Anda di halaman 1dari 14

Laporan Pendahuluan

POST PARTUM

A. KONSEP MEDIS
1. Pendahluan/ Latar Belakang

Post partum merupakan suatu periode dalam minggu-minggu pertama setelah


kelahiran. Lamanya “periode” ini tidak pasti, sebagian besar mengganggapnya antara
4 sampai 6 minggu. Walaupun merupakan masa yang relatif tidak komplek
dibandingkan dengan kehamilan, nifas ditandai oleh banyaknya perubahan fisiologi.
Beberapa dari perubahan tersebut mungkin hanya sedikit mengganggu ibu baru,
walaupun komplikasi serius juga sering terjadi. (Cunningham, F, et al, 2013)

Menurut Depkes RI tahun 2011 menjelaskan sekitar 30% kejadian mortalitas pada
bayi preterm dengan ibu yang mengalami ketuban pecah dini adalah akibat infeksi,
biasanya infeksi saluran pernafasan (asfiksia). Selain 3 itu, akan terjadi prematuritas.
Sedangkan, prolaps tali pusat dan malpresentrasi akan lebih memperburuk kondisi
bayi preterm dan prematuritas.
2. Definisi Penyakit
Partus spontan adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan
cukup bulan dengan ketentuan ibu atau tanpa anjuran atau obatobatan (prawiroharjo,
2008).
Periode post partus adalah waktu penyembuhan dan perubahan, waktu kembali
pada keadaan tidak hamil, serta penyesuaian terhadap hadirnya anggota keluarga baru
( Mitayani, 2011).
Partus spontan adalah proses pengeluaran janin yang terjadi padakehamilan
"ukup bulan dengan ketentuan ibu atau tanpa anjuran atau obatobatan(prawiroharjo,
2000)

Sectio caesaria adalah pembedahan untuk mengeluarkan anak dari rongga


rahim dengan mengiris dinding perut dan dinding rahim (Angraini, 2008).

3. Etiologi Penyakit
Berikut empat fase (kala) persalinan normal:
 Kala 1

1
Fase ini disebut juga kala pembukaan. Pada tahap ini terjadi pematangan dan
pembukaan mulut rahim hingga cukup untuk jalan keluar janin. Pada kala 1 terdapat
dua fase yaitu :
a. Fase laten: pembukaan sampai mencapai 3 cm, berlangsung sekitar delapan
jam.
b. Fase aktif: pembukaan dari 3 cm sampai lengkap (+ 10 cm), berlangsung
sekitar enam jam.
Pada tahap ini ibu akan merasakan kontraksi yang terjadi tiap 10 menit selama 20-30
detik. Frekuensi kontraksi makin meningkat hingga 2-4 kali tiap 10 menit, dengan
durasi 60-90 detik. Kontraksi terjadi bersamaan dengan keluarnya darah, lendir, serta
pecah ketuban secara spontan. Cairan ketuban yang keluar sebelum pembukaan 5 cm
kerap dikatakan sebagai ketuban pecah dini.
 Kala 2
Pada fase ini janin mulai keluar dari dalam kandungan yang membutuhkan waktu
sekitar dua jam. Fase dimulai saat serviks sudah membuka selebar 10cm hingga bayi
lahir lengkap. Pada kala 2, ketuban sudah pecah atau baru pecah spontan, dengan
kontraksi yang lebih sering terjadi yaitu 3-4 kali tiap 10 menit. Refleks mengejan
juga terjadi akibat rangsangan dari bagian terbawah janin yang menekan anus dan
rektum. Tambahan tenaga mengejan dan kontraksi otot-otot dinding abdomen serta
diafragma, membantu ibu mengeluarkan bayi dari dalam rahim.
 Kala 3
Tahap ini disebut juga kala uri, yaitu saat plasenta ikut keluar dari dalam rahim. Fase
ini dimulai saat bayi lahir lengkap dan diakhiri keluarnya plasenta. Pada tahap ini
biasanya kontraksi bertambah kuat, namun frekuensi dan aktivitas rahim terus
menurun. Plasenta bisa lepas spontan atau tetap menempel dan membutuhkan bantuan
tambahan.
 Kala 4
Tahap ini merupakan masa satu jam usai persalinan yang bertujuan untuk
mengobservasi persalinan. Pada tahap ini plasenta telah berhasil dikeluarkan dan tidak
boleh ada pendarahan dari vagina atau organ. Luka-luka pada tubuh ibu harus dirawat
dengan baik dan tidak boleh ada gumpalan darah.
4. Tanda dan Gejala
Menurut Hafiffah ,(2011) post partus di tandai oleh :

