Anda di halaman 1dari 5

Dalam Menghadapi Bencana yang

Sering Terjadi, Bagaimana Kita Dapat


Menyambut Kedatangan Tuhan Yesus
yang Kedua Kali?
Oleh Anyuan, Filipina Sekarang bencana semakin besar dan sering terjadi gempa
bumi, kelaparan, dan perang. Selain itu, dari akhir 2019 hingga 2020, virus corona
baru yang muncul di Wuhan, Cina, tel…

17 Februari 2020
8 Menit 7 Detik
FacebookTwitterWhatsAppA+ A-
Oleh Anyuan, Filipina

Sekarang bencana semakin besar dan sering terjadi gempa bumi, kelaparan, dan
perang. Selain itu, dari akhir 2019 hingga 2020, virus corona baru yang muncul di
Wuhan, Cina, telah menyebar ke lebih dari 20 negara. Sekarang virus corona Wuhan
masih menyebar dan jumlah kematian semakin meningkat. Selain itu, dari September
2019 hingga Januari 2020, kebakaran hutan Australia telah menghancurkan ribuan
bangunan. Selain itu, puluhan orang meninggal dan miliaran hewan dilaporkan telah
terbunuh. Pada tanggal 18 Januari 2020, hujan lebat 100 tahun menghantam Australia,
menyebabkan banjir, listrik padam di beberapa distrik, dan kematian sejumlah besar
kehidupan air. Pada bulan Januari 2020, hujan lebat melanda seluruh Indonesia,
sehingga puluhan ribu orang menjadi tunawisma. Selanjutnya, empat bulan darah telah
muncul, dan bencana sering terjadi di seluruh dunia. Ini menggenapi nubuat tentang
kembalinya Tuhan Yesus, "Dan aku melihat saat Ia membuka meterai keenam, dan,
lihatlah, ada gempa bumi yang hebat; dan matahari menjadi hitam seperti kain karung
dari rambut, dan bulan menjadi semerah darah …. (Wahyu 6:12) "Karena bangsa akan
bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan: dan akan ada kelaparan,
wabah, dan gempa bumi, di berbagai tempat. Semua itu adalah awal dari penderitaan'"
(Matius 24:7−8). Melihat penggenapan nubuat-nubuat ini, banyak saudara dan saudari
dalam Tuhan mengajukan pertanyaan-pertanyaan semacam itu: Karena nubuat-nubuat
tentang kembalinya Tuhan Yesus pada dasarnya terpenuhi, apakah Tuhan Yesus telah
kembali? Jika demikian, mengapa kita belum menyambut kenbalinya Tuhan Yesus? Di
mana kita dapat menemukan jejak langkah kaki Tuhan?
Berkenaan dengan masalah ini, pertama-tama kita harus tahu bagaimana Tuhan Yesus
akan kembali. Banyak orang berpikir bahwa karena Tuhan pergi dengan awan-awan,
maka Dia juga harus datang di awan-awan ketika Dia kembali, karena Alkitab berkata,
"Dan saat itulah akan muncul tanda Anak Manusia di langit: dan kemudian semua
suku bangsa di bumi akan meratap, lalu mereka akan melihat Anak Manusia
datang di awan-awan di langit dengan kuasa dan kemuliaan besar" (Matius 24:30).
Tetapi mengapa kita tidak melihat Tuhan datang di atas awan-awan? Sebenarnya,
dalam hal menyambut kembalinya Tuhan Yesus, kita telah mengabaikan hal penting –
ada nubuatan Alkitab tentang Tuhan yang datang secara rahasia, seperti: "Lihatlah,
Aku datang bagaikan pencuri. Diberkatilah ia yang berjaga-jaga dan menjaga
pakaiannya, supaya ia tidak berjalan dengan telanjang, dan dan jangan sampai
kemaluannya terlihat" (Wahyu 16:15). "Dan pada tengah malam terdengar teriakan,
'Lihat, mempelai laki-laki datang; keluarlah menyambutnya'" (Matius 25:6). "Karena
itu hendaklah engkau berjaga-jaga: sebab Anak Manusia akan datang pada waktu
yang tidak engkau duga" (Matius 24:43-44). "Karena sama seperti kilat yang
memancar dari satu bagian di bawah langit, bersinar sampai ke bagian lain di
bawah langit; demikian juga Anak Manusia saat hari kedatangan-Nya tiba. Tetapi
pertama-tama Dia harus mengalami berbagai penderitaan dan ditolak oleh
generasi ini" (Lukas 17:24-25).

