Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH LEMBAGA KONSULTAN PERBANKAN SYARIAH


IQTISHAD CONSULTING TERHADAP INOVASI PRODUK AKAD
BANK SYARIAH

Oleh:
Moh. Rifqi Firdaus
NIM: 160721100038

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS KEISLAMAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2019
1. Latar Belakang

Perkembangan pasar keuangan syariah di Indonesia selama


beberapa tahun terakhir cukup pesat, walaupun pasar keuangan syariah
merupakan elemen baru di Indonesia. Perkembangan ini ditandai dengan
semakin banyaknya lembaga keuangan syariah di Indonesia, seperti
perbankan syariah, asuransi syariah, reksadana syariah, dan lembaga
keuangan syariah lainya. Perkembangan yang cukup pesat dalam pasar
keuangan syariah yang berdampak besar terhadap ekonomi masyarakat,
adalah industri perbankan syariah. Industri Perbankan syariah dapat
memberikan kontribusi dalam melakukan transformasi perekonomian
pada aktivitas ekonomi produktif, bernilai tambah dan inklusif1.
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, perbankan syariah
berlandaskan pada prinsip bagi hasil. Karakteristik yang ada dalam produk
perbankan syariah ini, memberikan alternatif sistem perbankan yang saling
menguntungkan bagi kedua belah pihak, yaitu masyarakat dan perbankan,
serta mengedepankan aspek keadilan dalam bertransaksi, investasi yang
beretika, nilai-nilai kebersamaan dan ukhuwah dalam berproduksi, dan
menghindari kegiatan spekulatif dalam bertransaksi. Jadi disini perbankan
syariah dituntut untuk benar-benar menerapkan transaksi yang sesuai
dengan prinsip-prinsip syariah2.
Penerapan prinsip-prinsip syariah dalam perbankan adalah tujuan
utama adanya bank syariah sesuai dengan ketentuan Pasal 19, Pasal 20 dan
Pasal 21 UU Perbankan Syariah. Sebagaimana diketahui, bahwa pembeda
antara sistem keuangan konvensional dan sistem keuangan syariah adalah
terletak pada skema transaksi yang harus ada underlying transaction dan
atau underlying asset sebagai alas untuk bertransaksi di LKS. Berdasarkan

