Anda di halaman 1dari 15

Kedokteran Komunitas, 1

Pengantar Ilmu Kedokteran Komunitas

Latar Belakang .

Indonesia terbentang diantara dua benua yaitu Australia dan Asia dan di antara tiga
Lautan , yaitu Laut Cina Selatan, Lautan Pasifik, dan Lautan Hindia.
Keadaan geografis
1. Kondisi bentuk kepulauan di Indonesia yang terdiri dari 17.000 pulau
2. Wilayah lautan amat luas ( 80 %)
3. Terbukanya kepulauan menyebabkan kemudahan masuknya barang/obat terlarang yang
tidak sah
4. Rangkaian kondisi geografis yang masih aktif, kemungkinan akan sewaktu-waktu dapat
meletus, sering gempa
5. Letak pada daerah tropis, merupakan reservoir yang tepat untuk berkembangnya vektor
dan penyebab penyakit
6. Posisi silang Indonesia diantara negara besar didunia yang merupakan alir lalu lintas ,
secara potensial dapat memberikan pengaruh negatip perihal kemungkinan masuknya
berbagai kebasaan yang buruk terhadap kesehatan dan penyakit dari luar.

Keadaan demografis
1. Jumlah penduduk yang besar , 245 juta (Sensus 2010), merupakan penduduk dengan
jumlah terbesar ke-empat sedunia setelah Cina, India, USA.
2. Diperkirakan 42 % berdiam di daerah urban. Jadi daerah rural lebih besar (IDHS
Indonesia Demografic Health Survey)
3. Penyebaran penduduk tidak merata di Jawa yang hanya luasnya 7% dari kepulauan
Indonesia di huni oleh 59% penduduk (kepadatan 951 orang perkilometer persegi)
Sedangkan Kalimantan hanya 20 orang per kilometer persegi. Sedangkan Jakarta
kepadatannya adalah 12.700 perkm2.
4. Penduduk menurut kelompok umur ; 30,50% penduduk usia muda (0-14 tahun) 64,83%
usia produktif (15-64 tahun), hanya 4,68% yang berumur 65 tahun lebih.
5. Angka ketergantungan penduduk Indonesia adalah ; 54,25, berarti setiap 100 orang usia
produktif menanggung 54 orang yang tak bekerja.(Profil Kesehatan Indonesia 2001)

Indeks Pembangunan manusia ( IPM) atau Human Development Index (HDI )


Tahun 1999 adalah 64 , yaitu peringkat ke-109 di antara 180 negara di dunia ( berada dibawah
Malaysia dan Thailand ).
Derajat Kesehatan
1. Angka Harapan Hidup 66,2 (1999)
2. Angka kematian Bayi per-1000 Kelahiran Hidup 40
3. Angka kematian balita per-seribu Kelahiran hidup 58
4. Angka kematian ibu melahirkan per- 100.000 kelahiran hidup 373 (SKRT 1995)
Kedokteran Komunitas, 2

Upaya mengembangkan dokter pada pelayanan strata pertama

Menyadari masalah yang dihadapi secara geografis, tingkat kesehatan yang buruk
Indonesia, serta IPM yang rendah yang menanadakan status soial dann ekonomi yang buruk,
disamping itu biaya yang dianggarkan pemerintah untuk kesehatan amat kecil, maka perlulah
mengembangkan pelayanan yang efisen, efektif dan peduli biaya. Untuk dapat mengembangkan
pelayanan kesehatan strata pertama inilah merupakan lingkup kedokteran komunitas dalam
implementasinya pada masyarakat lini terdepan. Kedokteran komunitas memberikan pedoman
untuk semua disiplin yang terkait dengan pelayanan strata pertama dalam melaksanakan
pelayanan kesehatan dan ataupun kedokteran yang memenuhi kriteria sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.serta penyelesaiannya dengan memanfaatkan sumber yang dipunyai baik individu
sebagai pasien/Pengguna Jasa Pelayanan Kesehatan ataupun keluarga dan komunitas setempat.
Karena itu sifat pelayanan situsional dan geografikal.
Sesuai dengan kriteria five star doctor (WHO,1995), maka dokter yang praktik pada pelayanan
strata pertama (lini terdepan) fungsinya memenuhi kemampuan sebagai care provider, decision
maker, communicator, community leader dan manager. Di Indonesia bagian IKM dan Ilmu
Kedokteran Komunitas (Lokakarya pendidikan IKM/IKP-IKK, di Malang, 1999) telah
menambahkan scientest sebagai kriteria six star doctor, dalam hal ini berkaitan dengan upaya
penelitian yang perlu ditingkatkan untuk perbaikan mutu pelayanan .
Untuk inilah diambil keputusan untuk mengembangkan pelayanan kedokteran keluarga melalui
pemantapan pendidikan dan pelayanan strata pertama di Fakultas Kedokteran, serta pada
pertemuan seluruh Fakultas Kedokteran di Indonesia pada tahun 2000, telah dimantapkan
Kurikulum Kedokteran Keluarga di Fakultas Kedokteran se-Indonesia. Hal ini kemudian
dimantapkan dengan penyusunan kurikulum Kedokteran Keluarga yang bentuknya integrasi
dengan semua disiplin di Fakultas Kedokteran, pada Lokakarya Pendidikan Kedokteran Keluarga
di Fakultas Kedokteran, Depok, 2003. Bentuk pelayanan ini dikembangkan dalam keilmuan
kedokteran komunitas, yang juga mengembangkan bentuk pelayanan pada komunitas pekerja,
dengan lingkungan pekerja sebagai komuntas sasarannya.
Jika diperhatikan pengembangan kedokteran komunitas ini, dapat disimpulkan bahwa
upaya pengembangan pelayanan ini bukan melahirkan suatu bentuk pelayanan yang baru, namun
adalah bentuk peningkatan mutu pelayanan dengan sasaran bukan saja individu , namun dengan
memperhatikan kehidupan seseorang dalam keluarganya dan dalam komunitas kerjanya.
Ilmu Kedokteran Komunitas adalah ilmu kedokteran yang diterapkan kepada orang (individu) dan
kelompok yang masih perlu dirujuk ke RS. Menerapkan pendekatan pelayanan berbasis keluraga dan
berorientasi komunitas, yaitu dengan memperhatikan semua faktor-faktor “Sosial Lingkungan” yang ada
dalam lingkup keluarga dan komunitasnya yang turut mempengaruhi kejadian sakitnya.
Pemasalahan pelayanan kesehatan strata pertama.
1. Pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki dokter praktik umum yang saat ini banyak
dikeluhkan masyarakat, pendidikan keterampilannya kurang dapat diterapkan sesuai dengan
yang diinginkan masyarakat.
2. Kewenangan dokter praktik umum tampak makin dipersempit, dengan adanya
ketentuan dari spesialis yang membatasi tindakan-tindakan maupun penggunaan peralatan
medis untuk strata pertama.
3. Anggapan dari profesi bidang kedokteran akan dokter pelayanan strata pertama adalah
dokter kelas rendah.
4. Penerapan praktik dokter keluarga belum dikenal luas , keengganan dokter untuk
peningkatan mutu dengan biaya tambahan, namun tidak mendapat imbalan yang sesuai
dengan kedudukannya pada strata pertama .
5. Rencana yang terarah, menyeluruh dan mendasar tentang pendayagunaan dokter
di strata pertama, masih perlu ditingkatkan
Kedokteran Komunitas, 3

