Anda di halaman 1dari 3

JUDUL PENELITIAN : Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match

terhadap nilai kerjasama dan hasil belajar kognitif kimia siswa

kelas X SMAN 1 BAMBANGLIPURO BANTUL

PENULIS : 1. Gita Rahmawati

2.Jamil Suprihatiningrum

Tahun : J. Kaunia Vol. X No. 2, Oktober 2014/1435: 128-140 ISSN

1829-5266 (print) ISSN 2301-8550 (online)

NAMA JURNAL : J. Kaunia Vol. X No. 2, Oktober 2014/1435: 128-140

A. LATAR BELAKANG

Berdasarkan wawancara 1, guru kimia untuk kelas X di SMAN 1 Bambanglipuro jarang

mencoba variasi model pembelajaran dan metode ceramah menjadi satu-satunya metode

yang sering digunakan oleh guru. Metode ceramah menempatkan siswa secara individu

dalam proses pembelajaran. Guru menyadari perlunya model pembelajaran meningkatkan

daya lain analisis untuk siswa terhadap materi kimia. Salah satu model pembelajaran

kooperatif yang menunjang dalam pembentukan nilai kerjasama adalah model

pembelajaran kooperatif tipe make a match. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Febriana (2011: 160), disimpulkan model bahwa penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe Make A Match dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

B. RUMUSAN MASALAH PENELITIAN

1. Bagaimana pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Make A match terhadap

nilai kerjasama siswa kelas X SMAN 1 Bambanglipuro Bantul Yogyakarta”.

2. Bagaiman pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match terhadapa

Hasil Belajar Kognitif Kimia Siswa Kelas X SMAN 1 Bambanglipuro Bantul Yogyakarta”.

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match terhadap

nilai kerjasama siswa kelas X SMAN 1 Bambanglipuro Bantul Yogyakarta”.

2. Untuk mengetahui Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Make A match

terhadapa hasil belajar kognitif kimia siswa kelas X SMAN 1 Bambanglipuro Bantul

Yogyakarta”.

1
D. LANDASAN TEORI

cooperative learning – make a match, cooperation, learning outcomes

1. Pembelajaran Kooperatif

Penelitian yang dilakukan oleh Sharan dan Shachar (1998) terkait strategi kognitif

siswa dalam pembelajaran kooperatif menunjukkan hasil bahwa siswa yang terlibat

dalam metode investigasi kelompok tidak hanya memperoleh hasil belajar yang lebih

besar, tetapi juga mampu lebih berinteraksi lebih interaktif dalam kelompoknya. Hal ini

terjadi karena siswa yang bekerja dalam kelompok-kelompok kooperatif memiliki

kesempatan yang lebih besar untuk mempraktikan strategi verbal dan kognitif yang

lebih variatif yang pernah mereka dengar

E. METODE PENELITIAN

Metode / Desain Penelitian :

Penelitian ini termasuk penelitian Quasi Eksperiment dengan eksperimen dengan desain

Nonequivalent Control Group.

Tempat :

Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Bambanglipuro Bantul

Populasi :

seluruh siswa kelas X yang adasekolah tersebut.

Sampel :

Siswa kelas X4 (kelas eksperimen) dan siswa di kelas untuk X3 (kontrol).

Instrumen Penelitian :

1. Tes hasil belajar

2. Lembar observasi

Teknik Analisa Data :

1. Uji statistik nonparametrik yaitu dengan uji Mann Whitney.

2. Uji t

F. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Nilai Kerjasama

Berdasarkan uji t awal diperoleh nilai sig. (2-tailed) yang lebih besar dari 0,05 yaitu 0,496.

Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antara ke dua sampel. Berdasarkan

2
observasi, nilai kerjasama siswa yang diperoleh untuk kelas eksperimen dengan

menggunakan model pembelajaran tipe make a match pada pertemuan pertama sebesar

16,7 (kategori sangat baik), pertemuan ke dua sebesar 17,27 (kategori sangat baik), dan

pertemuan ketiga sebesar 15 (kategori baik). Proses pembejaran dikelas kontrol digunakan

model pembelajaran kooperatif tipe kartu arisan. Berdasarkan observasi diperoleh hasil nilai

kerjasama untuk pertemuan pertama sebesar 16,15 (kategori baik), pertemuan ke dua

sebesar 14,12 (kategori baik) dan pertemuan ke tiga sebesar 16,60 (kategori sangat baik).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan dari penggunaan

model pembalajaran kooperatif tipe make a match terhadap nilai kerjasama.

2. Hasil Belajar Kognitif Kimia

Hasil belajar kognitif siswa diperoleh dari skor pre-test dan pos-test pada materi hidrokarbon.

Berdasarkan nilai pretest yang dianalisis dengan uji Mann Whitney diperoleh nilai

sig.(2-tailed) yang lebih besar dari taraf signifikansi 0,05 yaitu 0,379. Hal ini menunjukkan

bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan dari penggunaan model pembelajaran kooperatif

tipe make a match terhadap hasil belajar kognitif kimia.

G. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan data, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut:

a. Tidak ada pengaruh yang signifikan dari penggunaan model pembelajaran kooperatif

tipe make a match terhadap nilai kerjasama siswa.

b. Tidak ada pengaruh yang signifikan dari penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe

make a macth terhadap hasil belajar kognitif kimia.

H. KOMENTAR

Keunggulan : Pengambilan data dilakukan dengan baik

Kelemahan : Instrumen yang digunakan kurang membuktikan adanya perbedaan,

tidak menuliskan langkah-langkah menghitung nilai sig dengan

menggunakan uji t dan uji Mann Whitney dengan baik

Rekomendasi :

Jurnal ini dapat saya gunakan untuk penelitian saya, hal yang dapat digunakan yaitu cara

pengambilan data atau langkah-langkah oengambilan data.

Anda mungkin juga menyukai