivitis (peradangan pada gusi)
Ginggivitis/radang gusi adalah penyakit pada gusi yang menyebabkan
gusi sekitar leher gigi membengkak, berwarna lebih merah dari
biasanya dan mudah berdarah. Gingivitis biasanya disebabkan oleh
akumulasi plak. Secara klinis
gingivitis seringkali ditandai
dengan adanya perubahan
warna, perubahan bentuk, dan
perubahan konsistensi
(kekenyalan), perubahan
tekstur, dan perdarahan pada
Gambar 2.1 Gingivitis
gusi. Gingivitis merupakan
penyakit yang sering dijumpai pada masyarakat, karena dapat
menyerang semua umur dan jenis kelamin. Pada perempuan, gingivitis
dapat menjadi lebih parah apabila perempuan tersebut dalam keadaan
hamil atau di sebut Pregnancy Gingivitis atau radang gusi selama
kehamilan. Gingivitis kehamilan menggambarkan keadaan klinis
peradangan gingiva yang terjadi pada kebanyakan ibu hamil. Perubahan
gingiva biasanya mulai terlihat pada kehamilan usia dua bulan, dan
akan mencapai puncaknya pada bulan kedelapan. Hal ini disebabkan
karena adanya peningkatan hormon estrogen dan progesteron selama
periode kehamilan, serta adanya vaskularisasi yang menyebabkan
respon berlebih terhadap faktor iritasi lokal. Faktor penyebab gingivitis
antara lain, plak, status kebersihan gigi dan mulut, susunan gigi yang
tidak teratur, karies gigi, pemakaian kawat ordonti, kebiasaan bernafas
lewat mulut, dan merokok. Pada ibu hamil gingivitis biasanya tidak BAB V
PENUTUP
akan timbul pada masa kehamilan apabila rongga mulut dapat
dipertahankan dalam keadaan bersih. Peradangan gusi yang disebabkan
karena kebersihan mulut yang buruk, jaringan memberi respon yang
berlebihan terhadap perubahan hormonal yang berhubungan dengan
kehamilan. Gusi akan menjadi bengkak, berwarna merah terang, sensitif
dan mudah berdarah secara spontan, terlihat adanya peningkatan
eksudat gingival dan mobilitas gigi. Ibu hamil dengan gingivitis
memiliki faktor resiko terjadinya bayi lahir dengan berat badan rendah.
2. Karies gigi (gigi berlubang)
Karies gigi (gigi berlubang)
merupakan kerusakan jaringan
keras gigi hingga membentuk
lubang. Kerusakan ini ditandai
dengan tumbuhnya bercak putih
pada permukaan gigi, dan lama
kelamaan akan memnbentuk
Gambar 2.2 Karies Gigi
lubang. Karies gigi terdiri dari
karies dangkal, sedang dan dalam. Pada masa ehamilan tidak langsung
menyebabkan gigi berlubang. Meningkatnya gigi berlubang atau
menjadi lebih cepatnya proses gigi berlubang yang sudah ada pada
masa kehamilan lebih disebabkan karena perubahan lingkungan di HAL YANG HARUS DIWASPADAI IBU HAMIL
sekitar gigi dan kebersihan mulut yang kurang. Faktor-faktor yang Ada beberapa hal yang perlu diwaspadai oleh ibu hamil dalam
dapat mendukung lebih cepatnya proses gigi berlubang yang sudah ada perawatan kesehatan, antara lain :
pada wanita hamil karena pH saliva wanita hamil lebih asam jika
1. Pencabutan gigi pada ibu hamil apabila sangat diperlukan dapat
dibandingkan dengan yang tidak hamil dan konsumsi makan-makanan
dilakukan pada umur kehamilan trimester II (4-6 bulan), sedangkan
kecil yang banyak mengandung gula. Rasa mual dan muntah membuat
penambalan dan pembersihan karang gigi dapat dilakukan selama
wanita hamil malas memelihara kebersihan rongga mulutnya, akibatnya
masa kehamilan.
