Anda di halaman 1dari 9

JURNAL PENJAMINAN MUTU Volume 3 Nomor 2 Agustus 2017

LEMBAGA PENJAMINAN MUTU ISSN : 2407-912X (Cetak)


INSTITUT HINDU DHARMA NEGERI ISSN : 2548-3110 (Online)
DENPASAR http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/JPM

MEMAHAMI PERAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAH


DALAM KEMAJUAN MUTU PENDIDIKAN DI INDONESIA

Oleh
I Nyoman Temon Astawa
Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar
temonastawa@gmail.com

Diterima 30 Januari 2017, direvisi 07 Agustus 2017, diterbitkan 31 Agustus 2017

Abstract

The development of the quality of education in Indonesia should be done


together not only for the government and educators but to the community,
because the community has an important role to achieve a goal of
educationquality. In fact in the field of our education system fully devolved
public education students or learners to teachers. This can be caused by a lack
of public understanding of the importance of the role of the community in
education.

Keywords: Role of Civil Society and Government, Education Quality Progress.

I. PENDAHULUAN haman visi seluruh stake holder yang terlibat.


Pembangunan kualitas pendidikan di Komponen pendidikan yang meliputi raw
Indonesia harus dilakukan secara bersama- material (input siswa) , tools (alat-alat dan
sama tidak hanya bagi kaum pemerintah dan sarana prasarana), serta process (metode
para pendidik tetapi juga perlu melibatkan pembelajaran) adalah sebuah sistem yang akan
masyarakat, karena masyarakat memiliki peran menentukan kualitas out put (lulusan),
penting untuk tercapainya suatu tujuan pendi- sedangkan stake holder yang terdiri atas siswa,
dikan yang berkualitas.Namun kenyataannya guru, kepala sekolah, wali murid, dinas terkait
masyarakat menyerahkan sepenuhnya dan pemerintah daerah harus se-visi dan sinergi
pendidikan siswa atau peserta didik hanya sehingga memperlancar dan mempermudah
kepada para guru.Hal tersebut disebabkan oleh pencapaian tujuan baik tujuan akademis
karena kurangnya pemahaman masyarakat maupun pembentukan moral.
terhadap pentingnya peran masyarakat dalam Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini
dunia pendidikan. dinilai banyak pihak belum berkualitas, sebagai
Masalahpendidikan sebagai proses indikatornya adalah kualitas Human Deve-
pemanusiaan manusia membutuhkan sinergi lopment Index (Indeks Kualitas Manusia)
antar komponen dan membutuhkan kesepa- berada di bawah negara-negara Asia Tenggara

