Pengantar Kedokteran KomunitasUNILA2011
Pengantar Kedokteran KomunitasUNILA2011
Latar Belakang .
Indonesia terbentang diantara dua benua yaitu Australia dan Asia dan di antara tiga
Lautan , yaitu Laut Cina Selatan, Lautan Pasifik, dan Lautan Hindia.
Keadaan geografis
1. Kondisi bentuk kepulauan di Indonesia yang terdiri dari 17.000 pulau
2. Wilayah lautan amat luas ( 80 %)
3. Terbukanya kepulauan menyebabkan kemudahan masuknya barang/obat terlarang yang
tidak sah
4. Rangkaian kondisi geografis yang masih aktif, kemungkinan akan sewaktu-waktu dapat
meletus, sering gempa
5. Letak pada daerah tropis, merupakan reservoir yang tepat untuk berkembangnya vektor
dan penyebab penyakit
6. Posisi silang Indonesia diantara negara besar didunia yang merupakan alir lalu lintas ,
secara potensial dapat memberikan pengaruh negatip perihal kemungkinan masuknya
berbagai kebasaan yang buruk terhadap kesehatan dan penyakit dari luar.
Keadaan demografis
1. Jumlah penduduk yang besar , 245 juta (Sensus 2010), merupakan penduduk dengan
jumlah terbesar ke-empat sedunia setelah Cina, India, USA.
2. Diperkirakan 42 % berdiam di daerah urban. Jadi daerah rural lebih besar (IDHS
Indonesia Demografic Health Survey)
3. Penyebaran penduduk tidak merata di Jawa yang hanya luasnya 7% dari kepulauan
Indonesia di huni oleh 59% penduduk (kepadatan 951 orang perkilometer persegi)
Sedangkan Kalimantan hanya 20 orang per kilometer persegi. Sedangkan Jakarta
kepadatannya adalah 12.700 perkm2.
4. Penduduk menurut kelompok umur ; 30,50% penduduk usia muda (0-14 tahun) 64,83%
usia produktif (15-64 tahun), hanya 4,68% yang berumur 65 tahun lebih.
5. Angka ketergantungan penduduk Indonesia adalah ; 54,25, berarti setiap 100 orang usia
produktif menanggung 54 orang yang tak bekerja.(Profil Kesehatan Indonesia 2001)
Menyadari masalah yang dihadapi secara geografis, tingkat kesehatan yang buruk
Indonesia, serta IPM yang rendah yang menanadakan status soial dann ekonomi yang buruk,
disamping itu biaya yang dianggarkan pemerintah untuk kesehatan amat kecil, maka perlulah
mengembangkan pelayanan yang efisen, efektif dan peduli biaya. Untuk dapat mengembangkan
pelayanan kesehatan strata pertama inilah merupakan lingkup kedokteran komunitas dalam
implementasinya pada masyarakat lini terdepan. Kedokteran komunitas memberikan pedoman
untuk semua disiplin yang terkait dengan pelayanan strata pertama dalam melaksanakan
pelayanan kesehatan dan ataupun kedokteran yang memenuhi kriteria sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.serta penyelesaiannya dengan memanfaatkan sumber yang dipunyai baik individu
sebagai pasien/Pengguna Jasa Pelayanan Kesehatan ataupun keluarga dan komunitas setempat.
Karena itu sifat pelayanan situsional dan geografikal.
Sesuai dengan kriteria five star doctor (WHO,1995), maka dokter yang praktik pada pelayanan
strata pertama (lini terdepan) fungsinya memenuhi kemampuan sebagai care provider, decision
maker, communicator, community leader dan manager. Di Indonesia bagian IKM dan Ilmu
Kedokteran Komunitas (Lokakarya pendidikan IKM/IKP-IKK, di Malang, 1999) telah
menambahkan scientest sebagai kriteria six star doctor, dalam hal ini berkaitan dengan upaya
penelitian yang perlu ditingkatkan untuk perbaikan mutu pelayanan .