serangan asam pada plak yang dipercepat dengan adanya asam dari
2. Ibu hamil tidak boleh makan/minum obat sembarangan tanpa
mulut karena mual atau muntah tadi dapat mempercepat proses
resep/nasehat/pengawasan dari dokter/dokter gigi, karena beberapa
terjadinya gigi berlubang. Gigi berlubang dapat menyebabkan rasa
jenis obat dapat mengakibatkan gangguan pada pertumbuhan janin.
ngilu bila terkena makanan atau minuman dingin atau manis. Bila
Obat tersebut antara lain: Antibiotik golongan tetracyclin dapat
dibiarkan tidak dirawat, lubang akan semakin besar dan dalam sehingga
menyebabkan pewarnaan pada bagian dalam gigi janin dan lain-lain.
menimbulkan pusing, sakit berdenyut bahkan sampai mengakibatkan
3. Sebaiknya tidak melakukan prosedur dental x-ray jika tidak dalam
pipi menjadi bengkak.
keadaan darurat. Walaupun menurut American College of
3. Granuloma Kehamilan (Epulis Gravidarum)
Radiology, dosis radiasi tunggal x-ray tidak cukup signifikan untuk
Granuloma adalah suatu pembentukan pertumbuhan berlebih pada
menyebabkan efek buruk pada perkembangan embrio atau janin,
gingiva seperti tumor. Pada masa kehamilan dapat pula menimbulkan
tetapi lebih baik untuk menghindar dari segala risiko
hal tersebut. Istilah yang digunakan untuk keadaan ini adalah pregnancy
tumor atau tumor kehamilan, epulis gravidarum ataupun granuloma
kehamilan. Tidak berbahaya tetapi dapat menyebabkan
ketidaknyamanan. Biasanya berkembang pada trimester kedua.
Bentuknya seperti nodul ibu hamil terhindar dari terjadinya penyakit gigi dan mulut yang semakin
berwarna merah keunguan parah. Penting untuk diingat bahwa sebaiknya perawatan gigi dan mulut
sampai merah kebiruan, dilakukan sampai tuntas, walaupun sudah tidak ada rasa sakit.Misalnya
mudah berdarah, sering dalam keadaan sakit berdenyut atau bengkak, dokter akan memberi obat
terlihat pada gusi rahang atas, untuk meredakan rasa sakit. Bila rasa sakit telah reda, ibu hamil harus
tetapi dapat juga ditemukan di kembali lagi untuk mendapatkan perawatan selanjutnya (pencabutan atau
tempat lain di mulut. Faktor tindakan lainnya) untuk menyembuhkan penyakit yang diderita.
Gambar 2.3 Granuloma
utama penyebab granuloma
Penyakit gigi dan mulut yang tidak dirawat dapat menjadi
adalah kebersihan mulut yang buruk. Selain itu faktor penyebab lainnya
sumber infeksi dan bisa menyebar melalui peredaran darah ke organ-
adalah trauma, hormon, virus dan pembuluh darah yang pecah. Ibu
organ tubuh yang lain, misalnya ke jantung, ginjal, saluran pencernaan,
hamil yang memiliki granuloma kehamilan biasanya juga menderita
kulit, mata. Hal ini juga dapat membahayakan janin pada seorang ibu
gingivis kehamilan yang luas. Granuloma kehamilan akan menghilang
hamil berupa kelahiran prematur (lahir sebelum waktunya) dan bayi lahir
setelah bayi lahir.
dengan berat badan rendah.
