Anda di halaman 1dari 4

PENEGAKAN HAM DI INDONESIA

Latar Belakang Masalah


Hak adalah segala sesuatu yang harus di dapatkan oleh setiap orang yang telah ada sejak
lahir bahkan sebelum lahir. Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap
manusia yang dalam penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak
kebebasan yang terkait dengan interaksinya antara individu atau dengan instansi. HAM adalah
hak-hak dasar yang melekat pada diri manusia,tanpa hak-hak itu manusia tidak dapat hidup
layak sebagai manusia. Hakikat Hak Asasi Manusia sendiri adalah merupakan upaya menjaga
keselamatan eksistensi manusia secara utuh melalui aksi keseimbangan antara kepentingan
perseorangan dengan kepentingan umum.Masalah HAM adalah suatu masalah yang sudah
tidak asing lagi bagi kita warga Negara yang menganut sistem demokrasi karena domokrasi itu
sangat munjunjung tinggi hak setiap warga negranya . Jangan sampai kita melakukan
pelanggaran HAM terhadap orang lain dalam usaha perolehan atau pemenuhan HAM pada diri
kita sendiri. Dan pemerintah mengupayakan agar hak-hak tersebut di miliki oleh warganya.

Upayah Pemerintah dalam Penegakan HAM


Sangat perlu kita ketahui bahwa pemerintah tindak pernah tinggal diam dalam
penegakan HAM di Indonesia,Hal ini bias kita dari upaya pemerintah sebgai berikut.
1. Indonesia menyambut baik kerja sama internasional dalam upaya menegakkan HAM di
seluruh dunia atau di setiap negara dan Indonesia sangat merespons terhadap pelanggaran
HAM internasional hal ini dapat dibuktikan dengan kecaman Presiden atas beberapa agresi
militer di beberapa daerah akhir-akhir ini contoh; Irak, Afghanistan, dan baru-baru ini Indonesia
juga memaksa PBB untuk bertindak tegas kepada Israel yang telah menginvasi Palestina dan
menimbulkan banyak korban sipil, wanita dan anak-anak.
2. Komitmen Pemerintah Indonesia dalam mewujudkan penegakan HAM, antara lain telah
ditunjukkan dalam prioritas pembangunan Nasional tahun 2000-2004 (Propenas) dengan
pembentukan kelembagaan yang berkaitan dengan HAM. Dalam hal kelembagaan telah
dibentuk Komisi Nasional Hak Asasi Manusia dengan kepres nomor 50 tahun 1993, serta
pembentukan Komisi Anti Kekerasan terhadap perempuan.
3. Pengeluaran Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang hak asasi manusia , Undang-
undang nomor 26 tahun 2000 tentang pengadilan HAM, serta masih banyak UU yang lain yang
belum tersebutkan menyangkut penegakan hak asasi manusia.
Menjadi titik berat adalah hal-hal yang tercantum dalam UU nomor 39 tahun 1999 tentang hak
asasi manusia adalah sebagai berikut;
1. Hak untuk hidup.
2. Hak berkeluarga.
3. Hak memperoleh keadilan.
4. Hak atas kebebasan pribadi.
5. Hak kebebasan pribadi
6. Hak atas rasa aman.
7. Hak atas kesejahteraan.
8. Hak turut serta dalam pemerintahan.
9. Hak wanita
10. Hak anak
Ha-hal tersebut sebagai bukti konkret bahwa Indonesia tidak main-main dalam penegakan
HAM.