Dalam ayat tersebut menyebutkan "datang bagaikan pencuri" dan "Dan pada tengah
malam terdengar teriakan", ayat-ayat ini merujuk kepada Tuhan datang dengan diam-
diam dan secara rahasia datang pada akhir zaman. "Anak Manusia" dan "Anak
Manusia datang" dalam ayat-ayat Alkitab merujuk kepada Tuhan yang datang menjadi
manusia sebagai Anak Manusia yang akan datang secara diam-diam. Ketika menyebut
Anak Manusia, itu selalu menunjukkan pada orang yang dilahirkan dari manusia,
memiliki orang tua dan hidup di antara manusia dalam citra manusia biasa, dan sama
seperti Tuhan Yesus. Jika Tuhan kembali dengan tubuh rohani yang telah dibangkitkan,
Dia tidak dapat disebut Anak Manusia. Selain itu, ayat "Tetapi pertama-tama Dia
harus mengalami berbagai penderitaan dan ditolak oleh generasi ini" berarti
bahwa Tuhan akan menjadi manusia sebagai Anak Manusia ketika Ia kembali. Karena
Tuhan yang berinkarnasi secara lahiriah kelihatannya normal dan biasa dan orang-
orang tidak menyadari bahwa Ia adalah Tuhan itu sendiri, dengan demikian mereka
memperlakukan Dia sebagai manusia biasa dan bahkan mengutuk dan menolak Dia,
oleh karena itu, ketika Tuhan kembali, Dia akan mengalami banyak penderitaan sama
seperti halnya ketika Tuhan Yesus menampakkan diri dan melakukan pekerjaan-Nya
dengan inkarnasi-Nya sebagai Anak Manusia, banyak orang tidak tahu bahwa Tuhan
Yesus adalah Mesias, dan mereka berdasarkan gagasan dan imajinasi mereka sendiri,
menentang dan mengutuk Dia serta memakukan-Nya di kayu salib. Jika Tuhan Yesus
kembali bekerja dalam bentuk tubuh rohani-Nya yang telah bangkit, siapa yang berani
memperlakukan Dia sebagai manusia biasa dan siapa yang berani mengutuk, menolak
atau menentang Dia? Semua akan bersujud ke tanah dan Tuhan tidak perlu mengalami
penderitaan. Dapat dilihat bahwa ketika Tuhan Yesus kembali pada akhir zaman, Dia
akan menjadi manusia dan turun secara rahasia untuk melakukan pekerjaan-Nya.