1
Heni Werdi Apriyanti, “Perkembangan Industri Perbankan Syariah Di Indonesia : Analisis
Peluang Dan Tantangan” Jurnal MAKSIMUM, Vol. 1, No.1, September 2017, hal. 16.
2
Fathurrahman Djamil, “Pengembangan Dan Inovasi Produk Lembaga Keuangan Syariah Di
Indonesia (Kajian Transaksi Berbasis Syariah Dan Hukum Positif)” Jurnal KORDINAT Vol. XV No. 2
Oktober 2016, hal. 148
skema akad itulah kehalalan transaksi atau sering disebut juga kesyariahan
produk menjadi dapat dipertanggungjawabkan.
Sebagai contoh. produk pendanaan di bank syariah biasanya
dikategorikan menjadi saving atau tabungan yang sewaktu-waktu dapat
ditarik oleh penabungnya dan deposito berjangka yang tunduk pada
ketentuan jatuh temponya. Melihat deskripsi pendanaan ini, fikih
muamalah menawarkan dua skema akad yang berbeda. Pertama skema
akad wadiah yang digolongkan sebagai skema akad tabarru (non
commercial) dan kedua skema akad mudlarabah yang digolongkan sebagai
skema akad tijarah (commercial). Tentu kedua skema ini mempunyai
karakteristik dan ketentuan masingmasing. Skema akad wadiah dalam
fikih lebih banyak digunakan untuk skema penitipan barang, sementara
dalam produk perbankan “barang” yang dititipkan itu adalah uang. Dalam
penitipan barang, umumnya titipan tidak dijamin sepenuhnya, sedangkan
dalam titipan uang, muncul kategori jaminan dari kehilangan uang itu.
Itulah yang biasa disebut sebagai wadiah yad al dlamanah. Konsekuensi
titipan jenis kedua ini berkaitan dengan pemanfaatan dana yang dititipkan
dan juga berkaitan dengan kemungkinan adanya pemberian hadiah
(‘athaya) atas uang yang disimpannya. Tentu karena yang dijadikan objek
ijtihadnya adalah uang, maka para ahli fikih sering menghubungkannya
dengan tambahan terhadap uang yang disimpannya. Di sinilah para ahli
fikih muamalah kontemporer memberi batasan, hadiah tidak diperjanjikan
ketika akad berlangsung, karena khawatirakan masuk kategori riba yang
dilarang dalam syariah3.
Oleh karena itu, perkembangan jumlah dan asset LKS di atas tidak
dapat dilepaskan dari peran para ahli keuangan syariah yang telah
berusaha untuk me ngembangkan produk LKS sesuai dengan karakteristik
keuangan syariah di satu sisi, dan sesuai dengan perkembangan kebutuhan
masyarakat dalam inovasi produk di sisi lain. Termasuk ahli keuangan
3
Fathurrahman Djamil, “Pengembangan Dan Inovasi Produk Lembaga Keuangan Syariah Di
Indonesia (Kajian Transaksi Berbasis Syariah Dan Hukum Positif)” Jurnal KORDINAT Vol. XV No. 2
Oktober 2016, hal. 154
syariah dalam konteks ini adalah ahli Fikih Muamalah atau Hukum
Ekonomi Islam dan para ulama yang telah berijtihad dalam rangka
menggali masalah-masalah fikih kontemporer dan memberikan solusi
untuk mengembangkan produk di LKS4.
Sebagian dari para pakar Ekonomi Syariah membuka lembaga
konsultan perbankan syariah untuk meningkatkan kualitas dan inovasi
akad bank syariah agar bisa bersaing dengan bank konvensional tanpa
meninggalkan prinsip-prinsip syariah. Konsultan merupakan seorang
tenaga profesional yang menyediakan jasa kepenasihatan (consultancy
service) dalam bidang keahlian tertentu, misalnya akuntansi, pajak,
lingkungan, biologi, hukum, koperasi dan lain-lain. Perbedaan antara
seorang konsultan dengan ahli biasa adalah sang konsultan bukan
merupakan pegawai perusahaan sang pengguna layanan (client),
melainkan seseorang yang menjalankan usahanya sendiri atau bekerja di
sebuah perusahaan kepenasihatan, serta berurusan dengan berbagai
pengguna layanan dalam satu waktu5. Konsultan ini yang nantinya akan
memberikan training dan workshop tentang akad-akad dan mekanisme
dalam perbankan syariah, termasuk salah satunya adalah PT. Iqtishad
Consulting yang dikelola oleh Associate Proffessor Agustianto Mingka.
Disitu terdapat training-training inovasi produk akad muamalah untuk
perbankan syariah6.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, untuk mengetahui
apakah lembaga konsultan perbankan syariah (Iqtishad Consulting)
berpengaruh pada inovasi produk akad pada bank syariah, maka dengan
ini peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: Pengaruh
Lembaga Konsultan Perbankan Syariah Iqtishad Consulting
Terhadap Inovasi Produk Akad Bank Syariah.

4
Fathurrahman Djamil, “Pengembangan Dan Inovasi Produk Lembaga Keuangan Syariah Di
Indonesia (Kajian Transaksi Berbasis Syariah Dan Hukum Positif)” Jurnal KORDINAT Vol. XV No. 2
Oktober 2016, hal. 148
5
www.wikipedia.org/wiki/konsultan. diakses pada 15 Juni 2019 (pukul 08.13)
6
www.iqtishadconsulting.com, diakses pada 15 Juni 2019 (pukul 17.11)
2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan sebuah

permasalahan yaitu “Bagaimana Pengaruh Lembaga Konsultan Perbankan

Syariah Iqtishad Consulting Terhadap Inovasi Produk Akad Bank Syariah.? “

3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

- Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan agar dapat menjelaskan

Bagaimana Pengaruh Lembaga Konsultan Perbankan Syariah Iqtishad

Consulting Terhadap Inovasi Produk Akad Bank Syariah.

- Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dilakukannya penelitian ini yaitu sebagai berikut:

a. Bagi Peneliti

Hasil dari penelitian yang telah dilakukan diharapkan dapat memberikan

manfaat bagi peneliti dalam hal pengetahuan maupun pemahaman yang

mendalam terkait dengan Pengaruh Lembaga Konsultan Perbankan

Syariah Iqtishad Consulting Terhadap Inovasi Produk Akad Bank

Syariah. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat menambah

wawasan ilmu pengetahuan dan turut mempertajam daya pikir ilmiah

dalam bidang ilmu yang digeluti.

b. Bagi kalangan civitas akademik

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kalangan

akademisi program studi ekonomi syariah maupun yang lainnya,


sehingga karya tulis ini dapat dijadikan sebagai rujukan referensi oleh

semua kalangan dalam kegiatan pembelajaran maupun yang lainnya.

yang terjun dalam kegiatan penelitian perbankan syariah.

4. Kajian Pustaka

Dalam rangka untuk mencapai hasil penelitian yang maksimal dan

orisinilitasnya terjaga, peneliti belum menemukan peneliti yang meneliti

tentang pengaruh lembaga konsultan perbankan syariah terhadap inovasi

produk akad bank syariah.

5. Kerangka Teoritik

a. Perbankan Syariah

Bank Syariah merupakan lembaga intermediasi dan penyedia jasa

keuangan yang bekerja berdasarkan etika dan sistem nilai Islam, khususnya

yang bebas dari bunga (riba), bebas dari kegiatan spekulatif yang

nonproduktif seperti perjudian (maysir), bebas dari hal-hal yang tidak jelas

dan meragukan (gharar), berprinsip keadilan, dan hanya membiayai

kegiatan usaha yang halal. Bank Syariah sering dipersamakan dengan bank

tanpa bunga. Bank tanpa bunga merupakan konsep yang lebih sempit dari

bank Syariah, ketika sejumlah instrumen atau operasinya bebas dari bunga.

Bank Syariah, selain menghindari bunga, juga secara aktif turut


berpartisipasi dalam mencapai sasaran dan tujuan dari ekonomi Islam yang

berorientasi pada kesejahteraan sosial7.

Dalam operasinya, bank Syariah mengikuti aturan-aturan dan

norma-norma Islam, seperti yang disebutkan dalam pengertian di atas, yaitu:

1) Bebas dari bunga (riba);

2) Bebas dari kegiatan spekulatif yang non produktif seperti

perjudian (maysir);

3) Bebas dari hal-hal yang tidak jelas dan meragukan (gharar);

4) Bebas dari hal-hal yang rusak atau tidak sah (bathil); dan

5) Hanya membiayai kegiatan usaha yang halal.

Secara singkat empat prinsip pertama biasa disebut anti MAGHRIB

(maysir, gharar, riba, dan bathil).

b. Kegiatan Usaha Bank Syariah

Bank syariah merupakan bank dengan prinsip bagi hasil yang

merupakan landasan utama dalam segala operasinya, baik dalam

penghimpunan dananya (Funding) maupun dalam penyaluran dananya

(Landing) (dalam perbankan syariah penyaluran dana biasa disebut dengan

pembiayaan)8.

Oleh karena itu, jenis-jenis penghimpunan dana dan pemberian

pembiayaan pada bank syariah terutama juga menggunakan prinsip bagi

hasil. Selain prinsip bagi hasil, bank syariah juga mempunyai alternatif

penghimpunan dana dan pemberian pembiayaan nonbagi hasil. Dalam


7
Ascarya, Diana Yumanita,”Bank Syariah: Gambaran Umum”, PUSAT PENDIDIKAN DAN STUDI
KEBANKSENTRALAN (PPSK) BANK INDONESIA, 2005, hal 4
8
Ibid, 15
penghimpunan dana, bank syariah dapat juga menggunakan prinsip wadi’ah,

qardh, maupun ijarah. Dalam pembiayaan, bank syariah dapat juga

menggunakan prinsip jual beli dan sewa (lease). Selain itu, bank syariah

juga menyediakan berbagai jasa keuangan seperti wakalah, kafalah,

hiwalah, rahn, qardh, sharf, dan ujr.

