Anda di halaman 1dari 6

PSIKOLOGI KEREKAYASAAN.

A. Pendahuluan Psikologi Kerekayasaan.

Psikologi kerekayasaan (engineering psychology) adalah ilmu yang


mempelajari penemuan dan penerapan informasi tentang perilaku manusia dengan
lingkungan kerjanya yang memberikan pengaruh timbal balik dari berbagai kondisi
kerja dalam kaitannya dengan mesin-mesin, peralatan, pekerjaan, dan lingkungan
kerja, yang bertujuan untuk membantu dalam merancang peralatan, tugas-tugas,
tempat-tempat kerja, dan lingkungan kerja sehingga sesuai dengan kemampuan dan
keterbatasan dari tenaga kerja.

Istilah – istilah yang umum dalam Psikologi Kerekayasaan :


1. Human factors engineering ( kerekayasaan faktor – faktor manusia ).
2. Human engineering ( kerekayasaan manusia ).
3. Biomechanics ( Biomekanika ).
4. Ergonomics ( Ergonomika ).
5. Psikoteknologi.
6. Psikologi eksperimen terapan.

Psikologi kerekayasaan ini melibatkan ilmu-ilmu manusia seperti anatomi,


antropometri, fisiologi terapan, kesehatan lingkungan, sosiologi dan toksiologi, dan
rancangan industrial dan riset operasi. Psikologi kerekayasaan memandang pekerja
sebagai suatu konstanta psikologis dan biologis yang mengandung banyak kecakapan
dan keterbatasan yang ditentukan oleh pembawaan.

ANATOMI
- Antropometri: dimensi-dimensi badan
- Biomekanika: penerapan daya-daya
FISIOLOGI
- Fisiologi kerja: penggunaan tenaga
- Fisiologi lingkungan: dampak dari lingkungan fisik
PSIKOLOGI
- Psikologi keterampilan: pengolaan informasi dan pengambilan keputusan
- Psikologi kejuruan: pelatihan, upaya dan perbedaan individual
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam Psikologi Kerekayasaan :
1. Analisis waktu dan gerak
Analisis waktu dibutuhkan untuk menentukan berapa lama waktu yang
diperlukan dalam menyelesaikaan suatu pekerjaan. Sedangkan analisis gerak
dibutuhkan untuk memisahkan antara gerakan mana yang diperlukan dan tidak
diperlukan dalam bekerja. Kedua kegiatan tersebut bertujuan agar terjadi efisiensi
yang tinggi dalam bekerja sehingga diperoleh standar waktu dan standar gerak
seperti apa yang perlu diterapkan (Kairupan, 2012).
2. Pengaturan tempat kerja
Pengaturan tempat kerja berkaitan tentang bagaimana lingkungan dalam
melakukan pekerjaan sehingga dapat mempengaruhi keadaan pekerja.
3. Ukuran dan tata letak
Mengatur sedemikian rupa ukuran – ukuran material dan peletakannya akan
memudahkan pekerjaan sehingga dapat menghindari stres kerja dan
ketidakefisienan dalam bekerja.
4. Ukuran dan tata letak
Mengatur sedemikian rupa ukuran – ukuran material dan peletakannya akan
memudahkan pekerjaan sehingga dapat menghindari stres kerja dan
ketidakefisienan dalam bekerja.

Berikut efek yang ditimbulkan dari beberapa warna terhadap presepsi jarak, suhu, dan
psikis :

EFEK
WARNA EFEK JARAK EFEK SUHU
PSIKIS

Biru Jauh Sejuk Tenang

Hijau Jauh Sangat sejuk Sangat tenang

Sangat
Merah Dekat Panas
mengusik

Orange Sangat dekat Sangat panas Merangsang

Kuning Dekat Sangat panas Merangsang


Coklat Sangat dekat Netral Merangsang

Lembayung Sangat dekat Sejuk Agresif

B. Kondisi Kerja.
Kondisi kerja yakni sesuatu yang dapat mempengaruhi kinerja dan produktivitas
kerja dalam berbagai hal.Lingkungan kerja dapat memberikan dampak positif dan
negatif terhapat produktivitas dan motivasi kerja pada karyawan di perusahaan.Lalu
lingkungan kerja juga dapat memfasilitasi kinerja karyawan yang memiliki peran
untuk menyelesaikan tugas dan pekerjaan atau bahkan dapat menjadi hambatan yang
menggangu kinerja karyawan di perusahaan.
Hal-hal yang menjadi bagian dalam kondisi kerja adalah sebagai berikut :
1. Kondisi fisik kerja.
Yakni lingkungan kerja yang berupa lokasi, fasilitas, dan rancangan gedung
perusahaan.Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi fisik kerja, yakni :
-Iluminasi (penerangan), yakni berupa kadar cahaya sebagai penerangan.
-Warna, yakni penggunaan warna dalam ruangan dan peralatan kerja.
-Bising (noise), yakni berupa tingkat-tingkat kerasnya bunyi atau suara bagi pekerja.
-Musik dalam bekerja, yakni musik yang mengiringi kerja dapat meningkatkan
produktivitas karyawannya.
-Suhu, bekerja pada suhu panas atau dingin dapat menimbulkan penurunan kinerja.
Secara umum kondisi yang panas dan lembab cenderung meningkatkan penggunaan
tenaga fisik yang lebih berat, sehingga pekerja akan merasa sangat letih dan
kinerjanya akan menurun.

