Anda di halaman 1dari 8

Trafo Satu Fasa Hubung Singkat

I.Tujuan
Selesai percobaan praktikan diharapkan

- Dapat menggambarkan karakteristik trafo hubung singkat


Vp = f (Ihs primer), Vs= f (Ihs sekunder)
Ihs primer = f (Ihs sekunder), Vs f (Ihs primer )

- Dapat menentukan parameter trafo Zek, Rek, xek


- Dapat menentukan rugi tembaga trafo

II. Pendahuluan
Pada saat trafo terjadi hubung singkat di sisi sekunder maka trafo akan mengalami
panas yang tinggi ini diakibatkan terjadi rugi tembaga yang bebas di kedua sisi
trafo.Rugi tembaga di trafo dapat di hitung:
Pcu2 = I22 Rek2
Pcu1 = I12 Rek1
Pada percobaan hubung singkat dengan primer berkisar 15 % s/d 30 % dari tegangan
nominalnya sehingga fluk magnitnya kecil akibatnya rugi inti kecil sekali
(diabaikan).Dari percobaan ini dapat dihitung rangkaian ekivalennya
Zek = Rek + jXek
Rek = Phs/Ihs2
Zek = Vhs/Ihs
Maka Xek =
Dimana : Xek1 = X1 + a2 X2
Rek1 = R1 + a2 R2
Xek2 = X2 + X1/a2
Rek2 = R2 + R1/a2
R1 = tahanan primer trafo

1
R2 = tahanan sekunder trafo

III.Peralatan yang digunakan


1. Trafo : 220 V/48 V 5 Amp atau 3 Amp: 1 buah
2.Variac 0 s/d 260 volt : 1 buah
3. Volt meter AC : 1 buah
4.Ampere meter AC : 2 buah
5. Watt meter satu fasa: 1 buah
6. Ohm meter: 1 buah
7. Kabel penghubung: 1 buah

IV. Rangkaian percobaan

V.Langkah kerja
A. Hubung singkat di sisi sekunder (sumber di sisi primer)
1. Rangkai seperti rangkaian percobaan diatas.
2. Pastikan variac tegangan keluarannya 0 volt.
3.Set alat ukur pada posisi maximal.
4.Setelah rangkaian percobaan telah selesai lapor dengan instruktur.

5. Atur variac secara bertahap untuk mendapatkan arus sekunder (Is ) 0,5, 1, ,5, 2 s/d
5 ampere atau interval 0,3 s/d 3 amp.

6. Buatlah tabel I percobaan dengan kolom Vp, Ip, Pin, Is, cos o, a, Pen, Rek,Zek1,
Xek1.

2
7. Setelah arus sampai 3 ampere atau 5 ampere turunkan sampai 0 ampere.

B. Hubung Singkat di sisi primer (sumber di sisi sekunder)


1. Rangkai percobaan sesuai dengan tujuannya. (watt meter, Amp, Volt, sumber
tegangan ada di sekunder trafo di sisi primer hanya Amp.)
2.Atur variac tegangan keluarannya 0 volt.
3. Set alat ukur pada posisi maximal.
4. Setelah rangkaian telah selesai lapor dengan instrtuktur.

5. Atur variac secara bertahap untuk mendapatkan arus sekunder 0,5, 1, 1,5, 2 s/d 5
Amp. Atau interval 0,3 s/d 3 amp.

6. Buatlah tabel II percobaan dengan kolom Vs, Is, Ip, Pin, cos p, eu, a, Rek2, Zek2,
Xek 2.
7. Ukur tahanan primer dan sekunder trafo dengan ohm meter.

VI. Tugas dan pertanyaan


1.Hitung: cos p, a,PeDs Rek2, Zek2, x ek 2 pada tabel I dan II
2. Mengapa rugi tembaga (Pcu) pada trafo ≈ Pin trafo.
3. Dari tabel 1 buat grafik
Vp = f(I hs primer)
I hs primer = f ( Pen)
Vp = f (I hs sekunder)
4. Dari tabel II buat grafik
Vp = f (I hs sekunder)
I hs primer = f(Pen)
Vp = f (I hs primer)
5. Mengapa percobaan hubung singkat ekivalent dengan rugi tembaga trafo.
6. Setiap grafik buatlah analisanya.

3
7. Dari hasil percobaan buatlah kesimpulan.