Untuk inilah diambil keputusan untuk mengembangkan pelayanan kedokteran keluarga melalui
pemantapan pendidikan dan pelayanan strata pertama di Fakultas Kedokteran, serta pada
pertemuan seluruh Fakultas Kedokteran di Indonesia pada tahun 2000, telah dimantapkan
Kurikulum Kedokteran Keluarga di Fakultas Kedokteran se-Indonesia. Hal ini kemudian
dimantapkan dengan penyusunan kurikulum Kedokteran Keluarga yang bentuknya integrasi
dengan semua disiplin di Fakultas Kedokteran, pada Lokakarya Pendidikan Kedokteran Keluarga
di Fakultas Kedokteran, Depok, 2003. Bentuk pelayanan ini dikembangkan dalam keilmuan
kedokteran komunitas, yang juga mengembangkan bentuk pelayanan pada komunitas pekerja,
dengan lingkungan pekerja sebagai komuntas sasarannya.
Jika diperhatikan pengembangan kedokteran komunitas ini, dapat disimpulkan bahwa
upaya pengembangan pelayanan ini bukan melahirkan suatu bentuk pelayanan yang baru, namun
adalah bentuk peningkatan mutu pelayanan dengan sasaran bukan saja individu , namun dengan
memperhatikan kehidupan seseorang dalam keluarganya dan dalam komunitas kerjanya.
Ilmu Kedokteran Komunitas adalah ilmu kedokteran yang diterapkan kepada orang (individu) dan
kelompok yang masih perlu dirujuk ke RS. Menerapkan pendekatan pelayanan berbasis keluraga dan
berorientasi komunitas, yaitu dengan memperhatikan semua faktor-faktor “Sosial Lingkungan” yang ada
dalam lingkup keluarga dan komunitasnya yang turut mempengaruhi kejadian sakitnya.
Pemasalahan pelayanan kesehatan strata pertama.
1. Pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki dokter praktik umum yang saat ini banyak
dikeluhkan masyarakat, pendidikan keterampilannya kurang dapat diterapkan sesuai dengan
yang diinginkan masyarakat.
2. Kewenangan dokter praktik umum tampak makin dipersempit, dengan adanya
ketentuan dari spesialis yang membatasi tindakan-tindakan maupun penggunaan peralatan
medis untuk strata pertama.
3. Anggapan dari profesi bidang kedokteran akan dokter pelayanan strata pertama adalah
dokter kelas rendah.
4. Penerapan praktik dokter keluarga belum dikenal luas , keengganan dokter untuk
peningkatan mutu dengan biaya tambahan, namun tidak mendapat imbalan yang sesuai
dengan kedudukannya pada strata pertama .
5. Rencana yang terarah, menyeluruh dan mendasar tentang pendayagunaan dokter
di strata pertama, masih perlu ditingkatkan
Kedokteran Komunitas, 3
Keilmuan ini terutama kedokteran klinis diperlukan untuk praktik layanan strata pertama,
yang bermutu yang memerlukan cara baca jounal kedokteran mutakhhir untuk diagnostik
dan tindakan yang tepat (EBM/KBB)
Sebagai dokter yang langsung berhadapan dengan masyarakat membutuhkan pengetahuan
kesehatan masyarakat, tidak sedalam ahli kesehatan masyaraka , yang amat membantu
pembangunan kesehatan dan peningkatan partisipasi masyarakat dalam program kerjanya
terhadap kelompok komunitas.
Substansi keilmuan inilah yang akan membantu dokter komunitas untuk melaksanakan
pelayanan menyeluruh, paripurna berkesinambungan terhadap semua keluhan semua umur,
semua jenis kelamin dan peduli biaya, peduli kemampuan diri dan peduli kemajuan
kedokteran mutakhir.
Lingkup pelayanan; semua keluhan (penyakit akibat kerja), usia pekerja, semua jenis
kelamin
Organisasi; bekerjasama dengan provider kesehatan lainnya dan pasien serta para
direksi perusahaan/pabrik/usaha sebagai mitra kerja
Kedudukan ; pada jenjang pelayanan strata pertama
Tuntutan sebagai “ pengawal” hak kemanusiaan (human right), merupakan kehormatan,
kewajiban, dan tanggung jawab tambahan bagi sebutan doker yang baik, dalam hal ini the five
star doctor dan sebagai the agent of change untuk mencapai Indonesia sehat tahun 2010.
