Anda di halaman 1dari 13

Sinergi Gerakan Indonesia Bersih dan Sehat

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/


Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

Disampaikan dalam Rapat Kerja Nasional Gerakan Indonesia Bersih


Jakarta, 21 Februari 2019
REPUBLIK
INDONESIA
Outline

1 Inpres No. 1 Tahun 2017: Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas)

2 Konsep Indonesia Bersih dan Sehat

3 Potret Kondisi Sanitasi Indonesia

4 Penanganan Sampah dalam Rancangan RPJMN 2020-2024

5 Penutup

2
Inpres No. 1 Tahun 2017
REPUBLIK
INDONESIA Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas)

Germas adalah upaya untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan


bagi setiap orang untuk hidup sehat agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat
setinggi-tingginya dapat terwujud.

Kolaborasi dan Sinergi Lintas Sektor


PENINGKATAN AKTIVITAS FISIK
Jalur
pejalan Sosialisasi
kaki dan & kampanye
pesepeda

Konektivitas Car
antarmoda Free
transportasi Day

Ruang Terbuka Hijau

3
Implementasi Inpres No. 1 Tahun 2017
REPUBLIK
INDONESIA
(Multisektor dan Melibatkan Pemangku Kepentingan di Pusat dan Daerah)
AKTIVITAS FISIK
Kemenpora, Kemenhub, Kemen PU dan PR, Kemendikbud, Kemenaker,
Kemenkes, Kemen BUMN, Kemenristek Dikti, Kemenpar, Kemenag, K/L
lain yang terkait, Pemda, Pemangku Kepentingan Lainnya

LINGKUNGAN SEHAT
PANGAN SEHAT DAN BERGIZI
Kemenkes, Kemen LHK, Kemen PU
Kementan, Kemenkes, KKP, Kemendag, dan PR, Kemendikbud, Kemenag,
Kemenperin, BPOM, K/L lain yang Kemenpar, Kemensos, K/L lain yang
terkait, Pemda, Pemangku Kepentingan terkait, Pemda, Pemangku
Lainnya Kepentingan Lainnya

GERMAS
DETEKSI DINI EDUKASI HIDUP SEHAT
Kemenaker, Kemenkes, BPJS
Kemen PAN dan RB, Kemenag,
Kesehatan, Kemen PP dan PA,
Kemenhan/ TNI, POLRI, K/L lain yang
A Kemendikbud, Kemenkominfo,
Kemenkes, BKKBN, BNN, Kemendes
terkait, Pemda, Pemangku
PDTT, Kemen PU dan PR, K/L lain
Kepentingan Lainnya
yang terkait, Pemda, Pemangku
Kepentingan Lainnya

PERILAKU SEHAT
Kemendagri, Kemendikbud, Kemenag, Kemenristek Dikti,
Kemenkeu, Kemenkes, Kemenaker, Kemendag K/L lain yang
terkait, Pemda, Pemangku Kepentingan Lainnya

4
REPUBLIK
INDONESIA
Konsep Indonesia Bersih dan Sehat

INDONESIA BERSIH, merupakan Gerakan Indonesia Bersih Indonesia


(GIB) bertujuan membudayakan perilaku hidup bersih dan
sehat, serta menciptakan persepsi yang sama dalam Bersih dan Sehat
pengelolaan sampah agar dapat memberikan dampak
perubahan signifikan kepada pola pikir masyarakat terhadap Indonesia Bersih dan Sehat merupakan upaya meningkatkan
diri sendiri dan lingkungan sekitar terkait dengan kebersihan. kesadaran, membudayakan perilaku, serta menyamakan
persepsi tentang hidup bersih dan sehat, termasuk dalam
pengelolaan sampah dan mewujudkan lingkungan sehat
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

Mendorong
Didukung 2 Mendukung
Melibatkan pencapaian
INPRES pencapaian
lebih Tujuan
(Revolusi Penanganan
banyak Hidup
Germas merupakan upaya untuk meningkatkan kesadaran, Mental dan Sampah
stakeholder Bersih dan
Germas) Laut
kemauan, dan kemampuan bagi setiap orang untuk hidup Sehat
sehat agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat
setinggi-tingginya dapat terwujud.

