Analytical Skill Thalasemia Beta Mayor
Analytical Skill Thalasemia Beta Mayor
THALASEMIA
Oleh:
Putu Ruzhira Ayu Risma Puspa (1902611084)
Pembimbing:
Prof. Dr. dr. TjokRaka Putra, Sp.PD-KR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas
karunia-Nya, analytic skill yang berjudul “Thalasemia” ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya. Analytic skill ini disusun dalam rangka mengikuti Kepaniteraan Klinik
Madya di Bagian/SMF Ilmu Penyakit Dalam RSUP Sanglah Denpasar.
Dalam penyusunan analytic skill ini, penulis banyak memperoleh bimbingan,
petunjuk serta bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Melalui kesempatan ini,
penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:
- Dr. dr. Ketut Suega, Sp.PD-KHOM selaku Kepala Departemen/KSM Ilmu
Penyakit Dalam FK UNUD/RSUP Sanglah Denpasar,
- dr. Made Susila Utama, Sp.PD-KPTI selaku Koordinator Pendidikan sekaligus
Pembimbing kami di Departemen/KSM Ilmu Penyakit Dalam FK UNUD/RSUP
Sanglah Denpasar,
- Prof. Dr. dr. TjokordaRaka Putra, Sp. PD-KR selaku pembimbing
- Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas dukungan dan
bantuan yang telah diberikan dalam penyelesaian laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga laporan ini dapat
memberikan sumbangan ilmiah dalam masalah kesehatan.
Penulis
ANALYTIC SKILL
DEPARTEMEN / KSM ILMU PENYAKIT DALAM
FK UNUD/RSUP SANGLAH
I. IDENTITAS PASIEN
Inisial : AAMRS
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Lahir : 31 Oktober 1991
Usia : 27 tahun
Agama : Hindu
Etnis : Bali
Status pernikahan : Belum Menikah
Alamat : Br. Timbul, Pupuan, Tegalalang, Gianyar
No. Rekam medis : 01477349
Tanggal MRS : 6 Mei 2019
TanggalPemeriksaan : 7 Mei 2019 pk. 11.00 WITA
II. ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke Polikinik HOM RSUP Sanglah Denpasar dengan keluhan nyeri
kepala sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit (4 Mei 2019). Nyeri kepala dirasakan
seperti berdenyut pada sisi kanan dan kiri yang terjadi secara hilang timbul. Pasien sudah
sering mengalami hal serupa namun sudah rutin melakukan transfusi darah di RSUP
Sanglah 1 bulan sekali tetapi pasien sempat sibuk sehingga tidak dapat melakukan transfusi
darah pada bulan April. Pasien mengatakan bahwa nyeri kepala tersebut membaik dengan
tidur. Nyeri kepala dapat memburuk sehingga pasien merasa lemas untuk melakukan
aktivitas sehingga pasien lebih sering menghabiskan waktunya di rumah.
Pasien juga mengeluh demam bersamaan dengan nyeri kepalanya yang disertai dengan
mual, batuk kering dan nyeri pada sendi lutut dan pinggang. Demam terjadi secara naik
turun dengan suhu tertinggi 38,3oC terukur dengan thermometer. Pasien sempat
mengonsumsi obat Paracetamol untuk demamnya namun hanya membaik secara
sementara. Keluhan lain seperti muntah, nyeri perut, mimisan dan gusi berdarah disangkal.
Riwayat Penyakit Dahulu dan Pengobatan
Pasien terdiagnosis sebagai “Thalasemia β Mayor” sejak berumur 3 tahun namun
sudah rutin melakukan transfusi darah di RSUP Sanglah setiap 1 bulan sekali. Pasien
mengatakan bahwa sering mengalami hal serupa apabila pasien tidak melakukan transfusi
darah yang sudah dijadwalkan. Pasien rutin mengonsumsi obat Asam Folat 1 x 2 mg dan
Exjade (Deferasirox) 2 x 250 mg. Semenjak nyeri kepala dan demam, pasien mengonsumsi
Paracetamol.
Riwayat Sosial
Pasien sehari-hari bekerja sebagai pegawai swasta namun saat keluhan memberat
pasien tidak bekerja dan lebih sering diam di rumah. Riwayat merokok, mengkonsumsi
alkohol dan kopi disangkal pasien.
- - Edema
- -
Ferritin
IV. DIAGNOSIS
A/1 .Thalasemia B mayor transfusi dependent
V. PENATALAKSANAAN
Terapi
IVFD NaCl 0,9% 20 tetes per menit
Transfusi PRC 6 Koff per hari
Asam folat 2 mg tiap 12 jam intra oral
Exjade 1000 mg tiap 12 jam intra oral
Paracetamol 500 mg tiap 8 jam intra oral bila suhu ≥ 38oC
Monitoring
Keluhan, tanda vital
Ulangi pemeriksaan darah lengkap
VI. PROGNOSIS
Ad vitam : bonam
Ad functionam : bonam
Ad sanationam : malam
VII. KIE
Menjelaskan pasien mengenai penyakit yang dialaminya dan bagaimana faktor resiko,
perkiraan perjalanan penyakitnya, dan pengobatannya secara lebih lanjut.
Menjelaskan pasien mengenai kemungkinan pentingnya kepatuhan dan
keberlangsungan dalam menjalani pengobatan, transfusi,dan kontrol ke dokter.
Menjelaskan pasien mengenai pentingnya mengontrol makanan yang dikonsumsi, pola
diet, serta meningkatkan aktivitas fisik.