Sistem Pembelajaran
Pembelajaran kedokteran komunitas tingkat akademis dilaksanakan dalam ;
I. Modul pengantar ; Latar belakang masalah kesehatan, gizi dan
peranan kedokteran komunitas
II. Modul; Dasar-dasar untuk menjalankan pelayanan pada jenjang
strata pertama
III. Pembelajaran Kedokteran Komunitas tingkat profesi
Merupakan pembelajaran berupa kegiatan pelatihan mahasiswa kedokteran pada unit layanan
strata pertama . Tujuan Pelatihan adalah agar mempunyai kemampuan untuk bekerja
menjalankan pelayanan kesehatan strata pertama dengan pendekatan komunitas.
Pelatihan ini dikemas dalam kegiatan :
1. Pelatihan bidang keterampilan kedokteran keluarga
2. Pelatihan bidang keterampilan kedokteran kerja
3. Pelatihan bidang administrasi dan manajemen kedokteran
4. Pelatihan statistik dan epidemiologik
Semua pelatihan untuk memperoleh kemampuan menjalankan praktik pada jenjang pelayanan
strata pertama dengan sasaran; individu, keluarga, kelompok pekerja serta komunitas
wilayah puskesmas.
Metode pembelajaran ; integrated learning by doing,
Tujuan : Kemampuan melaksanakan pelayanan strata pertama (primary health care) dengan
problem based, family oriented, community oriented, student centered, collaborated,
rationality
Penutup.
Communty Based Education telah diterima secara bersama antar Fakultas Kedokteran
Negeri , sejak 1991. Ilmu Kedokteran Komunitas sendiri kemudian mengembangkan dalam
bentuk pelayanannya pada komunitas keluarga dan komunitas pekerja yaitu kedokteran keluarga
dan kedokteran okupasi, KIPDI (Konsorsium Pendidikan Dokter Indonesia ) pada 1993 telah
menyatakan perihal perkembangan ini.
Konsep pelayanan bermutu sebenarnya merupakan dasar dari perkembangan ini yang ditujukan
pada komunitas terbatas yaitu keluarga dan komunitas pekerja yang dapat terjangkau pada
layanan strata pertama. Jadi sebenarnya operasional pelayanan yang dikembangkan kedokteran
komunitas bukanlah pelayanan yang baru.
Mengapa kemudian konsep ini serta perkumpulan profesinya tidak berkembang , hal ini karena
situasi pelayanan kesehatan di Indonesia belum memungkinkan untuk ditata dengan baik, jenjang
pelayanan serta sistem rujukan belum diselenggarakan dengan benar. Tak ada penghargaan
terhadap dokter pada layanan pertama, walau dituntut untuk melakukan kriteria pelayanan sesuai
dengan six star doctor. Tanpa kebijakan pemerintah yang mendukung keberadaan dokter pada
pelayanan strata pertama dan menunjang kebijksanaan sistem pendanaan pelayanan maka konsep
yang dikemukakan Kedokteran Komunitas hanya diselenggarakan di Fakultas Kedokteran
sebagai pembelajaran integrasi , yang kemudian tidak akan diminati mahasiswa.
Kedokteran Komunitas, 7
Terselenggaranya pendidikan kedokteran komunitas ini akan berhasil bila dilaksanakan dalam
penyelenggaraan pembelajaran integrasi, baik pada tingkat dasar, maupun pada tingkat profesi.
Konsep yang telah dikemukakan sejak 1991, untuk tidak menekankan pendidikan kesehatan
masyarakat pada mahasiswa kedokteran, namun menekankan pelayanan kesehatan strata pertama
dengan orientasi keluarga serta komunitas dengan tetap memperhatikan kebijakan-kebijakan
operasional dari aspek kesehatan masyarakat, kini telah berkembang. Para pendidik di Fakultas
Kedokteran kemudian telah merumuskan Kurikulum Kedokteran Keluarga untuk Fakultas
Kedokteran (Depok, 2003) yang merupakan implementasi pengetahuan kedokteran komunitas
pada komunitas keluarga. IDI telah pula melakukan akselerasi tentang program dokter keluarga,
sejak tahun 2000. Keinginan pembenahan dan peningkatan mutu dokter pada layanan strata
pertama telah menghasilkan paradigma IDI untuk mencapai Indonesia sehat tahun 2010, dengan
merekomendasikan keberadaan dokter keluarga sebagai gate keeper pada pelayanan strata
pertama. Semoga paradigma baru pendidikan dokter di Indonesia (Diknas 04) dapat
dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkah yang telah ditetapkan, dimana peranan klinis dan
kedokteran komunitas seiring dalam menghasilkan dokter sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Pendidikan ini dilengkapi masa kerja pelatihan kompetensi praktik (internship) untuk pelayanan
strata pertama. Diperlukannya pengetahuan kedokteran komunitas adalah karena adanya
berbagai kelompok masyarakat yang mempunyai karakkteristik, risiko, faktor penentu tertentu
yang mempunyai studi serta bentuk pelayanan khusus terhadap kelompok komunitas.