5
REPUBLIK
INDONESIA
Potret Kondisi Sanitasi Indonesia (Air Limbah) (1/2)
80 74.58 Tantangan Pembangunan Sanitasi
70 Akses Aman 7,42%
58.77 Terdapat Gap target dan capaian akses air
60 limbah
50 Capaian akses air limbah 2018 (Akses layak 74,58%
dan akses dasar 9,36%), masih ada gap sekitar
40 25,48% menuju 100% akses pada tahun 2030
30 24.8
Rendahnya kesadaran masyarakat dalam
20 pencapaian akses layak dan aman sanitasi
9.36 ditunjukkan dengan tingginya angka BABS
10
Masih tingginya persentase penduduk yang
0 melakukan Buang Air Besar Sembarangan (BABS)
2007 2010 2015 2016 2017 2018 (+ 25 juta jiwa)

Rendahnya jumlah kab/kota yang memiliki


Akses Sanitasi (%) BABS (%) Akses Sanitasi Aman (%) lembaga pengelola air limbah domestik
Sumber: Badan Pusat Statistik*
Hanya 13% kab/kota yang sudah memiliki lembaga
• Peningkatan akses terhadap sanitasi layak rata-rata sebesar 2,57% per tahun layanan air limbah domestik
(peningkatan akses aman rata-rata sebesar 1,96% - 2,51% per tahun)
• Penurunan tingkat praktek Buang Air Besar Sembarangan (BABS) rata-rata Belum optimalnya pendanaan
sebesar 1,56% per tahun pengembangan sektor sanitasi
• Pendekatan pemerintah untuk penurunan angka BABS adalah melalui
Dengan kebutuhan investasi air limbah pada
program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) periode RPJMN 2015-2019 sebesar Rp 106,5 Triliun
melalui APBN, realisasi pendanaan melalui APBN
*Keterangan: Berdasarkan definisi SDGs 2030 hingga saat ini hanya sebesar 15%.

6
REPUBLIK
INDONESIA
Potret Kondisi Sanitasi Indonesia (Air Limbah) (2/2)
Perbandingan Jumlah Buang Air Besar Sembarangan (BABS) Dunia (2015)

Pada tahun 2018, Indonesia berhasil


menurunkan angka BABS menjadi
sekitar 25 juta penduduk dari 32 juta
penduduk di tahun 2015

Jumlah BABS
2015: 32 juta penduduk

Sumber: Joint Monitoring Programme for Water Supply, Sanitation and Hygine (JMP) – WHO/UNICEF (2015)

Jumlah Provinsi dan Kabupaten/Kota 1 Provinsi 42 18.744


Open Defecation Free (ODF) di Indonesia* (DI Yogyakarta) Kabupaten/Kota Desa/Kelurahan
* Berdasarkan data Smart STBM, 2018
7
REPUBLIK
INDONESIA
Potret Kondisi Sanitasi Indonesia (Persampahan)
Evaluasi Pencapaian Target Penanganan dan Pengurangan Sampah Nasional
(Perkotaan dan Perdesaan) Tantangan Pembangunan Persampahan
100.00%
Rendahnya jumlah sampah yang terkelola
90.00%

80.00% Target Penanganan Persentase sampah terkelola (59,08% pengangkutan dan


1,55% reduksi), masih ada gap sekitar 39,37% menuju
Jakstranas 2025 100% sampah terkelola dengan baik
70.00%

60.00%
Rendahnya jumlah kab/kota yang memiliki
50.00% Penanganan lembaga pengelola persampahan
Eksisting Proyeksi…
40.00%
Hanya 16,9% kabupaten/kota yang sudah memiliki
Target lembaga layanan persampahan
30.00%
Pengurangan
20.00% Jakstranas
Proyeksi Capaian
Belum optimalnya pendanaan pengembangan
10.00% Pengurangan sektor sanitasi
0.00% Dengan kebutuhan investasi persampahan pada
2007 2010 2013 2016 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 periode RPJMN 2015-2019 sebesar Rp 30,52 Triliun melalui
APBN, realisasi pendanaan melalui APBN hingga saat ini
hanya sebesar 20%.
• Trend penanganan sampah tahun 2007-2018 adalah sebesar 5,05% per Tahun
• Trend pengurangan sampah tahun 2007-2018 adalah sebesar -0,23% per Tahun
Sumber: Riskesdas 2007, 2010, 2013, 2018 dan Susenas 2016 dengan pengolahan
8
REPUBLIK
INDONESIA
Potret Kondisi Sanitasi Indonesia (Air Minum)
Tantangan Pembangunan Air Minum

