HERBERT SPENCER
Herbert Spencer (27 April 1820 – 8 Desember 1903) adalah seorang filsuf Inggris
dan seorang pemikir teori liberal klasik terkemuka. Lahir di Darby, Inggris 27
April 1820, Spencer berasal dari keluarga yang berlatar Pendidikan. Ayahnya
adalah seorang guru Bahasa Inggris. Semasa kecilnya dia sering sakit-sakitan,
bahkan kedelapan saudaranya meninggal pada umur yang masih muda.
Spencer dalam hidupnya tidak mudah untuk diajak bergaul. Pada masa
pembelajarannya, Spencer melanjutkan studi atas biaya sendiri dan mulai
menerbitkan karya ilmiah dan politik. Tahun 1848 Spencer ditunjuk sebagai
redaktur The Economist (sebuah majalah berformat surat kabar mingguan yang
dimiliki oleh Econimist Group, di London sejak tahun 1843) dan gagasan
intelektualnya mulai mantap.
Tahun 1851 ia menyelesaikan karya besar pertamanya, Social Statics atau The
Conditions Essential to Happiness Specified and The First of Them Developed.
Dalam buku ini, Spencer menggunakan istilah "Fitness" pertama kali untuk
menerapkan ide-idenya tentang evolusi Lamarckian (hipotesa yang menyatakan
bahwa mahluk hidup dapat mewariskan karakteristik yang telah diperolehnya kepada
keturunannya) kepada masyarakat, dengan mengatakan misalnya bahwa "Jelaslah
bahwa makhluk apa pun yang konstitusi-nya harus dibentuk agar sesuai dengan
kondisi-kondisi eksistensi baru harus ditempatkan di bawah kondisi itu, atau,
PAGE 1
menempatkan proposisi khusus”. Di dalam buku ini dijelaskan bahwa manusia
dapat disesuaikan dengan keadaan sosial dengan proses adaptasi untuk dapat
menghasilkan karakter yang membentuk keseimbangan sosial.
Spencer membaca salah satu buku mengenai seleksi alam yang ditulis Charles
Darwin, Buku yang berjudul On the Origin of Species by Means of Natural
Selection, or The Preservation of Favored Races in the Struggle for Life (biasanya
disingkat menjadi The Origin of Species) (1859) merupakan karya Darwin yang
paling terkenal sampai sekarang. Buku ini menjelaskan evolusi melalui garis
keturunan yang sama sebagai penjelasan ilmiah yang dominan mengenai
keanekaragaman di dalam alam.
Oleh karena itu Herbert Spencer menghubungkan seleksi alam dalam tataran
organik ke tingkat sosial. Proposisi yang ditawarkan oleh Spencer adalah Teori
Evolusi. Teori Evolusi menyebutkan “Perkembangan adalah suatu
PAGE 2
pengintegrasian dari benda, dimana selama pengintegrasian itu benda
berpindah dari suatu persamaan (homogenitas) yang tak tertentu, yang tanpa
gabungan, ke dalam suatu kenekaragaman (heterogenitas) tertentu, yang
menampakkan hubungan dan dimana gerak yang menyertainya juga mengalami
perubahan yang sama” (Haru hadiwijoyo,2005.115).
Teori evolusi Spencer teridentifikasi pada dua jenis evolusi sosial terutama
berkaitan dengan peningkatan ukuran masyarakat. Masyarakat tumbuh melalui
perkembangbiakan individu dan penyatuan kelompok-kelompok. Masyarakat
tumbuh dalam kelompok dengan derajat yang bervariasi. Dan perluasan
kelompok dan penggabungan kelompok yakni makin lama makin menyatukan
kelompok-kelompok yang berdampingan.
Dalam bentuk sosial dan organik dalam unit yang paling primitif. Spencer
berpendapat bahwa jenis masyarakat kita mungkin merupakan satu generasi
yang jauh dari utopia, tetapi kita juga lebih jauh dari generasi barbarians. Baik
itu dari faktor tradisi, struktur pikir cara penggabungan ide-ide, bentuk
pengembangan ide-ide, bentuk pengembangan perasaan dari insting seta
kecenderungan turun temurun.