Memahami Peran Masyarakat dan Pemerintah dalam Kemajuan Mutu Pendidikan 197
di Indonesia | I Nyoman Temon Astawa
lainnya seperti Singgapura, Thailand, bahkan 2. Untuk memberikan bahasa perca-
Vietnam. Ada beberapa faktor penyebab kapan dan tulis secara umum yang
rendahnya kualitas pendidikan di tanah air mungkin tidak ada orang yang
antara lain: proses pembelajaran belum mengadakan sebelumnya.
memperoleh perhatian optimal, masih ada para 3. Untuk menanamkan seperangkat nilai-
pendidik tidak memahami fungsi dan tujuan dari nilai sosial politik.
pendidikan. Guru lebih banyak bekerja 4. Untuk memberikan seperangkat kete-
sendirian, forum MGMP (Musyawarah Guru rampilan spesifik yang akan memung-
Mata Pelajaran) belum berfungsi optimal. kinkan ekonomi yang seimbang dan
Dengan tidak diketahuinya fungsi dan tujuan terpadu menjadi kenyataan.
dari pendidikan tersebut oleh pendidik maka
suatu pendidikan akan tidak terarah atau tidak Fungsi dan tujuan pendidikan dalam UU
mencapai suatu tujuan pendidikan. RI Nomor 20 Tahun 2003,Bab II
Pasal3disebutkan sebagai berikut,”Pendidikan
nasional berfungsimengembangkan kemampuan
II. PEMBAHASAN dan membentk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka
2.1. Fungsi dan Tujuan Pendidikan mencerdasakan kehidupan bangsa,bertujuan
untuk mengembangkan potensi peserta didik
2.1.1 Fungsi Pendidikan agar menjadi manusia yang beriman dan
1. Fungsi Pendidikan: serangkaian tugas bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
atau misi yang diemban dan harus berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
dilaksanakan oleh pendidikan mandiri, dan menjadi warga negara yang
2. Fungsi pendidikan keluarga, mengem- demokratis serta bertangggung jawab”.
bangkan keyakinan beragama, nilai-
nilai kebudayaan, nilai moral dan 2.1.2 Tujuan Pendidikan
ketrampilan Pendidikan diupayakan dengan berawal
3. Fungsi pendidikan sekolah, membe- dari manusia apa adanya (aktualisasi) dengan
rikan berbagai pengetahuan dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan
ketrampilan serta mengembangkan yang apa adanya (potensialitas), dan diarahkan
berbagai nilai dan sikap. menuju terwujudnya manusia yang seharusnya
4. Fungsi pendidikan luar sekolah, atau manusia yang dicita-citakan (idealitas).
mengembangkan pengetahuan dan Tujuan pendidikan itu tiada lain adalah manusia
kemampuan warga masyarakat untuk yang beriman dan bertaqwa kapada Tuhan,
berperan dalam berbagai bidang berakhlak mulia, sehat, cerdas, berperasaan,
kehidupan secara produktif, efisien berkemauan, dan mampu berkarya; mampu
dan efektif memenuhi berbagai kebutuhan secara wajar,
mampu mngendalikan hawa nafsunya;
Menurut Havelock & Huberman (1997: berkepribadian, bermasyarakat dan berbudaya.
25), sistem pendidikan suatu negara memiliki Implikasinya, pendidikan harus berfungsi untuk
beberapa fungsi sebagai berikut : mewujudkan (mengembangkan) berbagai
1. Untuk menciptakan pemahaman potensi yang ada pada manusia dalam konteks
identitas nasional melalui pengajaran dimensi keberagaman, moralitas, moralitas,
sejarah dan peristiwa-peristiwa yang individualitas/personalitas, sosialitas dan
terjadi. keberbudayaan secara menyeluruh dan

198 JURNAL PENJAMINAN MUTU


terintegrasi. Dengan kata lain, pendidikan Tujuan pendidikan menurut Havelock &
berfungsi untuk memanusiakan manusia. Huberman (1977: 35),dalam suatu sistem yang
Tujuan pendidikan menurut UNESCO paling besar adalah sistem pendidikan,termasuk
pada 2015 ada enam tujuan pendidikan yang unsur-unsur pendidikan formal dan non formal;
disepakati secara internasional untuk memenuhi yang bertujuan lebih baik unuk pembangunan
kebutuhan belajar semua anak,remaja dan negara secara keseluruhan melalui penyediaan
dewasa. tenaga kerja yang terampil untuk peranan-
1 Memperluas dan meningkatkan peranan yang beragam dan melaluipengajaran
keperawatan dan pendidikan anak pada generasi baru mengenai tujuan –tujuan
usia dini yang komperhensif,terutama masyarakat secara menyeluruh dan alat-alat
bagi anak-anak yang paling rentan pemenuhan mereka
dam kurang beruntung. Ivan Illich (Mudyaharjo,2002:49)
2 Memastikan bahwa tahun berpendapat bahwa suatu sistem pendidikan
2015,semua anak khususnya anak yang baik harus mempunyai tiga tujuan.
perempuan,anak-anak dalam keadaan 1. Memberikan kesempatan kepada
sulit dan mereka yang termasuk etnik semua orang untuk bebas dan mudah
minoritas,memiliki akses ke memperoleh sumber belajar pada
pendidikan dasar lengkap,gratis dan setiap saat.
wajib dengan kualitas yang baik. 2. Memungkinkan semua orang yang
3 Memastikan kebutuhan belajar semua ingin memberikan pengetahuan
anak muda dan orang dewasa mereka kepada orang lain dengan
terpenuhi melalui akses yang adil mudah melakukannya,demikian pula
terhadap pembelajaran yang tepat dan bagi yang ingin mendapatkannya.
program ketrampilan hidup. 3. Menjamin tersedianya masukan umum
4 Mencapai 50 persen perbaikan dalam yang berkenaan dengan pendidikan.
tingkat keaksaran dewasa menjelang
tahun 2015 terutama bagi Ivan Illich menekankan pada adanya
perempuan,dan akses yang adil pada kebebasan setiap orang untukmemperoleh
pendidikan dasar dan berkelanjutan akses pada sumber-sumber belajar yang
bagi semua orang dewasa. memungkinkan mereka leluasa mengembang-
5 Menghapus disparitas gender dalam kan potensi dirinya guna mencapai tujuan hidup
pendidikan dasar dan menengah pada mereka.
2005 dan mencapai kesetaraan gender Tujuan Pendidikan Nasional di Negara
dalam pendidikan pada 2015 dengan Indonesia adalah untuk meningkatkan kualitas
fokus jaminan bagi perempuan atas manusia Indonesia,yaitu manusia yang beriman
akses penuh dan sama pada prestasi dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha
dalam pendidikan dasar dengan Esa,berbudi pekerti luhur, berkepribadian,
kualitas yang baik mandiri, tangguh, cerdas, kreatif, trampil,
6 Meningkatkan semua akses disiplin, beretos kerja, profesional, bertanggung
pendidikan dan memastikan jawab, dan produktif serta sehat jasmani dan
keunggulan semua sehingga hasil ruhani.Pendidikan juga harus menumbuhkan
pembelajaran yang diakui dan terukur jiwa patriotik dan mempertebal rasa cinta tanah
dicapai oleh semua,terutama air, meningkatkan semangat kebangsaan, dan
aksaran,berhitung,dan ketrampilan kesetiakawanan sosial serta sadar pada sejarah
hidup yang penting. bangsa dan sikap menghargai jasa para

