Anda di halaman 1dari 14

Depok, 24 Agustus 2019

Nomor : 28/ADV/GIP/G/V/2017
Perihal: Gugatan Perbuatan Melawan Hukum

KEPADA YANG MULIA


KETUA PENGADILAN NEGERI NEGARA
DI NEGARA

Dengan Hormat,

HARIS GULTOM, S.H., (KTA PERADI No. 123456 berlaku sampai dengan 31 Desember
2024), SANTO VANS JEFFRI SINAGA, S.H., (KTA PERADI No. 123456 berlaku
sampai dengan 31 Desember 2024), semua adalah Advokat dan Konsultan Hukum,
yang memilih domisili hukum pada kantor BAS & Partners Law Office, yang
beralamat kantor di Jalan Raya Pd. Duta No. 04, RT.010 RW. 008, Tugu,
Cimanggis, Kota Depok, Jawa-Barat, berdasarkan atas Surat Kuasa Khusus No.
XXIII/SK/BASNP/VII/2019 tanggal 29 Juli 2019 (terlampir), yang telah
didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri ______, maka karenanya dalam hal
ini bertindak untuk dan atas nama:

Rozak Bustami, NIK: 1234567890, Tempat/Tanggal Lahir: Jakarta/06 September 1971,


Jenis Kelamin: Perempuan, Alamat: Jalan ________________ No. 001, RT/RW:
001/002, Kel. _______, Kec. _______, Jakarta Utara, Provinsi DKI Jakarta, Agama:
Katholik, Status: Kawin, Pekerjaan: Karyawan Swasta, Kewarganegaraan: WNI,
yang untuk selanjutnya disebut sebagai-------------------------------- PENGGUGAT.

MELAWAN:

1. PANGARIBUAN, Warga Negara Indonesia (WNI), beralamat di Jalan


________________ No. 001, RT/RW: 001/002, Kel. _______, Kec. _______, Jakarta
Utara, Provinsi DKI Jakarta, selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT I;
2. SIMANJUNTAK, Warga Negara Indonesia (WNI), beralamat di Jalan
________________ No. 001, RT/RW: 001/002, Kel. _______, Kec. _______, Jakarta
Utara, Provinsi DKI Jakarta, selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT II;
Adapun dasar-dasar dan alasan-alasan diajukannya gugatan ini adalah sebagai berikut:

1. Bahwa PENGGUGAT sekitar tahun 2010 adalah sebagai tamu dari suatu resort di
Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali yang bernama Ressort
Kelapa Retreat yang kemudian bertemu dengan TERGUGAT I dan TERGUGAT II
selaku pemilik dari resort tersebut, dimana selanjutnya antara PENGGUGAT dan
TERGUGAT I dan TERGUGAT II terjalin keakraban, akhirnya TERGUGAT I dan
TERGUGAT II secara lisan (omong-omong) menyampaikan kepada PENGGUGAT
untuk bisa PENGGUGAT investasi di resort Kelapa Retreat tersebut;
2. Bahwa oleh karena antara PENGGUGAT dengan TERGUGAT I dan TERGUGAT II sering
berkomunikasi melalui Telepon dan email, maka pada sekitar awal tahun 2013
TERGUGAT I dan TERGUGAT II datang kerumah PENGGUGAT dan mengajak
PENGGUGAT berinvestasi untuk perluasan lahan resort Kelapa Retreat, dimana atas
rencana perluasan tersebut, TERGUGAT I dan TERGUGAT II menyampaikan lahan
perluasan telah tersedia dan menjadi miliknya, oleh karena jika PENGGUGAT turut
serta dalam investasi ini, maka dapat memperoleh hak atas tanah sebesar 50% dan
dapat dibalik namakan kepada dan atas nama PENGGUGAT serta 50% saham atas
usaha resort yang akan dibangun dengan nama Kelapa Retreat 2;
3. Bahwa saat PENGGUGAT yang didampingi oleh suaminya bertemu dengan
TERGUGGAT I dan TERGUGAT II di rumah PENGGUGAT di Jakarta, TERGUGAT I dan
TERGUGAT II secara lisan (menerangkan) akan dibuat proporsal untuk investasi
tersebut;
4. Bahwa dalam pembicaraan tersebut PENGGUGAT secara tegas menanyakan status
tanah yang menjadi objek invesasi yang kemudian TERGUGAT I menyatakan status
tanah tersebut telah tersedia dengan Sertivikat Hak Milik Atas namanya (TERGUGAT
I : ISMAYANTI) dan tidak sedang digunakan, tidak sedang dalam jaminan, tidak dalam
masalah dan tidak dalam sitaan Pengadila;\
5. Bahwa pada tanggal 15 Januari 2013, TERGUGAT I telah mengirimkan email kepada
PENGGUGAT berupa proposal, anggaran konstruksi (budget construction) dan
pemngambilan modal (ROI = Retum om Investment) yang pada pokoknya isinya
sebagai berikut :
a. Judul, KELAPA RETREAT : LUXURY BOUTIQUE HOTEL IN PEKUTATAN / BALI
WINNING OF SHAREHOLDER;
b. Luas lahan ± 2 (dua) hektar;
c. Nilai investasi USD 1.650.000 untuk bangunan dan USD 1.650.000 untuk lahan;
d. Masa pembangunan ± 2 (dua) tahun dan dimulai pada April 2013;
e. Penawaran saham 5% sampai 45% dari nilai total saham USD 3.300.000,-;
Atas penawaran dalam proposal tersebut, PENGGUGAT menyampaikan , bahwa
karena investasi tersebut ada di Indonesia, maka semua perhitungan nilai tanah
dan bangunan harus berdasarkan nilai rupiah, selanjutnya PENGGUGAT dan
TERGUGAT I dan TERGUGAT II menyepakati nilai investasi PENGGUGAT sebesar
Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah) yang terdiri dari 50% (lima puluh
persen) nilai tanah nilai tanah yang total luasnya ± 17. 800 M² (tujuh belas ribu
delapan ratus meter persegi) dimana ½ (setengah) dari total luas tanah tersebut
menjadi milik PENGGUGAT, sedangkan nilai usaha pada Kelapa Retreat 2 yang
akan dibuat dalam bentuk badan usaha adalah 40%(empat puluh persen) dari
total nilai saham untuk menjadi milik PENGGUGAT dan TERGUGAT I dan
TERGUGAT II berkewajiban membangun 18 Villa ( 4 jenis katagori) lengkat
dengan 13 kolam renang, Spa Eksklusif, 1 Resttaurant dengan Bar dan Ruang
Duduk Santai berlokasi di tepi pantai, Lobby, Ruang Staff, Ruang Laundry, Ruang
Kerja untuk ruangan perbaikan/maintenance dan keperluan penyimpanan.
Termasuk di dalam proyek Taman dan Infastruktur seperti Suppay Air, Listrik,
Generator dan Interior Design. TERGGUGAT I dan TERGUGAT II menjanjikan titik
impas dalam waktu 5 tahun dan tinggal gratis di villa tiap tahunnya;
6. Bahwa 15 februari 2013, TERGUGAT I kemudian menggirikan melalui email skema
pembagian lahan sehingga total lahan yang menjadi milik PENGGUGAT adalah seluas
88,975 Are (± 49,28) dan milik TERGUGAT I dan TERGUGAT II adalah 88,475 Are (±
50,72%), dimana seharusnya porsi PENGGUGAT adalah 50% dari atas tanah tersebut.
Di kemudian hari luas tanah tersebut menjadi kurang lebih 17.800 M2 karena tidak
semua tanah yang diakui milik TERGUGAT I sudah dibeli / dibebaskan yang bertolak
belakang dengan PROPOSAL;
7. Bahwa setelah melalui beberapa kali pembicaraan dan negosiasi, maka kemudian
telah disepakati oleh PENGGUGAT dengan TERGUGAT I dan TERGUGAT II untuk
investasi tersebut, diman PENGGUGAT akan memperolaeh 50% hak atas tanah
sebagai hak milik dan 40% saham dalam usaha resort yang keseluruhannya akan
