A. Capaian Pembelajaran
Mengaplikasikan pekerjaan plesteran dinding sudut dalam.
B. Kompetensi Dasar
Mahasiswa mampu melaksanakan pekerjaan plesteran dinding sudut dalam.
D. Pengantar
Pekerjaan pleseteran dinding batu bata maupun batako merupakan pekerjaan mudah,
namun memerlukan perhatian dan metode cara plesteran dinding yang optimal sehingga
dapat dihasilkan plesteran yang baik,rata dan rapi. Prinsip pengerjaan plesteran dan
acuan pada dinding sudut dalam maupun lengkungan pada tembok adalah sama dengan
plesteran dan acian pada dinding tembok lurus. Yang perlu diperhatikan adlah untuk
dinding sudut dalam tembok, plesteran dan acian sudut harus membentuk garis tegak
lurus danrata satu kesatuan, sehingga sudut dalam dinding tersebut membentuk garis
lurus.
E. Alat dan Bahan
1. Batu bata
2. Pasir
3. Semen Portland
4. Palu/martil
5. Siku besar dan kecil
6. Gerobak dorong
7. Ember dan sendok semen
8. Sekop
9. Selang air
10. Waterpass
11. meteran
12. Pensil
13. Line bobbins
14. Sendok semen
15. Siku besar
F. Langkah Kerja.
1. Siapkan lahan ( tempat ) praktik.
2. Siapkan perlengkapan keselamatan praktik.
3. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan .
4. Tentukan sudut tembok yang akan pertemukan dua sisi plesteran dinding
dengan cara menarik benang dari atas kebawah
5. Pasangan paku pada ujung-ujung bidang
6. Ikatkan benang kasur pada paku untuk menentukan bidang kerataan plesteran
7. Buatlah alur kepala plesteran vertical sebanyak dua alur dengan jarak 0,80 m
pada bidang yang akan diplester .
8. Yakinkan alur kepala plesteran vertikal
9. Isi ruangan
10. Cek dan yakinkan permukaan pleseteran telah rata, apabila belum rata
betulkan dengan cara menambahkan adukkan dan diratakan dengan blebes
kemudian padatkan.
11. Rapikan pekerjaan hingga volume pekerjaan terpenuhi.
12. Bersihkan tempat kerja sehingga pekerjan berjalan dengan lancar
13. Kembalikan alat dan bahan sesuai tempatnya
14. Laporkan hasil pengerjaan pada instruktur atau dosen pengampu.
G. Keselamatan Kerja
Kesehatan dan keselamatan kerja adalah bidang yang terkait dengan kesehatan,
keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah institusi maupun lokasi
proyek. Tujuan K3 adalah untuk memelihara kesehatan dan keselamatan lingkungan
kerja.K3 juga melindungi rekan kerja, keluarga pekerja, konsumen, dan orang lain yang
juga mungkin terpengaruh kondisi lingkungan kerja.
1. Sarung Tangan
Saat pelaksanaan pekerjaan, seorang pekerja berhubungan langsung dengan benda kerja
ataupun peralatan kerja. Benda kerja yang memiliki sifat tertentu seperti kayu yang
bertekstur kasar dapat melukai tangan berupa serpihan kayu. Untuk melindungi tangan,
digunakanlah sarung tangan.
2. Masker
Material bangunan seperti tanah,pasir ataupun semen mengandung partikel yang sangat
berbahaya jika dihidup. Selain itu, debu yang ada pada area pekerjaan juga dapat
membahayakan pernapasan. Jika hal tersebut tidak ditangani dengan baik, dapat
mengganggu kesehatan pekerja. Untuk melindungi pekerja dari paparan debu dan
partikel dapat digunakan alat pelindung berupa masker.
3. Pakaian praktik
Area pekerjaan konstruksi bersifat tidak steril, maksudnya tidak lepas dari berbagai zat zat
ataupun debu serta kotoran. Pemaparan zat tersebut pada tubuh pekerja dapat
mengganggu kinerja dan membahayakan kesehatan para pekerja. Untuk melindungi
pekerja dari hal tersebut, digunakan pakaian praktik yang sesuai untuk mengurangi
terjadinya resiko.
4. Langkah Kerja
Langkah kerja pada tahapan pekerjaan pemasangan ini adalah sebagai berikut:
1. Siapkan peralatan yang sesuai untuk pekerjaan , seperti ember, sendok semen,
waterpass, benang, meteran.
2. Bersihkan lokasi pekerjaan sebelum memulai pekerjaan.
3. Tentukan bidang yang akan diplester.
4. Ikat benang pada paku untuk menentukan bidang kerataan plesteran.
5. Buat alur kepala plesteran vertikal sebanyak dua alur pada bidang yang akan
diplester.