Memahami Peran Masyarakat dan Pemerintah dalam Kemajuan Mutu Pendidikan 199
di Indonesia | I Nyoman Temon Astawa
pahlawan serta berorientasi masa depan. Iklim sekolah (komite sekolah), misalnya
belajar dan mengajar yang dapat menumbuhkan komite sekolah memutuskan agar
rasa percaya diri dan budaya belajar di orang tua membayar iuran bagi
kalangan masyarakat terus dikembangkan agar anaknya yang bersekolah dan orang
tumbuh sikap dan perilaku yang kreatif,inovatif, tua menerima keputusan itu dengan
dan keinginan untuk maju (GBHN,1993: 95). mematuhinya.
Berdasarkan kutipan diatas,dapat disimpulkan 4. Peran serta melalui adanya konsultasi.
bahwa tujuan pendidikan secara umum adalah Pada tingkatan ini, orang tua datang
mengembangkann segala potensi bawaan ke sekolah untuk berkonsultasi tentang
manusia secara integral,silmutan,dan masalah pembelajaran yang dialami
berkelanjutan agar menusia mampu anaknya.
melaksanakan tugas dan kewajiban dalam 5. Peran serta dalam pelayanan. Orang
kehidupan guna mencapai kebahagian dimasa tua/masyakarat terlibat dalam kegiatan
sekarang dan masa mendatang. sekolah, misalnya orang tua ikut
membantu sekolah ketika ada studi tur,
2.2. Peranan Masyarakat dalam Kemajuan pramuka, kegiatan keagamaan, dsb.
Mutu Pendidikan 6. Peran serta sebagai pelaksana
Meningkatkan peran serta masyarakat kegiatan. Misalnya sekolah meminta
memang sangat erat berkait dengan pengubahan orang tua/masyarakat untuk
cara pandang masyarakat terhadap pendidikan. memberikan penyuluhan pentingnya
Ini tentu saja bukan hal yang mudah untuk pendidikan, masalah jender, gizi, dsb.
dilakukan.Akan tetapi, bila tidak sekarang Dapat pula misalnya, berpartisipasi
dilakukan dan dimulai, kapan rasa memiliki, dalam mencatat anak usia sekolah di
kepedulian, keterlibatan, dan peran serta aktif lingkungannya agar sekolah dapat
masyarakat dengan tingkatan maksimal dapat menampungnya, menjadi nara sumber,
diperoleh dunia pendidikan. guru bantu, dsb.
Ada 7 tingkatan peran serta masyarakat 7. Peran serta dalam pengambilan
(dirinci dari tingkat partisipasi terendah ke keputusan. Orang tua/masyarakat
tinggi), yaitu: terlibat dalam pembahasan masalah
1. Peran serta dengan menggunakan jasa pendidikan baik akademis maupun
pelayanan yang tersedia. Jenis ini non akademis, dan ikut dalam proses
adalah jenis yang paling umum Pada pengambilan keputusan dalam
tingkatan ini masyarakat hanya Rencana Pengembangan Sekolah.
memanfaatkan jasa sekolah untuk
mendidik anak-anak mereka. Pada saat dimana suatu program
2. Peran serta dengan memberikan pembangunan didominasi oleh peran
kontribusi dana, bahan, dan tenaga. pemerintah dan peran masyarakat lemah, maka
Pada jenis ini masyarakat berpar- masyarakat hanya ditempatkan sebagai saluran
tisipasi dalam perawatan dan mempercepat program-program pembangunan
pembangunan fisik sekolah dengan itu. Sebaliknya, apabila kemudian peran
menyumbangkan dana, barang, atau masyarakat kuat dan ditempatkan sebagai
tenaga. subjek, maka akan bermakna sebagai upaya
3. Peran serta secara pasif. Masyarakat pemberdayaan atau penguatan masyarakat,
dalam tingkatan ini menyetujui dan baik secara institusional maupun perseorangan
menerima apa yang diputuskan pihak anggota masyarakat (Karsidi, 2002).