Konsep Paradigma Baru Pendidikan Dokter


Untuk mengantisipasi pemasalahan yang ditemukan dari lulusan Fakultas Kedokteran maka
Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, pada April 04, telah
mengemukakan bahwa konsep paradigma baru pendidikan dokter, antara lain sebagai berikut;
 Program studi kedokteran dasar dilandasai/mengacu ke kurikulum berbasis kompetensi untuk
dokter pelayanan strata pertama (primary care physician)
 Program studi kedokteran dasar (implementasi tahun ajaran 2005) berada dalam era
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang maha cepat (mega speed) yang menuntut
keterampilan pembelajaran sepanjang hayat.
 Dalam implementasinya program studi kedokteran dasar dibagi menjadi tiga tahap, sebagai
berikut;
- Tahap ke-1 : (1 semester), yaitu pendidikan umum (general education) .
Pendidikan tahap ini untuk mencapai keterampilan dan sikap dasar, yaitu keterampilan
pembelajaran sepanjang hayat, keterampilan-keterampilan generik dan sikap peduli terhadap
lingkungan/masyarakat.
- Tahap ke-2 : (minimal 6 semester), yaitu pendidikan integrasi.
Pelaksanaan integrasi antar disiplin yang bersifat horisontal maupun vertikal, untuk mencapai
keterampilan, menjelaskan,dan menanggulangi masalah pasien dan masyarakat secara ilmiah,
termasuk keterampilan penelitian, dalam tahap ke-2 ini akan mengacu pada visi dan misi
universitasa terkait, sebagai mata ajaran pilihan.
- Tahap ke-3.(minimal 3 semester)
Pendidikan berbasis kompetensi, sebagai kemampuan profesi klnis dan kedokteran komunitas

Pendidikan Kedokteran Komunitas di Fakultas Kedokteran


Pada Lokakarya pembakuan Program Pendidikan Dokter Mata Ajaran IKM-IKP-IKK di
Fakultas Kedokteran Negeri di Indonesia, Cisarua, Sept. 1991, telah merumuskan antara lain;
 Kerangka dasar operasionalisasi konsep “Community Based Education” dalam
pendidikan dokter di Indonesia
 Penerapan kurikulum fakultas kedokteran mutlak menggunakan metode “community
Based learning” untuk menghasilkan lulusan yang dapat menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang paripurna dalam suatu komunitas.

Kerangka Dasar Operasionalisasi Konsep “Community Based Education”


Telah dikemukakan konsep operasional ini pada pertemuan di Cisarua 1991, oleh FKUI
FKUI dalam pembelajaran Kedokteran Komunitas telah menerapkannya jauh sebelum 1991.
Konsep ini tetap dilaksanakan sampai saat ini dengan acuan keterampilan praktis klinis serta
pengetahuan kedokteran mutakhir. Dengan adanya paradigma baru Pendidikan Dokter yang
dikeluarkan Diknas April 04, maka hal ini tentunya akan memantapkan konsep pembelajaran
yang telah lama digunakan .
Konsep Pendidikan kedokteran berbasis komunitas adalah sebagai berikut;

1. Pengembangan materi pendidikan berdasarkan masalah prioritas dalam masyarakat,


khususnya dalam bidang pelayanan kesehatan strata pertama yang kemungkinan
besar akan dihadapi oleh seorang dokter.

2. Pada dasarnya materi pembelajaran dikemukakan dalam dalam 4 kelompok ;


a. Konsep Ilmu Kedokteran Komunitas
b. Metode /instrumen Ilmu Kedokteran Komunitas
c. Pelayanan komunitas dengan lingkungan khusus, seperti Kedokteran Keluarga
dan Kedokteran Okupasi
d. Manajemen pelayanan kesehatan di unit pelayanan strata pertama
Kedokteran Komunitas, 4

3. Pengembangan modul/paket bertolak dari masalah dalam komunitas untuk program


pendidikan terpadu antar berbagai cabang ilmu di lingkungan Fakultas Kedokteran, baik
horisontal maupun vertikal.
Catatan ;
pembelajaran kedokteran keluarga dan kedokteran okupasi dimasukkan sebagai
pembelajaran praktik lapangan (kepaniteraan pada tingkat profesi)
Substansi keilmuan Kedokteran Komunitas :
 Kedokteran klinik lingkup pelayanan strata pertama
 Kedokteran pencegahan
 Kedokteran sosial
 Ekologi kedokteran (environmental health and environmental medicine)
 Anthropology medicine
 Ilmu perilaku
 Komunikasi kesehatan
 Biostatistik dan epidemiologi dan Kedokteran berdasarkan bukti
 Administrasi kedokteran
 Gizi kedokteran
 Kedokteran keluarga
 Kedokteran okupasi
 Kedokteran Matra
 Kesehatan masyarakat

