Anda di halaman 1dari 3

Tantangan Revolusi Industri

4.0 untuk SMK


Senin, 16 Juli 2018 15:51

pixabay.com

Revolusi industri 4.0 dengan ditandai dengan lebih dominannya ilmu


pengetahuan dan teknologi telah mengubah di berbagai area kehidupan.
Munculnya disruptif teknologi (disruptive technology) yang begitu cepat telah
menorehkan sejarah tersendiri.
Nama besar korporasi ataupun lembaga dalam bidang ekonomi, pelayanan, dan
jasa tidak menjamin untuk terus dapat mempertahankan eksistensinya. Telah
banyak terjadi korporasi dan lembaga besar bertumbangan digantikan dengan
munculnya pemain-pemain baru yang lebih atraktif dan kompetitif.
Tidak terkecuali, lembaga pendidikan saat ini juga menghadapi tantangan yang
tidak ringan, utamanya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Banyak bidang
pekerjaan yang selama ini diisi tenaga manusia hilang digantikan dengan
teknologi, mesin, robot, ataupun kecerdasan buatan. Akibatnya banyak
lulusan SMK yang seharusnya langsung bisa bekerja akhirnya terancam menjadi
pengangguran.
Untuk itulah Bidang Pembinaan Pendidikan SMK Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Timur guna menyamakan persepsi mengundang 114 Kepala SMKse-Jawa
Timur dalam kegiatan Peningkatan Manajemen Sekolah Melalui ISO. Kegiatan
itu diadakan selama tiga hari, 12-14 Juli 2018 di Hotel New Grand Park
Surabaya.
Hudiyono, Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan SMK Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Timur, saat membuka kegiatan menyatakan tujuan kegiatan itu
agar SMK di Jawa Timur mampu beradaptasi terhadap segala perubahan.
Jangan sampai lulusan yang dihasilkan oleh SMK tidak dibutuhkan oleh dunia
kerja dan industri.
“Maka sudah saatnya dilakukan revitalisasi SMK yang berkolaborasi
antara industri, praktisi perguruan tinggi, dan sekolah untuk melakukan penataan
pada kurikulum, guru, sarana, daya serap, dan manajemennya agar menjadi
lembaga yang unggul dalam menyongsong perubahan,” katanya.
Lompatan-lompatan teknologi harus membuat SMK mampu menyiapkan segala
hal dalam menghadapi transisi ini. Sekolah saat ini dituntut untuk memperbaiki
kualitas, mampu menghadapi iklim yang semakin kompetitif, serta partisipasi
masyarakat yang mengharapkan biaya rendah namun dengan tuntutan yang
tinggi.
SMK sebagai lembaga pendidikan formal yang diharapkan mampu menopang
akselerasi pembangunan nasional harus peka terhadap potensinya.
Penyesuaian kejuruan dan kurikulum mutlak diperlukan agar ada relevansi
antara pendidikan di SMK dengan bidang pekerjaan. Harus ada panduan dan
penggerak agar SMK bisa memetakan tantangan dan kebutuhan masa depan.
Dalam menghadapi tantangan revolusi 4.0 SMK harus terus berkembang secara
dinamis dan mampu menyelenggarakan pendidikan berbasis kompetensi.
Dibutuhkan komitmen yang tinggi agar SMK mampu menghasilkan lulusan yang
kompeten dalam bidang literasi data, literasi teknologi, dan literasi manusia
sebagai tenaga kerja produktif dan profesional yang diakui secara nasional dan
internasional.
Abdul Majid Hariadi
Guru SMK Negeri 1 Sidoarjo
majidsmkn1_sda@yahoo.com

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Tantangan Revolusi Industri 4.0 untuk
SMK, https://surabaya.tribunnews.com/2018/07/16/tantangan-revolusi-industri-40-untuk-smk.

Editor: Endah Imawati

Anda mungkin juga menyukai