2
a. Sistem reproduksi
1) Uterus di tandai dengan kembalinya uterus ke kondisi normal setelah hamil
2) Keluarnya lochea, komposisi jaringan endometrial, darah dan limfe. Tahapannya:
- Rubra(merah) : 1-3 hari
- Sanguinolenta: warna merah kekuningan , berisi darah dan lendir terjadi pada hari
ke 3-7
- Lochea serosa : berwarna kuning dan cairan ini tidak berdarah lagi pada hari ke 7-
14 pasca persalinan
- Lochea alba: cairan putih yang terjadinya pada hari setelah 2 minggu pasca
persalinan
- Lochea purulenta: ini terjadi karena infeksi, keluar cairan seperti nanh berbau
busuk
- Lochiotosis: lochea tidak lancar keluarnya
3) Siklus menstruasi Siklus menstruasi akan mengalami perubahan saat ibu mulai
menyusui
4) Serviks Setelah lahir servik akan mengalami edema , bentuk distensi untuk
beberapa hari , struktur interna akan kembali setelah 2 minggu
5) Vagina Nampak berugae kembali pada 3 minggu
6) Perinium Akan terdapat robekan jika di lakukan episiotomi yang akan terjadi masa
penyembuhan selama 2 minggu
7) Payudara Payudara akan membesar karena vaskularisasi dan engorgemen (bengkak
karena peningkatan prilaktin.
5. Patofisiologi
Pada kasus post partus spontan akan terjadi perubahan fisiologis dan
pesikologis, pada perubahan fisiologis terjadi proses involusi menyebabkan terjadi
peningkatan kadar ocytosis, peningkatan kontraks uterus sehingga muncul masalah
keperawatan nyeri akut, dan perubahan pada vagina dan perineum terjadi ruptur
jaringan terjadi trauma mekanis, personal hygine yang kurang baik, pembulu darah
rusak menyebabkan genetalia menjadi kotor dan terjadi juga pendarahan sehingga
muncul masalah keperawatan resiko infeksi. Perubahan laktasi akan muncul struktur
dan karakter payudara. Laktasi di pengaruhi oleh hormon estrogen dan peningkatan
prolaktin, sehingga terjadi pembentukan asi, tetapi terkadang terjadi juga aliran darah
di payudara berurai dari uterus (involusi) dan refensi darah di pembuluh payudara
maka akan terjadi bengkak dan penyempitan pada duktus intiverus. Sehingga asi tidak

3
keluar dan muncul masalah keperawatan menyusui tidakefektif. Pada perubahan
psikologis akan muncul taking in (ketergantungan), taking hold ( ketergantungan
kemandirian), letting go (kemandirian). Pada perubahan taking in pasien akan
membutuhkan perlindungan dan pelayanan, ibu akan cenderung berfokus pada diri
sendiri dan lemas, sehingga muncul maslah keperawatan gangguan pola tidur, taking
hold pasien akan belajar mengenai perawatan diri dan bayi , akan cenderrung
informasi karena mengalami masalah keperawatan kurang pengetahuan.