Keilmuan ini terutama kedokteran klinis diperlukan untuk praktik layanan strata pertama,
yang bermutu yang memerlukan cara baca jounal kedokteran mutakhhir untuk diagnostik
dan tindakan yang tepat (EBM/KBB)
Sebagai dokter yang langsung berhadapan dengan masyarakat membutuhkan pengetahuan
kesehatan masyarakat, tidak sedalam ahli kesehatan masyaraka , yang amat membantu
pembangunan kesehatan dan peningkatan partisipasi masyarakat dalam program kerjanya
terhadap kelompok komunitas.
Substansi keilmuan inilah yang akan membantu dokter komunitas untuk melaksanakan
pelayanan menyeluruh, paripurna berkesinambungan terhadap semua keluhan semua umur,
semua jenis kelamin dan peduli biaya, peduli kemampuan diri dan peduli kemajuan
kedokteran mutakhir.

Pemanfaatan ilmu kedokteran komunitas adalah untuk


 Dokter praktik umum
 Praktik dokter keluarga
 Praktik dokter okupasi
 Praktik dokter olah-raga
 Praktik kedokteran matra
Kedokteran Komunitas, 5

Kebutuhan dokter yang kompeten di strata pelayanan pertama di Indonesia di


masa kini dan mendatang. (Guntur Hamurwoto, Dirjen Pelayanan Medis, DepKes, 03).

Penyelenggaraan Upaya kesehatan perorangan (UKP) atau pelayanan kedokteran di


tingkat pertama dielenggarakan oleh pemerintah melalui Puskesmas, sedangkan peran serta
masyarakat dan dunia usaha diwujudkan melalui berbagai bentuk pelayanan seperti praktik
dokter, praktik dokter gigi, praktik dokter keluarga, praktik dokter klinik 24 jam, rawat jalan
medis, klinik bersalin dan lainnya. Upaya tersebut didukung oleh berbagai pelayanan penunjang.
Deklarasi Alma- Ata (WHO/UNICEF,1978) merekomendasikan pelayanan kesehatan primer
yang diidentifikasikan sebagai cara yang paling cost –effective dalam penyelenggaraan kesehatan
dasar yang essensial atas dasar partisipasi masyarakat (community participation). Namun upaya
ini ternyata tak berhasil.
Dokter yang bermutu di strata pertama harus mampu, menguasai dan melakukan
pelayanan kedokteran sesuai metode klinik yang baku (lege artis), yaitu melakukan anamenesis
dengan baik, pemeriksaan fisik, membuat diagnosis berdasarkan EBM (Evidence Based
Medicine), memberikan tindakan yang tepat , melakukan tindakan emergensi dan merujuk pasien
ke pelayanan sekunder dan tertier bila tak mampu.
Pelayanan bermutu ditingkat pelayanan strata pertama harus berupa pendekatan tim,
memiliki clinical leadership yang menekankan pentingnya Health Promoting Medical Services,
yang dipraktikkan dalam clinical management.
Dengan demikian pelayanan yang dilaksanakan dokter pada strata pertama diharapkan
mengarah pada client driven clinical governance, bukan provider driven
Dokter pada strata pertama merupakan ujung tombak dalam sistem pelayanan, yang
berhadapan langsung dengan masyarakat.

Pelayanan Kedokteran Keluarga


Dapat disimpulkan hal yang dikemukakan diatas sesuai dengan pengertian pelayanan kedokteran
keluarga (IKK , FKUI,1996) yaitu,
 Bentuk pelayanan ; pelayanan menyeluruh ( holistic), paripurna
(comprehensive) terpadu berkesinambungan (continuos)
 Sifat ; berdasarkan keterampilan klinis dan teknologi mutakhir dengan
memperhatikan kemampuan sosial, kemampuan diri (merujuk), memanfaatkan sumber yang
ada
 sasaran; individu /pengguna jasa pelayanan kesehatan seutuhnya dalam kehidupan
keluarga dan komunitasnya.
 Lingkup pelayanan; semua keluhan (penyakit), semua umur, semua jenis kelamin
 Organisasi dan manajemen; bekerjasama dengan provider kesehatan lainnya dan
pasien serta keluarga sebagai mitra kerja
 Kedudukan dan adminstratif; pada jenjang pelayanan strata pertama

Pelayanan kedokteran okupasi


 Bentuk pelayanan ; pelayanan menyeluruh ( holistic), paripurna
(comprehensive) terpadu berkesinambungan (continuos)
 Sifat ; berdasarkan keterampilan klinis dan teknologi mutakhir dengan
memperhatikan kemampuan sosial, kemampuan diri (merujuk), lingkungan kerja, risiko
pekerjaan, memanfaatkan sumber yang ada pada klnik kedokteran okupasi
 Sasaran; individu /pengguna jasa pelayanan kesehatan seutuhnya dalam lingkungan
kerja dan komunitas kerja
Kedokteran Komunitas, 6

 Lingkup pelayanan; semua keluhan (penyakit akibat kerja), usia pekerja, semua jenis
kelamin
 Organisasi; bekerjasama dengan provider kesehatan lainnya dan pasien serta para
direksi perusahaan/pabrik/usaha sebagai mitra kerja
 Kedudukan ; pada jenjang pelayanan strata pertama
Tuntutan sebagai “ pengawal” hak kemanusiaan (human right), merupakan kehormatan,
kewajiban, dan tanggung jawab tambahan bagi sebutan doker yang baik, dalam hal ini the five
star doctor dan sebagai the agent of change untuk mencapai Indonesia sehat tahun 2010.