6. Yakinkan alur kepala plesteran vertikal.
7. Isi ruangan antara alur kepala plesteran dengan adukan hingga penuh.
8. Ratakan dengan blebes, hingga permukaan plesteran rata.
9. Padatkan plesteran yang sudah menempel dengan roskam
10. Lapisi papan triplek pada bidang yang ingin diplester.
11. Cek dan yakinkan permukaan plesteran telah rata.
12. Rapikan pekerjaan hingga volume pekerjaan terpenuhi.
13. Setelah selesai, bersihkan tempat kerja sehingga pekerjaan berjalan lancar.
14. Kembalikan alat dan bahan sesuai tempatnya.
15. Laporkan hasil pekerjaan pada instruktur atau dosen pengampu.
5. Dokumentasi
Proses Pengerjaan
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
JOB SHEET PERAKTIK KERJA BATU BETON
NAMA : 4 X 50 MENIT
VIVI AZHARI PLESTERAN PERTEMUAN : 11
DINDING BIDANG
NIM : 5181111012 TEGAK KELAS : PTB –A
A. Capaian Pembelajaran
Mengaplikasikan perkerjaan plasteran dinding bidang tegak
B. Kompetensi dasar
Mahasiswa mampu melaksanakan perkerjaan plasteran dinding bidang tegak
1. Menggunakan APD.
2. Mengidentifikasi kecelakaan kerja.
3. Mengidentifikasi alat dan bahan pekerjaan plasteran dinding bidang tegak
4. Menggunakan alat dan bahan pekerjaan dinding bidang tegak
5. Melaksanakan pekerjaan dinding bidang tegak
6. Mendesain pekerjaan dinding bidang tegak
D. Pengantar
Plesteran adalah lapisan yang digunakan untuk menutupi suatu bidang bangunan agar tingkat
kekuatannya lebih kokoh. Memplester berarti melapisi suatu bidang bangunan memakai adukan yang
terbuat dari campuran semen, pasir, dan air. Dengan mengaplikasikan plesteran, suatu bidang bangunan
juga bakalan terlihat lebih rapi. Tidak hanya dinding, plesteran juga biasanya diterapkan di struktur
plafon dan lantai bangunan. Adapun fungsi-fungsi dari plesteran antara lain:
1. Meningkatkan kekuatan struktur bidang bangunan
Jenis-jenis plesteran dapat dikelompokkan menjadi 3 macam. Yang pertama adalah plesteran kasar
atau berbentuk biasanya diterapkan pada pekerjaan struktur bangunan yang akan diurug. Jenis kedua
yaitu plesteran setengah halus yang biasanya diaplikasikan pada pekerjaan pembuatan kamar mandi,
lantai outdoor, dan lapangan olahraga indoor. Dan jenis plesteran yang ketiga ialah plesteran halus di
mana paling sering digunakan dalam membentuk dinding dan lantai bangunan.
Ragam plesteran menurut kegunaannya bisa dibagi menjadi dua jenis yaitu plesteran biasa dan
plesteran kedap air. Plesteran biasa bersifat tidak kedap air sehingga dapat diterapkan pada ruangan-
ruangan yang tidak berhubungan langsung dengan air. Sebaliknya, plesteran kedap air merupakan
plesteran yang dapat diandalkan untuk dipakai di ruangan yang memiliki tingkat kelembaban tinggi
seperti kolam renang, bak mandi, dan saluran air.
Berikut ini syarat-syarat yang harus dipenuhi plesteran yang bermutu baik diantaranya:
Adukan/spesi plesteran terbuat dari portland sement yang ditambah agregat halus dan air. Terdapat
3 macam portland cement yang perlu diketahui yaitu semen putih untuk Nat, semen abu-abu untuk
plesteran, dan semen merah untuk paving block. Sedangkan agregat halus yang diapakai biasanya
berupa pasir yang juga bisa dikelompokkan lagi menjadi bermacam-macam jenis. Beberapa tukang
bangunan pun kerap menambahkan admixture untuk mengubah sifat tertentu dari adukan plesteran
tersebut.
1. Pasir
2. Semen
3. Air
4. Ayakan pasir
5. Waterpass
6. Blebes
8. Pensil
9. Ember
10. Sekop
11. Meteran
12. Unting-unting
14. Paku
15. Risman
F. Langkah kerja
Langkah kerja:
6. Ikatkan benang kasur pada paku untuk menentukan bidang kerataan plesteran
7. Buatlah alur kepala plesteran vertikal sebanyak dua alur dengan jarak 0.80 m pada bidang yang
akan di plester
9. Isi ruangan antara alur kepala plesteran dengan adukan hingga penuh
12. Cek dan yakinkan permukaan plesteran telah rata, apabila belum rata betulkan dengan cara
menambah adukan dan ratakan dengan blebes kemudian padatkan
1. Memakai APD sarung tangan untuk menghindari tangan dari terkena semen yang panas dan
kering di tangan
2. Memakai sepatu untuk menghindari bahan berbahaya yang ada di lapangan
3. Memakai topi untuk menghindari terkena jatuhnya bahan atau ranting pohon yang ada di sekitar
tempat praktik
4. Memakai masker untuk menghindari masuknya debu akibat semen atau pasir di lapangan kerja
H. Lampiran
Dokumentasi
Before,
process
After