VII. Jawaban
1. Tabel 1 (sumber di sisi primer)

Vp Ip Pin Is Cos a Pcu Rek1 Zek1 Xek1


0.3 2.6 0.07 0 0.3 1 4.28 0.00098 2 8.57 8.33
0.6 5.3 0.14 1 0.62 1 4.42 0.25 1.93 7.92 7.68
0.9 7.7 0.21 1 0.9 1 4.28 0.09 2.01 8.62 8.38
1.2 10 0.28 3 1.21 1 4.32 0.16 2 8.62 8.38
1.5 12.5 0.35 4 1.51 1 4.31 0.25 2 8.61 8.37
1.8 15 0.42 6 1.83 1 4.35 0.35 1.97 8.60 8.37
2.1 17.6 0.49 9 2.14 1 4.36 0.47 1.97 8.60 8.37
2.4 20 0.55 11 2.4 1 4.36 0.60 1.97 8.60 8.37
2.7 22.5 0.63 14 2.71 1 4.36 0.79 2 8.60 8.37
3 25.2 0.68 17 2.97 1 4.36 0.91 1.97 8.60 8.37

Tabel 2 (sumber di sisi sekunder)

Vs Is Pin Ip Cos a Pcu Rek2 Zek2 Xek2


0.1 1 0.42 0 0.1 1 4.2 0.19 1.05 8.8 8.74
0.2 1.8 0.94 2 0.2 1 4.7 1.63 1.84 8.6 8.40
0.3 2.8 1.44 4 0.3 1 4.36 3.73 1.80 8.67 8.48
0.4 3.7 1.95 7 0.41 1 4.75 6.92 1.82 8.66 8.44
0.5 4.6 2.4 11 0.5 1 4.8 10.37 1.80 8.66 8.47
0.6 5.3 2.81 15 0.6 1 4.68 14.53 1.84 8.63 8.43
0.7 6.2 3.3 20 0.7 1 4.71 19.93 1.83 8.64 8.44
0.8 7.2 3.83 26 0.8 1 4.78 26.55 1.81 8.65 8.46
0.9 7.9 4.24 33 0.9 1 4.71 32.90 1.83 8.6 8.44
1 9 4.75 43 1 1 4.75 41.06 1.82 8.64 8.64

2. Pada percobaan hubung singkat dengan sisi primer berkisar 15% - 30% dari
tegangan nominalnya, fluk magnetnya menjadi kecil sehingga rugi inti kecil
sekali (diabaikan). Maka dari itu rugi tembaga ≈ Pin trafo.

3. Tabel 1

4
Vp =f(Ip)
30
25
20
15
10
5
0
0.07 0.14 0.21 0.28 0.35 0.42 0.49 0.55 0.63 0.68
Vp =f(Ip)

Vp =f(Is)
30
25
20
15
10
5
0
0.3 0.62 0.9 1.21 1.51 1.83 2.14 2.4 2.71 3
Vp =f(Is)

Ip = f(Pcu)
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0

Ip = f(Pcu)

5
4. Tabel 2

Vs =f(Is)
10

0
0.42 0.94 1.44 1.95 2.4 2.81 3.3 3.83 4.24 4.75

Vs =f(Is)

Vs =f(Ip)
10

0
0.1 0.2 0.3 0.41 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1

Vs =f(Ip)

6
Ip = f(Pcu)
1.2

0.8

0.6

0.4

0.2

0
0.19 1.63 3.73 6.92 10.37 14.53 19.93 26.55 32.9 41.06

Ip = f(Pcu)

5. Percobaan hubung singkat ekivalen dengan rugi tembaga trafo karena pada
percobaan hubung singkat, arus sekunder diperkirakan sebesar arus maksimal
(arus beban penuh) pada beban resistif sehingga rugi – rugi trafo dapat
dianggap hanya untuk mengatasi rugi tembaga

6. Analisa grafik
 Arus hubung singkat baik primer maupun sekunder berbanding lurus
dengan nilai tegangan (Vp atau Vs). Jika nilai tegangan naik, maka nilai arus
hubung singkat pun naik, begitupula sebaliknya.
 Rugi tembaga berbanding lurus dengan nilai arus hubung singkat (Ihs),
jika nilai arus hubung singkat naik maka nilai rugi tembaganya juga naik,
begitupula sebaliknya.

VIII. Kesimpulan

 Dengan melakukan uji hubung singkat, dapat menentukan impedansi


ekivalen Zek1 dan Zek2, reaktansi bocor ekivalen Xek1 dan Xek2, serta
resistansi ekivalen Rek1 dan Rek2 berdasarkan belitan dimana alat-alat ukur
terpasang.
 Dengan mengetahui nilai Zek1 dan Zek2 maka nilai drop tegangan
total dalam trafo di sisi primer dan sekunder dapat dihitung sehingga dapat
menetukan regulasi trafo yag diperlukan

7
 Rugi – rugi tembaga pada trafo terjadi karena resistansi dalam belitan.
Rugi – rugi ini berbanding lurus dengan besar beban. Dengan menentukan
rugi tembaga pada beban, maka efisiensi trafo dapat diketahui.

Anda mungkin juga menyukai