Sumber Pustaka
1. Azwar A, Pemanfaatan dokter keluarga dalam pelayanan kesehatan di Indonesia, Majalah
Kesehatan Masyarakat Indonesian, Tahun XXVIII,No, 1 ; 2000: 771-773
2. BrodjonegoroS, Konsep Paradigma Bru Pendidikan Dokter, Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi, Dep.Pend.Nasional, 04
3. CHS, Kedokteran Komunitas sebagai Wahana Antarbidang ilmu kedokteran dalam
Pengembangan dan penerapan Ilmu Kedokteran Di Indonesia, Lokakarya Pembakuan
Program Pendidikan Dokter Cabang Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Kedokteran
Pencegahan (IKM-IKP) di fakultas Kedokteran Negeri Di Indonesia, Cisarua, Sept. 1991
4. Coe RM, Pepper M., Some New Perspectives, Mc Graw-Hill Book Company, 1978
5. Danakusuma M, Hasil Lokakarya Pembakuan Program Pendidikan Dokter Cabang Ilmu
Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Kedokteran Pencegahan (IKM-IKP) di fakultas
Kedokteran Negeri Di Indonesia, Cisarua, Sept. 1991
6. Indonesia Demographic and Health Survey, 2002-2003
7. Kurikulum Inti Pendidikan Dokter Di Indonesia, KIPDI, Jakarta , 1993
8. Moeloek FA, Five star doctor (the Agent of Change), kuliah umum pertemuan Akbar
Iluni Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan KPPIK, FKUI, April 2002
9. Rifki NR; Panduan Kepaniteraan Kedokteran Keluarga , Revisi , IKK.FKUI, 2003.
10. Sihombing G., Ilmu Kedokteran Komunitas sebagai cabang ilmu dalam Pendidilkan ,
Kedokteran di fakultas Kedokteran , Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar dalam Ilmu
Kedokteran Komunitas pada FKUI, Jakarta 4 Nopember 1998.
11. Shah KS, Iliyas M, Definitions and background Information , Community Medicine 3 rd
ed. Time Traders,Urdu Bazar.Karachi; 1993: 1-36
12. Trisna D,V, Proceeding Lokakarya Penyusunan Kurikulum Pendidikan Kedokteran
Keluarga , Makara UI, Depok, 2003
13. Tim Surkesnas, Laporan SKRT 2001; Studi Morbiditas dan Disabilitas, Survei Kesehatan
Nasional 2001.
14. WHO, Frontline Doctors of Tomorrow,World Health, 47th year, 5, Geneva 1994
15. WHO, Basic Indicators for all WHO Member states. The World Health Report, 2004
Kedokteran Komunitas, 8
Pendahuluan
Dengan pentingnya peranan dokter pada layanan strata pertama, maka pelbagai program
pembinaan dan pelatihan banyak dilakukan baik pasca sarjana maupun pendidikan kedokteran di
Fakultas. Program pendidikan dalam lingkup kedokteran komunitas adalah memberikan konsep
dan praktik lapangan pada unit pelayanan pertama. Mata ajaran ini luas sekali namun tidak
sedalam bentuk disiplin kedokteran lainnya.
hanya untuk pembangunan kesehatan masyarakat. Puskesmas saat ini pada dasarnya melakukan
tujuh upaya pokok yaitu ini ;
Pelayanan rawat jalan medis umum (termasuk pelayanan gigi)
Pelayanan rawat jalan kesehatan reproduksi dan pertolongan persalinan (termasuk
Keluarga Berencana)
Pendidikan kesehatan
Upaya pemberantasan penyakit menular
Upaya kesehatan lingkungan
Perawatan kesehatan masyarakat
Administrasi dan statistik kesehatan.