Sistem Pembelajaran
Pembelajaran kedokteran komunitas tingkat akademis dilaksanakan dalam ;
I. Modul pengantar ; Latar belakang masalah kesehatan, gizi dan
peranan kedokteran komunitas
II. Modul; Dasar-dasar untuk menjalankan pelayanan pada jenjang
strata pertama
III. Pembelajaran Kedokteran Komunitas tingkat profesi
Merupakan pembelajaran berupa kegiatan pelatihan mahasiswa kedokteran pada unit layanan
strata pertama . Tujuan Pelatihan adalah agar mempunyai kemampuan untuk bekerja
menjalankan pelayanan kesehatan strata pertama dengan pendekatan komunitas.
Pelatihan ini dikemas dalam kegiatan :
1. Pelatihan bidang keterampilan kedokteran keluarga
2. Pelatihan bidang keterampilan kedokteran kerja
3. Pelatihan bidang administrasi dan manajemen kedokteran
4. Pelatihan statistik dan epidemiologik
Semua pelatihan untuk memperoleh kemampuan menjalankan praktik pada jenjang pelayanan
strata pertama dengan sasaran; individu, keluarga, kelompok pekerja serta komunitas
wilayah puskesmas.
Metode pembelajaran ; integrated learning by doing,
Tujuan : Kemampuan melaksanakan pelayanan strata pertama (primary health care) dengan
problem based, family oriented, community oriented, student centered, collaborated,
rationality

Penutup.
Communty Based Education telah diterima secara bersama antar Fakultas Kedokteran
Negeri , sejak 1991. Ilmu Kedokteran Komunitas sendiri kemudian mengembangkan dalam
bentuk pelayanannya pada komunitas keluarga dan komunitas pekerja yaitu kedokteran keluarga
dan kedokteran okupasi, KIPDI (Konsorsium Pendidikan Dokter Indonesia ) pada 1993 telah
menyatakan perihal perkembangan ini.
Konsep pelayanan bermutu sebenarnya merupakan dasar dari perkembangan ini yang ditujukan
pada komunitas terbatas yaitu keluarga dan komunitas pekerja yang dapat terjangkau pada
layanan strata pertama. Jadi sebenarnya operasional pelayanan yang dikembangkan kedokteran
komunitas bukanlah pelayanan yang baru.
Mengapa kemudian konsep ini serta perkumpulan profesinya tidak berkembang , hal ini karena
situasi pelayanan kesehatan di Indonesia belum memungkinkan untuk ditata dengan baik, jenjang
pelayanan serta sistem rujukan belum diselenggarakan dengan benar. Tak ada penghargaan
terhadap dokter pada layanan pertama, walau dituntut untuk melakukan kriteria pelayanan sesuai
dengan six star doctor. Tanpa kebijakan pemerintah yang mendukung keberadaan dokter pada
pelayanan strata pertama dan menunjang kebijksanaan sistem pendanaan pelayanan maka konsep
yang dikemukakan Kedokteran Komunitas hanya diselenggarakan di Fakultas Kedokteran
sebagai pembelajaran integrasi , yang kemudian tidak akan diminati mahasiswa.
Kedokteran Komunitas, 7

Terselenggaranya pendidikan kedokteran komunitas ini akan berhasil bila dilaksanakan dalam
penyelenggaraan pembelajaran integrasi, baik pada tingkat dasar, maupun pada tingkat profesi.
Konsep yang telah dikemukakan sejak 1991, untuk tidak menekankan pendidikan kesehatan
masyarakat pada mahasiswa kedokteran, namun menekankan pelayanan kesehatan strata pertama
dengan orientasi keluarga serta komunitas dengan tetap memperhatikan kebijakan-kebijakan
operasional dari aspek kesehatan masyarakat, kini telah berkembang. Para pendidik di Fakultas
Kedokteran kemudian telah merumuskan Kurikulum Kedokteran Keluarga untuk Fakultas
Kedokteran (Depok, 2003) yang merupakan implementasi pengetahuan kedokteran komunitas
pada komunitas keluarga. IDI telah pula melakukan akselerasi tentang program dokter keluarga,
sejak tahun 2000. Keinginan pembenahan dan peningkatan mutu dokter pada layanan strata
pertama telah menghasilkan paradigma IDI untuk mencapai Indonesia sehat tahun 2010, dengan
merekomendasikan keberadaan dokter keluarga sebagai gate keeper pada pelayanan strata
pertama. Semoga paradigma baru pendidikan dokter di Indonesia (Diknas 04) dapat
dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkah yang telah ditetapkan, dimana peranan klinis dan
kedokteran komunitas seiring dalam menghasilkan dokter sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Pendidikan ini dilengkapi masa kerja pelatihan kompetensi praktik (internship) untuk pelayanan
strata pertama. Diperlukannya pengetahuan kedokteran komunitas adalah karena adanya
berbagai kelompok masyarakat yang mempunyai karakkteristik, risiko, faktor penentu tertentu
yang mempunyai studi serta bentuk pelayanan khusus terhadap kelompok komunitas.