Pada titik ini, beberapa saudara dan saudari merasa bingung: Karena Tuhan akan turun
dengan diam-diam dan bekerja di antara umat manusia di akhir zaman, lalu bagaimana
nubuat-nubuat kedatangan-Nya di atas awan akan digenapi? Apakah ini bukan
kontradiksi? Kita tahu bahwa Tuhan itu setia, sehingga nubuat-Nya pasti akan digenapi.
Sebenarnya, Tuhan ada rencana dan ada tahap untuk melakukan pekerjaan-Nya. Dia
pertama-tama akan diam-diam turun untuk bekerja dan menyelamatkan manusia, dan
kemudian datang secara terbuka turun di atas awan-awan untuk memberi upah kepada
yang baik dan menghukum yang jahat. Mari kita baca beberapa ayat untuk membantu
memperjelas bagaimana nubuat tentang kedatangan Tuhan Yesus digenapi. Tuhan
Yesus berkata,"Ada banyak hal lain yang bisa Kukatakan kepadamu, tetapi engkau
tidak bisa menerima semuanya itu saat ini. Namun, ketika Dia, Roh Kebenaran itu,
datang, Dia akan menuntun engkau sekalian ke dalam seluruh kebenaran: karena
Dia tidak akan berbicara tentang diri-Nya sendiri; tetapi Dia akan menyampaikan
segala sesuatu yang telah didengar-Nya: dan Dia akan menunjukkan hal-hal yang
akan datang kepadamu" (Yohanes 16:12-13). "Dia yang menolak Aku dan tidak
menerima firman-Ku, sudah ada yang menghakiminya: firman yang Aku
nyatakan, itulah yang akan menghakiminya di akhir zaman" (Yohanes 12:48).
"Karena Bapa tidak menghakimi siapa pun, tetapi telah menyerahkan seluruh
penghakiman itu kepada Anak" (Yohanes 5:22). Dari ayat-ayat ini kita dapat melihat
bahwa ketika Tuhan menjadi manusia dan diam-diam bekerja di antara umat manusia
di akhir zaman, Dia akan berbicara kepada umat manusia, melakukan pekerjaan
penghakiman untuk menyucikan dan menyempurnakan semua orang yang kembali di
hadapan takhta-Nya. Dan Tuhan melakukan tahap pekerjaan ini di atas dasar karya
penebusan Tuhan Yesus dan sesuai dengan kebutuhan umat manusia saat ini.
Meskipun kita telah ditebus oleh Tuhan Yesus dan dosa-dosa kita diampuni, watak Iblis
kita seperti kesombongan, tipu daya, mementingkan diri sendiri dan kedengkian belum
diselesaikan dengan tuntas, dan kita masih hidup dalam keadaan berbuat dosa dan
mengaku dosa. Jadi, Tuhan Yesus berkata ketika Dia kembali pada akhir zaman, Dia
akan menjadi manusia untuk mengungkapkan firman-Nya dan melakukan pekerjaan-
Nya untuk menghakimi dan menyucikan manusia. Mereka yang menerima pekerjaan
penghakiman firman Tuhan dapat disucikan oleh Tuhan dan menjadi pemenang
sebelum bencana datang, dan akhirnya memasuki kerajaan Tuhan, menikmati berkat
abadi yang dianugerahkan oleh Tuhan. Namun, selama pekerjaan Tuhan secara diam-
diam, mereka yang tidak mencari atau mendengarkan suara Tuhan dan tidak menerima
pekerjaan penghakiman Tuhan pada akhir zaman, tetapi sebaliknya mengandalkan
gagasan dan imajinasi mereka sendiri untuk mengutuk Tuhan, adalah lalang yang
disingkirkan oleh pekerjaan Tuhan di akhir zaman. Ketika pekerjaan Tuhan untuk
memisahkan para gadis yang bijaksana dari gadis-gadis yang bodoh, memisahkan para
hamba yang baik dari para hamba yang jahat, dan memisahkan mereka yang mencintai
kebenaran dari mereka yang membenci kebenaran, itu berarti bahwa pekerjaan Tuhan
untuk menyelamatkan manusia sepenuhnya berakhir dan kemudian Tuhan akan turun
di atas awan untuk menampakkan diri secara terbuka kepada orang-orang dari semua
bangsa, memberi upah kepada yang baik dan menghukum yang jahat. Mereka yang
tidak menerima pekerjaan Tuhan yang berinkarnasi akan terkejut ketika menemukan
bahwa Dia yang mereka tolak adalah Tuhan Yesus yang telah kembali, sehingga
mereka akan menyesal, memukuli dada mereka dalam keputusasaan, meratap dan
menggertakkan gigi mereka, karena sudah terlambat. Ini sepenuhnya memenuhi
nubuat,"Lihatlah, Dia datang dengan awan-awan; dan setiap mata akan melihat-
Nya, juga mereka yang menikam Dia: dan semua orang di bumi akan meratap
karena Dia. Jadilah demikian, Amin" (Wahyu 1:7)."Dan saat itulah akan muncul
tanda Anak Manusia di langit: dan kemudian semua suku bangsa di bumi akan
meratap, lalu mereka akan melihat Anak Manusia datang di awan-awan di langit
dengan kuasa dan kemuliaan besar" (Matius 24:30). Jadi, selama kita menerima
pekerjaan rahasia-Nya yaitu penghakiman Tuhan di akhir zaman, kita dapat disucikan
oleh Tuhan dan memiliki kesempatan untuk memasuki kerajaan Tuhan.

Bagaimana kita dapat menyambut kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali? Mari kita
lihat ayat-ayat ini, "Dan pada tengah malam terdengar teriakan, 'Lihat, mempelai
laki-laki datang; keluarlah menyambutnya'" (Matius 25:6) , "Lihatlah, Aku berdiri di
pintu dan mengetuk: kalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membuka
pintu itu, Aku akan datang masuk kepadanya, dan bersantap dengannya, dia
bersama-Ku" (Wahyu 3:20). Ayat-ayat menyebutkan "Dan pada tengah malam
terdengar teriakan" dan "Aku berdiri di pintu dan mengetuk," yang berarti bahwa
ketika Tuhan datang kembali bekerja, ada orang akan bersaksi bahwa Tuhan Yesus
telah kembali dan Dia akan menggunakan kata-kata-Nya untuk mengetuk pintu hati
kita. Jadi, yang paling penting untuk menyambut kembalinya Tuhan Yesus adalah
mendengarkan suara Tuhan, sama seperti Tuhan Yesus berkata, "Domba-domba-Ku
mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka, dan mereka mengikut Aku"
(Yohanes 10:27). "Barang siapa memiliki telinga, hendaklah ia mendengarkan apa
yang diucapkan Roh kepada gereja-gereja" (Wahyu 2:7). Karena itu, ketika kita
mendengar seseorang bersaksi bahwa Tuhan Yesus telah kembali untuk menyatakan
kebenaran dan melakukan pekerjaan penghakiman, Kita harus lebih memperhatikan
untuk mencari dan menyelidiki dan melihat apakah kata-kata ini adalah suara Tuhan,
apakah pekerjaan itu adalah penampakan dan karya Tuhan, jika kita dapat mengenali
Tuhan yang kembali dari suara-Nya, maka kita telah mengikuti jejak Anak Domba. dan
menyambut kembalinya Tuhan Yesus.

Anda mungkin juga menyukai