Anda di halaman 1dari 12

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


JOB SHEET PERAKTIK KERJA BATU BETON
NAMA : VIVI AZHARI 4 X 50 MENIT
PLESTERAN DINDING PERTEMUAN : 11
NIM : 5181111012 SUDUT DALAM
KELAS : PTB –A

A. Capaian Pembelajaran
Mengaplikasikan pekerjaan plesteran dinding sudut dalam.

B. Kompetensi Dasar
Mahasiswa mampu melaksanakan pekerjaan plesteran dinding sudut dalam.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


Dengan Job Sheet ini mahasiswa mampu :
1. Menggunakan APD.
2. Mengindentifikasikan kecelakaan kerja.
3. Mengidentifikasikan alat dan bahan pekerjaan sloof.
4. Menggunakan alat dan bahan pekerjaan sloof.
5. Mengimplementasikan pekerjaan sloof .
6. Mendesain pekerjaan sloof.

D. Pengantar
Pekerjaan pleseteran dinding batu bata maupun batako merupakan pekerjaan mudah,
namun memerlukan perhatian dan metode cara plesteran dinding yang optimal sehingga
dapat dihasilkan plesteran yang baik,rata dan rapi. Prinsip pengerjaan plesteran dan
acuan pada dinding sudut dalam maupun lengkungan pada tembok adalah sama dengan
plesteran dan acian pada dinding tembok lurus. Yang perlu diperhatikan adlah untuk
dinding sudut dalam tembok, plesteran dan acian sudut harus membentuk garis tegak
lurus danrata satu kesatuan, sehingga sudut dalam dinding tersebut membentuk garis
lurus.
E. Alat dan Bahan
1. Batu bata
2. Pasir
3. Semen Portland
4. Palu/martil
5. Siku besar dan kecil
6. Gerobak dorong
7. Ember dan sendok semen
8. Sekop
9. Selang air
10. Waterpass
11. meteran
12. Pensil
13. Line bobbins
14. Sendok semen
15. Siku besar

F. Langkah Kerja.
1. Siapkan lahan ( tempat ) praktik.
2. Siapkan perlengkapan keselamatan praktik.
3. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan .
4. Tentukan sudut tembok yang akan pertemukan dua sisi plesteran dinding
dengan cara menarik benang dari atas kebawah
5. Pasangan paku pada ujung-ujung bidang
6. Ikatkan benang kasur pada paku untuk menentukan bidang kerataan plesteran
7. Buatlah alur kepala plesteran vertical sebanyak dua alur dengan jarak 0,80 m
pada bidang yang akan diplester .
8. Yakinkan alur kepala plesteran vertikal
9. Isi ruangan
10. Cek dan yakinkan permukaan pleseteran telah rata, apabila belum rata
betulkan dengan cara menambahkan adukkan dan diratakan dengan blebes
kemudian padatkan.
11. Rapikan pekerjaan hingga volume pekerjaan terpenuhi.
12. Bersihkan tempat kerja sehingga pekerjan berjalan dengan lancar
13. Kembalikan alat dan bahan sesuai tempatnya
14. Laporkan hasil pengerjaan pada instruktur atau dosen pengampu.
G. Keselamatan Kerja

Kesehatan dan keselamatan kerja adalah bidang yang terkait dengan kesehatan,
keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah institusi maupun lokasi
proyek. Tujuan K3 adalah untuk memelihara kesehatan dan keselamatan lingkungan
kerja.K3 juga melindungi rekan kerja, keluarga pekerja, konsumen, dan orang lain yang
juga mungkin terpengaruh kondisi lingkungan kerja.