Capaian Akses Air Minum Layak (%) Idle Capacity IPA: 57 m3/detik
64.00%
Masih terdapat potensi pemanfaatan sarana prasarana
IPA yang telah terbangun yang saat ini belum terhubung
62.00% 2018, 61.29% hingga sambungan rumah masyarakat

60.00% PDAM Sehat : 59,6%, NRW : 33%, FCR 30%

Rendahnya kapasitas penyelenggara sistem air minum,


58.00% masa transisi regulasi dan lemahnya koordinasi
kelembagaan
56.00%
2008, 54.10% Rata-rata pemakaian air PDAM : 147, l/o/hari
54.00%
Kurangnya kesadaran masyarakat dalam mengakses
air aman dan perilaku hemat air
52.00%
Rendahnya Tarif Air
50.00%
Tarif air sebagai pendapatan utama PDAM, sehingga
48.00% menimbulkan kesulitan dalam pengembangan
perusahaan
46.00% Belum optimalnya pendanaan pengembangan
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 sektor sanitasi
Dengan kebutuhan investasi persampahan pada
Sumber: Susenas, Badan Pusat Statistik (Diolah Bappenas) periode RPJMN 2015-2019 sebesar Rp 90,7 Triliun melalui
APBN, realisasi pendanaan melalui APBN hingga saat ini
hanya sebesar 37%.

9
REPUBLIK
INDONESIA
Pentingnya Air Minum dan Sanitasi

Stunting (Kerdil)
Daerah yang tidak memiliki akses jamban sehat akan Angka
mempengaruhi kualitas air dan berhubungan kuat terhadap korelasi
kenaikan angka stunting
0,66
Indeks Pembangunan Manusia Sumber: RISKESDAS, 2013

Terdapat korelasi signifikan antara dinamika Angka


(peningkatan) akses air minum dan sanitasi serta IPM korelasi
0,95

10
REPUBLIK
Penanganan Sampah dalam Rancangan RPJMN 2020-2024
INDONESIA

Rancancangan Tekonokratik RPJMN 2020-2024


Ringkasan Eksekutif
Bab 1. Tema, sub-tema dan amanat RPJPN untuk RPJMN
2020-2024

Bab 2. Memperkuat ketahanan ekonomi untuk


pertumbuhan yang berkualitas

Bab 3. Mengembangkan wilayah untuk mengurangi Pemangunan


kesenjangan & menjamin pemerataan
Rendah Karbon
Bab 4. Meningkatkan SDM berkualitas dan berdaya saing

Bab 5. Membangun karakter bangsa

Bab 6. Memperkuat infrastruktur untuk mendukung


pengembangan ekonomi & pelayanan dasar

Bab 7. Membangun Lingkungan Hidup, meningkatkan


ketahanan bencana, dan perubahan iklim

Bab 8. Memperkuat stabilitas Polhuhankam dan


transformasi pelayanan publik Termasuk di
dalamnya
Bab 9. Kaidah Pelaksanaan
penanganan
Bab 10. Menuju Indonesia 2025 sampah laut
Lampiran

11
REPUBLIK
INDONESIA
Penutup

• Gerakan Indonesia Bersih dan Sehat harus dilakukan secara menyeluruh,


dimulai dengan penyadaran seluruh lapisan masyarakat dan aparat sehingga
tercipta kebutuhan akan lingkungan dan gaya hidup yang sehat dan bersih

• Penyiapan regulasi dan kelembagaan yang tepat, diikuti pembangunan


sarana prasarana yang berkualitas serta pengelolaan yang berkelanjutan

• Peran Pemerintah Daerah perlu diperkuat dalam implementasi Perpres


83/2018 Tentang Penanganan Sampah Laut ini;

• Dapat dihasilkan komitmen dan langkah-langkah nyata dalam


mengantisipasi tantangan dalam upaya mewujudkan Indonesia bersih dan sehat
di masa yang akan datang.

12
REPUBLIK
INDONESIA

TERIMA KASIH

13

Anda mungkin juga menyukai