Anda di halaman 1dari 4

MANUSIA DAN LINGKUNGAN

Manusia tinggal dan hidup dalam lingkungannya. Mereka berinteraksi dengan komponen
lingkungan fisik, baik biotik (hewan dan tumbuhan) maupun dengan komponen abiotik (tanah, air,
batuan dan lain-lain). Manusia juga melakukan interaksi dengan sesamanya atau lingkungan
sosialnya dan mengembangkan nilai dan norma untuk mengatur interaksi tersebut. Dari interaksi
tersebut, manusia menghasilkan kebudayaan dalam berbagai bentuk seperti bahasa, teknologi dan
lain-lain. Manusia berinteraksi dengan lingkungan hidupnya. Interaksi antara manusia dan
lingkungan hidup merupakan proses saling mempengaruhi antara satu dan lainnya. Lingkungan
hidup memiliki pengaruh besar bagi manusia karena merupakan komponen penting dari kehidupan
manusia. Begitupun sebaliknya, manusia memiliki pengaruh besar terhadap lingkungan hidup
dalam hal pemeliharaan dan pelestarian. Lingkungan hidup manusia terdiri atas lingkungan alam,
lingkungan, sosial, budaya dan ekonomi.

Lingkungan alam adalah lingkungan yang terbentuk secara alamiah tanpa campur tangan
manusia. Lingkungan alam mencakup semua benda hidup dan tak hidup yang terjadi secara
alamiah di bumi. Lingkungan alam terdiri atas komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik
adalah segala sesuatu yang ada di lingkungan yang bukan makhluk hidup. Lingkungan biotik
adalah segala benda hidup yang ada di lingkungan.

Dalam lingkungan alam terjadi interaksi antara lingkungan abiotik dengan lingkungan
biotik atau sebaliknya. Bahkan, antar komponen lingkungan biotik dan antar komponen
lingkungan abiotik juga terjadi saling keterkaitan. Contoh interaksi antara komponen abiotik
dengan biotik adalah tanah, suhu dan curah hujan yang memengaruhi jenis tanaman yang tumbuh
suatu daerah.

Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam
seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun
di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana
menggunakan lingkungan fisik tersebut. Lingkungan juga dapat diartikan menjadi segala sesuatu
yang ada di sekitar manusia dan mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia.

Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik adalah segala yang tidak
bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Sedangkan komponen biotik
adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia dan mikro-organisme
(virus dan bakteri).

Lingkungan Biotik

Lingkungan biotik merupakan komponen dari mahluk hidup yang menghuni planet Bumi.
Lingkungan biotik terdiri atas mikroorganisme seperti hewan, tumbuhan manusia, virus hingga
bakteri. Secara khusus lingkungan biotik terbagi menjadi:
1. Produsen yaitu kelompok tumbuhan yang menghasilkan beragam bahan makanan bagi mahluk
hidup lainnya.

2. Konsumen yaitu kelompok hewan dan manusia.

3. Pengurai yaitu kelompok mikroorganisme yang mengubah, merombak, menguraikan sisa-sisa


organisme yang telah mati. Pengurai disebut juga dekomposer dan beberapa jenis diantaranya
adalah jamur, bakteri dan cacing tanah.

Lingkungan Abiotik

Lingkungan abiotik merupakan lingkungan disekitar kehidupan yang terdiri atas mahluk tidak
hidup dan berupa benda mati seperti batuan, tanah, mineral dan udara. Lingkungan abiotik disebut
juga lingkungan anorganik. Baca juga: Faktor keterdapatan sumber daya alam

Ilmu yang mempelajari tentang interaksi antara mahluk hidup dengan lingkungan dinamakan
ekologi. Istilah ekologi pertama kali dikemukkan oleh Ernest Haeckel pada 1860. Terdapat
hubungan timbal balik antara mahluk hidup dengan lingkungannya dan dinamakan ekosistem. Ada
bayak jenis ekosistem di bumi ini mulai dari kolam, sawah, gurun, hutan hujan hingga laut dalam.
Tiap ekosistem punya kehidupan yang unik dan khas. Manusia merupakan bagian dari sistem
lingkungan dan kelangsungan hidup manusia sangat dipengaruhi oleh kelestarian ekosistemnya.
Lingkungan dari bentuknya dibedakan menjadi tiga yaitu:

1. Lingkungan alami, yaitu wilayah yang masih belum tersentuh manusia dan memiliki
kompleksitas yang tinggi seperti hutan hujan dan laut dalam.

2. Lingkungan binaan, yaitu lingkungan yang sudah ada campur tangan manusia didalamnya
seperti pantai yang dibangun kawasan wisata.

3. Lingkungan sosial/budaya, yaitu lingkungan yang merupakan hasil karya manusia dan
didalamnya terdapat seperangkat aturan seperti keluarga, pemukiman, perkampungan dan
perkotaan.

