Oleh
I Nyoman Temon Astawa
Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar
temonastawa@gmail.com
Abstract
Memahami Peran Masyarakat dan Pemerintah dalam Kemajuan Mutu Pendidikan 197
di Indonesia | I Nyoman Temon Astawa
lainnya seperti Singgapura, Thailand, bahkan 2. Untuk memberikan bahasa perca-
Vietnam. Ada beberapa faktor penyebab kapan dan tulis secara umum yang
rendahnya kualitas pendidikan di tanah air mungkin tidak ada orang yang
antara lain: proses pembelajaran belum mengadakan sebelumnya.
memperoleh perhatian optimal, masih ada para 3. Untuk menanamkan seperangkat nilai-
pendidik tidak memahami fungsi dan tujuan dari nilai sosial politik.
pendidikan. Guru lebih banyak bekerja 4. Untuk memberikan seperangkat kete-
sendirian, forum MGMP (Musyawarah Guru rampilan spesifik yang akan memung-
Mata Pelajaran) belum berfungsi optimal. kinkan ekonomi yang seimbang dan
Dengan tidak diketahuinya fungsi dan tujuan terpadu menjadi kenyataan.
dari pendidikan tersebut oleh pendidik maka
suatu pendidikan akan tidak terarah atau tidak Fungsi dan tujuan pendidikan dalam UU
mencapai suatu tujuan pendidikan. RI Nomor 20 Tahun 2003,Bab II
Pasal3disebutkan sebagai berikut,”Pendidikan
nasional berfungsimengembangkan kemampuan
II. PEMBAHASAN dan membentk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka
2.1. Fungsi dan Tujuan Pendidikan mencerdasakan kehidupan bangsa,bertujuan
untuk mengembangkan potensi peserta didik
2.1.1 Fungsi Pendidikan agar menjadi manusia yang beriman dan
1. Fungsi Pendidikan: serangkaian tugas bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
atau misi yang diemban dan harus berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
dilaksanakan oleh pendidikan mandiri, dan menjadi warga negara yang
2. Fungsi pendidikan keluarga, mengem- demokratis serta bertangggung jawab”.
bangkan keyakinan beragama, nilai-
nilai kebudayaan, nilai moral dan 2.1.2 Tujuan Pendidikan
ketrampilan Pendidikan diupayakan dengan berawal
3. Fungsi pendidikan sekolah, membe- dari manusia apa adanya (aktualisasi) dengan
rikan berbagai pengetahuan dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan
ketrampilan serta mengembangkan yang apa adanya (potensialitas), dan diarahkan
berbagai nilai dan sikap. menuju terwujudnya manusia yang seharusnya
4. Fungsi pendidikan luar sekolah, atau manusia yang dicita-citakan (idealitas).
mengembangkan pengetahuan dan Tujuan pendidikan itu tiada lain adalah manusia
kemampuan warga masyarakat untuk yang beriman dan bertaqwa kapada Tuhan,
berperan dalam berbagai bidang berakhlak mulia, sehat, cerdas, berperasaan,
kehidupan secara produktif, efisien berkemauan, dan mampu berkarya; mampu
dan efektif memenuhi berbagai kebutuhan secara wajar,
mampu mngendalikan hawa nafsunya;
Menurut Havelock & Huberman (1997: berkepribadian, bermasyarakat dan berbudaya.
25), sistem pendidikan suatu negara memiliki Implikasinya, pendidikan harus berfungsi untuk
beberapa fungsi sebagai berikut : mewujudkan (mengembangkan) berbagai
1. Untuk menciptakan pemahaman potensi yang ada pada manusia dalam konteks
identitas nasional melalui pengajaran dimensi keberagaman, moralitas, moralitas,
sejarah dan peristiwa-peristiwa yang individualitas/personalitas, sosialitas dan
terjadi. keberbudayaan secara menyeluruh dan
Memahami Peran Masyarakat dan Pemerintah dalam Kemajuan Mutu Pendidikan 199
di Indonesia | I Nyoman Temon Astawa
pahlawan serta berorientasi masa depan. Iklim sekolah (komite sekolah), misalnya
belajar dan mengajar yang dapat menumbuhkan komite sekolah memutuskan agar
rasa percaya diri dan budaya belajar di orang tua membayar iuran bagi
kalangan masyarakat terus dikembangkan agar anaknya yang bersekolah dan orang
tumbuh sikap dan perilaku yang kreatif,inovatif, tua menerima keputusan itu dengan
dan keinginan untuk maju (GBHN,1993: 95). mematuhinya.
