PENDAHULUAN
2.1 Ekstraksi
Ekstraksi adalah suatu cara untuk mendapatkan minyak atau lemak dari
bahan yang diduga mengandung minyak atau lemak. Adapun cara ekstraksi ini
bermacam–macam, yaitu rendering (dry rendering dan wet rendering),
mechanical expression dan solvent extraction.
Rendering merupakan suatu cara ekstraksi minyak atau lemak dari bahan
yang diduga mengandung minyak atau lemak dengan kadar air yang tinggi
Menurut pengerjaannya rendering dibagi dalam dua cara yaitu: wet rendering dan
dry rendering.
Dry Rendering merupakan cara rendering tanpa penambahan air selama
proses berlangsung. Pemanasan dilakukan pada suhu 2200F sampai 2300F (1050C-
1100C). Ampas bahan yang telah diambil minyaknya akan diendapkan pada dasar
ketel. Minyak atau lemak yang akan dihasilkan akan dipisahkan dari ampas yang
telah mengendapkan dan pengembilan minyak dilakukan pada bagian atas ketel.
Wet rendering adalah proses rendering dengan penambahan air selama
berlangsungnya proses tersebut. Cara ini dikerjakan pada ketel yang terbuka atau
tertutup dengan menggunakan temperatur yang tinggi serta tekanan 40 sampai 60
pound tekanan uap (40-60 psi) Penggunaan temperatur rendah dalam proses wet
rendering dilakukan jika diinginkan flavor netral dari minyak atau lemak
(Kataren,1986).
2.2 Isolasi
Salah satu cara untuk meng-isolasi minyak atsiri dari bahan tanaman
penghasil minyak atsiri adalah dengan penyulingan, yaitu pemisahan komponen
yang berupa cairan dua macam campuran atau lebih berdasarkan perbedaan titik
didih. Proses tersebut dilakukan terhadap minyak atsiri yang tidak larut dalam air.
Isolasi bahan alam dilakukan berdasarkan sifat bahan alam tersebut, dan
dapat digolongkan menjadi isolasi cara fisis dan isolasi cara kimia. Isolasi secara
fisis didasarkan pada sifat fisik bahan alam, seperti kelarutan dan tekanan uap.
Isolasi berdasarkan perbedaan kelarutan bahan alam dalam pelarut tertentu dapat
dilakukan dengan pelarut dingin atau pelarut panas. Isolasi dengan pelarut dingin
digunakan untuk mengisolasi bahan alam yang dapat larut dalam keadaan dingin.
Tekniknya dapat dilakukan dengan merendam sumber bahan alamnya dalam
pelarut tertentu selama beberapa lama (jam atau hari). Untuk bahan alam yang
larut dalam keadaan panas digunakan teknik isolasi secara kontinyu dengan alat
Soxhlet. Isolasi berdasarkan penurunan tekanan uap dilakukan dengan cara
destilasi uap. Cara ini digunakan untuk senyawa yang tidak larut dalarn air,
bertitik didih tinggi, mudah terurai sebelum titik didihnya dan mudah menguap.
2.3 Destilasi
Destilasi merupakan teknik pemisahan yang didasari atas perbedaan
perbedaan titik didik atau titik cair dari masing-masing zat penyusun dari
campuran homogen. Dalam proses destilasi terdapat dua tahap proses yaitu tahap
penguapan dan dilanjutkan dengan tahap pengembangan kembali uap menjadi cair
atau padatan. Atas dasar ini maka perangkat peralatan destilasi menggunakan alat
pemanas dan alat pendingin.
Proses destilasi diawali dengan pemanasan, sehingga zat yang memiliki
titik didih lebih rendah akan menguap. Uap tersebut bergerak menuju kondenser
yaitu pendingin, proses pendinginan terjadi karena kita mengalirkan air kedalam
dinding (bagian luar condenser), sehingga uap yang dihasilkan akan kembali cair.
Proses ini berjalan terus menerus dan akhirnya kita dapat memisahkan seluruh
senyawa-senyawa yang ada dalam campuran homogen tersebut.
Kelebihan Destilasi
1. Dapat memisahkan zat dengan perbedaan titik didih yang tinggi.
2. Produk yang dihasilkan benar-benar murni.
Kekurangan Destilasi
1. Hanya dapat memisahkan zat yang memiliki perbedaan titik didih yang besar.
2. Biaya penggunaan alat ini relatif mahal.
Minyak Atsiri adalah zat cair yang mudah menguap bercampur dengan
persenyawa padat yang berbeda dalam hal komposisi dan titik cairnya, kelarutan
dalam pelarut organik dan keluratan dalam air yang diperoleh dari bagian
tanaman, akar, kulit, batang, daun, buah, biji maupun dari bunga.Minyak atsiri
merupakan senyawa minyak yang berasal dari bahan tumbuhan dengan beberapa
sifat yaitu sangat mudah menguap bila dibiarkan diudara terbuka, memiliki bau
khas seperti tumbuhan aslinya, umumnya tidak berwarna tetapi memiliki warna
gelap karena mengalami oksidasi dan pendamaran. Karena sifatnya yang mudah
menguap minyak atsiri sering disebut sebagai minyak menguap atau minyak
eteris. Minyak atsiri dikenal dengan beberapa nama , yaitu :
b. Minyak essensial
Cara Kimia-fisika
1. Distilasi (Penyulingan)
Prinsipnya penyulingan destilasi merupakan suatu proses pemisahan
komponen-komponen suatu campuran yang terdiri atas dua cairan atau lebih
berdasarkan perbedaan tekanan uap atau berdasarkan perbedaan titik didih
komponen-komponen senyawa tersebut. Pada dasarnya terdapat dua jenis
penyulingan yaitu :
a) Hidrodestilasi adalah penyulingan suatu campuran yang berwujud cairan
yang tidak saling bercampur, hingga membentuk dua fasa atau dua lapisan.
Proses ini dilakukan dengan bantuan air maupun uap air. Hidrodestilasi
memiliki 3 jenis metode berdasarkan cara penanganan bahan yang
diproses yaitu : destilasi air, destilasi uap dan air serta destilasi uap
langsung.
b) Fraksinasi adalah penyulingan suatu cairan yang tercampur sempurna
hingga hanya membentuk satu lapisan. Proses ini dilakukan tanpa
menggunakan uap air. Fraksinasi memiliki 3 jenis metode yaitu kohobasi,
rektifikasi dan destilasi fraksinasi.
3.1 Alat-alat
1. Unit destilasi uap-air
2. Unit clavengger
3. Kondensor
4. Botol kaca
5. Gelas ukur
6. Statif dan klem
7. Timbangan dan neraca analitik
3.2 Bahan-bahan
1. Sampel minyak atsiri berupa daun bungur kuning 10 gram
2. Air/aquades
HASIL
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.2 Pembahasan
5.1 Kesimpulan
1. Sampel yang digunakan adalah daun bungur kuning tidak terdapat minyak
atsiri
2. Metode ekstraksi minyak atsiri menggunakan prinsip Hidrodistilasi.
Metode ini merupakan metode destilasi yang sederhana. Pada prinsip
hidrodistilasi menekankan konsep destilasi menggunakan air