BAB III 3.Menghindari Makanan yang Manis dan Lengket
PERAN KADER POSYANDU DALAM PENANGANAN KESEHATAN
GIGI DAN MULUT IBU HAMIL Ibu hamil dianjurkan untuk menghindari makan makanan yang
manis dan lengket, karena makanan yang manis dapat diubah oleh
A. Peran Kader Posyandu secara Umum
bakteri menjadi asam yang dapat merusak lapisan gigi. Makanan yang
1. Sebelum hari buka Posyandu
bersifat lengket dikhawatirkan akan tinggal lama dalam mulut sehingga
a. Melakukan persiapan penyelenggaraan kegiatan Posyandu.
kemungkinan terjadinya asam akan lebih besar. Apabila ibu hamil tidak
b. Menyebarluaskan informasi tentang hari buka Posyandu melalui
dapat meninggalkan kebiasaannya dalam mengkonsumsi makanan manis
pertemuan warga setempat atau surat edaran.
dan lengket ini, dianjurkan untuk segera membersihkan gigi dan
c. Melakukan pembagian tugas antar kader, meliputi pendaftaran,
mulutnya setelah mengkonsumsi makanan tersebut minimal dengan cara
penimbangan, pencatatan, penyuluhan, pemberian makanan
berkumur-kumur.
tambahan, serta pelayanan yang dapat dilakukan oleh kader.
4.Memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan gigi

Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut harus dilakukan secara


berkala, baik pada saat merasa sakit maupun pada saat tidak ada keluhan.
Bahkan idealnya, pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut dilakukan
apabila seseorang berencana atau sedang mengharapkan kehamilan,
sehingga pada saat dia hamil kondisi kesehatan gigi dan mulutnya dalam
d. Melakukan koordinasi dengan petugas kesehatan dan petugas keadaan baik.
lainnya terkait dengan jenis layanan yang akan diselenggarakan.
Apabila ibu hamil merasakan adanya keluhan pada gigi dan
Jenis kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan Posyandu
mulutnya, maka harus sesegera mungkin mendatangi fasilitas pelayanan
sebelumnya atau rencana kegiatan yang telah ditetapkan berikutnya.
kesehatan gigi untuk mendapatkan pemeriksaan dan perawatan gigi agar
e. Menyiapkan bahan penyuluhan dan pemberian makanan tambahan. 6) Jaga kebersihan sikat gigi dengan cara bersihkan setiap selesai
Bahan-bahan penyuluhan sesuai permasalahan yang dihadapi para digunakan, keringkan dan simpan sikat gigi dengan posisi
orangtua serta disesuaikan dengan metode penyuluhan, misalnya : kepala sikat di atas.
menyiapkan bahan-bahan makanan apabila ingin melakukan demo 7) Jangan gunakan sikat gigi bergantian dengan orang lain
masak, lembar balik untuk kegiatan konseling, kaset atau CD, KMS, 2. Mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang
buku KIA, sarana stimulasi balita. Diet yang seimbang sangat diperlukan untuk menjamin asupan
f. Menyiapkan buku-buku catatan kegiatan posyandu. nutrisi bagi ibu hamil dan bayi di dalam kandungan. Apa yang
2. Saat hari buka Posyandu dikonsumsi oleh ibu hamil selama 9 bulan sangat mempengaruhi
a. Melakukan pendaftaran, meliputi pendaftaran balita, ibu hamil, ibu perkembangan bayi di dalam kandungan, termasuk gigi. Gigi mulai
nifas, ibu menyusui, dan sasaran lainnya. terbentuk pada usia kehamilan 3-6 bulan. Sangat penting bagi ibu hamil
b. Pelayanan kesehatan ibu dan anak. Untuk pelayanan kesehatan anak untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung kalsium, protein,
pada Posyandu, dilakukan penimbangan, pengukuran tinggi badan, fosfor dan vitamin A, C dan D. Seorang ibu hamil sangat dianjurkan
pengukuran lingkar kepala anak, pemantauan aktifitas anak, untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi secara seimbang sesuai
pemantauan status imunisasi anak, pemantauan terhadap tindakan dengan prinsip pedoman gizi seimbang atau angka kecukupan gizi,
orangtua tentang pola asuh yang dilakukan pada anak, pemantauan supaya mempunyai daya tahan tubuh yang baik serta dapat menjaga
tentang permasalahan anak balita, dan lain sebagainya. janinnya agar dapat tumbuh dan berkembang dengan sehat dan
c. Membimbing orangtua melakukan pencatatan terhadap berbagai sempurna.
hasil pengukuran dan pemantauan kondisi anak balita.
d. Melakukan penyuluhan tentang pola asuh anak balita. Dalam
kegiatan ini, kader bisa memberikan layanan konsultasi, konseling,
diskusi kelompok dan demonstrasi dengan orangtua/keluarga anak kuman paling aktif dapat merusak email gigi, ialah sekitar setengah
balita. jam sejak saat selesai makan. Pada saat itu sisa makanan segera
e. Memotivasi orangtua balita agar terus melakukan pola asuh yang dirubah oleh kuman menjadi asam yang dapat melunakkan email.
baik pada anaknya, dengan menerapkan prinsip asih-asah-asuh. Karena itulah menyikat gigi yang betul adalah setiap habis makan,
f. Menyampaikan penghargaan kepada orangtua yang telah datang ke ditambah hendak tidur. Bila hanya tiga kali, sebaiknya yang terakhir
Posyandu dan minta mereka untuk kembali pada hari Posyandu menjelang tidur, sebab antara saat makan malam dan hendak tidur,
berikutnya. mungkin saja masih makan makanan kecil.
g. Menyampaikan informasi pada orangtua agar menghubungi kader
e. Prinsip menyikat gigi
apabila ada permasalahan terkait dengan anak balitanya.
Upaya menjaga kesehatan dan kebersihan gigi dan mulut, menyikat
h. Melakukan pencatatan kegiatan yang telah dilakukan pada hari buka
gigi merupakan prosedur yang menjadi keharusan. Ada beberapa
Posyandu.
prinsip menyikat gigi, diantaranya:
3. Sesudah hari buka Posyandu
1) Gosok gigi minimal 2 kali sehari, yaitu pagi sesudah sarapan dan
a. Melakukan kunjungan rumah pada balita yang tidak hadir pada hari
malam sebelum tidur.
buka Posyandu, anak yang kurang gizi, atau anak yang mengalami
2) Lakukan dengan kelembutan dan ringan.
gizi buruk rawat jalan, dan lain-lain.
3) Gosok gigi minimal 2 menit.
b. Memotivasi masyarakat, misalnya untuk memanfaatkan pekarangan
4) Gosok gigi secara berurutan setiap hari, dimulai dari gigi bagian
dalam rangka meningkatkan gizi keluarga, menanam tanaman obat
mana saja boleh. Hanya pastikan seluruh bagian gigi di dalam
keluarga, membuat tempat bermain anak yang aman dan nyaman.
mulut tidak ada yang ketinggalan.
Selain itu, memberikan penyuluhan tentang Perilaku Hidup Bersih
5) Rutin mengganti sikat gigi minimal 3 bulan ataupun sebelum 3
dan Sehat (PHBS).
bulan bila bulu sikat sudah mekar atau rusak.
c. Melakukan pertemuan dengan tokoh masyarakat, pimpinan wilayah 4. Menyimpan sikat gigi
untuk menyampaikan hasil kegiatan Posyandu serta mengusulkan Sesudah menyikat gigi maka sikat harus di cuci bersih.