6. Komplikasi
a. Perdarahan post partum (apabila kehilangan darah lebih dari 500 mL selama 24
jam pertama setelah kelahiran bayi)
b. Infeksi
1. Endometritis (radang edometrium)
2. Miometritis atau metritis (radang otot-otot uterus)
3. Perimetritis (rad ang peritoneum disekitar uterus)
4. Caked breast / bendungan asi (payudara mengalami distensi, menjadi keras
dan berbenjol-benjol)
5. Mastitis (Mamae membesar dan nyeri dan pada suatu tempat, kulit merah,
membengkak sedikit, dan nyeri pada perabaan. Jika tidak ada pengobatan bisa
terjadi abses)
6. Trombophlebitis (terbentuknya pembekuan darah dalam vena varicose
superficial yang menyebabkan stasis dan hiperkoagulasi pada kehamilan dan
nifas, yang ditandai dengan kemerahan atau nyeri.)
7. Luka perineum (Ditandai dengan : nyeri local, disuria, temperatur naik 38,3
°C, nadi < 100x/ menit, edema, peradangan dan kemerahan pada tepi, pus atau
nanah warna kehijauan, luka kecoklatan atau lembab, lukanya meluas)
c. Gangguan psikologis
1. Depresi post partum
2. Post partum Blues
3. Post partum Psikosa
c. Gangguan involusi uterus

4
5
8. Pemeriksaan Penunjang
1. Hemoglobin atau hematokrit (Hb/Ht) untuk mengkaji perubahan dari kadar pra
operasi dan mengevaluasi efek kehilangan darah pada pembedahan.
2. Leukosit (WBC) mengidentifikasi adanya infeksi
3. Tes golongan darah, lama perdarahan, waktu pembekuan darah
4. Urinalisis / kultur urine
5. Pemeriksaan elektrolit
B. Konsep Keperawatan
1. Pengkajian
Identitas klien dan penanggung jawab
Meliputi nama, umur, pendidikan, suku bangsa, pekerjaan, agama, alamat,
status perkawinan, ruang rawat, nomor medical record, diagnosa medik, yang
mengirim, cara masuk, alasan masuk, keadaan umum tanda vital
2. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri Akut Berhubungan dengan Agen Cedera Fisik ( Domain 12, Kelas 1, Kode
Diagnosa 00132)
b. Insomnia Berhubungan dengan Ketidaknyamanan Fisik ( Domain 4, Kelas 1,
Kode Diagnosa 00095)
c. Hambatan Mobilitas Fisik Berhubungan dengan Nyeri ( Domain 4, Kelas 2, Kode
Diagnosa 00085)

6
3. Intervensi
Diagnosa NOC NIC Rasional
Nyeri Akut Setelah dilakukan tindaka Manajemen Nyeri 1. Membantu
Berhubungan keperawatan selama 2 x 24 Jam (1400) Klien
dengan Agen diharapkan Nyeri Akut dapat 1. Lakukan mengetahui
Cedera Fisik ( teratasi dengan kriteria hasil : pengkajian nyeri tentang nyeri
Domain 12, Kelas Kepuasan Klien : Manajemen komperhensif 2. Agar Klien
1, Kode Diagnosa Nyeri (3016) yang meliputi lebih
00132) Indikator Awal Tujuan lokasi, memahami
Nyeri Karakteristik, tentang nyeri
Terkontrol beratya nyeri dll 3. Agar pasien
Mengambil 2. Gali pengetahuan dapat
Tindakan dan kepercayaan mnghindari apa
Untuk mengenai nyeri yang
mengurangi 3. Gali Bersama menyebabkan
nyeri pasien fakor nyeri
Memberikan faktor yang 4. Agar Klien
informasi menurunkan dan dapat
tentang memperberat mengurangi
pembatasan nyeri apa yang dirasa
aktifitas 4. Dukung dengan cara
Tingkat nyeri istirahat/tidur tidur
dipantai yang adekuat ntuk 5. Menurunkan
secara rguler membantu nyeri dengan
Keterangan : penurunan nyeri relaksasi atau
1. Tidak Puas 5. Ajarkan teknik non
2. Agak Puas non farmakologis farmakologi
3. Cukup Puas
4. Sangat Puas
5. Sepenuhnya puas