dibuat dalam akta, atas kesepakatan (lisan) tersebut maka PENGGUGAT telah
melakukan penyetoran uang sebesar Rp. 8.500.000.000,- (delapan milyar lima ratus
juta rupiah), yang diberikan secara bertahap sebagai berikut :
a. Pada tanggal 23 Juni 2013, transfer dari Rekening PENGGUGAT kepada Rekening
TERGUGAT I pada Bank Mandiri Rp. 350.000.000,- (tiga ratus lima puluh juta
rupiah);
b. Pada tanggal 24 Juni 2013, transfer dari Rekening PENGGUGAT kepada Rekening
TERGUGAT I pada Bank BCA Rp. 400.000.000,- (empat ratus juta rupiah);
c. Pada tanggal 15 Juli 2013, transfer Rekening PENGGUGAT kepada Rekening
TERGUGAT I padaPT. Bank Commonwealth AUD 170.000,- (seratus tujuh puluh
juta dollar Austrlia setara dengan (kurs pada saat transfer AUD 1 = Rp. 9.080) Rp.
1.543.600.000 (satu milyar lima ratus empat puluh tiga juta enam ratus ribu
rupiah);
d. Pada tanggal 22 Juli 2013, transfer dari Rekening PENGGUGAT kepada Rekening
TERGUGAT I pada Bank Mandiri Rp. 250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta
rupiah);
e. Pada tanggal 22 Agustus 2013, transfer dari Rekening PENGGUGAT kepada
Rekening TERGUGAT I pada Bangk Mandiri Rp. 500.000.0000,- (lima ratus juta
rupiah);
f. Pada tanggal 24 Agustus 2013, transfer dari Rekening PENGGUGAT kepada
Rekening TERGUGAT I pada Bank BCA Rp. 250.000.000,- (dua ratus lima puluh
juta rupiah );
g. Pada tanggal 5 September 2013, transfer dari Rekening PENGGUGAT kepada
Rekening TERGUGAT I pada Bank Mandiri Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta
rupiah);
h. Pada tanggal 5 September 2013, transfer dari Rekening PENGGUGAT kepada
Rekening TERGUGAT I pada Bank Mandiri Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta
rupiah );
i. Pada tanggal 10 Oktober 2013, transfer dari Rekening PENGGUGAT kepada
Rekening TERGUGAT I pada Bank Mandiri Rp. 706.400.000,- (tujuh ratus enam
juta empat ratus rupiah);
j. Pada tanggal 2 Januari 2014, transfer dari Rekening PENGGUGAT kepada
Rekening TERGUGAT I pada Bank Mandiri Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta
rupiah);
k. Pada tanggal 21 Februari 2014, transfer dari Rekening PENGGUGAT kepada
Rekening TERGUGAT I pada Bank Mandiri Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta
rupiah);
l. Pada 25 April 2014, transfer dari Rekening PENGGUGAT kepada Rekening
TERGUGAT I pada Bank Mandiri Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah);
m. Pada tanggal 9 Mei 2014, transfer dari Rekening PENGGUGAT kepada Rekening
TERGUGAT I pada Bank Mandiri Rp. 300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah);
n. Pada tanggal 18 Juli 2014, transfer dari Rekening PENGGUGAT kepada Rekening
TERGUGAT I pada Bank Mandiri Rp. 1.000.000.000.,- (satu milyar rupiah);
o. Pada tanggal 16 September 2014, transfer dari Rekening PENGGUGAT kepada
Rekening TERGUGAT I pada Bank Mandiri Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta
rupiah);
p. Pada tanggal 30 September 2014, transfer dari Rekening PENGGUGAT kepada
Rekening TERGUGAT I pada Bank Mandiri Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta
rupiah);
8. Bahwa selama pembayaran-pembayaran untuk investasi tersebut, juga telah terjadi
beberapakali komunikasi email maupun bertemu secara langsung yang pada
pokoknya dalam investasi tersebut PENGGUGAT akan memperoleh HAk Atas Tanah
50% (lima puluh persen) dan hak pada usaha yang akan dibentuk dalam bentuk
saham sebesar 40% (empat puluh persen);
9. Bahwa dari uang yang telah disetorkan dan diterima secara kontan oleh TERGUGAT I
tersebut ternyhata telah dipergunakan oleh TERGUGAT I dan TERGUGAT II untuk
membeli sebagian lahan/tanah proyek Kelapa Retreat 2 yang menurut pengakuannya
sudah menjadi miliknya, melaksanakan proyek pembangunan dan sebagian lainnya
telah digunakan untuk kepentingan lain yang tidak pernah di setujui oleh
PENGGUGAT;
10. Bahwa lokasi atau tanah dari kegiatan yang menjadi proyek yang disebut dengan
Kelapa Retreat 2, terletak di atas tanah-tanah dengan sertifikat sebagai berikut :
a. SHM No. 2216, luas tanah 1050 M², NIB No. 22.01.04.04.00874, atas nama
Ismayanti, terletak dan dikenal dengan Desa Pekukatan, Kecamatan Pekutatan,
Kabupaten Jembrana, dengan batas-batas beton batas dipasang di sudut batas
tanah yang memenuhi pasal 21 PMNA/Ka.BPN No. 3 Tahun 1997;
b. SHM No. 2328, luas tanah 850 M², NIB No. 22.01.04.04.01076, atas nama
Ismayanti, terletak dan dikenal dengan Desa Pekukatan, Kecamatan Pekutatan,
Kabupaten Jembrana, dengan batas-batas beton batas dipasang di sudut batas