Pengertian interaksi

Interaksi adalah suatu jenis tindakan yang terjadi ketika dua atau lebih objek
mempengaruhi atau memiliki efek satu sama lain. Ide efek dua arah ini penting dalam konsep
interaksi, sebagai lawan dari hubungan satu arah pada sebab akibat. Kombinasi dari interaksi-
interaksi sederhana dapat menuntun pada suatu fenomena baru yang mengejutkan. Dalam berbagai
bidang ilmu, interaksi memiliki makna yang berbeda. Dalam interaksi tersebut, terjadi berbagai
macam permasalahan yang disebut dengan dinamika interaksi. Dinamika ini, mendorong
terbentuknya suatu perubahan kepada hal yang baik atau pun hal yang sebaliknya.
Manusia berinteraksi dengan lingkungan hidupnya. Interaksi antara manusia dan
lingkungan hidup merupakan proses saling mempengaruhi antara satu dan lainnya. Lingkungan
hidup memiliki pengaruh besar bagi manusia karena merupakan komponen penting dari kehidupan
manusia. Begitupun sebaliknya, manusia memiliki pengaruh besar terhadap lingkungan hidup
dalam hal pemeliharaan dan pelestarian. Lingkungan hidup manusia terdiri atas lingkungan alam,
lingkungan, sosial, budaya dan ekonomi.Manusia tinggal dan hidup dalam lingkungannya. Mereka
berinteraksi dengan komponen lingkungan fisik, baik biotik (hewan dan tumbuhan) maupun
dengan komponen abiotik (tanah, air, batuan dan lain-lain). Manusia juga melakukan interaksi
dengan sesamanya atau lingkungan sosialnya dan mengembangkan nilai dan norma untuk
mengatur interaksi tersebut. Dari interaksi tersebut, manusia menghasilkan kebudayaan dalam
berbagai bentuk seperti bahasa, teknologi dan lain-lain.Pada awalnya, ketika manusia belum
mengenal teknologi, hubungan manusia dengan komponen lingkungan lainnya masih berjalan
secara harmonis. Selain jumlahnya masih sedikit, mereka juga tidak berlebihandalam mengambil
sumberdaya alam, sehingga tidak menimbulkan kerusakanyang berarti. Namun, seiring dengan
berkembangnya teknologi, dan meningkatnya jumlah serta kebutuhan manusia, mereka cenderung
eksploitatif atau mengambil sumberdaya alam secara berlebihan. Akibat dari perilaku tersebut,
lingkungan mengalami perubahan. Bahan-bahan pencemar sisa aktivitas manusia mencemari
lingkungan perairan, udara dan daratan. Kerusakan tersebut pada akhirnya berdampak buruk pada
manusia, diantaranya adalah berkembangnya penyakit, bencana alam, dan lain-lain.

A. Manusia sebagai makhluk sosial


Manusia tidak dapat hidup sendiri. Dalam kehidupannya dia membutuhkan orang lain untuk
berkomunikasi dan berinteraksi. Lingkungan sosial bukan merupakan suatu gejala yang terjadi
secara kebetulan, melainkan karena adanya hubungan timbal balik antar anggotanya,baik dalam
bentuk antarindividu, antarkelompok, maupun antara individu dengan kelompok. Bentuk
kehidupan bersama yang di dalamnya terdapat hubungan antarkomponen manusia itulah yang kita
kenal dengan istilah masyarakat.Dalam lingkungan sosial terjadi interaksi sosial. Interaksi sosial
adalah suatu hubungan antara dua orang atau lebih yang dalam hubungan tersebut perilaku atau
tindakan seseorang akan mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki perilaku atau tindakan
individu yang lain atau sebaliknya. Dalam kehidupan manusia sebagai mahluk sosial tentunya
membutuhkan interaksi antara satu individu dengan individu lainnya. Dalam setiap diri manusia
terdapat dorongan untuk salaing komunikasi agar dapat mencapai tujuan bersama.

Dalam interaksi sosial terdapat sejumlah faktor yang mempengaruhinya. Adapun faktor-fakto
yang mempengaruhi terjadinya

interaksi sosial, yaitu:

1. Imitasi, yaitu meniru perilaku dan tindakan orang lain. Proses imitasi
dapat berarti positif, yaitu untuk mempertahankan norma dan nilai yang
berlaku di masyarakat. Dapat pula berarti negatif, yaitu meniru perbuatan-perbuatan yang tidak
baik dan menyimpang dari nilai dan norma.
2. Sugesti, yaitu suatu proses di mana seorang individu menerima suatu cara penglihatan atau
pedoman tingkah laku dari orang lain tanpa kritik terlebih dahulu, misalnya: seorang siswa tidak
sekolah, karena diajak temannya bermain. Peniruan dalam sugesti dilakukan dengan memberikan
pandangan atau sikap dari dirinya, kemudian diterima orang lain atau sebaliknya

3. Identifikasi, yaitu mempersamakan dirinya dengan orang lain. Bagi seorang anak laki-laki akan
mengidentifikasikan dirinya dengan ayah,begitu juga anak perempuan dengan ibunya. Anak
remaja mengidentifikasikan dirinya dengan tokoh tertentu sebagai idolanya. Dengan demikian,
identifikasi lebih mendalam dibanding dengan sugesti atau imitasi

4. Simpati, yaitu perasaan tertariknya seseorang terhadap orang lain. Simpati timbul tidak atas
dasar logis rasional, melainkan berdasarkan penilaian perasaan semata-mata. Misalnya: seorang
anak membantu orangtua menyebrang jalan, padahal ia sendiri sudah terlambat datang ke
sekolah.Dalam interaksi sosial terjadi interaksi antarkomponen masyarakat. Dalam peristiwa
tersebut tidak selamanya berjalan lancar dan harmonis. Karena itu, perlu aturan-aturan yang dapat
menjaga hubungan tersebut, agar terhindar dari segala bentuk penyimpangan dan masalah sosial.
Dalam lingkungan sosial terdapat nilai dan norma yang mengatur hubungan antarkomponen
tersebut agar lingkungan sosial dapat terjaga dan terpelihara dari berbagai masalah dan perilaku
menyimpang yang dilakukan oleh anggota masyarakatnya.

Anda mungkin juga menyukai