Sumber Pustaka
1. Azwar A, Pemanfaatan dokter keluarga dalam pelayanan kesehatan di Indonesia, Majalah
Kesehatan Masyarakat Indonesian, Tahun XXVIII,No, 1 ; 2000: 771-773
2. BrodjonegoroS, Konsep Paradigma Bru Pendidikan Dokter, Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi, Dep.Pend.Nasional, 04
3. CHS, Kedokteran Komunitas sebagai Wahana Antarbidang ilmu kedokteran dalam
Pengembangan dan penerapan Ilmu Kedokteran Di Indonesia, Lokakarya Pembakuan
Program Pendidikan Dokter Cabang Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Kedokteran
Pencegahan (IKM-IKP) di fakultas Kedokteran Negeri Di Indonesia, Cisarua, Sept. 1991
4. Coe RM, Pepper M., Some New Perspectives, Mc Graw-Hill Book Company, 1978
5. Danakusuma M, Hasil Lokakarya Pembakuan Program Pendidikan Dokter Cabang Ilmu
Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Kedokteran Pencegahan (IKM-IKP) di fakultas
Kedokteran Negeri Di Indonesia, Cisarua, Sept. 1991
6. Indonesia Demographic and Health Survey, 2002-2003
7. Kurikulum Inti Pendidikan Dokter Di Indonesia, KIPDI, Jakarta , 1993
8. Moeloek FA, Five star doctor (the Agent of Change), kuliah umum pertemuan Akbar
Iluni Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan KPPIK, FKUI, April 2002
9. Rifki NR; Panduan Kepaniteraan Kedokteran Keluarga , Revisi , IKK.FKUI, 2003.
10. Sihombing G., Ilmu Kedokteran Komunitas sebagai cabang ilmu dalam Pendidilkan ,
Kedokteran di fakultas Kedokteran , Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar dalam Ilmu
Kedokteran Komunitas pada FKUI, Jakarta 4 Nopember 1998.
11. Shah KS, Iliyas M, Definitions and background Information , Community Medicine 3 rd
ed. Time Traders,Urdu Bazar.Karachi; 1993: 1-36
12. Trisna D,V, Proceeding Lokakarya Penyusunan Kurikulum Pendidikan Kedokteran
Keluarga , Makara UI, Depok, 2003
13. Tim Surkesnas, Laporan SKRT 2001; Studi Morbiditas dan Disabilitas, Survei Kesehatan
Nasional 2001.
14. WHO, Frontline Doctors of Tomorrow,World Health, 47th year, 5, Geneva 1994
15. WHO, Basic Indicators for all WHO Member states. The World Health Report, 2004
Kedokteran Komunitas, 8

Dasar-dasar Kedokteran Komunitas

Setelah mengikuti modul ini anda dapat menjelaskan kembali


1. Peranan kedokteran komunitas, kedokteran sosial dan kedokteran klinik dalam
pelayanan strata pertama
2. Peranan kesehatan masyarakat dalam upaya kesehatan
3. Tujuh upaya pokok pada penyelenggaraan pelayanan kesehatan strata pertama
4. Kompetensi dasar untuk melaksanakan pelayanan strata pertama;
a. Konsep dasar sehat dengan kriteria fisikomentalpsikologikal sosial
- pengertian sehat WHO
- UU RI no. 23 tahun 92
b. Konsep dasar penyakit dalam perkembangan alamiah (Natural history of
disease)
c. Konsep dasar penetapan status kesehatan individu, keluarga, komunitas
dan masyarakat berhubungan dengan penilaian
- Faktor predisposisi, faktor penentu, faktor penunjang, faktor risiko
- Manusia dan budaya dalam antropologi kedokteran
- Manusia dan ekosistemnya dari konsep Mandala of Health, teori Blum
- Kesehatan lingkungan dan peranan pemerintah serta organisasi profesi
- Kedokteran lingkungan
5. Konsep -konsep dasar untuk tindakan penyelesaian masalah penyakit/risiko
dalam bidang kesehatan maupun kedokteran.
- Konsep pencegahan dan implementasinya secara konsepsional
- Konsep epidemiologi dalam upaya pencegahan penyakit (Gordon Le
Right)
- Komunikasi kedokteran dalam pendekatan massa, interpersonal
- Upaya pelayanan strata pertama (holistik, komprehensif)
- Konsep penentuan tindakan ; Kedokteran Berdasarkan Bukti terkini
(Evidence Based Medicine)
6. Konsep dasar dalam evaluasi keberhasilan :
a. Pelayanan medis terhadap individu dan keluarga ; kesembuhan fisik,
mental psikologikal dan lingkungan , perubahan perilaku, perubahan lingkungan
b. Manajemen pelayanan terhadap individu dan keluarga, komunitas
pekerja ; kepuasan pengguna jasa pelayanan, kemanusiaan, etika kedokteran,
hukum kedokteran, kemampuan individu & keluarga dalam penyelesaian masalah
(koping indeks).
c. Penilaian epidemiologi komunitas: insidens, prevalens, distribusi penyakit
normatif, rasio, rate )
d. Penilaian administratif ; (efiensi, efektif, benefit)
7. Fungsi keluarga dalam timbul dan berkembangnya penyakit :
Kedokteran Komunitas, 9

- Faktor biopsikososial yang mempengaruhi proses kehidupan individu dan


keluarganya
- Penilaian risiko-risiko dalam perkembangan anak sampai usia tua
- Upaya pencegahan pada individu dan keluarga

Pendahuluan

Terselenggaranya pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat, diperlukan antara lain


tersedianya sumber tenaga dengan jenis, jumlah penyebaran dan kualitas yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat dan kelompok masyarakat. Salah satu dari sumber tenaga yang dimaksud
adalah dokter praktik umum (general practitioner) dan dokter pada strata pertama lainnya yang
lebih khusus praktiknya untuk kelompok komunitas. Kedudukan dan peran dokter pada strata
pertama sebagai pelaksana program pembangunan kesehatan cukup penting, terutama dikaitkan
dengan peran dokter keluarga sebagai sentra pelayanan strata pertama (WHO&Wonca, 1994) dan
dokter okupasi yang melayani kelompok pekerja .

Dengan pentingnya peranan dokter pada layanan strata pertama, maka pelbagai program
pembinaan dan pelatihan banyak dilakukan baik pasca sarjana maupun pendidikan kedokteran di
Fakultas. Program pendidikan dalam lingkup kedokteran komunitas adalah memberikan konsep
dan praktik lapangan pada unit pelayanan pertama. Mata ajaran ini luas sekali namun tidak
sedalam bentuk disiplin kedokteran lainnya.