Tujuh upaya kesehatan pokok ini akan berkembang dapat menjadi 20 tergantung pada upaya
pengembangan dalam bentuk program kesehatan (pelayanan anak sekolah, kesehatan jiwa,
kesehatan gizi, dll) merupakan upaya pembinaan kesehatan masyarakat.
Karena itulah di Puskesmas pelayanan untuk rawat jalan medis seharusnya dilakukan dengan
sempurna oleh dokter namun dengan banyaknya upaya pelayanan pada masyarakat , kemudian
terlantar dan sering dilakukan oleh perawat. Untuk mengatasi hal ini dokter ditugaskan penuh
untuk pelayanan rawat jalan medis dengan kualitas tinggi.
Dokter keluarga
Dokter keluarga yang dinilai sebagai dokter praktik umum +.
- Dengan adanya dokter keluarga pelayanan dilakukan secara intensif dengan
nilai profesional tinggi, etika tinggi dan rasa kemanusiaan yang berwibawa sesuai dengan
konsep pelayanan kedokteran keluarga yang telah dikemukakan .
Demikian juga kelompok pekerja mendapat pelayanan yang sempurna, dengan adanya.
- Dokter okupasi , dan pada waktu pulang ke rumah akan ditanggulangi oleh
dokter keluarganya atas dasar kerjasama sesama profesi bidang kedokteran.
Ilmu yang menunjang pelayanan kesehatan strata pertama (Primary Halth Care )
Kesehatan masyarakat
Kesehatan masyarakat di Inggris dan Amerika berkembang oleh tokoh non dokter, yaitu Edwin
Chadwick dari Inggris (1800-1890) dan Lamuel Shattuck dari Amerika (1793-1859), karena itu
upaya dimulai dengan sanitasi lingkungan, di Inggris ruang lingkup tidak berubah sampai saat ini.
Di Amerika kemudian banyak para dokter yang berminat pada kesehatan masyarakat. WHO,
1995 (New Public Health and WHO’s Ninth General Programme of Work: A discussion paper),
telah jelas mengemukakan perihal kesehatan masyarakat bukan untuk pelayanan medis, namun
hanya semata pelayanan promotif dan kebijakan untuk program kesehatan tingkat nasional
atuapun wilayah dalam lingkup yang luas minimal kecamatan. Di Amerika public health terpisah
dari kedokteran, upaya pengobatan tidak termasuk dalam upaya public health.
Program pendidikan kesehatan masyarakat sebenarnya di fakultas kedokteran hendaknya
dilapangan untuk melakukan program apada masyarakat atupun evaluasi program kesehatan yang
telah diselenggarakan dalam scope kecil (kelurahan atau kecamatan). Secara rinci dilakukan
evaluasi dari program kesehatan masyarakat yang dilakukan puskesmas, sekaligus datanya adalah
sebagai umpan balik dari upaya yang dilakukan puskesmas
Paket pendidikan adalah belajar sambil bekerja (learning by doing )
Kedokteran sosial
Di Perancis berkembang konsep kedokteran sosial , yang agak berlainan, yang dikembangkan
oleh Yules Guerin (1848). Alasan adanya kedokteran sosial adalah;
Kedokteran Komunitas, 11
Dokter mempunyai kedudukan amat dekat dengan masalah kesehatan masyarakat sehari-
hari
Pelayanan kesehatan di kebanyakan negara Eropa saat itu tidak memuaskan
Kedokteran sosial di Eropa Barat pertama-tama memperhatikan masyarakat golongan miskin.
Dalam hal ini merupakan upaya menyempurnakan pelayanan kedokteran pada pengguna jasa
pelayanan kesehatan dan keluarganya oleh para dokter dan mitra kerjanya.