2. Kondisi lama waktu kerja.


Kondisi lama waktu kerja ini terdiri atas :
-Jam kerja.
Jumlah jam kerja dalam semingggu di Indonesia biasanya 40 jam. Terdapat
perusahaan membagi 40 jam kerja dalam enam hari kerja, terdapat juga yang
membaginya ke dalam lima hari kerja. Rata – rata jam kerja yang diberikan adalah 8
jam. Hal ini disesuaikan dengan peraturan yang diberlakukan dalam undang – undang.

-Kerja paruh waktu.


Biasanya pekerjaan seperti ini banyak dijalani oleh pekerja dengan usia muda dan
beberapa termasuk dalam kelompok yang telah menjalani pensiun. Kelompok ini
senang karena selain mendapatkan tambahan penghasilan juga dapat melakukan
aktivitas yang bermakna.

-Empat hari minggu kerja.


Empat hari kerja tiap minggu diterapkan dengan harapan akan terjadi peningkatan
efisiensi dan produktivitas kerja, yang diikuti dengan pengurangan absensi.

-Jam kerja lentur. Hari


kerja dibagi dalam empat bagian, dimana dua bagian adalah waktu kerja pilihan, dan
dua bagian lain adalah waktu kerja wajib. Jam kerja lentur ini dibuat agar dapat
meningkatkan produktivitas karyawan dan mutu dari kerja, agar tidak datang
terlambat, dan sebagainya.

 Sistem mesin-manusia.
Sistem manusia-mesin adalah sistem dimana kedua komponen harus bekerja
sama untuk menyelesaikan pekerjaan. Kedua komponen ini yakni komponen
manusia saja atau komponen mesin saja tidak berarti tanpa adanya komponen
yang lain sebagai perlengkapnya.

Terdapat dua macam sistem mesin manusia yaitu :


-Sistem mesin manusia yang berikal terbuka (open loop) adalah suatu masukan
memasuki titik tertentu, membuat suatu mekanisme kendali bekerja, dan terjadilah
suatu kegiatan tertentu.
-Sistem mesin manusia yang berikal tertutup (closed loop) adalah sistem yang dapat
mengatur diri sendiri.

Schultz memberikan 3 prinsip umum dalam rancangan ruang kerja :


-Semua bahan, peralatan, dan persediaan harus terletak berurutan sesuai dengan
urutan penggunaanya. -Alat-alat
harus diletakkan sedemikian rupa sehingga mereka siap diambil untuk digunakan.
-Semua suku
cadang dan alat-alat harus berada dalam jarak raih yang mudah dan menyenangkan.

Dalam Proses sistem manusia-mesin, dikenal 3 macam hubungan (interaksi)


manusia-mesin, yaitu : -Manual
man-machine systems : Dimana input akan langsung diproses oleh manusia
menjadi output -Semiautomatic man-machine
systems : Terdapat suatu mekanisme khusus sebelum input dapat diolah dan masuk ke
dalam sistem manusia. Sebelum menjadi suatu output-pun, dari sistem manusia akan
melalui mekanisme tertentu. -Automatic man-machine systems : Dalam proses ini
sistem mesin akan memegang peranan penuh secara langsung. Tugas dari manusia
hanyalah sebagai operator yang memonitoring dan mengawasi berlangsugnya proses
agar mesin dapat bekerja dengan baik sebagaimana mestinya.

 Penyajian informasi.
Yakni, penyampaian informasi yang disampaikan melalui peraga visual atau
peraga auditori dan diusahakan untuk disampaikan dalam bentuk yang mudah
diterima dengan tepat.

 Fungsi-fungsi kendali.
Yakni, informasi yang telah diolah lalu mengambil tindakan dan tindakan ini
dilakukan melalui suatu kendali.Contoh: tombol atau pengungkit.Alat-alat
kendali dirancang agar dapat mempunyai dampak yang penting dan bermanfaat
untuk ketepatan, kecepatan, dan kecermatan tindakan tenaga kerja dalam bekerja
saat mengoperasikan mesin.

MAKALAH PSIKOLOGI INDUSTRI

“PSIKOLOGI KEREKAYASAAN”
OLEH :

KELOMPOK 5

1.

2.

3. MELISA (17030073)

4.

5.

6.

7.

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN MATEMATIKA

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Anda mungkin juga menyukai