Laporan Adper PDF
Laporan Adper PDF
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat-Nya penulis dapat
menyelesaikan laporan praktikum dalam mata kuliah Survei Hidrografi ini dengan baik dan lancar,
serta tepat waktu. Laporan praktikum ini berisi hasil pengukuran volume Danau Geomatika.
Dalam penyelesaian laporan praktikum ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Yanto Budisusanto, S.T.,M.Eng selaku dosen pengampu dan asistensi mata kuliah
Administrasi Pertanahan kelas B Teknik Geomatika FTSPK ITS;
2. Teman-teman kelas B pada mata kuliah Administrasi Pertanahan yang telah membantu
dalam pelaksanaan praktikum maupun penyelesaian tahap laporan.
Semoga dengan rahmat dan berkah-Nya, ilmu yang diberikan melalui laporan praktikum ini
bermanfaat hingga seterusnya. Namun dalam penulisan laporan praktikum ini, penulis menyadari
masih banyak kekurangan dalam penulisan laporan maupun pelaksanaan praktikum ini. Oleh
karena itu, penulis menerima kritik dan saran yang dapat disampaikan oleh pembaca, sehingga
dapat menjadi laporan yang lengkap dengan tata bahasa yang runtut dan baik.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
5.2. Saran ............................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Tanah mempunyai arti penting bagi kehidupan bangsa Indonesia. Hal ini dikarenakan
bahwa Negara Indonesia merupakan negara agraris, sehingga setiap kegiatan yang dilakukan
oleh sebagian besar rakyat Indonesia senantiasa membutuhkan dan melibatkan soal tanah.
Bahkan pada sebagian masyarakat, tanah dianggap sebagai sesuatu yang sakral, karena di sana
terdapat simbol status sosial yang dimilikinya. Pembangunan yang dilaksanakan oleh Negara
Indonesia saat ini diharapkan pada masalah penyediaan tanah. Tanah dibutuhkan oleh banyak
orang sedangkan jumlahnya tidak bertambah atau tetap, sehingga tanah yang tersedia tidak
mampu lagi memenuhi kebutuhan yang terus meningkat terutama kebutuhan akan tanah untuk
membangun perumahan sebagai tempat tinggal, untuk pertanian, serta untuk membangun
berbagai fasilitas umum dalam rangka memenuhi tuntutan terhadap kemajuan di berbagai
bidang kehidupan.
Mengingat arti pentingnya tanah bagi kelangsungan hidup masyarakat maka
diperlukan pengaturan yang lengkap dalam hal penggunaan, pemanfaatan, pemilikan dan
pembuatan hukum yang berkaitan dengan hal tersebut. Semua ini bertujuan untuk menghindari
terjadinya persengketaan tanah baik yang menyangkut pemilikan maupun perbuatan –
perbuatan hokum yang dilakukan oleh pemiliknya. Untuk memperoleh kepastian hukum dan
kepastian akan hak atas tanah Undang-Undang Agraria No. 5 Tahun 1960 telah meletakkan
kewajiban kepada Pemerintah untuk melaksanakan pendaftaran tanah yang ada di seluruh
Indonesia.
Pendaftaran tanah adalah rangakaian kegiatan yang dillakukan oleh pemerintah secara
terus menerus, berkesinambungan dan teratur meliputi pengumpulan, pengolahan, pembukuan
dan pengkajian serta pemeliharaan data fisik dan data yuridis dalam bentuk peta dan daftar
mengenai bidang-bidang tanah dan satuan-satuan rumah susun, termasuk pemberian surat
bukti haknya bagi bidang –bidang tanah yang sudah ada haknya dan hak milik atas satuan
rumah susun serta hak-hak tertentu yang membebaninya.
1.2. TUJUAN
Tujuan dari praktikum Pengukuran Bidang Tanah ini adalah sebagai berikut :
a) Mahasiswa memahami proses pengukuran bidang tanah yang dilakukan sebagai rangkaian
administrasi pertanahan
b) Mahasiswa mahir dalam mengolah data hasil ukuran
c) Mahasiswa memahami konsep pengukuran bidang tanah
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
terdapat dalam penjelasan Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 sebagai berikut : “Bumi dan air dan
kekayaan alam yang terkandung dalam bumi adalah pokok-pokok kemakmuran rakyat.
Sebab itu harus dikuasai oleh negara dan dipergunakan oleh untuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat”.
Kebijaksanaan pertanahan pada dasarnya mengarahkan dan melanjutkan serta
mendukung program yang telah dilaksanakan sektor lain pada tahap-tahap pembangunan
sebelumnya. Di dalam meletakkan dasar kebijaksanaan pada setiap tahapan senantiasa
berbeda disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat pada suatu waktu tertentu dan masalah
yang mungkin akan dihadapi pada waktu yang akan datang.