Upaya penyempurnaan itu adalah dengan memperhatikan aspek lingkungan, baik lingkungan
sosial maupun lingkungan fisik
Substansinya adalah;
Fisiologi sosial
Patologi sosial
Higine sosial
Terapi sosial
Sosial medicine berkembang pada layanan klinik, rumah sakit , yaitu;
Menemukan kasus lain diantara keluarga pasien
Pendidikan kesehatan kepada pasien juga pada keluarganya
Diagnosis dini anggota keluarga yang tak mengeluhkan penyakitnya
Melakukan after care pada pasien pasca perawatan rumah sakit
Melakukan pemulihan (rehabilitasi)
Kedokteran sosial adalah penerapan ilmu kedokteran pada manusia dan lingkungannya (the
application of medicine to man in his environmen). Jadi pendekatan adalah pada pasien,
kemudian diperluas pada keluarga dan lingkungannya.
Kedokteran komunitas adalah merupakan pemantapan dari kedokteran sosial pada komunitas
khusus.
Kedokteran keluarga dan kedokteran kerja adalah pengembangan dari kedokteran komunitas
Dokter komunitas adalah dokter yang dapat mengantisipasi tuntutan dan kebutuhan
masyrakat, yang memenuhi kriteria six star doctor (kemampuan ilmiah).
Pengertian Kedokteran Komunitas berasal dari kedokteran dan komunitas
Kedokteran adalah the science and art which relate to prevention, treatment and cure of
diseases ( The New Winston Dictionary, 1956)
Kedokteran adalah Ilmu yang mempelajari (adopsi dari AIPI,Komisi Bidang Ilmu Kedokteran,1995)
Tumbuh kembang manusia mulai saat pembuahan sampai akhir hayat
Serta berbagai konsep yang melandasi hidup dan kehidupan mulai tingkat molekuler
sampai tingkat individu utuh,
Keadaan dan sebab penyimpangan dari keadaan normal baik fisik, mental psikologikal
sosial
Serta berbagai upaya untuk mengembalikan organ -fungsi tubuh seutuhnya ke-keadaan
normal
Pengertian ini amat filosofis
- Pengertian yang lebih praktis adalah penerapan pengetahuan klinis dan sosial
pada komunitas (IKK,FKUI,2000).
- Komunitas adalah sekelompok orang yang hidup bersama, diam pada tempat
yang sama berkaitan dengan kebutuhan yang sama, pencaharian yang sama , kepentingan
sosial yang sama, atau tempat kediaman yang sama daerahnya (kelurahan, desa) dengan
pimpinan dan kendali yang sama (keluarga)
Ilmu Kedokteran tak akan berkembang bila tidak ada implementasinya, sebab itulah
pelayanan adalah bentuk implementasinya yang ditujukan dengan sasaran.
Kedokteran komunitas, bentuk pelayanan adalah pelayanan strata pertama, dikenal
dengan dokter praktik umum, juga dokter puskesmas.
Dokter praktik umum amat luas lingkup pelayanannya, mulai dari konsepsi sampai
perkembangan usia tua, yang tercemar dengan berbagai budaya, kebiasaan dan lingkungan
kehidupannya. Karena ikatan sosial yang dalam komunitas kecil lebih mungkin untuk dapat
digarap maka perkembangannya adalah pelayanan pada kelompok keluarga dan juga pada
kelompok kerja. Dengan kompleksnya kehidupan dan mata pencaharian seseorang akan bekerja
dengan lapangan kerja yang amat luas sesuai dengan kemajuan iptek, untuk itulah dikenal
kedokteran kerja yang kedudukannya adalah pada layanan strata pertama.
Berlainan dengan disiplin lain dengan sasaran pelayanan adalah individu secara terkotak
dalam pembahasan suatu sitem tubuh, maka sasaran kelompok komunitas atau masyarakat yang
lebih luas pasti memerlukan suatu kemampuan lain selain klinis.
Pelbagai cabang ilmu lain adalah merupakan substansi kedokteran komunitas. Untuk
praktik strata pertama sasaran adalah pengguna jasa pelayanan kesehatan yang datang dengan
keluhan. Maka untuk menyelesaikan masalah keluhannya ataupun permintaannya untuk
Kedokteran Komunitas, 13
Operasionalisasinya seperti yang dimaksudkan diatas maka peran dokter adalah untuk
mempertahankan status kesehatan (kebugaran) seseorang, demikian pula keluarga dan
komunitasnya. Namun bila seseorang sudah datang dengan keluhannya yaitu telah dalam
keadaan sakit, apakah dini ataupun keadaan lanjut, untuk itulah perlu diambil keputusan
(decision making) untuk melakukan tindakan. Tindakan atau penyelesaian masalah yang tepat
adalah mengenal apakah seseorang sehat, apakah sakit, menurut kriteria anatomis, fisik dan
sosial perlu dipahami, karena acapkali orang datang dengan keluhan fisik yang dirasakan namun
tidak ditemukan kelainan organ. Untuk dapat melakukan tugasnya maka dokter perlu memhami
konsep dasar tentang sehat dan Sakit.