200 JURNAL PENJAMINAN MUTU


Penguatan masyarakat secara institusional tetapi pernah mengendor, sejalan dengan
bisa diartikan sebagai pengelompokan anggota dominannya paradigma pembangunan
masyarakat sebagai warga negara mandiri yang sentralistik.Oleh karena paradigma tersebut
dapat dengan bebas dan egaliter bertindak aktif telah bergeser menuju kepada peluang yang
dalam wacana dan praksis mengenai segala hal lebar bagi teraktualisasikannya kembali
yang berkaitan dengan masalah partisipasi masyarakat, maka perlu segera
kemasyarakatan pada umumnya. Termasuk di dilakukan upaya pemulihan dan pengembalian
dalamnya adalah jejaring, pengelompokan tanggung jawab masyarakat terhadap
sosial yang mencakup mulai dari rumah tangga, pengembangan pendidikan baik dalam skala
organisasi - organisasi sukarela (termasuk mikro maupun skala makro.Inilah yang saya
partai politik), sampai organisasi - organisasi sebut sebagai reaktualisasi partisipasi
yang mungkin pada awalnya dibentuk oleh masyarakat, karena sebenarnya yang
negara, tetapi melayani kepentingan masyarakat bertanggung jawab dalam hal ini adalah justru
yaitu sebagai perantara dari negara di satu pihak masyarakat itu sendiri. Mengacu pada lingkup
dengan individu dan masyarakat di pihak lain partisipasi masyarakat, maka dalam
(Hikam, 1993). pengembangan pendidikan, masyarakat harus
Belajar dari pengalaman bahwa ketika dilibatkan sejak dari proses perencanaan,
peran pemerintah sangat dominan dan pelaksanaan, pemanfaatan hasil dan
peranserta masyarakat hanya dipandang evaluasinya.
sebagai kewajiban, maka masyarakat justru Program-program pembelajaran di sekolah
akan terpinggirkan dari proses pembangunan berupa desain kurikulum dan pelaksanaannya,
itu sendiri. Penguatan partisipasi masyarakat kegiatan-kegiatan nonkurikuler sampai pada
haruslah menjadi bagian dari agenda pengadaan kebutuhan sumber daya untuk suatu
pembangunan itu sendiri, lebih-lebih dalam era sekolah agar dapat berjalan lancar, tampaknya
globalisasi.Peranserta masyarakat harus lebih harus sudah mulai diberikan ruang partisipasi
dimaknai sebagai hak daripada sekadar bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
kewajiban.Kontrol rakyat (anggota Demikian pula di lembaga-lembaga pendidikan
masyarakat) terhadap isi dan prioritas agenda lainnya nonsekolah, ruang partisipasi tersebut
pengambilan keputusan pembangunan harus harus dibuka lebar agar tanggung jawab
dimaknai sebagai hak masyarakat untuk ikut pengembangan pendidikan tidak tertumpu pada
mengontrol agenda dan urutan prioritas lembaga pendidikan itu sendiri, lebih-lebih pada
pembangunan untuk dirinya atau kelompoknya. pemerintah sebagai penyelenggara negara.
Oleh karena itu, tidak akan dapat diterima jika Cara untuk penyaluran partisipasi dapat
satu golongan mendikte keinginan dan diciptakan dengan berbagai variasi cara sesuai
kepentingannya dalam isi dan prioritas agenda dengan kondisi masing-masing wilayah atau
pengambilan keputusan pembangunan, apakah komunitas tempat masyarakat dan lembaga
itu golongan di dalam negeri seperti pejabat pendidikan itu berada. Kondisi ini menuntut
pemerintah atau usahawan, dan eksternal kesigapan para pemegang kebijakan dan
seperti kekuatan besar misalnya lembaga manajer pendidikan untuk mendistribusi peran
(keuangan) internasional (Karsidi, 2002). dan kekuasaannya agar bisa menampung
Tanggung jawab pengembangan sumbangan partisipasi masyarakat.Sebaliknya,
pendidikan sebagai proses sosialisasi adalah dari pihak masyarakat (termasuk orang tua dan
berada pada orang tua dan kelompok- kelompok-kelompok masyarakat) juga harus
kelompok masyarakat yang berkepentingan. belajar untuk kemudian bisa memiliki kemauan
Tanggung jawab tersebut tidak pernah lepas dan kemampuan berpartisipasi dalam

