MKAH Analisa Penjadwalan
MKAH Analisa Penjadwalan
NIM : 171910301138
Dalam suatu proyek konstruksi, proses penjadwalan adalah salah satu faktor penting penentu
berhasil atau tidaknya proyek konstruksi tersebut. Apabila penjadwalan dilakukan dengan cermat dan teliti
maka kemungkinan proyek tersebut berhasil akan semakin besar. Dimana penjadwalan itu sendiri memiliki
pengertian yaitu merupakan perangkat untuk menentukan aktivitas yang diperlukan untuk menyelesaikan
suatu proyek dalam urutan serta kerangka waktu tertentu, di mana setiap aktivitas harus dilaksanakan agar
Tujuan dari perencanaan jadwal adalah untuk mempermudah perumusan masalah proyek,
menentukan metode atau cara yang sesuai, agar kelancaran kegiatan lebih terorganisir, sehingga
mendapatkan hasil akhir yang optimum. Sedangkan manfaat perencanaan tersebut bagi proyek adalah untuk
mengetahui keterkaitan antar kegiatan, mengetahui kegiatan yang diperlukan menjadi perhatian (kegiatan
kritis), mengetahui dengan jelas kapan memulai kegiatan dan kapan harus menyelesaikannya.
Dari hasil perhitungan perencana dengan menggunkan metode Bar Chart dan dengan metode CPM
yang digunakan peneliti didapatkan durasi keseluruhan kegiatan proyek adalah 150 hari kerja. Sedangkan
dengan menggunakan metode PERT didapatkan hasil bahwa probabilitas keberhasilan selesainya proyek
dengan durasi 150 hari hanya 25%. Dengan menggunakan metode PERT didapat bahwa dengan durasi
penyelesaian proyek selama 164 - 187 hari memiliki probabilitas 80% - 99,97%.
Saat ini perencanaan dan penjadwalan proyektersebut hanya menggunakan metode barchart dan
kurva-s.sehingga, tidak dapat terlihat kegiatan yang kritis atau tidak dapat ditunda pekerjaannya.
Sehingga,jika ada salah satu kegiatan yang ditunda akan berdampak waktu penyelesaian proyek.Untuk itu,
perlu dilakukan penelitian dengan metode PDM (Precedence Diagram Method) dan PERT (Project
digunakan dalam penjadwalan waktu proyek, antara lain (Soeharto, 1999 dalam Arianto, 2010):
kelebihan Precedence Diagram Method (PDM) dibandingkan dengan CPM adalah PDM tidak
memerlukan kegiatan fiktif/dummy sehingga pembuatan jaringan menjadi lebih sederhana. Hal ini
dikarenakan hubungan overlapping yang berbeda dapat dibuat tanpa menambah jumlah kegiatan. Pada PDM
juga dikenal adanya konstrain. Satu konstrain hanya dapat menghubungkan dua node, karena setiap node
memiliki dua ujung yaitu ujung awal atau mulai = (S) dan ujung akhir atau selesai = (F). Maka di sini
Metode PERT merupakan suatu metode yang memasukkan unsur-unsur probabilistas, karena
mempunyai kadar ketidakpastian pada kurun waktu aktivitas yang berhubungan dengan pelaksanaan proyek.
Inti dari PERT pada dasarnya adalah menentukan besarnya peluang proyek dapat diselesaikan sesuai
dengan waktu yang telah ditargetkan. PERT memakai pendekatan yang menganggap bahwa kurun waktu
kegiatan tergantung pada banyak faktor dan variansi, sehingga lebih baik perkiraan diberi rentang (range),
yaitu memakai 3 angka estimasi bagi setiap aktivitas yaitu optimistik (a), pesimistik (b) dan yang paling
mungkin (m). Dengan memberikan tiga angka estimasi tersebut maka akan memberikan rentang yang lebih
besar dalam melakukan estimasi kurun waktu kegiatan dibanding satu angka deterministic.
Perhitungan crash project atau percepatan proyek dilakukan dengan kerja lembur yang dilakukan
oleh pekerja, sehingga erat hubungannya dengan upah yang diterima oleh setiap pekerja. Pada crash
project ini, kegiatan yang dilakukan percepatan durasi adalah kegiatan yang memiliki durasi paling lama