Berdasarkan kutipan diatas,dapat disimpulkan 4. Peran serta melalui adanya konsultasi.
bahwa tujuan pendidikan secara umum adalah Pada tingkatan ini, orang tua datang
mengembangkann segala potensi bawaan ke sekolah untuk berkonsultasi tentang
manusia secara integral,silmutan,dan masalah pembelajaran yang dialami
berkelanjutan agar menusia mampu anaknya.
melaksanakan tugas dan kewajiban dalam 5. Peran serta dalam pelayanan. Orang
kehidupan guna mencapai kebahagian dimasa tua/masyakarat terlibat dalam kegiatan
sekarang dan masa mendatang. sekolah, misalnya orang tua ikut
membantu sekolah ketika ada studi tur,
2.2. Peranan Masyarakat dalam Kemajuan pramuka, kegiatan keagamaan, dsb.
Mutu Pendidikan 6. Peran serta sebagai pelaksana
Meningkatkan peran serta masyarakat kegiatan. Misalnya sekolah meminta
memang sangat erat berkait dengan pengubahan orang tua/masyarakat untuk
cara pandang masyarakat terhadap pendidikan. memberikan penyuluhan pentingnya
Ini tentu saja bukan hal yang mudah untuk pendidikan, masalah jender, gizi, dsb.
dilakukan.Akan tetapi, bila tidak sekarang Dapat pula misalnya, berpartisipasi
dilakukan dan dimulai, kapan rasa memiliki, dalam mencatat anak usia sekolah di
kepedulian, keterlibatan, dan peran serta aktif lingkungannya agar sekolah dapat
masyarakat dengan tingkatan maksimal dapat menampungnya, menjadi nara sumber,
diperoleh dunia pendidikan. guru bantu, dsb.
Ada 7 tingkatan peran serta masyarakat 7. Peran serta dalam pengambilan
(dirinci dari tingkat partisipasi terendah ke keputusan. Orang tua/masyarakat
tinggi), yaitu: terlibat dalam pembahasan masalah
1. Peran serta dengan menggunakan jasa pendidikan baik akademis maupun
pelayanan yang tersedia. Jenis ini non akademis, dan ikut dalam proses
adalah jenis yang paling umum Pada pengambilan keputusan dalam
tingkatan ini masyarakat hanya Rencana Pengembangan Sekolah.
memanfaatkan jasa sekolah untuk
mendidik anak-anak mereka. Pada saat dimana suatu program
2. Peran serta dengan memberikan pembangunan didominasi oleh peran
kontribusi dana, bahan, dan tenaga. pemerintah dan peran masyarakat lemah, maka
Pada jenis ini masyarakat berpar- masyarakat hanya ditempatkan sebagai saluran
tisipasi dalam perawatan dan mempercepat program-program pembangunan
pembangunan fisik sekolah dengan itu. Sebaliknya, apabila kemudian peran
menyumbangkan dana, barang, atau masyarakat kuat dan ditempatkan sebagai
tenaga. subjek, maka akan bermakna sebagai upaya
3. Peran serta secara pasif. Masyarakat pemberdayaan atau penguatan masyarakat,
dalam tingkatan ini menyetujui dan baik secara institusional maupun perseorangan
menerima apa yang diputuskan pihak anggota masyarakat (Karsidi, 2002).