c. Iqtishad Consulting

Lembaga Iqtishad Consulting baru berdiri sejak 2009 di Jakarta,


namun kiprah lembaga training perbankan dan keuangan Islam ini bisa
dibilang sangat kencang. Hanya dalam waktu kurang dari satu setengah
tahun, Iqtishod sudah berhasil melakukan training perbankan Islam
sebanyak 46 angkatan dengan alumni telah mencapai sekitar 1000 orang
dan sudah banyak mendirikan kantor-kantor cabang di seluruh Indonesia9.
Salah satu kantor cabang Iqtishod Consulting yang berada di Jawa Timur
adalah bertempat di kota Mojokerto. Lembaga ini didirikan dengan tujuan
untuk memperbaiki persoalan SDM syariah di Tanah Air. Karena bukan
rahasia lagi, realitas konsidi SDM perbankan syariah di Indonesia secara
umum kompetensi syariahnya masih rendah, termasuk daya inovasi SDM
yang juga masih rendah.
Selain itu, keberadaan Iqtishod Consulting ini adalah guna
mengantisipasi perkembangan perbankan dan keuangan syariah yang
bergerak dengan cepat, baik di panggung internasional maupun nasional.
Produk-produk inovatif bermunculan secara revolutif. Desain-desain
kontrak multi-akad (hybrid) menjadi tak terhindarkan, yang terkadang
membuat produk perbankan dan keuangan syariah di Indonesia menjadi
ketinggalan. Fatwa-fatwa baru tentang ekonomi syariah pun terus
bermunculan.

9
www.iqtishadconsulting.com, diakses pada 25 Juni 2019 pukul 17.11
6. Metode Penelitian

a. Jenis Penelitian

Metode yang digunakan oleh peneliti untuk pengaruh lembaga

konsultan perbankan syariah iqtishad consulting terhadap inovasi produk

akad bank syariah ialah dengan menggunakan penelitian kuantitatif dengan

pendekatan deskriptif. Penelitian kuantitatif ialah penelitian yang

menggunakan analisis data yang berbentuk numerik atau angka. Sedangkan

penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif bertujuan untuk

menggambarkan situasi atau kejadian yang terjadi serta untuk memberikan

gambaran akurat dari sebuah data, menggambarkan suatu proses,

mekanisme, atau hubungan antar kejadian.10

b. Variabel Penelitian

Variabel penelitian dapat diartikan sebagai suatu atribut, sifat, nilai

dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari lebih lanju dan kemudian ditarik

kesimpulannya.

Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel yakni:11

1. Variabel Independent

10
Suryani, Hendriyani, Metode Riset Kuantitatif Teori dan Aplikasi Pada Penelitian Bidang
Manajemen dan Ekonomi Islam (Jakarta: Prenamedia Group, 2015), 109
11
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D
(Bandung: Penerbit Alfabeta, 2017), 61
Dalam bahasa indonesia variabel ini biasa disebut dengan variabel

bebas. Variabel bebas ialah variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi penyebab perubahan atau timbulnya variabel dependent

(terikat). Dalam penelitian ini variabel bebasnya (X) ialah Lembaga

Konsultan Iqtishad Consulting.

2. Variabel Dependent

Dalam bahasa indonesia variabel ini biasa disebut dengan variabel

terikat. Variabel terikatdapat diartikan sebagai variabel yang

dipengaruhi atau yang menadi akibat dari adanya variabel bebas. Dalam

penelitian ini variabel terikatnya (Y) ialah Inovasi Akad Bank Syariah.