7
Insomnia Setelah dilakukan tindakan Manajemen 1. Agar pasien
Berhubungan keperawatan selama 2 x 24 jam Lingkungan : merasakan
dengan maka diharapkan insomnia dapat Kenyamanan (6482) kenyamanan
Ketidaknyamanan teratasi dengan kriteria hasil : 1. Ciptakan 2. Agar pasien
Fisik ( Domain 4, Tingkat Ketidaknyamanan ( lingkungan yang bisa
Kelas 1, Kode 2109) tenang dan merasakan
Diagnosa 00095) Indikator Awal Tujuan medukung lingkungan
Nyeri 2. Sediakan rumah
Tidak dapat lingkungan yang dirumah sakit
beristirahat aman dan bersih 3. Agar pasien
Rasa Takut 3. Cepat bertindak tidak
Cemas jika terdapat merasakan
Keterangan : panggilan nyeri lebih
1. Berat 4. Posisikan Pasien dalam
2. Cukup Berat agar nyaman 4. Agar pasien
3. Sedang dapat tidur
4. Ringan
5. Tidak ada

8
Hambatan Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri 1. Membantu
Mobilitas Fisik keperawatan selama 2 x 24 jam (1400) Klien mengetahui
Berhubungan maka diharapkan hambatan 1. Lakukan tentang nyeri
dengan Nyeri ( mobilitas fisik dapat teratasi pengkajian nyeri 2. Agar Klien
Domain 4, Kelas dengan kriteria hasil : komperhensif yang lebih memahami
2, Kode Diagnosa Tingkat Nyeri (2102) meliputi lokasi, tentang nyeri
00085) Indikator Awal Tujuan Karakteristik, 3. Agar
Nyeri yang beratya nyeri dll pasien dapat
dilaporka 2. Gali pengetahuan mnghindari apa
Panjangnya dan kepercayaan yang
episode nyeri mengenai nyeri menyebabkan
Ekspresi nyeri 3. Gali Bersama nyeri
wajah pasien fakor faktor 4. Agar Klien
Keterangan : yang menurunkan dapat mengurangi
1. Berat dan memperberat apa yang dirasa
2. Cukup Berat nyeri dengan cara tidur
3. Sedang 4. Dukung 5.
4. Ringan istirahat/tidur yang Menurunk
5. Tidak Ada adekuat ntuk an nyeri dengan
membantu relaksasi atau non
penurunan nyeri farmakologi
5. Ajarkan teknik
non farmakologis

9
4. Implementasi
Hari/ Dx Implementasi Respon Paraf
Tanggal
Senin, 3 1 Monitor TTV Ds: Pasien mengatakan
Januari 2020 Lakukan pengkajian nyeri merasakan nyeri setelah
10:00 komperhensif yang meliputi lokasi, melahirkan
Karakteristik, beratya nyeri dll Do: Pasien Tampak merasakan
nyeri dibagian jahitan post
melahirkan
P:Luka Setelah melahirkan
Q: Nyeri Seperti ditusuk tusuk
R : Nyeri Dibagian Vagina
S : Skala 5
T: Hilang Timbul jika saat
bergerak
12:30 2 Posisikan Pasien agar nyaman Ds: Pasien mengatakan ingin
cepat pulang karena merasakan
kurang nyaman
DO: Pasien Kooperatif dalam
pemberian asuhan keperawatan
13:30 3 Gali Bersama pasien fakor faktor yang DS: Pasien mengatakan Tidak
menurunkan dan memperberat nyeri dapat melakukan aktifitas
seperti biasa dan dlarang oleh
dokter
DO: Pasien tampak diam dan
menyusui anaknya
P:Luka Setelah melahirkan
Q: Nyeri Seperti ditusuk tusuk
R : Nyeri Dibagian Vagina
S : Skala 5
T: Hilang Timbul jika saat
bergerak