Memahami Peran Masyarakat dan Pemerintah dalam Kemajuan Mutu Pendidikan 201
di Indonesia | I Nyoman Temon Astawa
pengembangan pendidikan.Sebagai contoh membekas, sehingga tak mudah hilang atau
adalah tanggung jawab untuk menghasilkan berubah sudahnya. Dari sini, keluarga
output yang baik sesuai dengan rumusan mempunyai peranan besar dalam pembangunan
harapan bersama. Demikian juga kelompok- masyarakat.Karena keluarga merupakan batu
kelompok masyarakat lain, termasuk orang tua pondasi bangunan masyarakat dan tempat
siswa. Dengan cara demikian, maka mutu pembinaan pertama untuk mencetak dan
pendidikan suatu lembaga pendidikan menjadi mempersiapkan personil - personilnya.Karena
tanggung jawab bersama antara lembaga itulah, peran keluarga dalam hal ini begitu
pendidikan dan komponen-komponen lainnya berarti. Bahkan bisa dikatakan bahwa tanpa
di masyarakat tersebut. keluarga, nilai-nilai pengetahuan yang
UU Sisdiknas, 2003 bahwa pemerintah didapatkan di bangku meja formal tidak akan
dan pemerintah daerah berhak mengarahkan, ada artinya sama sekali. Sekilas memang
membimbing, membantu, dan mengawasi tampak bahwa peran keluarga tidak begitu ada
penyelenggaraan pendidikan, serta artinya, namun jika direnungkan lebih dalam,
berkewajiban memberikan layanan dan siapa saja akan bisa merasakan betapa berat
kemudahan penyelenggaraan pendidikan yang peran yang disandang keluarga.
bermutu bagi setiap warga negara tanpa Problem yang dialami oleh ‘anak jalanan’
diskriminasi. Pemerintah dan pemerintah daerah untuk memperoleh pendidikan salah satunya
juga wajib menjamin tersedianya dana guna adalah minimnya, bahkan tak adanya peran
terselenggaranya pendidikan bagi setiap warga keluarga.Kalaupun akhirnya mereka
negara dari usia tujuh sampai usia lima belas bersekolah, mereka hanya mendapatkan
tahun. Lebih dari itu, sebenarnya peluang bagi pengetahuan formal saja.Sementara kasih
orang tua/warga dan kelompok masyarakat sayang, sopan santun, moralitas, cinta dan
masih sangatlah luas.Untuk itu, maka dalam berbagai nilai afektif lainnya sulit mereka
kondisi kualitas layanan dan output pendidikan dapatkan.Mereka merasa tidak ada tempat
sedang banyak dipertanyakan mutu dan yang baik untuk berlindung dan
relevansinya, maka pemerintah seharusnya mengungkapkan seluruh perasaan secara utuh
memberikan peluang yang luas bagi partisipasi dan bebas.Umumnya mereka tidak memiliki
masyarakat.Lebih dari itu, pemerintah perlu keluarga yang mengemban peran
menyusun mekanisme sehingga orang tua dan tersebut.Kalaupun mereka memiliki keluarga,
kelompok-kelompok masyarakat dapat tidak ada situasi yang kondusif untuk saling
berpartisipasi secara optimal dalam berbagi perasaan antar anggota dalam sebuah
pengembangan pendidikan di Indonesia. keluarga.Ini merupakan salah satu kesulitan
Keluarga adalah institusi yang sangat berperan yang dihadapi oleh lembaga-lembaga swadaya
dalam rangka melakukan sosialisasi, bahkan masyarakat yang mencoba memberdayakan
internalisasi, nilai-nilai pendidikan.Meskipun ‘anak jalanan’.Mungkin persoalan sulitnya
jumlah institusi pendidikan formal dari tingkat bagaimana dia mendapatkan pendidikan secara
dasar sampai ke jenjang yang paling tinggi formal, tidak sesulit bagaimana dia memperoleh
semakin hari semakin banyak, namun peran kasih sayang sejati.
keluarga dalam transformasi nilai edukatif ini Dari paparan itu dapat dimengerti betapa
tetap tidak tergantikan.keluarga merupakan peran penting keluarga dalam rangka
tempat pertumbuhan anak yang pertama di mana mengemban misi-misi pendidikan tidak bisa
dia mendapatkan pengaruh dari anggota- diabaikan.Di dalam keluarga tercermin jalinan
anggotanya pada masa yang amat penting dan kasih dan cinta dalam ikatan emosional, darah
paling kritis dalam pendidikan anak, yaitu tahun dan kekerabatan sangat mendominasi. Dengan
- tahun pertama dalam kehidupanya (usia demikian, keluarga merupakan cetak biru (blue
prasekolah). Sebab pada masa tersebut apa print) akan menjadi apa seorang anak kelak.
yang ditanamkan dalam diri anak akan sangat Sebagian orang secara tidak sadar mengatakan