Masalah paling mendasar yang dihadapi bidang pertanahan adalah suatu kenyataan
bahwa persediaan tanah yang selalu terbatas sedangkan kebutuhan manusia akan tanah
selalu meningkat.
Faktor-faktor yang menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan tanah adalah:
a) Pertumbuhan penduduk.
b) Meningkatnya kebutuhan penduduk akan ruang sebagai akibat peningkatan
kualitas hidup.
c) Meningkatnya fungsi kota terhadap daerah sekitarnya.
d) Terbatasnya persediaan tanah yang langsung dapat dikuasai atau dimanfaatkan.
e) Meningkatnya pembangunan.
Dengan kondisi tersebut maka pengaturan terhadap tanah sangat dibutuhkan; di
sinilah administrasi pertanahan memegang peranan yang sangat penting.
3
usaha mempertahankan keutuhan tanah dan mencegah kerusakan. Penggunaan
tanah dibedakan menurut 2 jenis penggolongan:
a. Penggunaan tanah pedesaan (pertanian, peternakan).
b. Penggunaan tanah perkotaan (pemukiman, jasa, instansi).
Pelaksanaan penatagunaan tanah dilakukan dengan memperhatikan fakta-
fakta yang ada berdasarkan hasil survei dan analisa lapangan dikaitkan dengan
kebijaksanaan rencana pemerintah setempat serta perencanaan yang sudah
ditetapkan untuk diperoleh suatu data pokok perencanaan, penggunaan tanah (Land
Use Planning).
4
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
5
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Berdasarkan praktikum pengukuran bidang tanah di area parkiran teknik
Geomatika ITS, didapatkan hasil plot sebagai berikut (dalam meter).
Kemudian akan dilakukan perhitungan luas bidang tanah berdasarkan hasil dari
pengukuran yang dilakukan.
6
4.2. Analisa
Adapun analisa yang dilakukan antara lain berupa analisa luasan yang didapatkan
berdasarkan perhitungan secara manual maupun digital.
4.2.1. Perhitungan Luas Manual
Pada metode ini, dilakukan perhitungan luasan dengan cara melakukan
pembagian bidang ke dalam beberapa segitiga. Kemudian berdasarkan hasil
pengukuran yang dilakukan di lapangan terkait segitiga, akan dilakukan
perhitungan dengan metode segitiga tidak beraturan.
III
IV
I
II
VI
7
𝑎+𝑏+𝑐 25.21+32.92+8.80
Dengan 𝑠 = = = 33.465
2 2
8
Jadi Luas Total = Luas I + Luas II + Luas III + Luas IV + Luas V + Luas VI
= 81.26482816 𝑚2 + 60.93864097 𝑚2 +
197.9148475 𝑚2 + 124.2193338 𝑚2 +
95.00684462 𝑚2 + 275.8656379 𝑚2
= 835.210133 𝑚2
9
4.2.3. Komparasi Hasil
Adapun komparasi hasil yang didapatkan berdasarkan perhitungan manual
dengan software autocad antara lain adalah sebagai berikut.
Manual Autocad Selisih
2 2
0,177467 m2
835.210133 𝑚 835.3876 m
10
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dalam pengukuran bidang tanah
yang dilakukan, dapat disimpulkan beberapa hal antara lain sebagai berikut.
1. Salah satu hal yang menyebabkan perbedaan hasil pengukuran ialah perbedaan metode
perhitungan, apabila perhitungan yang dilakukan dengan cara yang berbeda, maka hasil
yang didapatkan dapat berbeda pula.
2. Proses pengukuran bidang tanah dilakukan berdasarkan batas-batas yang telah
disepakati bersama, sehingga tidak menimbulkan sengketa atas tanah yang telah
disepakati.
3. Pengukuran yang dilakukan tidak terlepas dari kesalahan, oleh karena itu perlu
dilakukan minimalisasi kesalahan pada pengukuran yang dilakukan
4. Proses minimalisir kesalahan dapat dilakukan pada metode pengukuran; alat yang
digunakan; dan briefing serta komunikasi yang baik antara juru ukur.
5.2. Saran
Berdasarkan praktikum yang didapatkan, saran yang diberikan antara lain adalah
sebagai berikut.
1. Selalu menambah ilmu dasar tentang administrasi pertanahan agar keterampilan yang
diperoleh dalam praktikum memiliki dasar keilmuan yang jelas
2. Selalu menambah wawasan dan keterampilan dalam menggunakan metode-metode
yang digunakan dalam pemrosesan data pertanahan.
11
DAFTAR PUSTAKA
Harsono, B. (1999). Hukum Agraria Indonesia: Sejarah Pembentukan UUPA, Isi dan
Pelaksanaannya. Jakarta: Djambatan.
Sumardjono, Maria S.W. (2001). Kebijakan Pertanahan: Antara Regulasi & Implementasi. Jakarta:
Kompas.
12