Anda di halaman 1dari 3

Materi Tugas Tosan:

Bab 12 Mewujudkan Pengusaha Sukses (Making

Successfuller Business), Sub Bab B, C, D, yaitu;


Sub Bab B;
Tindakan Pengusaha Sukses (Successful Business Action)
Sub Bab C;
Usaha Mendapat Berkah (Effort Gets Belssings)
Sub Bab D;
Mewujudkan Hidup Bahagia (Realizing Happy Life)

Point Penting Sub Bab B; Tindakan Pengusaha Sukses (Successful Business Action)
1. Ciri seorang pengusaha adalah pikirannya berorientasi pada tindakan (action).
2. Selalu siap/ingin menghadapi resiko ketidakpastian dan keterbatasan dalam setiap
masalah yang dihadapi. 3. Strategi dan tindakan adalah dua hal yang mampu
menciptakan perubahan.
4. Memiliki strategi yang kaya akan inovasi dan dilandasi oleh suatu pemikiran
(mindset).
5. Orientasi PDCA harus dimiliki oleh wirausahawan.
6. No NATO, NADO & NACO.
7. Wirausahawan menghabiskan 90% dari waktunya dilapangan bersama dengan
karyawannya, pemasok dan pelanggan.
8. Pemikirannya harus out of the box dan termasuk mengambil resiko.
9. Resiko harus diindentifikasi dengan membuat manajemen resiko.
10. Ada dua jenis resiko, yaitu resiko internal dan resiko eksternal.
11. Resiko internal dapat dikontrol didalam organisasi.
12. Resiko eksternal adalah bersumber dari luar organisasi seperti kondisi keuangan
pasar, kebijakan pemerintah, perubahan kondisi lingkungan dan lainnya.
13. Langkah-langkah pengelolaan resiko ialah;
a. Kontrol resiko (risk control),
b. Memindahkan resiko (transfer risk),
c. Menghindari resiko (risk avoidance),
14. Resiko juga harus dikelola dengan cara;
a. Penghindaran,
b. Ditahan,
c. Disversifikasi,
d. Transfer Resiko,
e. Pengendalian Resiko,
f. Pendanaan Resiko.
14. Setiap orang umumnya memiliki perencanaan dalam hidupnya, khususnya dalam
berusaha.
15. Dalam menentukan perencanaan terhadap tindakan yang diambil memerlukan cara
pengambilan keputusan yang baik dan cepat.
16. Membuat keputusan (decision making) adalah suatu proses memilih alternatif
tertentu dari beberapa alternatif yang ada.
17. Semakin berpengalaman dalam pengambilan keputusan, semakin besar pula
kepercayaan diri seseorang sehingga semakin berorientasi kepada suatu tindakan.
18. Seorang wirausaha harus memandang persoalan dalam konteks yang lebih luas
sambil mengingat bahwa keputusan yang diambil akan memiliki akibat jangka panjang
dalam operasional bisnisnya.
19. Pedoman untuk membuat keputusan;
a. Tentukan fakta dari persoalan.
b. Identifikasikan persoalan.
c. Harus berani dan antusias terhadap keputusan yang diambil.
d. Bersedia mengambil tindakan agresif dalam proses pengambilan keputusan.
e. Memilih untuk mengambil keputusan dengan resiko yang tidak terlalu besar.
f. Dalam keadaan tertentu, akan lebih baik meneruskan sesuatu yang telah berhasil
pada masa lalu.
g. Menghindari keputusan yang akan mengubah secara drastis organisasi yang ada saat
ini.
h. Keputusan yang diambil ada baiknya untuk diuji coba terlebih dahulu.
20. Tujuh sifat yang bisa menghasilkan tindakan efektif;
a. Jadilah Proaktif (Be Proactive).
b. Merujuk Pada Tujuan Akhir (Begin With The End In Mind).
c. Dahulukan Yang Utama (Put First Thing First).
d. Berfikir Menang (Tink Win Win).
e. Memahami Untuk Dipahami (To Understand To Be Understood).
f. Wujudkan Sinergi (Synergy).
g. Mengasah Gergaji (Sharpening The Saw).

Sub Bab C;
Usaha Mendapat Berkah (Effort Gets Belssings)
1. Dalam setiap tindakan/aktifitas, setiap individu wajib memiliki keyakinan bahwa
Allah terlibat dalam setiap aspek tindakan/aktifitas manusia.
2. Dengan keyakinan tersebut maka aktifitas bisnis/wirausaha yang beretika
berdasarkan nilai keagamaan dengan landasan iman yang bertujuan untuk mendapatkan
surga-Nya di akhirat nanti.
3. Beberapa prinsip bisnis dalam Islam;
a. Tauhid, sehingga aktifitas bisnis/wirausaha menjadi suatu bentuk ibadah agar
mendapatkan Surga-Nya.
b. Keadilan (Al'Adl), yaitu keseimbangan, pemerataan dan kesejahteraan bagi semua
pihak yang terlibat.
c. Prinsip Amar Ma'ruf Nahi Munkar, bahwa hukum digerakkan dan ditujukan bagi
manusia dengan baik dan benar untuk mendapatkan Ridha-Nya.
d. Prinsip Kemerdekaan (Al-Hurriyah), bahwa Islam menghendaki bahwa setiap manusia
agar bekerja sama tanpa berselisih.
e. Prinsip Persamaan (Egaliter), bahwa Islam tidak menghendaki adanya perbedaan
yang tidak pantas karena pada dasarnya setiap manusia adalah mulia karena dzat
manusia itu sendiri.
f. Prinsip Tolong Menolong (Al-Ta'awun), berarti bahwa tolong menolong sesama
manusia terutama dalam upaya untuk meningkatkan kebaikan dan ketakwaan terhadap
Allah.
g. Prinsip Toleransi (Tasa'muh), ialah berarti bahwa setiap yang memiliki hak akan
terjamin hak-haknya untuk tidak dilanggar oleh yang lainnya.
4. Adab berbisnis Rasulullah;
a. Tidak menjual yang haram.
b. Tidak melakukan sistem perdagangan terlarang.
c. Tidak terlalu banyak mengambik keuntungan.
d. Tidak membiasakan sumpah ketika berdagang.
e. Tidak berbohong ketika berdagang.
f. Lebihkan timbangan dan tidak menguranginya.
g. Pemaaf, mempermudah dan lemah lembut dalam berjual beli.
h. Tidak memakan dan memonopoli barang dagangan tertentu.
5. Prinsip Rasulullah dalam berbisnis;
a. Shiddiq.
b. Amanah.
c. Fathanah.

Sub Bab D;
Mewujudkan Hidup Bahagia (Realizing Happy Life)
1. Setiap manusia pada umumnya menghendaki hidupnya bahagia didunia maupun akhirat.
2. Berbagai macam cara dilakukan agar mendapatkan sumber kebahagiaan yang dituju.
3. Namun, permasalahan hidup yang menimbulkan ketegangan, kecemasan, ketakutan,
frustasi, stres dan lain-lain membuat manusia menjadi merasa kurang nyaman, kurang
aman, kurang tentram dan kurang bahagia.
4. Hati sejatinya menjadi sumber dalam menyikapi semua persoalan hidup itu akan
menjadi suatu peluang/tantangan atau justru menjadi suatu penghambat dalam usaha
untuk maju dan berkembang.
5. Sikap manusia dalam menghadapi permasalahan yang timbul ditentukan oleh faktor
eksternal dan internal.

Anda mungkin juga menyukai