202 JURNAL PENJAMINAN MUTU


bahwa sebenarnya peran keluarga adalah tidak dibarengi dengan melimpahnya SDM
sekunder, alias hanya menjadi pelengkap Indonesia itu sendiri.Sehingga, SDA yang
saja.Sebab pengetahuan formal sudah mereka melimpah tadi dikelola oleh pihak asing dan
dapatkan di bangku sekolahan.Logika ini tidak Indonesia hanya memperoleh beberapa persen
saja keliru secara etis, tapi juga patut dari keuntungan pengolahan SDA tadi.Hal itu
dipertanyakan pula pandangan moralnya merupakan tamparan bagi masyarakat
terhadap keluarga.Keluarga merupakan institusi Indonesia khususnya buat permerintah.
pendidikan pertama dan utama, kemudian baru Untuk itu peningkatan SDM perlu
dilengkapi dengan nilai-nilai pengetahuan yang ditingkatkan sampai ke level yang semestinya.
didapatkan dari bangku sekolahan. Tapi, dalam peningkatan SDM yang
ada.Pemerintah harus berperan aktif didalam
2.3. Peran Pemerintah Dalam Kemajuan peningkatannya yaitu di aspek Pendidikan.
Mutu Pendidikan Karena, pendidikan yang layak dan baik itu
Pemerintah sebagai penyelenggara negara akan menunjang SDM Indonesia. Untuk itu,
dalam bidang pendidikan, seperti yang ada beberapa bentuk peran pemerintah didalam
diamanatkan oleh UU Sisdiknas, 2003 bahwa peningkatan pendidikan yaitu peran sebagai
pemerintah dan pemerintah daerah berhak pelayan masyarakat, sebagai fasilitator, sebagai
mengarahkan, membimbing, membantu, dan pendamping, sebagai mitra dan berperan
mengawasi penyelenggaraan pendidikan, serta sebagai penyandang dana. untuk lebih jelasnya
berkewajiban memberikan layanan dan peran - peran pemerintah didalam pendidikan
kemudahan penyelenggaraan pendidikan yang yaitu :
bermutu bagi setiap warga negara tanpa 1) Peran sebagai pelayan masyarakat.
diskriminasi. Pemerintah dan pemerintah daerah Pemerintah berperan sebagai pelayan
juga wajib menjamin tersedianya dana guna masyarakat didalam pendidikan yaitu
terselenggaranya pendidikan bagi setiap warga pemerintah melayani kebutuhan
negara dari usia tujuh sampai usia lima belas masyarakat mengenai tentang
tahun. Lebih dari itu, sebenarnya peluang bagi pendidikan. Pemerintah menguta-
orang tua/warga dan kelompok masyarakat makan masyarakat untuk dilayani agar
masih sangatlah luas. pengembangan pendidikan setiap
Pendidikan merupakan sumber ilmu dan masyarakat bisa menjadi lebih baik
pengetahuan yang wajib diperoleh oleh setiap lagi.
manusia.Baik itu pendidikan di sekolah maupun 2) Peran sebagai fasilitator. Pemerintah
pendidikan di luar sekolah. Meningkatkan berperan sebagai fasilitator yaitu
kesadaran dalam menimba ilmu didalam dunia pemerintah sebagai penyedia tempat
pendidikan sudah dicanangkan pihak atau penyedia fasilitas untuk
pemerintah dari Sekolah Dasar sampai ke pendidikan. Mempunyai peran seperti
Perguruan Tinggi. Tujuan pemerintah ini pemerintah seharusnya bisa berbaur
meningkatkan mutu pendidikan setiap warga dalam masyarakat mendengarkan
negaranya yaitu untuk meningkatkan sumber aspirasi masyarakat mengenai fasilitas
daya manusia di Indonesia.Peningkatan SDM sekolah yang ada di daerah tersebut
diperlukan agar setiap warga Negara Indonesia dan benar-benar mengecek kebenaran
mempunyai pendidikan yang layak dan bisa pengaduan masyarakat akan
mengembangkan kemampuan yang diperoleh kurangnya atau perlunya perbaikan
didalam pendidikan bisa disalurkan untuk fasilitas.
Pemerintah dan dapat bersaing dengan pekerja- 3) Peran sebagai pendamping.
pekerja dari dalam maupun luar negeri. Pemerintah selain mempunyai tugas
Di dalam negeri sendiri sumber daya utama menjadi pelayan masyarakat,
alamnya melimpah, tapi melimpahnya SDA tapi pemerintah mempunyai tugas