Community Medicine, Public Health ,Social Medicine, Clinical Medicine


Pembahasan kedokteran komunitas (Community Medicine) harus dibedakan dengan
kesehatan masyarakat (public health). Di Inggris upaya para dokter yang berminat menggunakan
istilah lain untuk membedakan dengan public health yaitu community medicine atau community
health
Pengertian communty medicine banyak , salah satunya yang dirumuskan oleh The
Faculty of Royal College of physician of The united Kingdom sebagai the branch of medicine
which deals with population or groups rather than individual patients.
Wray (1968) mengemukakan community of medicine adalah delivery of comprehensive health
care to a defined population. Munculnya kedokteran komunitas adalah karena ketidakpuasan
akan pelayanaan kesehatan konvensional. Untuk praktik umum pengetahuan tentang kedokteran
komunitas hendaknya dikuasai. Namun saat ini telah berkembang pula general practitioner untuk
layanan setara dengan family physician / dokter keluarga, yang di Eropa juga di Indonesia
merupakan gatekeeper untuk layanan spesialis.
Reorientation of medical education (WHO,1992), yang memperkenalkan problem based
learning pada pendidikan kedokteran, jelas problem adalah bukan saja dari keluhan individu.
Sasaran pelayanan adalah kelompok individu yang dapat terjangkau oleh dokter, kelompok
komunitas kecil. Kedokteran komunitas berada antara kedokteran klinik dan kesehatan
masyarakat dalam upaya membenahi pelayanan kedokteran yang terkotak-kotak dan terlalu
menitikberatkan pada pengobatan pada kedalaman satu bidang disiplin saja, terutama pada
pelayanan di rumah sakit dengan memperhatikan kebijakan umum dari masyarakat. Untuk
mengatasi perkembangan spesialisasi maka dibutuhkan comprehensive health care (paripurna),
yaitu promotion of health, prevention of disease (specific protection) ,early diagnosis and promt
treatment, disabilitiy Limitation ( treatment) and rehabillition. Perkembangan kedokteran
komunitas di Indonesia masa yang akan datang adalah ; dokter pada strata pertama dituntut untuk
melakukan public goods yaitu dokter ditempatkan pada Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat)
Kedokteran Komunitas, 10

hanya untuk pembangunan kesehatan masyarakat. Puskesmas saat ini pada dasarnya melakukan
tujuh upaya pokok yaitu ini ;
 Pelayanan rawat jalan medis umum (termasuk pelayanan gigi)
 Pelayanan rawat jalan kesehatan reproduksi dan pertolongan persalinan (termasuk
Keluarga Berencana)
 Pendidikan kesehatan
 Upaya pemberantasan penyakit menular
 Upaya kesehatan lingkungan
 Perawatan kesehatan masyarakat
 Administrasi dan statistik kesehatan.
Tujuh upaya kesehatan pokok ini akan berkembang dapat menjadi 20 tergantung pada upaya
pengembangan dalam bentuk program kesehatan (pelayanan anak sekolah, kesehatan jiwa,
kesehatan gizi, dll) merupakan upaya pembinaan kesehatan masyarakat.
Karena itulah di Puskesmas pelayanan untuk rawat jalan medis seharusnya dilakukan dengan
sempurna oleh dokter namun dengan banyaknya upaya pelayanan pada masyarakat , kemudian
terlantar dan sering dilakukan oleh perawat. Untuk mengatasi hal ini dokter ditugaskan penuh
untuk pelayanan rawat jalan medis dengan kualitas tinggi.

Dokter keluarga
Dokter keluarga yang dinilai sebagai dokter praktik umum +.
- Dengan adanya dokter keluarga pelayanan dilakukan secara intensif dengan
nilai profesional tinggi, etika tinggi dan rasa kemanusiaan yang berwibawa sesuai dengan
konsep pelayanan kedokteran keluarga yang telah dikemukakan .
Demikian juga kelompok pekerja mendapat pelayanan yang sempurna, dengan adanya.
- Dokter okupasi , dan pada waktu pulang ke rumah akan ditanggulangi oleh
dokter keluarganya atas dasar kerjasama sesama profesi bidang kedokteran.

Ilmu yang menunjang pelayanan kesehatan strata pertama (Primary Halth Care )

Kesehatan masyarakat
Kesehatan masyarakat di Inggris dan Amerika berkembang oleh tokoh non dokter, yaitu Edwin
Chadwick dari Inggris (1800-1890) dan Lamuel Shattuck dari Amerika (1793-1859), karena itu
upaya dimulai dengan sanitasi lingkungan, di Inggris ruang lingkup tidak berubah sampai saat ini.
Di Amerika kemudian banyak para dokter yang berminat pada kesehatan masyarakat. WHO,
1995 (New Public Health and WHO’s Ninth General Programme of Work: A discussion paper),
telah jelas mengemukakan perihal kesehatan masyarakat bukan untuk pelayanan medis, namun
hanya semata pelayanan promotif dan kebijakan untuk program kesehatan tingkat nasional
atuapun wilayah dalam lingkup yang luas minimal kecamatan. Di Amerika public health terpisah
dari kedokteran, upaya pengobatan tidak termasuk dalam upaya public health.
Program pendidikan kesehatan masyarakat sebenarnya di fakultas kedokteran hendaknya
dilapangan untuk melakukan program apada masyarakat atupun evaluasi program kesehatan yang
telah diselenggarakan dalam scope kecil (kelurahan atau kecamatan). Secara rinci dilakukan
evaluasi dari program kesehatan masyarakat yang dilakukan puskesmas, sekaligus datanya adalah
sebagai umpan balik dari upaya yang dilakukan puskesmas
Paket pendidikan adalah belajar sambil bekerja (learning by doing )

Kedokteran sosial
Di Perancis berkembang konsep kedokteran sosial , yang agak berlainan, yang dikembangkan
oleh Yules Guerin (1848). Alasan adanya kedokteran sosial adalah;
Kedokteran Komunitas, 11