Helm,dalam praktek kali ini berfungsi untuk melindungi kepala


dari benturan atau tertimpa benda yang jatuh

Masker,dalam praktek kali ini berungsi untuk menjaga saluran


pernafasan pada saat bekkerja atau mencegah kita tercemar
dari udara kotor dan debu

Sarung tangan,melindungi tangan dari material yang tajam


,kasar,licin dan bergerigi contohnya seperti penggunaan kayu

Sepatu,melndungi kaki pekerja dari benda tajam yang ada di


lahan,melindungi dari panas dan tidak terpleset
DOKUMENTASI
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
JOB SHEET PERAKTIK KERJA BATU BETON
NAMA : 4 X 50 MENIT
VIVI AZHARI PLESTERAN PERTEMUAN : 11
DINDING SUDUT LUAR
NIM : 5181111012 KELAS : PTB –A

PLESTERAN DINGDING SUDUT LUAR


A. Pengantar
Plesteran adalah lapisan yang digunakan untuk menutupi suatu bidang bangunan agar
tingkat krkuatannya lebih kokoh. Memplester berarti melapisi suatu bidang bangunan memakai
adukan yang terbuat dari campuran semen, pasir dan air. Dengan mengaplikasikan plesteran,
suatu bidang bangunan terlihat lebih rapi. Tidak hanya dinding, plesteran juga biasanya
diterapkan di struktur plafon dan lantai bangunan.
Pekerjaan plesteran dinding batu bata maupun batako merupakan bagian dari pekerjaan
finishing bangunan. Sebaiknya dinding yang akan diplester masih dalam keadaan basah artinya
pemasangan masih dalam rentang waktu yang singkat. Jika dinding sudah kering, maka
sebelum memulai sebaiknya dinding disiram sampai basah agar dapat rekat semen ke dinding.

B. Alat Dan Bahan Yang Digunakan


Alat yang digunakan untuk praktik pekerjaan pasangan ½ bata ikatan siku antara lain
sebagai berikut:Pasir, Semen, Air, Ayakan Pasir, Waterpass, Blebes, Palu Besi, Pensil, Ember,
Sekop, Meteran, Pipa, Paku, Roskam, Patok, Gerobak Dorong, Sendok Semen, Papan Triplek,
Alat Keselamatan Dan Kesehatan Kerja

C. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja


Alat Pelindung Diri ( APD ) adalah peralatan yang wajib digunakan selama dalam
melaksanaan pekerjaan. APD terdiri dari alat pelindung anggota badan dan alat pelindung
ruangan. Pada pekerjaan pemasangan plesteran sisi tegak ini, APD yang harus digunakan
antara lain:
1.Sepatu Safety
Area pekerjaan konstruksi tidak lepas dari bahan bahan material yang keras dan berbahaya.
Terdapat pula bahan material ataupun benda lain yang ada disekitar area, seperti batu,
paku, dan benda keras lainnya yang dapat melukai kaki. Alat pelindung kaki yang
digunakan ialah sepatu safety.

1. Sarung Tangan
Saat pelaksanaan pekerjaan, seorang pekerja berhubungan langsung dengan benda kerja
ataupun peralatan kerja. Benda kerja yang memiliki sifat tertentu seperti kayu yang
bertekstur kasar dapat melukai tangan berupa serpihan kayu. Untuk melindungi tangan,
digunakanlah sarung tangan.
2. Masker
Material bangunan seperti tanah,pasir ataupun semen mengandung partikel yang sangat
berbahaya jika dihidup. Selain itu, debu yang ada pada area pekerjaan juga dapat
membahayakan pernapasan. Jika hal tersebut tidak ditangani dengan baik, dapat
mengganggu kesehatan pekerja. Untuk melindungi pekerja dari paparan debu dan
partikel dapat digunakan alat pelindung berupa masker.
3. Pakaian praktik
Area pekerjaan konstruksi bersifat tidak steril, maksudnya tidak lepas dari berbagai zat zat
ataupun debu serta kotoran. Pemaparan zat tersebut pada tubuh pekerja dapat
mengganggu kinerja dan membahayakan kesehatan para pekerja. Untuk melindungi
pekerja dari hal tersebut, digunakan pakaian praktik yang sesuai untuk mengurangi
terjadinya resiko.

