Anda di halaman 1dari 2

Dia, Cinta Suciku

Ilham Yuli Pratiwi


Palembang, 29 Januari 2020

Malamku dingin, sedingin air di dalam lemari pendingin


Ruanganku sepi, hanya ada suara pendingin ruangan disini
Malamku sunyi, hanya ditemani dengan segelas kopi hitam tak berasa
Pandanganku luas, hingga aku melihat lampu-lampu bersinar menerangi jalanan

Seketika otakku bermain ke masa lampau


Logikaku memaksa untuk mengingat semuanya
Air mataku tak terasa jatuh berbulir-bulir dengan begitu derasnya, jantungku berdegup
Seketika, aku runtuh dan hatiku merintih. Aku lemah

Aku lemah untuk mengingatnya, aku lemah


Aku lemah untuk kembali ke masa itu
Terlalu lemah bahkan sampai sangat lemah, dan lemah. Aku lemah
Kulihat di sana, ada sosoknya yang ternyata hanya bayangan kosong
Hasil halusinasiku

Sampai aku terlarut begitu dalam, menyesak penuh di dada


Tiba-tiba pintu di ketuk dengan lembut seseorang memanggil namaku, hingga akhirnya
Dia hadir dengan segala sinarnya, seperti lampu di jalan yang gelap
Dia datang dengan segala kesederhanaan, seperti ruang yang sunyi

Menopang dan memberi kekuatan, menyadarkan dan memberi kebahagiaan


Hingga kini, dan sampai detik ini. Dia
Dia yang selalu ada dalam cinta dan kasihku
Dia yang selalu ada dalam hati dan logikaku , dia yang selalu kupastikan untuk ku rindu
Dia lelaki terhebatku, cinta suciku.
Kekasih Halalku
Ilham Yuli Pratiwi
Palembang, 29 Januari 2020

Senjaku begitu merona hari ini


Dengan perpaduan warna yang sangat memanjakan mataku
Dia yang kini ada disampingku, tepat berada disebelahku
Bersama jemari yang melingkar sebuah tanda

Ombak pantai sebagai tanda laut sedang bermain


Menggulung-gulung air di lautan yang tidak terhingga banyaknya
Angin deras yang mengacak-acak rambutnya
Rambut hitam dengan potongan lelaki dewasa

Dia dengan semilir senyumnya yang sederhana


Berlari-lari kecil di pasir pantai, berwarna putih
Tertawa lepas dengan kacamata hitam yang dikenakannya
Dia, begitu istimewa
Dia kembali menarikku, menyentuh dengan lembut jemariku
Mengajakku menari ala penari pantai

Dia yang menjahiliku lalu pergi meninggalkanku


Dan kemudian memelukku dengan erat dengan penuh cinta
Dia kekasih halalku, dipertemukan sebagai surgaku

Tentangku
Hallo, perkenalkan namaku Ilham Yuli Pratiwi. Suka dipanggil Ilham, aku lahir di
Palembang tangga 02 Juli 1997, sekarang masih menempuh kuliah di UIN Raden Fatah
Palembang Prodi Pendidikan Kimia. Menulis menjadi salah satu hobiku setelah membaca.
Meskipun kuliah dijurusan pendidikan aku sangat terobsesi menjadi seorang penulis terkenal.
Semoga suatu saat nanti akan tercapai. Terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai