NYERI SENDI
V. Media
1. LED + PPT
2. Laptop
Nyeri sendi adalah suatu akibat yang diberikan tubuh karena pengapuran atau akibat
lain. Nyeri sendi terdiri dari beberapa jenis yaitu:
A. OSTEOARTHRITIS
1. Pengertian
Osteoartritis atau rematik adalah penyakit sendi degeneratif dimana
terjadi kerusakan tulang rawan sendi yang berkembang lambat dan
berhubungan dengan usia lanjut, terutama pada sendi-sendi tangan dan
sendi besar yang menanggung beban.
Secara klinis osteoartritis ditandai dengan nyeri, deformitas,
pembesaran sendi dan hambatan gerak pada sendi-sendi tangan dan sendi
besar. Seringkali berhubungan dengan trauma maupun mikrotrauma yang
berulang-ulang, obesitas, stress oleh beban tubuh dan penyakit-penyakit
sendi lainnya.
2. Penyebab (etiologi)
Etiologi penyakit ini tidak diketahui secara pasti. Namun ada
beberapa faktor resiko yang diketahui berhubungan dengan penyakit ini,
antara lain.
a. Usia lebih dari 40 tahun
Dari semua faktor resiko untuk timbulnya osteoartritis, faktor penuaan
adalah yang terkuat. Akan tetapi perlu diingat bahwa osteoartritis bukan
akibat penuaan saja. Perubahan tulang rawan sendi pada penuaan berbeda
dengan perubahan pada osteoartritis.
b. Jenis kelamin wanita lebih sering
Wanita lebih sering terkena osteosrtritis lutut dan sendi. Sedangkan laki-
laki lebih sering terkena osteoartritis paha, pergelangan tangan dan leher.
Secara keseluruhan, dibawah 45 tahun, frekuensi osteoartritis kurang
lebih sama antara pada laki-laki dan wanita, tetapi diatas usia 50 tahun
(setelah menopause) frekuensi osteoartritis lebih banyak pada wanita
daripada pria. Hal ini menunjukkan adanya peran hormonal pada
patogenesis osteoartritis.
c. Suku bangsa
Nampak perbedaan prevalensi osteoartritis pada masingn-masing suku
bangsa. Hal ini mungkin berkaitan dnegan perbedaan pola hidup maupun
perbedaan pada frekuensi kelainan kongenital dan pertumbuhan tulang.
d. Genetik
e. Kegemukan dan penyakit metabolik
Berat badan yang berlebih, nyata berkaitan dengan meningkatnya resiko
untuk timbulnya osteoartritis, baik pada wanita maupun pria.
Kegemukan ternyata tidak hanya berkaitan dengan osteoartritis pada
sendi yang menanggung beban berlebihan, tapi juga dengan osteoartritis
sendi lain (tangan atau sternoklavikula). Olehkarena itu disamping faktor
mekanis yang berperan (karena meningkatnya beban mekanis), diduga
terdapat faktor lain (metabolit) yang berperan pada timbulnya kaitan
tersebut.
f. Cedera sendi, pekerjaan dan olahraga
Pekerjaan berat maupun dengan pemakaian satu sendi yang terus
menerus berkaitan dengan peningkatan resiko osteoartritis tertentu.
Olahraga yang sering menimbulkan cedera sendi yang berkaitan dengan
resiko osteoartritis yang lebih tinggi.
g. Kelainan pertumbuhan
Kelainan kongenital dan pertumbuhan paha telah dikaitkan dengan
timbulnya osteoartritis paha pada usia muda.
h. Kepadatan tulang
Tingginya kepadatan tulang dikatakan dapat meningkatkan resiko
timbulnya osteoartritis. Hal ini mungkin timbul karena tulang yang lebih
padat (keras) tidak membantu mengurangi benturan beban yang diterima
oleh tulang rawan sendi. Akibatnya tulang rawan sendi menjadi lebih
mudah robek.
3. Manifestasi klinik
Gejala utama dari osteoartritis adalah adanya nyeri pada sendi yang
terkena, terutama waktu bergerak. Umumnya timbul secara perlahan-lahan.
Mula-mula terasa kaku, kemudian timbul rasa nyeri yang berkurang dengan
istirahat. Terdapat hambatan pada pergerakan sendi, kaku pagi, krepitasi,
pembesaran sendi dan perubahan gaya jalan. Lebih lanjut lagi terdapat
pembesaran sendi dan krepitasi.
Tanda-tanda peradangan pada sendi tidak menonjol dan timbul
belakangan, mungkin dijumpai karena adanya sinovitis, terdiri dari nyeri
tekan, gangguan gerak, rasa hangat yang merata dan warna kemerahan,
antara lain;
a. Nyeri
Keluhan ini merupakan keluhan utama. Nyeri biasanya bertambah
dengan gerakan dan sedikit berkurang dengan istirahat. Beberapa
gerakan tertentu kadang-kadang menimbulkan rasa nyeri yang lebih
dibandingkan gerakan yang lain.
b. Hambatan gerakan sendi
Gangguan ini biasanya semakin bertambah berat dengan pelan-pelan
sejalan dengan bertambahnya rasa nyeri.
c. Kaku pagi
Pada beberapa pasien, nyeri sendi yang timbul setelah immobilisasi,
seperti duduk dari kursi, atau setelah bangun dari tidur.
d. Krepitasi
Rasa gemeretak (kadang-kadang dapat terdengar) pada sendi yang sakit.
e. Pembesaran sendi (deformitas)
Pasien mungkin menunjukkan bahwa salah satu sendinya (lutut atau
tangan yang paling sering) secara perlahan-lahan membesar.
f. Perubahan gaya berjalan
Hampir semua pasien osteoartritis pergelangan kaki, tumit, lutut atau
panggul berkembang menjadi pincang. Gangguan berjalan dan gangguan
fungsi sendi yang lain merupakan ancaman yang besar untuk
kemandirian pasien yang umumnya tua (lansia).
4. Pencegahan
Cara mencegah rematik dan mengurangi nyeri sendi ada beberapa
cara, yaitu :
a. Olahraga teratur
Olahraga teratur dapat meningkatkan fleksibilitas sendi
b. Makanan yang dianjurkan yaitu makanan yang kaya vitamin C dan E
serta Kalsium,seperti jahe, nenas, jeruk, minyak zaitun, apel, bwang
putih, ikan, mangga , pepaya,anggur. Makanan yang dihindari yaitu
1) Produk Kacang-kacangan seperti susu kacang, kacang buncis.
2) Organ Dalam Hewan seperti; usus, hati, limpa, paru, otak, jantung,
dll.
3) Makanan kaleng seperti, sarden, kornet sapi, dll
4) Makanan yang dimasak menggunakan santan kelapa.
5) Beberapa jenis buah-buahan seperti durian, air kelapa muda, alpokat,
dan produkolahan melinjo
2. Bahu
a. Fleksi 180⁰ menaikkan lengan ke atas sejajar dengan kepala
b. Ekstensi 180⁰ mengembalikan lengan ke posisi semula
c. Hiperekstensi 45-60⁰ menggerakkan lengan ke belakang
d. Abduksi 180⁰ lengan dalam keadaan lurus sejajar bahu lalu
gerakkan kearah kepala
e. Adduksi 360⁰ lengan kembali ke posisi tubuh
f. Rotasi internal 90⁰ tangan lurus sejajar bahu lalu gerakkan dari
bagian siku kearah kepala secara berulang
g. Rotasi eksternal 90⁰ dan kearah bawah secara berulang.
3. Siku
a. Fleksi 150⁰ menggerakkan daerah siku mendekati lengan atas
b. Ekstensi 150⁰ dan luruskan kembali.
4. Lengan bawah
a. Supinasi 70-90⁰ menggerakkan tangan dengan telapak tangan
diatas
b. Pronasi 70-90⁰ menggerakkan tangan dengan telapak tangan
dibawah.
5. Pergelangan tangan
a. Fleksi 80-90⁰ menggerakkan pergelangan tangan kearah bawah
b. Ekstensi 80-90⁰ menggerakkan tangan kembali lurus
c. Hiperekstensi 89-90⁰ menggerakkan tangan kearah atas.
6. Jari-jari tangan
a. Fleksi 90⁰ tangan menggenggam
b. Ekstensi 90⁰ membuka genggaman
c. Hiperekstensi 30-60⁰ menggerakkan jari-jari kearah atas
d. Abduksi 30⁰ meregangkan jari-jari tangan
e. Adduksi 30⁰ merapatkan kembali jari-jari tangan.
7. Ibu jari
a. Fleksi 90⁰ menggenggam
b. Ekstensi 90⁰ membuka genggaman
c. Abduksi 30⁰ menjauhkan/meregangkan ibu jari
d. Adduksi 30⁰ mendekatkan kembali ibu jari
e. Oposisi mendekatkan ibu jari ke telapak tangan.
8. Pinggul
a. Fleksi 90-120⁰ menggerakkan tungkai keatas
b. Ekstensi 90-120⁰ meluruskan tungkai
c. Hiperekstensi 30-50⁰ menggerakkan tungkai kebelakang
d. Abduksi 30-50⁰ menggerakkan tungkai ke samping menjauhi
tubuh
e. Adduksi 30-50⁰ merapatkan tungkai kembali mendekat ke tubuh
f. Rotasi internal 90⁰ memutar tungkai kearah dalam
g. Rotasi eksternal 90⁰ memutar tungkai kearah luar.
9. Lutut
a. Fleksi 120-130⁰ menggerakkan lutut kearah belakang
b. Ekstensi 120-130⁰ menggerakkan lutut kembali keposisi semula
lurus.
10. Mata kaki
a. Dorso fleksi 20-30⁰ menggerakkan telapak kaki kearah atas
b. Plantar fleksi 20-30⁰ menggerakkan telapak kaki kearah bawah.
2. Penatalaksanaan
a. Olahraga aerobik/senam
Manfaat kesehatan olahraga aerobik meliputi berkurangnya resiko
penyakit jantung atau penyakit kronis lainya, menormalkan tekanan darah,
mengontrol berat badan, mengurangi gula darah dan lemak, dan mengurangi
kekakuan dan nyeri karena arthritis. Olahraga aerobik berpengaruh rendah
tidak memperburuk nyeri arthritis. Digabungkan dengan penguatan dan
peregangan, olahraga aerobik menambah kebugaran, mengurangi depresi
dan nyeri dan (dalam jangka panjang) memperbaiki fungsi (Millar,
2013:51). Durasi suatu kelas biasanya 45-60 menit. Kelas 60 menit yang
baik meliputi kegiatan pemanasan minimum 10 menit, 15-20 menit gerak
inti, dan 10 menit pendinginan. Selama 2-4 minggu dalam jangka waktu 2-
3 kali dalam seminggu. Penelitian telah membuktikan bahwa dengan
mengikuti aerobik seseorang dapat mengurangi nyeri dan meningkatkan
fungsi tangan dan kaki, kekuatan, kecepatan, atau jarak tempuh yang
merupakan perkiraan ketahanan aerobik pada aktivitas singkat (Millar,
2013:131)
b. Kompres panas atau dingin
Terapi es dapat menurunkan prostaglandin yang memperkuat
sensitivitas reseptor nyeri dan subkutan lain pada tempat cedera dengan
menghambat proses inflamasi. Agar efektif, es dapat diletakkan pada tempat
cedera segera setelah cedera terjadi. Sementara terapi panas mempunyai
keuntungan meningkatkan aliran darah ke suatu area dan kemungkinan
dapat menurunkan nyeri dengan mempercepat penyembuhan (Andarmoyo,
2013:85).
c. Medikamentosa
Preparat colchicin (oral atau parenteral) atau NSAID, seperti
indometasin, digunakan untuk meredakan serangan akut gout.
Penatalaksanaan medis hiperurisemia, tofus, penghancuran sendi dan
masalah renal biasanya dimulai setelah proses inflamasi akut mereda.
Preparat urikosurik seperti probenesid akan memperbaiki keadaan
hiperurisemia dan melarutkan endapan urat. Allopurinol juga merupakan
obat yang efektif tetapi penggunaannya terbatas karena terdapat resiko
toksisitas. Kalau diperlukan penurunan kadar asam urat dalam serum,
preparat urikosurik merupakan obat pilihan. Kalau pasiennya beresiko
untuk mengalami insufiensi renal atau batu ginjal (kalkuli renal), allopurinol
merupakan obat pilihan (Smeltzer, 2002:1811).
d. Relaksasi
Relaksasi adalah suatu tindakan untuk membebaskan mental dan
fisik dari ketegangan dan stress sehingga dapat meningkatkan toleransi
nyeri. Teknik relaksasi yang sederhana terdiri atas nafas abdomen dengan
frekuensi lambat, berirama. Pasien dapat memejamkan matanya dan
bernafas dengan perlahan dan nyaman. Periode relaksasi yang teratur dapat
membantu untuk melawan keletihan dan ketegangan otot yang terjadi
dengan nyeri kronis dan yang meningkatkan nyeri (Andarmoyo,2013:89).