Memahami Peran Masyarakat dan Pemerintah dalam Kemajuan Mutu Pendidikan 203
di Indonesia | I Nyoman Temon Astawa
sebagai pendamping di dalam tersebut harus ada peran masyarakat di
pendidikan. Bisa mendampingi dalamnya.Baik peran yang nyata maupun peran
masyarakat, menerima keluhan yang tidak dilihat orang banyak.Untuk itu,
masyarakat mengenai pendidikan Lembaga pendidikan mempunyai bentuk
sehingga masyarakat bisa merasa terus hubungan dengan masyarakat agar tidak ada
ada pihak pemerintah yang akan selalu kesenjangan antara lembaga sekolah dengan
ada untuk mendampingi buat mereka masyarakat.Ada beberapa bentuk hubungan
untuk memperoleh jawaban atas lembaga pendidikan dengan masyarakat.
keluhan yang mereka rasakan Secara jelas diantaranya yaitu:
mengenai pendidikan yang ada di 1) Mengikutkan warga sekolah dalam
daerahnya masing-masing. Masya- kegiatan pemasyarakatan.Warga
rakat akhirnya merasakan peran sekolah disini yaitu bisa siswa.
pemerintah begitu nyata karena selalu Didalam kegiatan pemasyarakatan
ada di sekitar masyarakat itu sendiri. siswa bisa diikutkan secara langsung
4) Peran sebagai mitra. Pemerintah dengan kegiatan bersama masyarakat
berperan sebagai mitra disini yaitu agar siswa dari awal mengerti dan
pemerintah menjadi rekan kerjasama memahami betul interaksi social di luar
antara pihak sekolah dan masya- sekolah itu seperti apa wujudnya.
rakat.Pemerintah dalam menentukan Sehingga nantinya siswa tidak merasa
kebijakan dalam pendidikan harus canggung bila berhadapan dengan
bisa mengerti dan memahami keadaan masyarakat yang luas.
pendidikan setiap daerah.Sehingga 2) Penyediaan fasilitas sekolah untuk
nantinya tidak ada unsur pemaksaan keperluan masyarakat.Sekolah bisa
yang dilakukan oleh pihak pemerintah. memberikan bantuan berupa fasilitas
Untuk itu, setiap keputusan bisa kepada masyarakat untuk keperluan
dibicarakan dengan pihak sekolah dan yang dibutuhkan oleh masyarakat
masyarakat mengenai kebijakan yang tersebut.Sehingga masyarakat tidak
akan dibuat mengenai pendidikan. Hal bersusah payah dalam penyewaan
ini dilakukan agar tidak terjadi kesalah tempat karena di sekolah yang ada
pahaman dalam menentukan tentang dimasyarakat tersebut sudah mau
kebijakan baru. memberikan fasilitas tempat untuk
5) Peran sebagai penyandang menunjang keperluan masyarakat
dana.Pemerintah sebagai penyandang tersebut.
dana yaitu pemerintah memmberikan 3) Mendayagunakan tokoh – tokoh
bantuan dana kepada instansi sekolah potensial dalam masyarakat guna
yang memerlukan dan memberikan menunjang pendidikan.Misalnya
dana kepada siswa yang dalam bentuk penanaman materi –
membutuhkan. materi yang penting bagi siswa dan
guru merasa kemampuannya dibidang
2.4 Bentuk Hubungan Lembaga materi itu belum menguasai
Pendidikan Dengan Masyarakat. betul.Sehingga memerlukan tokoh-
Lembaga pendikan atau juga bisa disebut tokoh dalam masyarakat tersebut
sekolah yaitu tempat sarana untuk menimba ilmu untukmembantu memberikan materi.
pendidikan.Sekolah bisa didirikan didaerah 4) Mengikutsertakan sekolah dalam
tersebut karena ada masyarakat yang ada di menunjang pelaksanaan pendidikan,
daerah itu.Sehingga Sekolah tidak bisa berdiri yaitu mengikutkan warga sekolah
sendiri tanpa adanya konstribusi dari dalam pelaksanaan pendidikan yang
masyarakat.Untuk menghidupkan sekolah ada di dalam lingkup sekolah maupun