Pengertian Sehat (WHO, 1947)
adalah keadaan sejahtera sempurna dari jasmani, rohani dan sosial, jadi tidak hanya bebas dari
penyakit atau kelemahan saja. Pengertian ini amat filosofis.
Karena itulah UU RI no.23 tahun 1992 , mengemukakan batasan kesehatan adalah
sebagai berikut;
Sehat adalah keadaan sejahtera secara dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap
orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Pengertian Sakit
Penyakit adalah suatu manifestasi dari timbulnya gangguan dan atau kelainan pada seseorang
yang sehat.
Tingkat Perkembangan penyakit dapat digambarkan sebagai berikut (lampiran 1)
I. Periode sebelum sakit (bibit penyakit belum masuk tubuh pejamu/host)
II. Periode setelah sakit (bibit penyakit telah masuk dalam tubuh)
- Masa inkubasi (gejala penyakit belum terlihat)
- Periode sakit dini (gejala penyakit samar-samar)
- Periode sakit lanjut (gejala dan kriteria penyakit jelas)
Yaitu penyakit yang disebabkan masalah internal tubuh; yaitu melalui gen.
Misalnya; Penyakit Talasemia, hemofilia, albino, buta warna
Hipertensi, Diabetes Melitus (endokrin), Atopi , Ca mammae (?), dll
Penyakit kecacatan lahir; Hidrosefalus, TORSH , Cacat Jantung Bawaan dll
Penyakit menular ; bakteri, virus, parasit, amuba,difteri, pertusis, demam tifoid, mata
merah
Penyakit melalui hospes sementara ; Demam Berdarah Dengue, malaria, Skistosomiasis
Penyakit infeksi; tetanus, furunkulosis, diare rotarivirus
Penyakit akibat perpindahan tempat; Jet Lag
Penyakit akibat perjalanan (travelers disease); diare
Penyakit kronis menular: tuberkullosis, kusta
Penyakit swa sirna (self limited disease); diare akut , common cold, rinitis
Kelainan jiwa; skizofrenia, penyakit Hipertiroid dapat menyebabkan psikosis berat.
Kelainan perilaku; alkohol, drugs, PMS
Penyakit Gizi; kelebihan, kekurangan, malabsorbsi, keluar lebih ( diare kronis,
defisiensi , dll.
Hormonal reproduksi ; Menopause, andropause , impotensia
\kelumpuhan (pasca stroke, kecelakaan)
tidak seimbangnya cairan tubuh
minimata disease, bisinosis, dll
alergi,
insect bite
Konsep mandala of health adalah setelah membahas penyakit, penyebabnya dan prinsip
penyelesainnya dengan pencegahan, bagaimana agar dapat sehat dan upaya untuk tetap sehat.
Dari pembahasan manusia dalam lingkungan kehidupannya ini dapat dikemukakan faktor;
demografi, usia, jenis kelamin, ras, sebagai faktor predisposisi ( yang memudahkan ) timbulnya
penyakit.
Faktor penentu adalah; polutan dari udara, air, tanah, bakteri, nyamuk dan lainnya.
Faktor yang menunjang ; perilaku
Semua ini dikendalikan tercantum dalam mandala of health . Interpetasi dari gambar yang
dikemukakan Blum membantu kita untuk interpetasi timbal balik kejadian dalam kehiodupan
manusia. Dimana dikemukakan dikemukakan bahwa status kesehatan komunitas/masyarakat
dipengaruhi faktor
1. demografi
2. perilaku,
3. lingkungan
4. pelayanan kesehatan
Kemudian untuk ini diperkenalkan ekosistem manusia, yang sentra pembahasan adalah manusia
dengan komponen manusia; fisik, mental spiritual dengan perilaku sosial serta lingkungannya.
Kedokteran Komunitas, 15