10
Selasa, 4 1 Ajarkan teknik non farmakologis DS : Pasien Mengatakan
Jauari 2020 Monitor TTV bahwa nyerinya sudah
09:30 berkurang sedikit
DO: Pasien tampak lebih segar
dari pada sebelumnya
P:Luka Setelah melahirkan
Q: Nyeri Seperti ditusuk tusuk
R : Nyeri Dibagian Vagina
S : Skala 4
T: Hilang Timbul jika saat
bergerak
11:30 2 Motivasi untuk melaksanakan Ibadah DS:Pasien mengatakan
Sediakan lingkungan yang aman dan merasakan lebih nyaman
bersih karena sudah kenal dengan
tetangga kamar
DO: Pasien tampak sedang
mengobrol dengan tetangga
kamar
13:00 3 Motivasi Pasien untuk memakan DS : Pasien mengatakan sudah
obatnya setelah makan bisa berjalan jalan tetapi
Dukung istirahat/tidur yang adekuat lambat
ntuk membantu penurunan nyeri DO : Pasien tampak lebih segar
P:Luka Setelah melahirkan
Q: Nyeri Seperti ditusuk tusuk
R : Nyeri Dibagian Vagina
S : Skala 3
T: Hilang Timbul jika saat
bergerak

11
5. Evaluasi
Hari/Tanggal Dx Evaluasi Paraf
Selasa, 4 1 S : Pasien Mengatakan Nyeri bagian vagina atau jalan lahir sudah
Januari 2020 berkurang dari hari sebelumnya
14:00 O : Pasien Tampak senang dan tampak terlihat jalan menuju kamar
mandi
P:Luka Setelah melahirkan
Q: Nyeri Seperti ditusuk tusuk
R : Nyeri Dibagian Vagina
S : Skala 5
T: Hilang Timbul jika saat bergerak
Indikator Awal Tujuan Akhir
Nyeri Terkontrol 3 5 4
Mengambil 3 5 5
Tindakan Untuk
mengurangi nyeri
Memberikan 3 5 4
informasi tentang
pembatasan
aktifitas
Tingkat nyeri 3 5 4
dipantai secara
rguler

A: Masalah Teratasi sebagian


P: Lanjutkan Intervensi
Gali Bersama pasien fakor faktor yang menurunkan dan
memperberat nyeri
Dukung istirahat/tidur yang adekuat ntuk membantu penurunan
nyeri

12
Selasa, 4 2 S: Pasien mengatakan sudah bisa tidur daripada hari sebelumnya.
Januari 2020 O: Pasien tampak lebih segar dan sedang menyusui anaknya
Indikator Awal Tujuan Akhir
Nyeri 3 5 4
Tidak dapat 3 5 5
beristirahat
Rasa Takut 3 5 5
Cemas 3 5 5
A: Masalah Teratasi
P : Hentikan Intervensi

Selasa, 4 3 S : Pasien mengatakan sudah dapat berjalan sedikit dan pelan


Januuari 2020 pelan
O : Pasien tampak membawa bayinya dari ruang Baby Care
P:Luka Setelah melahirkan
Q: Nyeri Seperti ditusuk tusuk
R : Nyeri Dibagian Vagina
S : Skala 5
T: Hilang Timbul jika saat bergerak
Indikator Awal Tujuan Akhir
Nyeri yang 3 5 4
dilaporka
Panjangnya 3 5 4
episode nyeri
Ekspresi nyeri 3 5 5
wajah
A: Masalah Teratasi Sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
- Ajarkan teknik non farmakologis

13
Daftar Pustaka
Cunningham, FG., et al. (2013). Obstetri Williams (Williams Obstetri). Jakarta : EGC
Prawirohardjo,S., (2008) .Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
Mitayani. (2011). Asuhan keperawatan maternitas. Jakarta: Salemba Medika
Anggraini, F (2008). Hubungan antara Gaya Hidup dengan Status Kesehatan Lansia
Binaan Puskesmas Pekayon Jaya Bekasi tahun 2008, Skripsi. Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.
Hafifah. 2011. Laporan Pendahuluan pada Pasien dengan Persalinan Normal. Dimuat
dalam http:///D:/MATERNITY%20NURSING/LP%20PERSALINAN /laporan-
pendahuluan-pada-pasien-dengan.html (Diakses tanggal 18 Maret 2012)
Bahiyatun, (2009). Buku Ajar Kebidanan Asuhan Nifas Normal. Jakarta: EGC.

14

Anda mungkin juga menyukai