PAGE 3
Teori evolusi mengenai etika dan politik, dikemukakan bahwa di satu sisi
masyarakat berkembang menuju ke keadaan moral yang ideal atau sempurna.
Di sisi lain ia menyatakan bahwa masyarakat yang paling mampu menyesuaikan
diri dengan lingkungannyalah yang akan bertahan hidup (survive), sedangkan
masyarakat yang yang tak mampu menyesuaikan diri terpaksa menemui ajalnya.
PAGE 4
BAB 2 – HASIL ANALISA
Origin of Species oleh Charles Darwin (terbit tahun 1859) adalah karya penting
dalam literatur ilmiah dan dianggap sebagai tonggak dalam teori evolusi. Judul
lengkapnya adalah On the Origin of Species by Means of Natural Selection, or the
Preservation of Favoured Races in the Struggle for Life (Tentang Asal Usul Spesies
Melalui Cara Seleksi Alam, atau Pelestarian Kelompok Dalam Perjuangan Untuk
Hidup). Buku ini memperkenalkan teori ilmiah bahwa populasi berevolusi dari
generasi ke generasi melalui proses seleksi alam. Isi buku ini kontroversial
karena menentang teori penciptaan menurut kepercayaan agama, dan
merupakan pencetus timbulnya ilmu bernama biologi pada abad ke-19. Buku
yang ditulisnya merupakan hasil ekspedisi lautnya dengan kapal layar HMS
Beagle pada tahun 1830-an, dan dilanjutkan dengan penyelidikan dan
eksperimen setelah tiba kembali dari ekspedisi.
Orang yang bukan ahli bahkan bisa membaca buku ini dan banyak menarik
perhatian orang. Buku ini sangat kontroversial dan menimbulkan banyak
perdebatan di bidang sains, filsafat, dan agama. Teori ilmiah tentang evolusi
juga telah berevolusi dibandingkan dengan teori awal yang ditulis Darwin,
namun seleksi alam tetap menjadi teori ilmiah yang paling banyak diterima
untuk menjelaskan evolusi dari suatu spesies. Kontroversi teori penciptaan dan
teori evolusi terus berlangsung hingga saat ini.
PAGE 5
3. Sumber makanan adalah terbatas, tetapi relatif stabil dalam jangka
waktu lama.
4. Oleh karena itu terjadi perjuangan secara implisit untuk bertahan hidup
5. Pada spesies yang melakukan reproduksi secara seksual, biasanya tidak
ada dua individu yang identik.
6. Beberapa variasi dalam spesies secara langsung memengaruhi
kemampuan individu untuk bertahan dalam kondisi alam tertentu.
7. Sebagian besar dari variasi ini bersifat turunan.
8. Individu yang kurang sesuai dengan lingkungan tempat tinggalnya
memiliki kemungkinan bertahan hidup yang yang lebih kecil dan
kemungkinan akan lebih banyak melakukan reproduksi.
9. Individu yang selamat kemungkinan besar akan menurunkan ciri-ciri
yang dimilikinya kepada generasi berikutnya.
10. Proses yang menyebabkan perubahan ini menghasilkan populasi yang
perlahan-lahan bisa beradaptasi dengan lingkungan, dan pada akhirnya,
setelah berlangsung secara terus-menerus akan terbentuk keragaman
yang baru, dan akhirnya spesies baru.
Seleksi alam adalah gagasan bahwa spesies yang bisa beradaptasi yang
menguntungkan lingkungan mereka akan mewariskan adaptasi tersebut
kepada keturunan mereka. Akhirnya, hanya individu dengan adaptasi yang
menguntungkan itu yang akan bertahan dan begitulah spesies berubah dari
waktu ke waktu atau berkembang melalui spesiasi.
