Anda di halaman 1dari 5

3.

3 Fase III ke-5 dan 8


Obervasi umum harus memonitor adanya efusi, perhatian terhadap adanya tendinitis
patella. Latihan yang diberikan adalah :
3.3.1 Lanjutkan latihan squats dengan matras.
3.3.2 Mulai latihan single dan double leg press.
3.3.3 Mulai program latihan jogging, tidak boleh ada latihan dengan gerak twisting. Lataihan
dapat menggunakan back pedals dan side stapping.
3.3.4 Lanjutkan penggunaan stairmaster dan sepeda untuk latihan aerobic
3.3.5 Latihan keseimbangan dan propioseptif.
3.3.6 Lanjutkan latihan turun tangga dengan single step.
3.3.7 Latihan ekstensi lutut open chained
3.4 Fase IV Minggu ke-8 dan 12
Fase ini merupakan saatnya memulai latihan aktivitas fungsional. Fisioterapis harus
memperthatikan kesesuaian ukuran brace saat beraktivitas . Latihan yang diberikan adalah
seluruh latihan pada fase III ditambah :
3.4.1 Mulai diberikan latihan lateral carioca yang lebih berat, zig-zag, plant (latihan dengan
alas lembut) dan back up.
3.4.2 Tes isokinetik dalam ROM penuh pada minggu ke 12
3.4.3 Latihan di sliding board (area yang miring)
3.4.4 Latihan proprioseptif maksimal seperti pada fase III
3.5 Fase V MInggu ke-12,16 dan 24 (6 bulan)
Dapat mulai latihan olah raga. Latihan sama dengan fase IV ditambah dengan :
3.5.1 Lanjutkan latihan proprioseptif dengan latihan intensif.
3.5.2 Latihan ditambah dengan latihan fungsional, latihan khusus sesuai olah raga yang di
geluri

IV. DOKUMEN TERKAIT


Tidak ada
V. LAMPIRAN
Tidak ada

VI. DAFTAR DISTRIBUSI


6.1 Direksi
6.2 Ka.Instalasi IRM
6.3 Kepala Bagian Keterapian Fisik
JUDUL SPO (ARIAL 12)
NO. DOKUMEN : NO. REVISI : HALAMAN :

DITETAPKAN OLEH :
DIREKTUR UTAMA,
RSUP
Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO
MAKASSAR
Prof.dr.H.Abdul Kadir,PhD.Sp.THT (K).MARS
TANGGAL TERBIT : NIP. 196205231989031001

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)

PENGERTIAN : Adalah proses fisioterapi yang diterapkan pada ankle sprain

TUJUAN : Melaksanakan asuhan fisioterapi secara tepat, efektif dan efisien


dengan hasil yang optimal

KEBIJAKAN : Indikasi :
- Assesment fisioterapi dan temuannya pada kasus Ankle
Sprain
- Intervensi fisioterapi pada Ankle Sprain

Kontra Indikasi :
- Fraktur
- Dislocation
- Neoplasma

Prosedur Dosis :
- Pada aktualitas tinggi dengan dosis intensitas rendah; pada
aktualitas rendah dosis intensitas tinggi
- Waktu intervensi 20-30 menit
- Pengulangan aktualitas tinggi tiap hari; pada aktualitas rendah 3
kali-2 kali seminggu

T Teknik Aplikasi :
Assesment fisioterapi
Anamnesis
- Ada riwayat trauma (kesleo) kearah intervensi
- Nyeri jenis nyeri tajam pada kaki sisi lateral
- Nyeri meningkat pada saat gerak eversi
Inspeksi:
- Tampak oedeme dan/ atau haemetome pada lateral kaki.
Tes cepat
- Gerak plantar maupun dorsal fleksi nyeri. Gerak intervensi nyeri
hebat.
Tes gerak aktif
- Gerak intervensi nyeri dan gerak eversi tidak terasa nyeri
- Gerak dorso dan plantar flexi
Tes gerak pasif
JUDUL SPO (ARIAL 12)
NO. DOKUMEN : NO. REVISI : HALAMAN :

DITETAPKAN OLEH :
DIREKTUR UTAMA,
RSUP
Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO
MAKASSAR
Prof.dr.H.Abdul Kadir,PhD.Sp.THT (K).MARS
TANGGAL TERBIT : NIP. 196205231989031001

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)

- Gerak pasif intervensi nyeri, ROM terbatas dengan sringry end


feel
- Gerak lain negative
Tes gerak isometric
- Gerak isometric eversi nyeri bila tendon M. Peroneus longus dan
brevis cidera
Tes khusus
- Palpasi pada lig, Calcaneofibulare dan talofibulare terasa nyeri,
kemungkinan lig lain seperti lig.calcaneocuboideum.
- Pada cidera tendon palpasi diatas tendon mm.peroneus longus
dan atau peroneus brevis terasa nyeri.
- Joint play movement pada sendi calcaneofibulare dan talofibulare
nyeri dengan springy end fell.
Pemeriksaan lain

Diagnosis
- Nyeri lateral kaki disebabkan oleh sprain ankle.
Rencana tindakan :
- Penjelasan tentang patologi , diagnosis, target, tujuan, rencana
intervensi dan hasil yang diharapkan.
- Persetujuan pasien terhadap target, tujuan dan tindakan intervensi
fisioterapi
- Perencanaan intervensi secara bertahap

Intervensi
- Pada fase acute diterapkan RICE
- Bandaging dengan elastic bandage dan/atau tapping diberikan
hingga satu minggu atau lebih
- US : Diberikan pada fase kronik
o Pada ligament atau tendon yang terjadi cidera
o Dosis 1.5-2 watt/cm² waktu 2-3 menit
- Transverse friction
- Active stabilization and balance exercise.
- Walking exc
Evaluasi
- Nyeri sekitar ankle
Dokumentasi
- Rekam Fisioterapi dan Rekam Medik RS.
JUDUL SPO (ARIAL 12)
NO. DOKUMEN : NO. REVISI : HALAMAN :

DITETAPKAN OLEH :
DIREKTUR UTAMA,
RSUP
Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO
MAKASSAR
Prof.dr.H.Abdul Kadir,PhD.Sp.THT (K).MARS
TANGGAL TERBIT : NIP. 196205231989031001

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)

Unit terkait Dilaksanakan oleh fisioterapi terampil atau ahli pada di RS ……….
Lampiran Juknis assesmen
Juknis RICE
Juknis US
Juknis Bandage
JUDUL SPO (ARIAL 12)
NO. DOKUMEN : NO. REVISI : HALAMAN :

DITETAPKAN OLEH :
DIREKTUR UTAMA,
RSUP
Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO
MAKASSAR
Prof.dr.H.Abdul Kadir,PhD.Sp.THT (K).MARS
TANGGAL TERBIT : NIP. 196205231989031001

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)

Anda mungkin juga menyukai