dukungan agar Posyandu terus berjalan dengan baik. Setelah itu digantung dengan kepala di bawah. Bila di taruh, maka
d. Menyelenggarakan pertemuan, diskusi dengan masyarakat, untuk air tidak segera kering dan kuman yang tinggal akan berkembang
membahas kegiatan Posyandu. Usulan dari masyarakat digunakan biak. Tetapi dengan digantung maka sikat gigi akan segera kering
sebagai bahan menyusun rencana tindak lanjut kegiatan berikutnya. dan bersih dari kuman. Tempat yang basah memungkinkan kuman
e. Mempelajari Sistem Informasi Posyandu (SIP). SIP adalah sistem menempel dan berkembangbiak (Machfoedz, 2012)
pencatatan data atau informasi tentang pelayanan yang 5. Waktu yang tepat untuk menggosok gigi
diselenggarakan di Posyandu. Manfaat SIP adalah sebagai panduan Waktu yang tepat untuk menyikat gigi adalah sesudah
bagi kader untuk memahami permasalahan yang ada, sehingga makan dan sebelum tidur malam. Kebiasaan menyikat gigi dua kali
dapat mengembangkan jenis kegiatan yang tepat dan sesuai dengan sehari semalam, yakni pada saat mandi saja itu tidak betul dan salah
kebutuhan sasaran. besar. Sebab sesudah menyikat gigi pagi disaat mandi, orang akan
B. Peran Kader Posyandu dalam Penanganan Kesehatan Gigi dan Mulut makan pagi. Setelah makan pagi, kalau hanya dengan kumur-kumur
Ibu Hamil. masih tetap kotor. Terutama dikotori oleh plak. Demikian juga bila
Dalam kegiatan posyandu, peran kader kesehatan dalam penanganan menyikat gigi pada saat mandi sore, masih akan menghadapi makan
kesehatan gigi dan mulut ibu hamil, antara lain : malam dan makan kecil lainnya di sore hari, padahal menurut
1. Melakukan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut ibu hamil secara beberapa ahli, kuman paling aktif dapat merusak email gigi, ialah
rutin (setiap bulan sekali). sekitar setengah jam sejak saat selesai makan. Pada saat itu sisa
a. Pemeriksaan gigi dan mulut dapat dilakukan untuk mengetahui makanan segera dirubah oleh plak. Demikian juga bila menyikat
kondisi kesehatan gigi dan mulut ibu hamil. gigi pada saat mandi sore, masih akan menghadapi makan malam
dan makan kecil lainnya di sore hari, padahal menurut beberapa ahli
b. Cara pemeriksaan gigi dan mulut yang dapat dilakukan oleh kader 3) Gerakan ke depan kebelakang
adalah dengan melihat secara visual cukup melihat ada lubang atau dapat dilakukan untuk
tidak. membersihkan bagian
c. Menanyakan pertanyaan sederhana yang berkaitan dengan pengunyahan gigi.
kesehatan gigi dan mulut ibu hamil, seperti :
1) Apakah gusi ibu berdarah?
2) Apakah gigi ibu berdarah waktu sikat gigi? 4) Bagian dalam dan belakang gigi
3) Apakah gigi ibu berdarah ketika makan? dapat dibersihkan dengan cara
4) Apakah gigi ibu kadang-kadang bengkak? menggerakkan sikat ke atas ke
5) Apakah ada orang lain yang mengatakan ibu punya bau mulut? bawah.
6) Apakah ibu merasa giginya akan lepas.
7) Apakah ibu merasa kesulitan bila makan-makanan keras-keras?
6. Syarat sikat gigi yang baik :
8) Apakah makanan terselip diantara gigi?
a. Tangkai lurus dan mudah di pegang
9) Apakah gusi ibu sakit?
b. Kepala sikat gigi kecil. Sebagai ancar-ancar paling besar sama
2. Rujukan, pencatatan atau memindahkan catatan-catatan dalam kartu
dengan jumlah lebar keempat gigi bawah. Kenapa harus kecil,
penilaian kesehatan gigi dan mulut ibu hamil ke dalam buku register
karena kalau kepala sikat besar, kepala sikat tidak dapat masuk
atau buku bantu kader dan pelaporan kegiatan kesehatan gigi dan mulut
ke bagian-bagian yang sempit dan dalam.
terhadap ibu hamil.
c. Bulu sikat gigi harus lembut dan datar.
3. Penyuluhan perorangan, merupakan tindak lanjut dan mengajak ibu-ibu
datang ke posyandu pada kegiatan bulan berikutnya.
