Anda di halaman 1dari 2

Air merupakan zat cair yang dinamis

bergerak dan mengalir melalui siklus

hidrologi yang abadi.

Manfaat air sangatlah banyak bagi

manusia, hewan dan tumbuhan. Manfaat

air dalam kegiatan manusia diantaranya air

digunakan untuk minum, masak, mencuci,

dan kegiatan bersih-bersih. Air juga

diperlukan untuk kegiatan pertanian yaitu

irigasi lahan pertanian, dan juga digunakan

untuk lahan perternakan seperti tambak,

kolam, keramba apung.

Pengelolahan kualitas air dan pengendalian

pencemaran air yang disusun berbasis

kelas mutu air, diantaranya : Kelas satu, air

yang peruntukannya dapat digunakan untuk

air minum. Kelas dua, air yang

peruntukannya dapat digunakan untuk

prasarana/sarana rekreasi air,

pembudidayaan ikan air tawar, peternakan,

dan air untuk mengairi tanaman (Prayoga et al 2018)

Air yang

bersih memiliki beberapa parameter fisika

dan kimia yang harus terpenuhi seperti suhu

air, penetrasi cahaya, intensitas cahaya, DO,

kejenuhan oksigen, tingkat kekeruhan

(turbidity), BOD, COD, pH air, nitrat, fosfat,

fecal coliform [5].

Partikel yang tidak terlarut seperti

pasir, lumpur, tanah, dan bahan kimia


organik dan anorganik menjadi bentuk bahan

tersuspensi di dalam air menyebabkan

kekeruhan dalam air, sehingga

mempengaruhi organisme baik di dalam dan

dipermukaan air [2].Kekeruhan air

(turbidity) bukan merupakan sifat dari air

yang membahayakan akan tetapi dapat

menimbulkan dampak kekhawatiran karena

dapat mengurangi estetika dan

terkandungnya bahan-bahan kimia yang

dapat memberika efek toksik terhadap

manusia (Pramusinto dan Suryono 2016)

Kualitas air merupakan penggambaran kesesuaian atau kecocokan air untuk penggunaan tertentu
misalnya air minum, perikanan, perairan/irigasi, industri, rekreasi, dan sebagainya. Kualitas air dapat
diketahui dengan melakukan pengujian terhadap air tersebut. Uji yang biasa dilakukan berupa uji
kimia, fisik dan biologi. Percobaan ini menggunakan parameter fisik yaitu menentuka kualitas air
meliputi suhu, kekeruhan, warna, daya hantar listrik bau dan pH (Effendi 2003). Suatu sungai
dikatakan

tercemar jika kualitas airnya sudah tidak sesuai

dengan peruntukkannya. Kualitas air ini didasarkan

pada baku mutu kualitas air sesuai kelas sungai

berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun

2001 tentang Pengelolaan kualitas Air dan

Pengendalian Pencemaran Air (Pohan et al 2016)

Anda mungkin juga menyukai