tanah yang memenuhi pasal 21 PMNA/Ka.BPN No. 3 Tahun 1997;
c. SHM No. 1466, luas tanah 1150 M², NIB No. 22.01.04.04.00100, atas nama
Ismayanti, terletak dan dikenal dengan Desa Pekukatan, Kecamatan Pekutatan,
Kabupaten Jembrana, dengan batas-batas beton batas dipasang di sudut batas
tanah yang memenuhi pasal 21 PMNA/Ka.BPN No. 3 Tahun 1997;
d. SHM No. 1465, luas tanah 1100 M², NIB No. 22.01.04.04.00101, atas nama
Ismayanti, terletak dan dikenal dengan Desa Pekukatan, Kecamatan Pekutatan,
Kabupaten Jembrana, dengan batas-batas beton batas dipasang di sudut batas
tanah yang memenuhi pasal 21 PMNA/Ka.BPN No. 3 Tahun 1997;
e. SHM No. 1736, luas tanah 900 M², NIB No. 22.01.04.04.00380, atas nama
Ismayanti, terletak dan dikenal dengan Desa Pekukatan, Kecamatan Pekutatan,
Kabupaten Jembrana, dengan batas-batas beton batas dipasang di sudut batas
tanah yang memenuhi pasal 21 PMNA/Ka.BPN No. 3 Tahun 1997;
f. SHM No. 2217, luas tanah 7750 M², NIB No. 22.01.04.04.00867, atas nama
Ismayanti, terletak dan dikenal dengan Desa Pekukatan, Kecamatan Pekutatan,
Kabupaten Jembrana, dengan batas-batas beton batas dipasang di sudut batas
tanah yang memenuhi pasal 21 PMNA/Ka.BPN No. 3 Tahun 1997;
g. SHM No. 2516, luas tanah 3845 M², NIB No. 22.01.04.04.01448, atas nama Pan
Darmi, terletak dan dikenal dengan Desa Pekukatan, Kecamatan Pekutatan,
Kabupaten Jembrana, dengan batas-batas beton batas dipasang di sudut batas
tanah yang memenuhi pasal 21 PMNA/Ka.BPN No. 3 Tahun 1997;
h. SHM No. 2215, luas tanah 1150 M², NIB No. 22.01.04.04.00868, atas nama
Ismayanti, terletak dan dikenal dengan Desa Pekukatan, Kecamatan Pekutatan,
Kabupaten Jembrana, dengan batas-batas beton batas dipasang di sudut batas
tanah yang memenuhi pasal 21 PMNA/Ka.BPN No. 3 Tahun 1997;
11. Bahwa sekitar oktober 2014, TERGUGAT 1 I dan TERGUGAT II mengundang
PENGGUGAT berserta suaminya yang bernama : CRAIG CURTIS untuk hadir di Bali
guna membicarakan kekurangan dana proyek, dimana kemudian TERGUGAT I dan
TERGUGAT II dengan alasan adanya inflasi dan kesalahan hitung meminta tambahan
biaya kurang lebih 15% dari nilai investasi yang telah disepakati dan juga telah
disampoaikan oleh PARA TERGUGAT, namun ditolak oleh PENGGUGAT;
12. Bahwa kemudian menyangkut adanya infestasi ini PENGGUGAT sudah berulangkali
meminta TERGUGAT I dan TERGUGAT II untuk dapat segera merealisasikan semua
hal yang sudah dinyatakan oleh TERGUGAT I dan TERGUGAT II terkait dengan hak
dan kewajiban antara PENGGUGAT, TERGUGAT I dan TERGUGAT II, yaitu dengan
membuat suatu pengikatan secara notaril, dimulai dari Notaris INGGRAINI Yamin,
SH., Notaris I Gusti Putu Dharma Atmaja , SH., Notaris Hartono, S.H., dan Notaris
Aditya Setyawan, S.H., tetapi ternyata TERGUGAT I dan TERGUGAT II selalu memberi
alasan-alasan yang tidak masuk akal, dengan demikian tindakan TERGUGAT I dan
TERGUGAT II tersebut menunjukan suatu itikad yang tidak baik untuk dapat
menyingkirkan PENGGUGAT yang sudah secara nyata-nyata menginvestasikan
uangnya;
13. Bahwa setelah melalui lika-liku negosiasi yang Panjang dan ternyata walaupun objek
investasi yang di sebut Kelapa Retreat 2 telah mulai di operasikan pada sekitar
bulan agustus 2015 ternyata janji-janji untuk memberikan lahan (bidang tanah),
saham dan pendapatan bisnis juga keuntungan lainnya kepada PENGGUGAT tidak
terealisasi, dan kemudian diketahui PENGGUGAT bahwa TERGUGAT I dan TERGUGAT
II telah melakukan kebohongan-kebohongan sampai kemudian PENGGUGAT bersedia
untuk berinvestasi, bahkan kemudian pada sekitar awal bulan Desember 2015
TERGUGAT I memutuskan hubungan dengan PENGGUGAT secara sepihak dan setelah
itu TERGUGAT I dan TERGUGAT II sudah tidak dapat dihubungi oleh PENGGUGAT;
14. Bahwa dalam proses investasi yang dilakukan oleh PENGGUGAT atas Kelapa Retreat
2 sebagaimana telah disepakati ternyata terdapat perbuatan-perbuatan TERGUGAT I
dan TERGUGAT II sebagai berikut:
a. Menyatakan PENGGUGAT akan memperoleh 50% dari tanah yang menjadi lokasi
Kelapa Retreat 2 dan 40% saham dari badan usaha yang akan dibentuk, namun
baik penyerahan tanah maupun pendirian badan usaha tersebut tidak pernah
direalisasikan, termasuk pembangunan fisik di lapangan yang tidak diselesaikan
secara keseluruhan bahkan secara sepihak telah memutuskan hubungan investasi;
b. Melakukan kebohongan-kebohongan dan tidak jujur, dalam bernegosiasi untuk
investasi Kelapa Retreat 2 yang ternyata sudah ada pihak ketiga terlibat di
dalamnya;