Memahami Peran Masyarakat dan Pemerintah dalam Kemajuan Mutu Pendidikan 201
di Indonesia | I Nyoman Temon Astawa
pengembangan pendidikan.Sebagai contoh membekas, sehingga tak mudah hilang atau
adalah tanggung jawab untuk menghasilkan berubah sudahnya. Dari sini, keluarga
output yang baik sesuai dengan rumusan mempunyai peranan besar dalam pembangunan
harapan bersama. Demikian juga kelompok- masyarakat.Karena keluarga merupakan batu
kelompok masyarakat lain, termasuk orang tua pondasi bangunan masyarakat dan tempat
siswa. Dengan cara demikian, maka mutu pembinaan pertama untuk mencetak dan
pendidikan suatu lembaga pendidikan menjadi mempersiapkan personil - personilnya.Karena
tanggung jawab bersama antara lembaga itulah, peran keluarga dalam hal ini begitu
pendidikan dan komponen-komponen lainnya berarti. Bahkan bisa dikatakan bahwa tanpa
di masyarakat tersebut. keluarga, nilai-nilai pengetahuan yang
UU Sisdiknas, 2003 bahwa pemerintah didapatkan di bangku meja formal tidak akan
dan pemerintah daerah berhak mengarahkan, ada artinya sama sekali. Sekilas memang
membimbing, membantu, dan mengawasi tampak bahwa peran keluarga tidak begitu ada
penyelenggaraan pendidikan, serta artinya, namun jika direnungkan lebih dalam,
berkewajiban memberikan layanan dan siapa saja akan bisa merasakan betapa berat
kemudahan penyelenggaraan pendidikan yang peran yang disandang keluarga.
bermutu bagi setiap warga negara tanpa Problem yang dialami oleh ‘anak jalanan’
diskriminasi. Pemerintah dan pemerintah daerah untuk memperoleh pendidikan salah satunya
juga wajib menjamin tersedianya dana guna adalah minimnya, bahkan tak adanya peran
terselenggaranya pendidikan bagi setiap warga keluarga.Kalaupun akhirnya mereka
negara dari usia tujuh sampai usia lima belas bersekolah, mereka hanya mendapatkan
tahun. Lebih dari itu, sebenarnya peluang bagi pengetahuan formal saja.Sementara kasih
orang tua/warga dan kelompok masyarakat sayang, sopan santun, moralitas, cinta dan
masih sangatlah luas.Untuk itu, maka dalam berbagai nilai afektif lainnya sulit mereka
kondisi kualitas layanan dan output pendidikan dapatkan.Mereka merasa tidak ada tempat
sedang banyak dipertanyakan mutu dan yang baik untuk berlindung dan
relevansinya, maka pemerintah seharusnya mengungkapkan seluruh perasaan secara utuh
memberikan peluang yang luas bagi partisipasi dan bebas.Umumnya mereka tidak memiliki
masyarakat.Lebih dari itu, pemerintah perlu keluarga yang mengemban peran
menyusun mekanisme sehingga orang tua dan tersebut.Kalaupun mereka memiliki keluarga,
kelompok-kelompok masyarakat dapat tidak ada situasi yang kondusif untuk saling
berpartisipasi secara optimal dalam berbagi perasaan antar anggota dalam sebuah
pengembangan pendidikan di Indonesia. keluarga.Ini merupakan salah satu kesulitan
Keluarga adalah institusi yang sangat berperan yang dihadapi oleh lembaga-lembaga swadaya
dalam rangka melakukan sosialisasi, bahkan masyarakat yang mencoba memberdayakan
internalisasi, nilai-nilai pendidikan.Meskipun ‘anak jalanan’.Mungkin persoalan sulitnya
jumlah institusi pendidikan formal dari tingkat bagaimana dia mendapatkan pendidikan secara
dasar sampai ke jenjang yang paling tinggi formal, tidak sesulit bagaimana dia memperoleh
semakin hari semakin banyak, namun peran kasih sayang sejati.
keluarga dalam transformasi nilai edukatif ini Dari paparan itu dapat dimengerti betapa
tetap tidak tergantikan.keluarga merupakan peran penting keluarga dalam rangka
tempat pertumbuhan anak yang pertama di mana mengemban misi-misi pendidikan tidak bisa
dia mendapatkan pengaruh dari anggota- diabaikan.Di dalam keluarga tercermin jalinan
anggotanya pada masa yang amat penting dan kasih dan cinta dalam ikatan emosional, darah
paling kritis dalam pendidikan anak, yaitu tahun dan kekerabatan sangat mendominasi. Dengan
- tahun pertama dalam kehidupanya (usia demikian, keluarga merupakan cetak biru (blue
prasekolah). Sebab pada masa tersebut apa print) akan menjadi apa seorang anak kelak.