Pemerintah Masih Harus Bekerja Keras dalam Penegakan HAM


Wakil Presiden (Wapres) Boediono mengakui bahwa pemerintah masih
harus bekerja keras dalam upaya penegakan hak asasi manusia (HAM). Di samping itu, sudah
ada perangkat yang cukup dalam aturan-aturan.
Demikian dituturkan Wapres Boediono dalam peringatan Hari HAM Sedunia di Istana
Wapres, Jakarta, Jumat (10/12). Turut hadir dalam acara tersebut Ketua Komisi Nasional HAM
Ifdhal Kasim, Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar, dan mantan Ketua Mahkamah
Konstitusi Jimly Asshiddiqie.
"Perangkat cukup secara on paper. Undang-undang mengenai HAM saat ini sudah ada
dan perangkat hukum itu barangkali bisa berkembang terus. Sebab, definisi HAM juga sangat
dinamis, nanti mungkin ada perkembangan lain yang ditampung," ujar Wapres Boediono.
Dicontohkan, perubahan yang terjadi pada ayat 10 dalam konstitusi merupakan salah satu yang
fundamental. Itu menjadi contoh upaya menegakkan HAM.
Wapres Boediono mengatakan, masalah penegakan HAM pada akhirnya akan kembali
kepada manusia-manusianya. Baik oleh pejabat, pimpinan perusahaan, parpol, dan lainnya.
Salah satunya, pendekatan kepada masyarakat untuk memiliki Kewajiban Asasi Manusia untuk
menghargai HAM.
Di sisi lain, sambung Wapres Boediono, pembangunan adalah bagian dasar dalam pelaksanaan
HAM di Indonesia. Dalam arti, misalnya, pemenuhan kesehatan, pendidikan, kesejahteraan,
penghasilan, dan hak gizi masyarakat.
"Demi tercapainya pelaksanaan HAM dan pembangunan, kesejahteraan masyarakat
harus terus ditingkatkan dengan keadilan. Itu penting agar kita selalu merasa memiliki negara
kita," ucap Wapres Boediono.

Kesimpulan
HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia sesuai dengan kiprahnya. Setiap
individu mempunyai keinginan agar HAM-nya terpenuhi, tapi satu hal yang perlu kita ingat
bahwa Jangan pernah melanggar atau menindas HAM orang lain.
HAM setiap individu dibatasi oleh HAM orang lain. Dalam Islam, Islam sudah lebih dulu
memperhatikan HAM. Ajaran Islam tentang Islam dapat dijumpai dalam sumber utama ajaran
Islam itu yaitu Al-Qur’an dan Hadits yang merupakan sumber ajaran normatif, juga terdapat
dalam praktik kehidupan umat Islam.
Dalam kehidupan bernegara HAM diatur dan dilindungi oleh perundang-undangan RI,
dimana setiap bentuk pelanggaran HAM baik yang dilakukan oleh seseorang, kelompok atau
suatu instansi atau bahkan suatu Negara akan diadili dalam pelaksanaan peradilan HAM,
pengadilan HAM menempuh proses pengadilan melalui hukum acara peradilan HAM
sebagaimana terdapat dalam Undang-Undang pengadilan HAM.
Saran-saran
Sebagai makhluk sosial kita harus mampu mempertahankan dan memperjuangkan HAM
kita sendiri dengan cara yang tidak merugikan atau mengambil hak orang lain,kerena setiap
manusia itu mempunyai hak dan kewajibannya sendiri.jadi saling menjaga itu lebih baik dari
pada kita harus saling merugikan satu sama lainnya.

Hambatan Penegakan HAM


Tentang berbagai hambatan dalam pelaksanaan dan penegakanhak asasi manusia diIndonesia,
secara umum dapat kita identifikasi sebagai berikut :

a. Faktor Kondisi Sosial-Budaya


1)Stratifikasi dan status sosial; yaitu tingkat pendidikan, usia,pekerjaan, keturunan dan ekonomi
masyarakat Indonesia yangmultikompleks (heterogen).2) Norma adat atau budaya lokal kadang
bertentangan dengan HAM,terutama jika sudahbersinggung dengan kedudukan
seseorang,upacara-upacara sakral, pergaulan dansebagainya.3) Masih adanya konflik horizontal
di kalangan masyarakatyang hanya disebabkan oleh hal-hal sepele.

b. Faktor Komunikasi dan Informasi


1 ) Letak geografis Indonesia yang luas dengan laut, sungai, hutan,dan gunung yang membatasi
komunikasi antardaerah.2 ) Sarana dan prasarana komunikasi dan informasi yang
belumterbangun secara baik yangmencakup seluruh wilayah Indonesia.3 ) Sistem informasi
untuk kepentingan sosialisasi yang masihsangat terbatas baik sumber daya manusia-nya
maupun perangkat (software dan hardware) yang diperlukan.

c. Faktor Kebijakan Pemerintah


1 ) Tidak semua penguasa memiliki kebijakan yang samatentang pentingnya jaminanhak asasi
manusia.2 ) Ada kalanya demi kepentingan stabilitas nasional,persoalan hak asasi
manusiasering diabaikan

Anda mungkin juga menyukai