c. Sumber Data

Data yang digunakan oleh peneliti dalam melakukan penelitian ini

adalah data primer dan sekunder. Data primer merupakan data yang

diperoleh secara langsung oleh peneliti, dalam hal ini peneliti akan

mengambil sampel dan menyebarkan kuisioner kepada Bank Syariah yang

bersankutan. Data sekunder merupakan data yang tidak diperoleh secara

langsung oleh peneliti, melainkan diperoleh melalui perantara yang data

tersebut berupa catatan atau data yang telah dikumpulkan dan

dipublikasikan misalnya statistik, majalah dan yang lainnya. 12 Data

sekunder dalam penelitian ini diperoleh peneliti dari website Bank BNI

Syariah, Bank Syariah Mandiri, Bank BRI Syariah, Bank BTN Syariah, dan

OJK.
12
Marzuki, Metodologi Riset (Yogyakarta: PT. Prasetia Widia Pratama, 2000), 56
d. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan bagian dari suatu penelitian.

Adapun hal tersebut dapat dilakukan dengan berbagai setting, berbagai

sumber, dan berbagai cara.13 Metode pengumpulan data yang digunakan

oleh peneliti ialah penyebaran Kuisioner kepada Bank Syariah yang

bersangkutan, yakni yang telah menjadi peserta dari training Iqtishad

Consulting, kuisioner berisi tentang sebarapa berpengaruh training yang

diselenggarakan oleh Iqtishad Consulting terhadap inovasi produk bank

syariah. Serta dengan data pendukung produk Funding dan Landing yang

ada di website masing-masing bank syariah.

e. Teknik Pengolahan Data

Data dalam penelitian ini diperoleh dari penyebaran Kuisioner

kepada Bank Syariah yang bersangkutan, yakni yang telah menjadi peserta

dari training Iqtishad Consulting, kuisioner berisi tentang sebarapa

berpengaruh training yang diselenggarakan oleh Iqtishad Consulting

terhadap inovasi produk bank syariah. Serta dengan data pendukung produk

Funding dan Landing yang ada di website masing-masing bank syariah.

Setelah peneliti memperoleh data tersebut, maka selanjutnya peneliti akan

mengolahnya menggunakan program komputer IBM SPSS 2.0.

13
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D..... 193
d. Metode Analisis

Teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti dalam melakukan

penelitian ini adalah kuantitatif yakni untuk mengetahui Pengaruh Lembaga

Konsultan Perbankan Syariah Iqtishad Consulting Terhadap Inovasi Produk

Akad Bank Syariah adalah sebagai berikut:

1. Uji Hipotesis

Uji Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji T.

a.) Uji Statistik T

Uji statistic T pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh

variabel independent terhadap variabel dependent. Pengambilan

kesimpulan ialah dengan membandingkan t hitung dengan t tabel.

Apabila t hitung lebih besar atau sama dengan t tabel dengan taraf

signifikansi 5 %, maka variabel tersebut berpengaruh secara

signifikan dan sebaliknya jika ternyata t hitung lebih kecil dari pada t

tabel maka variabel tersebut terbukti tidak berpengaruh secara

signifikan.14

2. Regresi linier sederhana

Secara umum, analisis regresi linier sederhana adalah kajian

terhadap hubungan satu variabel yang disebut sebagai variabel yang

diterangkan dengan satu atau dua variabel yang menerangkan.15Secara

14
RismaIstiarini, Sukanti, PengaruhSertifikasi Guru danMotivasiKerja Guru TerhadapKinerja
Guru SMA Negeri 1 SentoloKabupatenKulonProgoTahun 2012,JurnalPendidikanAkuntansi
Indonesia, Vol. X, No. 1, Tahun 2012, 102
15
Syilfidkk, AnalisisRegresi Linier Piecewise DuaSegmen,Jurnal Gaussian, Vol. 1, No. 1, 220
Spesifik analisis regresi linier sederhana ialah teknik statistik yang

digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel

terikat.16Persamaan untuk model regresi linier sederhana adalah sebagai

berikut:17

Y = a + bX

7. Hipotesis

Jenis hipotesis dalam penelitian ini adalah hipotesis asosiatif yang

menjelaskan adanya hubungan positif antara variabel independent (bebas)

dengan variabel dependent (terikat). Adapun dari uraian latar belakang diatas

bentuk hipotesisnya sebagai berikut:

a. Ha = Lembaga konsultan perbankan syariah iqtishad consulting berpengaruh


terhadap inovasi produk akad bank syariah.

b. H0 = Lembaga konsultan perbankan syariah iqtishad consulting tidak


berpengaruh terhadap inovasi produk akad bank syariah..