 Dokter mempunyai kedudukan amat dekat dengan masalah kesehatan masyarakat sehari-
hari
 Pelayanan kesehatan di kebanyakan negara Eropa saat itu tidak memuaskan
Kedokteran sosial di Eropa Barat pertama-tama memperhatikan masyarakat golongan miskin.
Dalam hal ini merupakan upaya menyempurnakan pelayanan kedokteran pada pengguna jasa
pelayanan kesehatan dan keluarganya oleh para dokter dan mitra kerjanya.
Upaya penyempurnaan itu adalah dengan memperhatikan aspek lingkungan, baik lingkungan
sosial maupun lingkungan fisik
Substansinya adalah;
 Fisiologi sosial
 Patologi sosial
 Higine sosial
 Terapi sosial
Sosial medicine berkembang pada layanan klinik, rumah sakit , yaitu;
 Menemukan kasus lain diantara keluarga pasien
 Pendidikan kesehatan kepada pasien juga pada keluarganya
 Diagnosis dini anggota keluarga yang tak mengeluhkan penyakitnya
 Melakukan after care pada pasien pasca perawatan rumah sakit
 Melakukan pemulihan (rehabilitasi)
Kedokteran sosial adalah penerapan ilmu kedokteran pada manusia dan lingkungannya (the
application of medicine to man in his environmen). Jadi pendekatan adalah pada pasien,
kemudian diperluas pada keluarga dan lingkungannya.
Kedokteran komunitas adalah merupakan pemantapan dari kedokteran sosial pada komunitas
khusus.
Kedokteran keluarga dan kedokteran kerja adalah pengembangan dari kedokteran komunitas

Kedokteran Klinik & Bedah


Kedokteran dan bedah yang didasari kedokteran dasar , dan ilmu penunjang untuk penyelesaian
masalah penyakit/kesehatan , meliputi penyakit herediter, akibat infeksi, polusi lingkungan,
trauma, perjalann (traveler’s disease) mengenai semua sistem tubuh, dalam wewenang praktik
umum.
 Sistem Pernapasan
 Sistem Kardiovaskuler
 Sistem Persyarafan
 Kesehatan Jiwa
 Sistem Pertahanan luar (Ilmu Penyakit Kulit )
 Sistem Pertahanan Dalam (RES)
 Sistem Muskoskeletal
 Sistem Gastrointestinal
 Sistem Reproduksi ( pembuahan-penuaan)
 Sistem Indra (THT, Mata,proprioseptif)
 Eksretoir
 Hematopoetik
Bentuknya integrasi semua disiplin kedokteran yang terlibat dengan pelayanan strata pertama
Penunjang ; laboratorium sederhana (tes fungsi organ tubuh dasar), radiologi, unit rehabilitasi
medis, rehabilitasi sosial
Bedah umum dasar; untuk penanganan kedaruratan awal
Kedokteran Komunitas, 12

Konsep Ilmu Kedokteran Komunitas

Dokter komunitas adalah dokter yang dapat mengantisipasi tuntutan dan kebutuhan
masyrakat, yang memenuhi kriteria six star doctor (kemampuan ilmiah).
Pengertian Kedokteran Komunitas berasal dari kedokteran dan komunitas
Kedokteran adalah the science and art which relate to prevention, treatment and cure of
diseases ( The New Winston Dictionary, 1956)
Kedokteran adalah Ilmu yang mempelajari (adopsi dari AIPI,Komisi Bidang Ilmu Kedokteran,1995)
 Tumbuh kembang manusia mulai saat pembuahan sampai akhir hayat
 Serta berbagai konsep yang melandasi hidup dan kehidupan mulai tingkat molekuler
sampai tingkat individu utuh,
 Keadaan dan sebab penyimpangan dari keadaan normal baik fisik, mental psikologikal
sosial
 Serta berbagai upaya untuk mengembalikan organ -fungsi tubuh seutuhnya ke-keadaan
normal
Pengertian ini amat filosofis
- Pengertian yang lebih praktis adalah penerapan pengetahuan klinis dan sosial
pada komunitas (IKK,FKUI,2000).
- Komunitas adalah sekelompok orang yang hidup bersama, diam pada tempat
yang sama berkaitan dengan kebutuhan yang sama, pencaharian yang sama , kepentingan
sosial yang sama, atau tempat kediaman yang sama daerahnya (kelurahan, desa) dengan
pimpinan dan kendali yang sama (keluarga)
Ilmu Kedokteran tak akan berkembang bila tidak ada implementasinya, sebab itulah
pelayanan adalah bentuk implementasinya yang ditujukan dengan sasaran.
Kedokteran komunitas, bentuk pelayanan adalah pelayanan strata pertama, dikenal
dengan dokter praktik umum, juga dokter puskesmas.
Dokter praktik umum amat luas lingkup pelayanannya, mulai dari konsepsi sampai
perkembangan usia tua, yang tercemar dengan berbagai budaya, kebiasaan dan lingkungan
kehidupannya. Karena ikatan sosial yang dalam komunitas kecil lebih mungkin untuk dapat
digarap maka perkembangannya adalah pelayanan pada kelompok keluarga dan juga pada
kelompok kerja. Dengan kompleksnya kehidupan dan mata pencaharian seseorang akan bekerja
dengan lapangan kerja yang amat luas sesuai dengan kemajuan iptek, untuk itulah dikenal
kedokteran kerja yang kedudukannya adalah pada layanan strata pertama.
Berlainan dengan disiplin lain dengan sasaran pelayanan adalah individu secara terkotak
dalam pembahasan suatu sitem tubuh, maka sasaran kelompok komunitas atau masyarakat yang
lebih luas pasti memerlukan suatu kemampuan lain selain klinis.
Pelbagai cabang ilmu lain adalah merupakan substansi kedokteran komunitas. Untuk
praktik strata pertama sasaran adalah pengguna jasa pelayanan kesehatan yang datang dengan
keluhan. Maka untuk menyelesaikan masalah keluhannya ataupun permintaannya untuk
Kedokteran Komunitas, 13

tindakan pencegahan, pemeriksaan kesehatannya, tindakan pengobatan ataupun pemulihan,


dilaksanakanlah bentuk pelayanan ini dikenal sebagai pelayanan menyeluruh, paripurna,
terpadu berkesinambungan (fungsi sebagai care provider)

Pengertian pelayanan strata pertama

Primary Health Care (Wonca,2002 ) adalah;