c. Melakukan kebohongan-kebohongan, tidak jujur dan melanggar asas kepatutan,
dengan membuat dan menyampaikan kepada PENGGUGAT atas tanah yang akan
dijadikan proyek sudah dibeli dan menjadi miliknya, namun kenyataannya tanah
tersebut masih milik pihak ketiga yang dibeli kemudian setelah PENGGUGAT
menyerahklan uang untuk diinvestasikan dalam proyek Kelapa Retreat 2;
d. Menggunakan uang yang merupakan uang investasi untuk Kelapa retreat 2 untuk
tujuan, keperluan dan kepentingan lain;
e. Menyampaikan opsi-opsi penyelesaian yang tidak sesuai dengan kesepakatan awal
khususnya terhadap status kepemilikan tanah dan saham pada proyek Kelapa
Retreat 2;
f. Hingga akhirnya kemudian menyatakan mengakhiri hubungan kerjasama dalam
proyek Kelapa Retreta 2 pada awal Desember 2015;
15. Bahwa perbuatan TERGUGAT I dan TERGUGAT II yang tidak merealisasikan hak-hak
PENGGUGAT atau mengabaikan kewajiban dari TERGUGAT I dan TERGUGAT II dan
atau berbohong, tidak jujur dan melanggar asas kepatutan sehingga tanah, saham
dan pendapatan yang seharusnya menjadi hak PENGGUGAT tidak dapat terealisasi,
dan atau menggunakan uang yang seharusnya digunakan untuk investasi dalam
proyek Kelapa Retreat 2 untuk tujuan, keperluan dan kepentingan lain adalah
merupakan suatu Perbuatan Melawam Hukum (Onrechtmatige Daad);
16. Bahwa perbuatan TERGUGAT I dan TERGUGAT II tersebut sejalan pendapat yang
disampaikan Rosa Agustina, dalam bukunya Perbuatan Melawan Hukum, terbitan
Pasca Sarjana FH Universitas Indonesia (2003), hal. 117, dalam menentukan suatu
perbuatan yang dapat dikualifisir sebagai melawan hukum, diperlukan 4 syarat:
a. Bertantangan dengan kewajiban hukum si pelaku;
b. Bertantangan dengan hak subjektif orang lain;
c. Bertantangan dengan kesusilaan;
d. Bertantangan dengan kepatutan, ketelitian dan kehati-hatian;
17. Bahwa perbutan TERGUGAT I dan TERGUGAT II sejalan dengan Yurispudensi
Mahkama Agung No. 1284 K/Pdtp/1998 tanggal 18 Desember 2000 yang memutuskan
bahwa tindakan TERGUGAT yang memutuskan perjanjian secara sepihak tanpa alasan
yang sah telah merugikan PENGGUGAT karena PENGGUGAT telah melakukan
investasi yang cukup besar. Mahkama Agung berpendapat bahwa tindakan
TERGUGAT memutuskan perjanjian adalah bertantangan dengan : 1. Asas kepatutan
dan moral. 2. Asas kewajiban huku, dari tergugat. Tindakan TERGUGAT juga
merugikanPENGGUGAT yang beritikat baik dan disisi lain TERGUGAT juga beritikat
buruk, maka dikaitkan dengan perkara ini menjadi nyata dan terang bahwa
TERGUGAT I dan TERGUGAT II telah melakukan perbuatan melawan hukum ;
18. Bahwa karena perbuatan-perbuatan yang dilakukan TERGUGAT I Bersama-sama
TERGUGAT II adalah merupakan perbuatan melwan hukum, yaitu perbuatan yang
melanggar hak subyektif PENGGUGAT, tidak jujur melanggar asas kepatutan dan
bertantangan dengan kewajiban hukum TERGUGAT I dan TERGUGAT II yang
seharusnya PENGGUGAT telah memiliki hak atas tanah, saham dan pendapatan akan
tetapi tidak terjadi hal yang demikian itu, maka perbuatan yang dilakukan oleh
TERGUGAT I dan TERGUGAT II adalah telah memenuhi ketentuan Pasal 1365 KUH
Perdata;
19. Bahwa oleh karena TERGUGAT I dan TERGUGAT II telah nyata-nyata melakukan
perbuatan melawan hukum, maka menurut ketentuan Pasal 1365 KUH Perdata
PENGGUGAT dapat juga menuntut ganti rugi atas perbuatan tersebut;
Pasal 1365 KUH Perdata
“Tiap perbuatan melawan hukum yang membawa kerugian kepada orang lain,
mewajibkan orang karena salahnya menerbitkan kerugian itu, mengganti kerugian
tersebut.”
20. Bahwa karena TERGUGAT I dan TERGUGAT II telah melakukan perbuatan melawan
hukum, sehingga PENGGUGAT telah mengalami kerugian yaitu baik kerugian materil
maupun kerugian immaterial, yang diperinci sebagai berikut :
a. Kerugian Materil:
 Kerugian karena telah menyerahkan uang untuk tujuan investasi kepada
TERGUGAT I dan TERGUGAT II adalah sebanyak Rp. 8.500.000.000,- (delapan
milyar lima ratus juta rupiah);
 kerugian karena tidak diperolehnya tanah yang sudah seharusnya menjadi milik
PENGGUGAT yang luasnya sebesar 89 Are = 8900 M² yang nilainya saat
gugatan ini adalah sebesar 9800 M² x Rp. 1.400.000 / M² = Rp.
12.460.000.000,- (dua belas milyar empat ratus enam puluh juta rupiah),
dengan jumlah mana akan terus bertambah sesuai dengan harga tanah yang
berlaku sampai saat putusan ini dapat dieksekusi;
 kerugian karena tidak diperolehnya Hal Kepemilikan Finansial (40%) atas usaha
Kelapa Retreat 2 berdasarkan proyeksi bisnis yang dijanjikan dan dipaparkan
