Anda di halaman 1dari 3

Nama : Abdul Fatah Rohadi H

NIM : G99181001

Hari itu hari minggu, saya sedang bertugas jaga di rumah sakit sebagai dokter
muda di salah satu stase. Saat itu adalah saat-saat awal sebagai dokter muda, jadi
saya belum begitu mengenal bagaimana kehidupan sebagai seorang yang bekerja
di rumah sakit. Pada stase yang saya jalani ini memiliki aturan jaga 24 jam, jadi
jika seseorang dokter muda sedang bertugas jaga maka dia akan berada di
lingkungan rumah sakit selama 24 jam dengan segala tugas jaganya mulai tugas di
bangsal maupun IGD. Kebetulan pada hari saya jaga ini pasien yang dating ke
IGD sangatlah banyak. Saya jaga mulai jam 6 pagi dan mulai jam itu pasien sudah
mulai datang sampai jam 12 siang urusan di IGD selesai. Setelah itu sambal
mencuri-curi waktu untuk istirahat saya dan teman-teman jaga saya
menyelesaikan tugas di bangsal. Setelah itu sekitar jam 3 sore ada pasien datang
lagi di IGD dan terus tidak berhenti sampai jam 3 pagi urusan IGD baru selesai
dan dilanjut langsung istirahat. Selanjutnya jam 6 pagi dilakukan operan dengan
yang jaga selanjutnya dan karena hari itu hari senin jadi langsung dilanjut dengan
kegiatan stase sehari-hari.
Setelah selesai kegiatan hari itu, saya pulang dengan rasa capek yang sangat
yang belum pernah saya rasakan sebelumnya dimana rasa lelah yang saya rasakan
waktu itu baru bisa hilang setelah 2-3 hari. Mungkin karena memang belum
terbiasa menjalani kebiasaan tersebut. Memang saya telah mendengar dari teman-
teman yang telah melewati hal tersebut bahwa memang bakal melelahkan. Tapi di
lain sisi saya berpikir apakah hal seperti ini benar atau baik. Dulu sebelum saya
sekolah di bidang kesehatan ini, saya sempat kuliah di tempat lain dan pada saat
kuliah tersebut saya pernah diberi kuliah mengenai fisiologi manusia kerja dengan
salah satu materinya adalah mengenai shift kerja dimana dosen saya waktu itu
adalah seorang dokter. Pada kuliah tersebut saya dipaparkan bagaimana idealnya
shift kerja yang baik menurut beliau di bidang kesehatan dan juga dipaparkan
mengenai undang-undang yang mengatur mengenai ketenagakerjaan yang di
dalamnya terdapat autran mengenai jam kerja. Dimana jika dari yang saya dapat
saat kuliah dulu dibandingkan dengan kegiatan jaga yang saya lakukan
sebelumnya sangat tidak sesuai. Tetapi pada akhirnya saya tidak melakukan apa-
apa mengeanai hal tersebut, karena pada akhirnya saya tetap bisa mengikuti
kegiatan stase dan teman-teman saya yang dulu juga bisa-bisa saja melaluinya.
Saya berpikir mungkin pada hari itu memang baru rejeki saya saja kalau pasien
yang datang banyak. Di lain pihak saya juga mendengar kalau ada yang coba
menanyakan tentang hal ini kepada pihak atas jawaban yang didapat adalah dulu
mereka mengalami hal yang lebih dari itu. Jadi waktu itu saya berpikir mungkin
ini bagian dari hal yang harus saya terima jika ingin menjadi dokter.
Setelah menjalani sebagian besar masa studi saya sebagai dokter muda saya
memang biasa menemui hal-hal yang pernah saya rasakan dulu yang dialami oleh
mereka yang lebih dahulu menjadi dokter dari saya baik itu seorang staff, residen
ataupun dokter lain. Pengalaman dari seorang staff yang saya lihat adalah ketika
saya sedang menjalani stase di luar kota. Staff tersebut merupakan satu-satunya
dokter spesialis di bidangnya di kota tersebut. Beliau praktik di tiga tempat.
Beliau pagi praktik di rumah sakit swasta, selanjutnya di rumah sakit daerah
tempat saya stase dan sorenya membuka praktik di rumah. Karena beliau
merupakan satu-satunya dokter di kabupaten tersebut malam harinya beliau tetap
disibukkan jika ada konsulan dari rumah sakit. Beliau setiap hari menjalani hal
tersebut. Saya membayangkan bagaimana lelahnya beliau menjalani keseharian
seperti itu. Pengalaman lain dialami oleh para residen di rumah sakit tempat saya
menuntut ilmu. Saya pernah melihat seorang residen yang harus jaga sebanyak 20
hari dalam sebulan, residen tidak tidur selama 2 hari karena pekerjaan, residen
yang jatuh sakit ketika sedang kegiatan studinya dan bahkan tidak lama ini ada
residen yang meninggal karena kecelakaan lalu lintas yang diduga karena
kelelahan.
Dari pengalaman-pengalaman yang saya lihat tersebut saya kembali berpikir
apakah kuliah yang saya dapatkan dulu memang sudah seharusnya diterapkan.
Karena banyak hal negatif yang ditimbulkan untuk para dokter yang pastinya akan
memberikan pengaruh juga kepada para pasien. Kalau memang hal ini sudah
menjadi semacam budaya dan dulunya keadaanya malah lebih parah dibandingkan
sekarang, tetapi apakah hal ini dapat menjadi alasan untuk tidak melakukan
perubahan menuju hal yang lebih baik jika masih diperlukan. Mungkin untuk
merubah hal ini tidaklah mudah dan mungkin beliau-beliau yang berada di atas
masih terus berusaha mencari cara untuk memperbaiki hal ini yang dibuktikan
dengan riwayat-riwayat sebelumnya yang mengatakan dahulu keadaannya lebih
parah dibanding sekarang. Saya pernah menceritakan hal ini kepada orang tua
saya yang dimana dalam keluarga saya sebelumnya tidak ada yang bekerja
dibidang kesehatan seperti saya nantinya. Oleh orang tua, saya diberi nasihat
kalau kita menuntut kesempurnaan tanpa kekurangan yang ada nantinya kita akan
kecewa, jalanilah saja apa yang ada dengan niat yang baik dan senang hati sesuai
kemampuan, kalau nantinya ada masalah pastinya bakal bisa dicari solusinya.

Anda mungkin juga menyukai