4. Langkah Kerja
Langkah kerja pada tahapan pekerjaan pemasangan ini adalah sebagai berikut:

1. Siapkan lahan ( tempat ) praktik.

2. Siapkan perlengkapan keselamatan kerja ( sepatu pelindung, masker, pelindung


mulut, pakaian praktik ).

1. Siapkan peralatan yang sesuai untuk pekerjaan , seperti ember, sendok semen,
waterpass, benang, meteran.
2. Bersihkan lokasi pekerjaan sebelum memulai pekerjaan.
3. Tentukan bidang yang akan diplester.
4. Ikat benang pada paku untuk menentukan bidang kerataan plesteran.
5. Buat alur kepala plesteran vertikal sebanyak dua alur pada bidang yang akan
diplester.
6. Yakinkan alur kepala plesteran vertikal.
7. Isi ruangan antara alur kepala plesteran dengan adukan hingga penuh.
8. Ratakan dengan blebes, hingga permukaan plesteran rata.
9. Padatkan plesteran yang sudah menempel dengan roskam
10. Lapisi papan triplek pada bidang yang ingin diplester.
11. Cek dan yakinkan permukaan plesteran telah rata.
12. Rapikan pekerjaan hingga volume pekerjaan terpenuhi.
13. Setelah selesai, bersihkan tempat kerja sehingga pekerjaan berjalan lancar.
14. Kembalikan alat dan bahan sesuai tempatnya.
15. Laporkan hasil pekerjaan pada instruktur atau dosen pengampu.

5. Dokumentasi

Sebelum Pemasangan Bata Sesudah Pemasangan Bata

Proses Pengerjaan
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
JOB SHEET PERAKTIK KERJA BATU BETON
NAMA : 4 X 50 MENIT
VIVI AZHARI PLESTERAN PERTEMUAN : 11
DINDING BIDANG
NIM : 5181111012 TEGAK KELAS : PTB –A

A. Capaian Pembelajaran
Mengaplikasikan perkerjaan plasteran dinding bidang tegak

B. Kompetensi dasar
Mahasiswa mampu melaksanakan perkerjaan plasteran dinding bidang tegak

C. Indikator pencapaian kompetnsi


Dengan job sheet ini mahasiswa mampu

1. Menggunakan APD.
2. Mengidentifikasi kecelakaan kerja.
3. Mengidentifikasi alat dan bahan pekerjaan plasteran dinding bidang tegak
4. Menggunakan alat dan bahan pekerjaan dinding bidang tegak
5. Melaksanakan pekerjaan dinding bidang tegak
6. Mendesain pekerjaan dinding bidang tegak

D. Pengantar

Plesteran adalah lapisan yang digunakan untuk menutupi suatu bidang bangunan agar tingkat
kekuatannya lebih kokoh. Memplester berarti melapisi suatu bidang bangunan memakai adukan yang
terbuat dari campuran semen, pasir, dan air. Dengan mengaplikasikan plesteran, suatu bidang bangunan
juga bakalan terlihat lebih rapi. Tidak hanya dinding, plesteran juga biasanya diterapkan di struktur
plafon dan lantai bangunan. Adapun fungsi-fungsi dari plesteran antara lain:
1. Meningkatkan kekuatan struktur bidang bangunan

2. Meratakan permukaan suatu bidang bangunan

3. Melindungi struktur bangunan dari cuaca yang ekstrim

Jenis-jenis plesteran dapat dikelompokkan menjadi 3 macam. Yang pertama adalah plesteran kasar
atau berbentuk biasanya diterapkan pada pekerjaan struktur bangunan yang akan diurug. Jenis kedua
yaitu plesteran setengah halus yang biasanya diaplikasikan pada pekerjaan pembuatan kamar mandi,
lantai outdoor, dan lapangan olahraga indoor. Dan jenis plesteran yang ketiga ialah plesteran halus di
mana paling sering digunakan dalam membentuk dinding dan lantai bangunan.