dalam PROPOSAL yang disusun oleh TERGUGAT I dan TERGUGAT II adalah
sebesar Rp. 54.118.000.000,- (lima puluh empat milyar seratus delapan belas
juta rupiah), dimana jumlah akan dapat atau terus bertambah sesuai dengan
perhitungan yang berlaku sampai saat putusan ini dapat dieksekusi;
 kerugian karena telah dioprasikan kelapa Retreat 2 dari bulan Agustus 2015
sampai dengan Februari 2016 adalah sebesar kurang lebih Rp. 1.300.000.000,-
(satu milyar tiga ratus juta rupiah ) sehingga 40% menjadi sebear Rp.
520.000.000 (lima ratus dua puluh juta rupiah) diman ajumlah akan terus
bertambah sesuai dengan perhitungan yang berlaku sampai dengan putusan ini
dapat dieksekusi ;
 kerugian atas bangunan yang ditimbulkan karena tidak diberikannya tanah 50%
kepada PENGGUGAT. Nilai bangunan yang menjadi kewajiban TERGUGAT I dan
TERGUGAT II sesuai PROPOSAL adalah USD 1.650.000.000 (satu juta enam
ratus lima puluh ribu dollar Amerika) sehingga 50% adalah menjadi USD
825,000 (delapan ratus dua puluh lima dollar Amerika) dimana jumlah akan
dapat atau terus bertambah sesuai dengan perhitungan yang berlaku sampai
saat putusan ini dapat dieksekusi;
 kerugian atas kehilangan Hak penggunaan villa dan Fasilitas Kelapa Retreat 2
lainnya seperti dijanjikan dan di paparkan dalam PROPOSAL adalah sebesar Rp.
6.400.000.000,- (enam milyar empat ratus juta rupiah);
 kerugian atas kehilangan Hak berkembang bersama dan Branding Kelapa Retrat
seperti dipaparkan dalam PROPOSAL adalah sebesar Rp. 10.000.000.000,-
(sepuluh milyar rupiah);
 Biaya-biaya yang timbul akibat perkara ini sehingga PENGGUGAT tidak dapat
melakukan aktivitas harian dengan baik sejak Desember 2015 sampai dengan
diajukan gugatan ini (bulan Mei 2017) dimana dalam aktifitas normal yang
dilakukan PENGGUGAT akan memberikan penghasilan sebesar Rp. 50.000.000
x 18 bulan = Rp. 900.000.000. (Sembilan ratus juta rupiah )dimana jumlah itu
akan akan terus bertambah sampai dengan putusan ini dieksekusi;
 Membayar biaya jasa Pengacara untuk mengurus perkara a quo di pengadilan
Negeri Negara yang besarnya Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah);
 Dengan demikan mohon Kepada Yang Muliah Majelis Haki, supaya TERGUGAT
I dan TERGUGAT II dihukum untuk membaya kerugian materiil kepada
PENGGUGAT yang total jumlahnya sebagaimana disebutkan di atas samapai
dengan di ajukannya gugatan ini (bulan Mei 2017) adalah sebesar Rp.
93.898.000.000,- (Sembilan puluh tiga milyar delapan ratus Sembilan puluh
delapan juta rupiah) dan USD 825,000 ( delapan ratus dua puluh lima dolar
Amerika) dimana jumlah akan dapat terus bertambah sampai dengan putusan
ini dapat dieksekusi;
b. Kerugian Immateriil:
 Bahwa akibat perbuatan TERGUGAT I dan TERGUGAT II tersebut, telah
menyebabkan nama baiknya dan kredibilitas PENGGUGAT sebagai investor dan
juga pengusaha menjadi tercemar dihadapan para investor dan rekanan
Pengusaha yang selama ini mengenal PENGGUGAT;
 Bahwa tercemarnya nama baiknya PENGGUGAT akibat tindakan TERGUGAT I
dan TERGUGAT II tersebut sesungguhnya tidaklah dapat dihitung dengan
sejumlah uang, namun demikian jika harus diuangkan maka PENGGUGAT
mohon agar Majelis Hakim yang memerikas dan mengadili perkara ini dapat
menetapkannya dan menghukum TERGUGAT I dan TERGUGAT II untuk
membayar kerugian imateriil sebesar Rp. 100.000.000,- (serratus milyar
rupiah);
21. Bahwa untuk menjamin kepastian hukum bagi PENGGUGAT agar gugatan ini apabila
dikabulkan oleh Yang Mulia Majels Hakim tidak menjadi hampa (illusioner) dan
mengingat PARA TERGUGAT kemungkinan akan mengahlikan harta bendanya kepada
pihak ketiga, maka kiranya cukup beralasan menurut hukum bagi PENGGUGAT untuk
memohon Kepada Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara
ini, berkenan kiranya terlebih dahulu meletakan sita jaminan (Conservatior Beslag)
terhadap dharta milik TERGUGAT I (obyek sangketa), berikut segala turutannya yang
berdiri dan melekat diatasnya yang menurut undang-undang dianggap sebagai benda
tetap, setempat dikenal sebagai Kelapa Retreat 2, berupa barang tidak bergerak yaitu:
a. SHM No. 2216, luas tanah 1050 M², NIB No. 22.01.04.04.00874, atas nama
Ismayanti, terletak dan dikenal dengan Desa Pekukatan, Kecamatan Pekutatan,
Kabupaten Jembrana, dengan batas-batas beton batas dipasang di sudut batas
tanah yang memenuhi pasal 21 PMNA/Ka.BPN No. 3 Tahun 1997;
b. SHM No. 2328, luas tanah 850 M², NIB No. 22.01.04.04.01076, atas nama
Ismayanti, terletak dan dikenal dengan Desa Pekukatan, Kecamatan Pekutatan,