Essential health care accessible to individuals and families in the community provided at an
affordable cost with community participation, includes health promotion, disease prevention,
health maintenance, education and rehabilitation, the comprehensive PHC approach is composed
of at least eight interrelated individual and public health elements (provision of essential
individual health services, nutrition, clean water and sanitation, maternal and child health,
family planning, immunization, mental physicians, nurses, physician assistants or community
helath workers.
Alma Ata, ,WHO 1978.
Pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan dengan metode dan teknologi yang praktis,
berdasarkan ilmu pengetahuan dan dapat diterima dan terjangkau secara merata oleh masyarakat,
keluarga dan perorangan dengan peran serta mereka dan dengan biaya yang terjangkau oleh
masyarakat dan negara untuk pengembangan dan pemeliharaannya melalui semangat gotong
royong secara swasembada dan swakelola antara lain dalam bentuk kader kesehatan dan dukun
terlatih. PHC adalah merupakan intinya dari sistem kesehatan suatu negara dan merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan ekonomi masyarakat secara keseluruhan

Operasionalisasinya seperti yang dimaksudkan diatas maka peran dokter adalah untuk
mempertahankan status kesehatan (kebugaran) seseorang, demikian pula keluarga dan
komunitasnya. Namun bila seseorang sudah datang dengan keluhannya yaitu telah dalam
keadaan sakit, apakah dini ataupun keadaan lanjut, untuk itulah perlu diambil keputusan
(decision making) untuk melakukan tindakan. Tindakan atau penyelesaian masalah yang tepat
adalah mengenal apakah seseorang sehat, apakah sakit, menurut kriteria anatomis, fisik dan
sosial perlu dipahami, karena acapkali orang datang dengan keluhan fisik yang dirasakan namun
tidak ditemukan kelainan organ. Untuk dapat melakukan tugasnya maka dokter perlu memhami
konsep dasar tentang sehat dan Sakit.
Pengertian Sehat (WHO, 1947)
adalah keadaan sejahtera sempurna dari jasmani, rohani dan sosial, jadi tidak hanya bebas dari
penyakit atau kelemahan saja. Pengertian ini amat filosofis.
Karena itulah UU RI no.23 tahun 1992 , mengemukakan batasan kesehatan adalah
sebagai berikut;
Sehat adalah keadaan sejahtera secara dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap
orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Pengertian Sakit
Penyakit adalah suatu manifestasi dari timbulnya gangguan dan atau kelainan pada seseorang
yang sehat.
Tingkat Perkembangan penyakit dapat digambarkan sebagai berikut (lampiran 1)
I. Periode sebelum sakit (bibit penyakit belum masuk tubuh pejamu/host)
II. Periode setelah sakit (bibit penyakit telah masuk dalam tubuh)
- Masa inkubasi (gejala penyakit belum terlihat)
- Periode sakit dini (gejala penyakit samar-samar)
- Periode sakit lanjut (gejala dan kriteria penyakit jelas)

Terjadinya penyakit ini disebabkan


Macam –macam penyakit
Kedokteran Komunitas, 14

 Yaitu penyakit yang disebabkan masalah internal tubuh; yaitu melalui gen.
Misalnya; Penyakit Talasemia, hemofilia, albino, buta warna
Hipertensi, Diabetes Melitus (endokrin), Atopi , Ca mammae (?), dll
Penyakit kecacatan lahir; Hidrosefalus, TORSH , Cacat Jantung Bawaan dll
 Penyakit menular ; bakteri, virus, parasit, amuba,difteri, pertusis, demam tifoid, mata
merah
 Penyakit melalui hospes sementara ; Demam Berdarah Dengue, malaria, Skistosomiasis
 Penyakit infeksi; tetanus, furunkulosis, diare rotarivirus
 Penyakit akibat perpindahan tempat; Jet Lag
 Penyakit akibat perjalanan (travelers disease); diare
 Penyakit kronis menular: tuberkullosis, kusta
 Penyakit swa sirna (self limited disease); diare akut , common cold, rinitis
 Kelainan jiwa; skizofrenia, penyakit Hipertiroid dapat menyebabkan psikosis berat.
 Kelainan perilaku; alkohol, drugs, PMS
 Penyakit Gizi; kelebihan, kekurangan, malabsorbsi, keluar lebih ( diare kronis,
defisiensi , dll.
 Hormonal reproduksi ; Menopause, andropause , impotensia
 \kelumpuhan (pasca stroke, kecelakaan)
 tidak seimbangnya cairan tubuh
 minimata disease, bisinosis, dll
 alergi,
 insect bite

Perkembangan alamiah penyakit dapat dipelajari lengkap dengan upaya pencegahan.


Peranan lingkungan amat berarti dalam konsep keseimbangan tubuh dan keseimbangan
lingkungan.

Konsep mandala of health adalah setelah membahas penyakit, penyebabnya dan prinsip
penyelesainnya dengan pencegahan, bagaimana agar dapat sehat dan upaya untuk tetap sehat.
Dari pembahasan manusia dalam lingkungan kehidupannya ini dapat dikemukakan faktor;
demografi, usia, jenis kelamin, ras, sebagai faktor predisposisi ( yang memudahkan ) timbulnya
penyakit.
Faktor penentu adalah; polutan dari udara, air, tanah, bakteri, nyamuk dan lainnya.
Faktor yang menunjang ; perilaku
Semua ini dikendalikan tercantum dalam mandala of health . Interpetasi dari gambar yang
dikemukakan Blum membantu kita untuk interpetasi timbal balik kejadian dalam kehiodupan
manusia. Dimana dikemukakan dikemukakan bahwa status kesehatan komunitas/masyarakat
dipengaruhi faktor
1. demografi
2. perilaku,
3. lingkungan
4. pelayanan kesehatan

Kemudian untuk ini diperkenalkan ekosistem manusia, yang sentra pembahasan adalah manusia
dengan komponen manusia; fisik, mental spiritual dengan perilaku sosial serta lingkungannya.
Kedokteran Komunitas, 15

Anda mungkin juga menyukai