8. Sistematika Pembahasan

BAB I Pendahuluan, yang di dalamnya berisikan uraian latar

belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dari penelitian yang dilakukan,

manfaat penelitian, kajian pustaka, dan sistematika pembahasan.

16
Eko Putra, PengaruhHargaTerhadapKepuasanKonsumenPada Citra SwalayanDenganVariabel
Intervening Servise Quality, ISSN : 2337-3997, E-JurnalApresiasiEkonomi, Vol. 2,No. 2, April
2014, 91
17
AstriaHijriyanidkk, ImplementasiMetodeRegresi Linier
SederhanaPadaPenyajianHasilPrediksiPemakaian Air Bersih PDAM Way Rilau Kota Bandar
Lampung DenganSistemInformasiGeografis, ISSN 1858-4853,JurnalInformasiMulawarman,
Vol. 11, No. 2, September 2016, 38
BAB II Landasan Teori, didalam bab ini peneliti akan menguraikan

landasan teori yang digunakan oleh peneliti sebagai dasar dalam melakukan

penelitian.

BAB III Metodologi Penelitian, dalam bab ini peneliti akan

menguraikan mengenai metode penelitian yang akan digunakan oleh peneliti

dalam melakukan penelitian.

BAB IV Pembahasan, dalam bab ini peneliti akan memaparkan hasil

pengujian dari kedua sampel tersebut yakni antara lembaga konsultan

perbankan syariah iqtishad consulting terhadap inovasi produk akad bank

syariah

BAB V Penutup, bab ini berisikan kesimpulan dan saran. Dalam bab

ini peneliti akan memaparkan kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan,

serta peneliti juga akan mencoba untuk memberikan saran yang berguna dan

bermanfaat bagi pembaca maupun peneliti selanjutnya.


Daftar Pustaka

Marzuki, Metodologi Riset, Yogyakarta: PT. Prasetia Widia Pratama, 2000

Ascarya, Diana Yumanita, Bank Syariah: Gambaran Umum, PUSAT


PENDIDIKAN DAN STUDI KEBANKSENTRALAN (PPSK) BANK
INDONESIA, 2005

Fathurrahman Djamil, Pengembangan Dan Inovasi Produk Lembaga Keuangan


Syariah Di Indonesia (Kajian Transaksi Berbasis Syariah Dan Hukum
Positif). Jurnal KORDINAT Vol. XV No. 2 Oktober 2016

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,


dan R&D, Bandung: Penerbit Alfabeta, 2017

Risma Istiarini, Sukanti, Pengaruh Sertifikasi Guru dan Motivasi Kerja Guru
Terhadap Kinerja Guru SMA Negeri 1 Sentolo Kabupaten Kulon Progo
Tahun 2012, Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. X, No. 1,
Tahun 2012

Astria Hijriyani dkk, Implementasi Metode Regresi Linier Sederhana Pada


Penyajian Hasil Prediksi Pemakaian Air Bersih PDAM Way Rilau Kota
Bandar Lampung Dengan Sistem Informasi Geografis, ISSN 1858-
4853, Jurnal Informasi Mulawarman, Vol. 11, No. 2, September 2016

Eko Putra, Pengaruh Harga Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Citra


Swalayan Dengan Variabel Intervening Servise Quality, ISSN : 2337-
3997, E-Jurnal Apresiasi Ekonomi, Vol. 2, No. 2, April 2014

Apriyanti, Heni Werdi. 2017. Perkembangan Industri Perbankan Syariah Di


Indonesia : Analisis Peluang Dan Tantangan. Jurnal MAKSIMUM,
Vol. 1, No.1

www.wikipedia.org\

www.iqtishadconsulting.com

Anda mungkin juga menyukai