Kabupaten Jembrana, dengan batas-batas beton batas dipasang di sudut batas
tanah yang memenuhi pasal 21 PMNA/Ka.BPN No. 3 Tahun 1997;
c. SHM No. 1466, luas tanah 1150 M², NIB No. 22.01.04.04.00100, atas nama
Ismayanti, terletak dan dikenal dengan Desa Pekukatan, Kecamatan Pekutatan,
Kabupaten Jembrana, dengan batas-batas beton batas dipasang di sudut batas
tanah yang memenuhi pasal 21 PMNA/Ka.BPN No. 3 Tahun 1997;
d. SHM No. 1465, luas tanah 1100 M², NIB No. 22.01.04.04.00101, atas nama
Ismayanti, terletak dan dikenal dengan Desa Pekukatan, Kecamatan Pekutatan,
Kabupaten Jembrana, dengan batas-batas beton batas dipasang di sudut batas
tanah yang memenuhi pasal 21 PMNA/Ka.BPN No. 3 Tahun 1997;
e. SHM No. 1736, luas tanah 900 M², NIB No. 22.01.04.04.00380, atas nama
Ismayanti, terletak dan dikenal dengan Desa Pekukatan, Kecamatan Pekutatan,
Kabupaten Jembrana, dengan batas-batas beton batas dipasang di sudut batas
tanah yang memenuhi pasal 21 PMNA/Ka.BPN No. 3 Tahun 1997;
f. SHM No. 2217, luas tanah 7750 M², NIB No. 22.01.04.04.00867, atas nama
Ismayanti, terletak dan dikenal dengan Desa Pekukatan, Kecamatan Pekutatan,
Kabupaten Jembrana, dengan batas-batas beton batas dipasang di sudut batas
tanah yang memenuhi pasal 21 PMNA/Ka.BPN No. 3 Tahun 1997;
g. SHM No. 2516, luas tanah 3845 M², NIB No. 22.01.04.04.01448, atas nama Pan
Darmi, terletak dan dikenal dengan Desa Pekukatan, Kecamatan Pekutatan,
Kabupaten Jembrana, dengan batas-batas beton batas dipasang di sudut batas
tanah yang memenuhi pasal 21 PMNA/Ka.BPN No. 3 Tahun 1997;
h. SHM No. 2215, luas tanah 1150 M², NIB No. 22.01.04.04.00868, atas nama
Ismayanti, terletak dan dikenal dengan Desa Pekukatan, Kecamatan Pekutatan,
Kabupaten Jembrana, dengan batas-batas beton batas dipasang di sudut batas
tanah yang memenuhi pasal 21 PMNA/Ka.BPN No. 3 Tahun 1997;
i. SHM No. 515, luas tanah 7880 M², atas nama IGD Pandia terletak dan dikenal
dengan Desa Pekukatan, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana, dengan
batas sebelah utara telabah, batas sebelah selatan adalah pantai, batas sebelah
timur adalah tanah milik, dan Batasan sebelah barat adalah tanah milik;
j. SHM No. 2703, luas tanah 460 M², atas nama IGD Pandia terletak dan dikenal
dengan Desa Pekukatan, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana, dengan
batas sebelah utara parit, batas sebelah selatan adalah telabah, batas sebelah timur
adalah tanah milik, dan Batasan sebelah barat adalah tanah milik;
22. Bahwa PENGGUGAT khawatir tanah-tanah tersebut tidak cukup jumlahnya untuk
menutupi kewajibannya yang timbul sehubunngan dengan tuntutan dalam gugatan ini,
sehingga untuk dan oleh karrenanya PENGGUGAT juga memohon kepada Yang Mulia
Majelis Hakim yang menerima dan mengadili perkara ini juga meletakan sita atas saham-
saham milik TERGUGUAT I sebesar 50% (lima puluh persen) yang terdapat pada “PT.
TROPICAL RETREATS” No. 23, tanggal 24 Maret 2010 jo. Keputusan Kepala Badan
Koordinasi Penanaman Modal No. 880/I/IU/I/PMA/PARIWISATA/2011, tanggal 05
Desember 2011 tentang Izin Usaha;
23. Bahwa selanjutnya PENGGUGAT mohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim yang
memeriksa dan mengadili perkara ini, berkenan menyatakan bahwa permohonan sita
jaminan (Consevatior Beslag) terhdap harta benda milik TERGUGAT I (obyek sangketa)
dinyatakan sah dan berharga;
24. Bahwa apabila TERGUGAT I dan TERGUGAT II tidak melaksanakan isi putusan dalam
perkara ini dengan sebaik-baiknya maka PENGGUGAT mohon supaya TERGUGAT I dan
TERGUGAT II dihukum membayar uang paksa (dwangsom) sebesar (Rp. 10.000.000,-
(sepuluh juta rupiah) setiap hari keterlambatan, apabila TERGUGAT I danTERGUGAT II
lalai atau dengan sengaja tidak melaksanakan putusan ini, terhitung sejak putusan ini
berkekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde);
25. Bahwa mengingat perbuatan ini timbul akibat Perbutan Melawan Hukum (Onrechtmatige
Daad) yang dilakukakan oleh TERGUGAT I dan TERGUGAT II kepada PENGGUGAT, maka
sudah sepantasnya biaya-biaya yang timbul dalam perkara ini menjadi beban dan
tanggung jawab TERGUGAT I dan TERGUGAT II sepenuhnya;
26. Bahwa gugatan PENGGUGAT ini didasarkan atas bukti-bukti yang sah menurut hukum
karena mohon Yang Mulia Majeis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini
menyatakan putusan ini dapat dijalankan terlebih dahuluwalaupun ada upaya hukum
banding, kasasi dan peninjauan kembali atau upaya hukum lainnya (uitvoerbaar bij
voorraad);