204 JURNAL PENJAMINAN MUTU


diluar sekolah. Sehingga warga pelayanan pendidikan .selain itu
sekolah menjadi aktif dibidang masyarakat dapat berperan serta sebagai
pendidikan antara pendidikan di dalam sumber, pelaksana dan pengguna hasil.
sekolah maupun diluar sekolah. 3. Pemerintah dan pemerintah daerah berhak
5) Menjalin hubungan dengan instansi mengarahkan, membimbing, membantu,
lain.Sekolah atau lembaga pendidikan dan mengawasi penyelenggaraan
perlu menjalin hubungan dengan pihak pendidikan, serta berkewajiban
instansi lain. Hal ini bertujuan agar memberikan layanan dan kemudahan
meningkatkan pengetahuan,informasi penyelenggaraan pendidikan yang bermutu
atau aspek yang lainnya tentang bagi setiap warga negara tanpa
instansi terkait.Instansi –instansi ini diskriminasi.
berperan penting dalam sekolah
tersebut terutama warga sekolahnya. DAFTAR PUSTAKA
Jadi instansi ini bisa dijadikan partner Ahmadi,Abu dan Nur Uhbiyati. 2007. Ilmu
yang baik dan kegiatannya diperlukan Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.
untuk sekolah.
Arif,Saiful. 2007. Pendidikan karakter.
III. SIMPULAN Yogyakarta : balai pustaka
Chan,Sam M. dan Tuti. 2005. Kebijakan
1. Pendidikan nasional berfungsi mengem- Pendidikan Era Otonomi
bangkan kemampuan dan membentk Daerah, Jakarta: Raja Grafindo Persada.
watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdasakan Dwiningrum,Siti Irene Astuti. 2011.
kehidupan bangsabertujuan untuk Desentralisasi dan Partisipasi
mengembangkan potensi peserta didik agar Masyarakat Dalam Pendidikan.
menjadi manusia yang beriman dan Yogyakarta: Pustaka Pelajar
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Sugiyono. 2007. Penelitian Pendidikan.
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, Jakarta : PT Rajawali Press
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
Syarbaini. 2012Pendidikan Pancasila Di
yang demokratis serta bertangggung
Perguruan Tinggi (Implementasi Nilai-
jawab.
Nilai Karakter Bangsa). Ghalia Indonesia
2. Masyarakat selaku pengguna jasa lembaga
pendidikan memiliki peran penting dalam http://chaqoqo.staff.iainsalatiga.ac.id/2013/10/
pendidikan yang meliputi peran serta 17/peran-pemerintah-dalam-pendidikan/
perseorangan, kelompok, keluarga, http://lailiakhiliyyah.blogspot.co.id/2011/11/
organisasi profesi, pengusaha dan peran-pemerintah-dalam-
organisasi kemasyarakatan dalam meningkatkan.html
penyelenggaraan dan pengendalian mutu

Memahami Peran Masyarakat dan Pemerintah dalam Kemajuan Mutu Pendidikan 205
di Indonesia | I Nyoman Temon Astawa

Anda mungkin juga menyukai