Adapun kartu penilaian kesehatan gigi dan mulut ibu hamil yang dapat B. Cara Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Ibu Hamil
digunakan, seperti gambar dibawah ini : 1. Menyikat gigi secara baik, benar dan teratur
Menyikat gigi yang baik dan benar adalah menyikat gigi yang
dilakukan dengan menggunakan cara yang dapat membersihkan seluruh
permukaan gigi tanpa mencederai jaringan lunak dalam mulut serta
dilakukan secara berurutan dari satu sisi ke sisi yang lainnya secara
teratur.Adapun frekuensi dan waktu menyikat gigi sebaiknya dilakukan
paling sedikit dua kali sehari, pagi setengah jam setelah sarapan dan
malam sebelum tidur.
a. Cara menyikat gigi
1) Untuk membersihkan gigi bagian
depan atas digerakkan dari atas ke
bawah, gerakan sikat dengan arah
ke atas ke bawah atau memutar.

2) Untuk membersihkan gigi bagian


samping, gerakan sikat dengan arah
ke atas ke bawah atau memutar
BAB IV Obat tradisional untuk mengurangi bau mulut :
PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI DAN
MULUT PADA IBU HAMIL Daun sirih Bunga cengkeh
15 lembar daun sirih direbus 2 butir cengkeh yang kering
A. Pentingnya Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut bagi Ibu Hamil dengan 1,5 gelas air sampai dibersihkan, dikunyah, dibiarkan
Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut bermanfaat untuk menjaga mendidih. Dipakai untuk kumur- selama beb beberapa menit
kumur, biarkan dalam mulut sekitar dalam mulut, kemudian sepahnya
kondisi janin agar tetap tumbuh dan berkembang secara sehat dan 1 menit. Diulang sampai terasa dibuang.
sempurna, serta mencegah terjadinya kelahiran bayi dengan berat badan segar.
Obat tradisional untuk mengobati sariawan :
tidak normal atau kelahiran prematur. Selama kehamilan sangat penting
untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut sehingga fungsi pengunyahan Jeruk nipis Daun sirih Daun saga
3 buah jeruk nipis 5 lembar daun sirih 2 genggam daun saga
tetap baik dan asupan gizi tetap baik dan ibu hamil tetap sehat, serta diperas airnya, tua diremas-remas, direbus dengan 4 gelas
mencegah penyakit gigi dan mulut menjadi lebih parah. masukkan gula diseduh dengan air air, sampai airnya
aren sedikit lalu panas dan dipakai tinggal 2 gelas. Diminum
Apabila terdapat keluhan pada gigi dan mulut selama kehamilan, seduh dengan air untuk kumur- sedikit demi sedikit
segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan gigi. Kader panas dan aduk kumur. Digunakan sampai habis.
sampai rata. untuk sekali pakai. Diminum setiap hari
kesehatan diposyandu dapat memberikan arahan menangani sakit gigi Ramuan diminum 3 sampai sariawan hilang.
dengan obat tradisional seperti : kali sehari selama 2 Ramuan untuk sekali
hari. minum.
Bunga cengkeh Garam dapur Bawang putih Obat tradisional untuk mengurangi bengkak pada pipi :
Bunga cengkeh Garam dapur ½ 1 siung bawang pu􀆟 h dibuang
segenggam sendok teh kulit arinya, dihaluskan lalu Asam kawak Jahe
disangrai sampai dilarutkan dengan masukkan ke dalam lubang gigi Asam kawak sebesar ibu jari (20 1 potong jahe sebesar ibu jari
kering, tumbuk air hangat segelas, yang sedang sakit, tanpa tekanan. gram), 1 sendok teh garam dilumatkan dicuci, dihaluskan, ditambah
sampai halus, digunakan untuk Lalu ditutup sedikit dengan ½ cangkir air dengan cara diremas lalu air secukupnya, ditempelkan
masukan ke dalam kumur-kumur. kapas bersih, tanpa ditekan. dilumurkan pada pipi yang bengkak. pada pipi yang bengkak.
lubang gigi Biarkan beberapa saat sampai
rasa sakitnya hilang.

Anda mungkin juga menyukai