Berdasarkan dalil-dalil dan alasan hukum sebagaimana tersebut diatas, kiranya Yang
Mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a quo berkenan untuk
memutuskan sebagai beriku:

DALAM POKOK PERKARA


1. Menerima dan mengabulkan gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya;
2. Menyatakan TERGUGAT I dan TERGUGAT II telah melakukan Perbuatan Melawan
Hukum (Onrechtrmatige Daad)
3. Menghukum TERGUGAT I dan TERGUGAT II untuk membayar (mengembalikan)
uang sejumlah Rp. 8. 500,000,000. (delapan milyar lima ratus juta rupiah) kepada
PENGGUGAT secara kontan dan sekaligus;
4. Menghukum TERGUGAT I dan TERGUGAT II untuk membyar ganti rugi materiil
sebesar sampai dengan diajukan gugatan ini (bulan Mei 2017) adalah sebesar Rp.
93.898.000.000(Sembilan puluh tiga milyar delapan ratus Sembilan puluh delapan
juta rupiah) dan USD 825,000 (delapan ratus dua puluh limaribu dollar Amerika)
kepada PENGGUGAT secara seketika , kontan dan sekaligus;
5. Menghukum TERGUGAT I dan TERGUGAT II untuk membayar ganti rugi immateriil
sebesar Rp. 100. 000.000.000,- (seratus milyar rupiah) kepad PENGGUGAT secara
seketika , secara kontan dan sekaligus;
6. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan (consevatior beslag) terhadap harta milik
TERGUGAT I (obyek sangketa) berupa :
a. SHM No. 2216, luas tanah 1050 M², NIB No. 22.01.04.04.00874, atas nama
Ismayanti, terletak dan dikenal dengan Desa Pekukatan, Kecamatan Pekutatan,
Kabupaten Jembrana, dengan batas-batas beton batas dipasang di sudut batas
tanah yang memenuhi pasal 21 PMNA/Ka.BPN No. 3 Tahun 1997;
b. SHM No. 2328, luas tanah 850 M², NIB No. 22.01.04.04.01076, atas nama
Ismayanti, terletak dan dikenal dengan Desa Pekukatan, Kecamatan Pekutatan,
Kabupaten Jembrana, dengan batas-batas beton batas dipasang di sudut batas
tanah yang memenuhi pasal 21 PMNA/Ka.BPN No. 3 Tahun 1997;
c. SHM No. 1466, luas tanah 1150 M², NIB No. 22.01.04.04.00100, atas nama
Ismayanti, terletak dan dikenal dengan Desa Pekukatan, Kecamatan Pekutatan,
Kabupaten Jembrana, dengan batas-batas beton batas dipasang di sudut batas
tanah yang memenuhi pasal 21 PMNA/Ka.BPN No. 3 Tahun 1997;
d. SHM No. 1465, luas tanah 1100 M², NIB No. 22.01.04.04.00101, atas nama
Ismayanti, terletak dan dikenal dengan Desa Pekukatan, Kecamatan Pekutatan,
Kabupaten Jembrana, dengan batas-batas beton batas dipasang di sudut batas
tanah yang memenuhi pasal 21 PMNA/Ka.BPN No. 3 Tahun 1997;
e. SHM No. 1736, luas tanah 900 M², NIB No. 22.01.04.04.00380, atas nama
Ismayanti, terletak dan dikenal dengan Desa Pekukatan, Kecamatan Pekutatan,
Kabupaten Jembrana, dengan batas-batas beton batas dipasang di sudut batas
tanah yang memenuhi pasal 21 PMNA/Ka.BPN No. 3 Tahun 1997;
f. SHM No. 2217, luas tanah 7750 M², NIB No. 22.01.04.04.00867, atas nama
Ismayanti, terletak dan dikenal dengan Desa Pekukatan, Kecamatan Pekutatan,
Kabupaten Jembrana, dengan batas-batas beton batas dipasang di sudut batas
tanah yang memenuhi pasal 21 PMNA/Ka.BPN No. 3 Tahun 1997;
g. SHM No. 2516, luas tanah 3845 M², NIB No. 22.01.04.04.01448, atas nama Pan
Darmi, terletak dan dikenal dengan Desa Pekukatan, Kecamatan Pekutatan,
Kabupaten Jembrana, dengan batas-batas beton batas dipasang di sudut batas
tanah yang memenuhi pasal 21 PMNA/Ka.BPN No. 3 Tahun 1997;
h. SHM No. 2215, luas tanah 1150 M², NIB No. 22.01.04.04.00868, atas nama
Ismayanti, terletak dan dikenal dengan Desa Pekukatan, Kecamatan Pekutatan,
Kabupaten Jembrana, dengan batas-batas beton batas dipasang di sudut batas
tanah yang memenuhi pasal 21 PMNA/Ka.BPN No. 3 Tahun 1997;
i. Sebidang tanah yang terletak di Dusun Pondok, Desa Tagallinggah, Kecamatan
Panabel, Kabupaten Tabanan atas nama Ismayanti, luas 20 are, dengan batas:
utara : hak milik, Timur: jalan, Selatan: hak milik, Barat: hak milik;
j. Sebidang tanah yang terletak di Dusun Pondok, Desa Tagallinggah, Kecamatan
Panabel, Kabupaten Tabanan atas nama Ismayanti, luas 70 are, dengan batas:
utara : hak milik, Timur: pangkung/sungai, Selatan: hak milik, Barat: pangkung
/sungai;
k. Sebidang tanah yang terletak di Dusun Pondok, Desa Tagallinggah, Kecamatan
Panabel, Kabupaten Tabanan atas nama Ismayanti, luas 40 are, dengan batas:
utara : hak milik, Timur: pangkung/sungai, Selatan: hak milik, Barat:
pangkun/sungai;
l. Saham-saham milik TERGUGAT I sebesar 50% yang terdapat pada “PT.
TROPICAL RETREATS, suatu perseroan yang didirikan berdasarkan hukum
Indonesia sebagaimana dalam Akta Pendirian Perseroan Terbatas “PT. TROPICAL
RETREATS” No. 23, tanggal 24 Maret 2010 Jo. Keputusan Kepala Badan
Koordinasi Penanaman ModalNo. 880/I/IU/I/PMA/PARIWISATA/2011, tertanggal
05 Desember 2011 tentang Izin Usaha;
7. Menghukum TERGUGAT I dan TERGUGAT II membayar secara seketika, kontan dan
sekaligus kepada PENGGUGAT, uang paksa (dwangsom) sebesar Rp. 10.000.000,-
(sepuluh juta rupiah) setiap harinya, bilamana TERGUGAT I dan TERGUGAT II tidak
melaksanakan Putusan ini;
8. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan/dilaksanakan terlebih dahulu (uitvoerbaar
bij voorraad) walaupun ada upaya hukum banding, kasasi, dan peninjauan kembali
dan bantahan;
9. Menghukum TERGUGAT I dan TERGUGAT II untuk membyar perkara biaya perkara
yang timbul karena adanya perkara ini;
Atau

Apabila Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini
berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono)

Hormat Kami,
Kuasa Hukum PENGGUGAT

1. GEDE INDRIA, SH., MH. 2. IKETUT JAYA , SH.

Anda mungkin juga menyukai