yang ditanamkan dalam diri anak akan sangat Sebagian orang secara tidak sadar mengatakan
Memahami Peran Masyarakat dan Pemerintah dalam Kemajuan Mutu Pendidikan 203
di Indonesia | I Nyoman Temon Astawa
sebagai pendamping di dalam tersebut harus ada peran masyarakat di
pendidikan. Bisa mendampingi dalamnya.Baik peran yang nyata maupun peran
masyarakat, menerima keluhan yang tidak dilihat orang banyak.Untuk itu,
masyarakat mengenai pendidikan Lembaga pendidikan mempunyai bentuk
sehingga masyarakat bisa merasa terus hubungan dengan masyarakat agar tidak ada
ada pihak pemerintah yang akan selalu kesenjangan antara lembaga sekolah dengan
ada untuk mendampingi buat mereka masyarakat.Ada beberapa bentuk hubungan
untuk memperoleh jawaban atas lembaga pendidikan dengan masyarakat.
keluhan yang mereka rasakan Secara jelas diantaranya yaitu:
mengenai pendidikan yang ada di 1) Mengikutkan warga sekolah dalam
daerahnya masing-masing. Masya- kegiatan pemasyarakatan.Warga
rakat akhirnya merasakan peran sekolah disini yaitu bisa siswa.
pemerintah begitu nyata karena selalu Didalam kegiatan pemasyarakatan
ada di sekitar masyarakat itu sendiri. siswa bisa diikutkan secara langsung
4) Peran sebagai mitra. Pemerintah dengan kegiatan bersama masyarakat
berperan sebagai mitra disini yaitu agar siswa dari awal mengerti dan
pemerintah menjadi rekan kerjasama memahami betul interaksi social di luar
antara pihak sekolah dan masya- sekolah itu seperti apa wujudnya.
rakat.Pemerintah dalam menentukan Sehingga nantinya siswa tidak merasa
kebijakan dalam pendidikan harus canggung bila berhadapan dengan
bisa mengerti dan memahami keadaan masyarakat yang luas.
pendidikan setiap daerah.Sehingga 2) Penyediaan fasilitas sekolah untuk
nantinya tidak ada unsur pemaksaan keperluan masyarakat.Sekolah bisa
yang dilakukan oleh pihak pemerintah. memberikan bantuan berupa fasilitas
Untuk itu, setiap keputusan bisa kepada masyarakat untuk keperluan
dibicarakan dengan pihak sekolah dan yang dibutuhkan oleh masyarakat
masyarakat mengenai kebijakan yang tersebut.Sehingga masyarakat tidak
akan dibuat mengenai pendidikan. Hal bersusah payah dalam penyewaan
ini dilakukan agar tidak terjadi kesalah tempat karena di sekolah yang ada
pahaman dalam menentukan tentang dimasyarakat tersebut sudah mau
kebijakan baru. memberikan fasilitas tempat untuk
5) Peran sebagai penyandang menunjang keperluan masyarakat
dana.Pemerintah sebagai penyandang tersebut.
dana yaitu pemerintah memmberikan 3) Mendayagunakan tokoh – tokoh
bantuan dana kepada instansi sekolah potensial dalam masyarakat guna
yang memerlukan dan memberikan menunjang pendidikan.Misalnya
dana kepada siswa yang dalam bentuk penanaman materi –
membutuhkan. materi yang penting bagi siswa dan
guru merasa kemampuannya dibidang
2.4 Bentuk Hubungan Lembaga materi itu belum menguasai
Pendidikan Dengan Masyarakat. betul.Sehingga memerlukan tokoh-
Lembaga pendikan atau juga bisa disebut tokoh dalam masyarakat tersebut
sekolah yaitu tempat sarana untuk menimba ilmu untukmembantu memberikan materi.
pendidikan.Sekolah bisa didirikan didaerah 4) Mengikutsertakan sekolah dalam
tersebut karena ada masyarakat yang ada di menunjang pelaksanaan pendidikan,
daerah itu.Sehingga Sekolah tidak bisa berdiri yaitu mengikutkan warga sekolah
sendiri tanpa adanya konstribusi dari dalam pelaksanaan pendidikan yang
masyarakat.Untuk menghidupkan sekolah ada di dalam lingkup sekolah maupun
Memahami Peran Masyarakat dan Pemerintah dalam Kemajuan Mutu Pendidikan 205
di Indonesia | I Nyoman Temon Astawa