Ragam plesteran menurut kegunaannya bisa dibagi menjadi dua jenis yaitu plesteran biasa dan
plesteran kedap air. Plesteran biasa bersifat tidak kedap air sehingga dapat diterapkan pada ruangan-
ruangan yang tidak berhubungan langsung dengan air. Sebaliknya, plesteran kedap air merupakan
plesteran yang dapat diandalkan untuk dipakai di ruangan yang memiliki tingkat kelembaban tinggi
seperti kolam renang, bak mandi, dan saluran air.

Berikut ini syarat-syarat yang harus dipenuhi plesteran yang bermutu baik diantaranya:

1. Permukaan harus benar-benar rata dan tegak

2. Ketebalannya berkisar antara 11-16mm

3. Tidak adanya keretakan yang muncul pada plesteran

Adukan/spesi plesteran terbuat dari portland sement yang ditambah agregat halus dan air. Terdapat
3 macam portland cement yang perlu diketahui yaitu semen putih untuk Nat, semen abu-abu untuk
plesteran, dan semen merah untuk paving block. Sedangkan agregat halus yang diapakai biasanya
berupa pasir yang juga bisa dikelompokkan lagi menjadi bermacam-macam jenis. Beberapa tukang
bangunan pun kerap menambahkan admixture untuk mengubah sifat tertentu dari adukan plesteran
tersebut.

E. Alat dan bahan

Alat dan bahan:

1. Pasir

2. Semen

3. Air

4. Ayakan pasir

5. Waterpass

6. Blebes

7. Palu besi (martil)

8. Pensil
9. Ember

10. Sekop

11. Meteran

12. Unting-unting

13. Benang kasar

14. Paku

15. Risman

16. Alat keselamatan kerja atau APD

F. Langkah kerja

Langkah kerja:

1. Siapkan lahan atau tempat praktek

2. Siapkan perlengkapan keselamatan kerja

3. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan

4. Tentukan bidang yang akan di plester dengan ukuran 1.00 x 1.00 m

5. Pasang paku pada ujung-ujung bidang

6. Ikatkan benang kasur pada paku untuk menentukan bidang kerataan plesteran

7. Buatlah alur kepala plesteran vertikal sebanyak dua alur dengan jarak 0.80 m pada bidang yang
akan di plester

8. Yakinkan alur kepala plesteran vertikal

9. Isi ruangan antara alur kepala plesteran dengan adukan hingga penuh

10. Ratakan dengan blebes, hingga permukaan plesteran rata

11. Padatkan plesteran yang telah menempel dengan riskan

12. Cek dan yakinkan permukaan plesteran telah rata, apabila belum rata betulkan dengan cara
menambah adukan dan ratakan dengan blebes kemudian padatkan

13. Rapikan pekerjaan hingga volume pekerjaan terpenuh

14. Kembalikan alat dan bahan sesuai tempatnya

15. Kembalikan alat dan bahan sesuai tempatnya

16. Laporkan hasil pekerjaan kepada instruktur atau dosen pengampu

G. K3 dalam pekerjaan plesteran:

1. Memakai APD sarung tangan untuk menghindari tangan dari terkena semen yang panas dan
kering di tangan
2. Memakai sepatu untuk menghindari bahan berbahaya yang ada di lapangan

3. Memakai topi untuk menghindari terkena jatuhnya bahan atau ranting pohon yang ada di sekitar
tempat praktik

4. Memakai masker untuk menghindari masuknya debu akibat semen atau pasir di lapangan kerja

Helm,dalam praktek kali ini berfungsi untuk melindungi kepala


dari benturan atau tertimpa benda yang jatuh

Masker,dalam praktek kali ini berungsi untuk menjaga saluran


pernafasan pada saat bekkerja atau mencegah kita tercemar
dari udara kotor dan debu

Sarung tangan,melindungi tangan dari material yang tajam


,kasar,licin dan bergerigi contohnya seperti penggunaan kayu

Sepatu,melndungi kaki pekerja dari benda tajam yang ada di


lahan,melindungi dari panas dan tidak terpleset

H. Lampiran

Dokumentasi

 Before,
 process

 After

Anda mungkin juga menyukai