Pada tahun 1800an, setelah Darwin pertama kali menerbitkan bukunya On the
Origin of Species, seorang ekonom Inggris Herbert Spencer menggunakan
istilah "Survival of the Fittest" sehubungan dengan gagasan seleksi alam Darwin
karena membandingkan teori Darwin dengan sebuah prinsip ekonomi di salah
satu Buku-bukunya. Penafsiran seleksi alam ini tertangkap dan Darwin sendiri
bahkan menggunakan ungkapan tersebut di edisi selanjutnya dari On the Origin
PAGE 6
of Species. Jelas, Darwin menggunakan istilah ini dengan benar seperti yang
dimaksudkan saat membahas seleksi alam.
Namun, saat ini istilah ini sering disalahpahami bila digunakan sebagai
pengganti seleksi alam. Individu yang bertahan tidak selalu terkuat, tercepat,
atau terpandai. Oleh karena itu, "survival of the fittest" mungkin bukan cara
terbaik untuk menggambarkan seleksi alam apa yang sebenarnya sesuai dengan
evolusi.
PAGE 7
Pertanyaannya kenapa tidak ada orang eskimo yang tinggi-tinggi?
Jawabannya adalah, itu bukannya tidak ada. Dulu pernah ada orang yang tinggi
di sana, jarinya panjang-panjang, kakinya panjang-panjang. Tetapi dia tidak
cocok di alam itu, sehingga lama kelamaan mati. Lama-lama anak cucunya
semuanya buntet-buntet, karena yang buntet-buntet yang bisa bertahan hidup
di cuaca yang sangat dingin.
Begitu juga dengan kulit manusia. Kenapa orang afrika kulitnya hitam-hitam,
badannya tinggi-tinggi. Karena mereka butuh travel panjang, mereka butuh
lari-lari ke sana kemari, dan cuacanya sangat panas. Karena panas itu dia harus
punya pigmen kulit yang cukup untuk menghadapi panasnya, sehingga yang
bertahan adalah yang memiliki kulit hitam.
Dulu adam diciptakan sebagai satu manusia, tetapi dia mengandung semua
potensi.
Jangan pernah melihat manusia sebagai benda, tetapi lihatlah manusia sebagai
mesin. Karena mesin bisa beradaptasi, sama seperti manusia.
Kalau kita punya mata hitam, ini bukan berarti kita tidak mungkin punya anak
yang memliki mata berwarna biru. Kita punya potensi mata biru, mata hitam
dan seterusnya, tetapi yang keluar mata hitam.
Jadi, informasi yang ada di tubuh kita itu sangat lengkap. Misalnya 100%, tetapi
yang keluar dari tubuh di luar itu mungkin 5-6 %. Jadi yang lainnya ketutupan.
Itu mungkin bisa keluar di anaknya atau mungkin keluar dibawahnya.
PAGE 8
dialami oleh semua makhluk hidup. Seumpama ada orang lahir di jawa,
kemudian tinggal dan besar di kutub. Untuk generasi kedua, ketiga, dan
keempat nanti akan berubah. Karena dia harus menyeimbangkan dirinya
dengan alam.
Jadi, motif dasar konsep ini adalah, setiap makhluk hidup ingin meneruskan
informasinya kepada anak turunnya.
Pada alam yang bersahabat, dia akan mengalami proses mati hidup, mati hidup,
mati hidup. Informasinya diteruskan kepada anaknya. Pada alam yang sangat
keras, dia bertahan hidup lebih lama, dan dia memilih strategi untuk hidup
selamanya. Itulah konsep survival of the fittest.
Lebih jauh lagi, hakikat konsep ini adalah, meneruskan informasi kepada
keturunannya agar berpengalaman terus dalam menjalani kehidupannya. Dan
lebih jauh lagi, agar menjadi wadah agar si nyawa dapat menemukan tuhannya.
PAGE 9
BAB 3 – KESIMPULAN
Survival of the fittest adalah frasa yang berasal dari teori evolusi Darwin sebagai
cara untuk menggambarkan mekanisme seleksi alam. Konsep kebugaran
biologis didefinisikan sebagai keberhasilan reproduksi. Dalam istilah Darwin,
frasa paling baik dipahami sebagai “Kelangsungan bentuk yang akan
meninggalkan salinan terbanyak dalam generasi berikutnya.”
PAGE 10