Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Perkembangan pesat dalam kegiatan usaha dan lembaga keuangan ( bank, asuransi,
pasar modal, dana pensiun, dan lain sebagainya) yang berbasis syariah. Dalam tiga dekade terakhir,
lembaga keuangan telah meningkatkan volume dan nilai transaksi berbasis syariah yang tentunya
meningkatkan kebutuhan terhadap akuntansi syariah.
Perbankan syariah atau perbankan Islam adalah suatu sistem perbankan yang
pelaksanaannya berdasarkan hukum Islam (syariah). Prinsip syariah adalah prinsip hukum Islam
dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki
kewenangan dalam penetapan fatwa di bidang syariah. Pembentukan sistem ini berdasarkan
adanya larangan dalam agama Islam untuk meminjamkan atau memungut pinjaman dengan
mengenakan bunga pinjaman (riba), serta larangan untuk berinvestasi pada usaha-usaha yang
bersifat (haram). Sistem perbankan konvensional tidak dapat menjamin absennya hal-hal tersebut
dalam investasinya, misalnya dalam usaha yang berkaitan dengan produksi makanan atau
minuman haram, usaha media atau hiburan yang tidak Islami, dan lain-lain.
Definisi bebas dari syariah adalah aturan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT untuk
dipatuhi oleh manusia dalam menjalani segala aktivitas hidupnya di dunia. Jadi, akuntansi
syariah dapat diartikan sebagai proses akuntansi atas transaksi-transaksi yang sesuai dengan aturan
yang lebih ditetapkan Allah SWT. Oleh sebab itu, akuntansi syariah diperlukan untuk mendukung
kegiatan yang harus dilakukan sesuai syariah jika transaksi yang akan dicatat oleh proses akuntasi
tersebut tidak sesuai dengan syariah. Untuk lebih mudah memahami akuntansi syariah,
dibutuhkan pemahaman yang benar mengenal Islam berikut substansi kehidupan manusia di dunia
menurut Islam serta ruang lingkup atau dasar-dasar Islam, yaitu: akidah, syariah, dan akhlak.
Di Indonesia pada saat ini terdapat 2 jenis lembaga keuangan berbentuk bank, yakni jenis
bank konvensional dan jenis bank syariah. Pada bank konvensional Transaksi dilakukan
berdasarkan pada hukum yang berlaku di negara Indonesia. Sedangkan pada bank syariah
transaksi berdasarkan Al-Qur’an dan Hadist dan telah difatwakan oleh Majelis Ulama Indonesia
(MUI). Jenis transaksinya antara lain akad al-mudharabah (bagi hasil), al- musyarakah
(perkongsian), al-musaqat (kerja sama tani), al-ba’i (bagi hasil), al-ijarah (sewa-menyewa), dan al-
wakalah (keagenan).

1
Mengenai bank syariah, di Indonesia sudah mulai ramai dibentuk lembaga-lembaga
keuangan syariah. Bahkan lembaga-lembaga yang tadinya merupakan lembaga keungan
konvensional juga banyak yang menerapkan atau bahkan beralih menjadi lembaga keuangan
syariah. Dari berbagai lembaga perbankan di Indonesia yang awalnya merupakan bank
konvensional dan sekarang sudah menerapkan prinsip syariah salah satunya yaitu Bank Mega
dengan produk Mega syariah.
Bank Mega Syariah adalah lembaga Perbankan syariah yang berpusat di Jakarta. Bank ini
berawal dari anak usaha Asuransi Tugu yaitu PT Bank Umum Tugu (Bank Tugu) yang berdiri
pada 14 Juli 1990. Pada 2001, bank ini diambil alih CT Corp (d/h Para Group) melalui Mega
Corpora (d/h PT Para Global Investindo), pada tanggal 25 Juli 2004 di konversi menjadi Bank
Syariah dengan nama PT Bank Syariah Mega Indonesia disingkat BSMI, lalu resmi beroperasi
sebagai bank syariah pada 25 Agustus 2004. Pada tanggal 7 November 2007, melakukan
perubahan bentuk logo BSMI ke bentuk logo bank umum konvensional yang menjadi sister
company-nya, yakni PT Bank Mega, Tbk , tetapi berbeda warna.
Sejak 2 November 2010 sampai dengan sekarang, bank ini berganti nama menjadi PT Bank
Mega Syariah. Pada tanggal 16 Oktober 2008, Bank Mega Syariah telah menjadi Bank devisa dan
kemudian pada tanggal 8 April 2009 memperoleh izin dari Kementerian Agama Republik
Indonesia (Depag RI) sebagai bank penerima setoran biaya penyelenggaraan Ibadah haji (BPS
BPIH).
Dalam perjalanannya, Bank Mega Syariah telah melakukan perubahan logo dengan bentuk
dan warna yang signifikan dengan logo Bank Mega serta kepindahan kantor pusatnya ke Menara
Mega Syariah, Kuningan, Jakarta. Slogan dari bank ini adalah: Tumbuh dan Sejahtera Bersama
Bangsa. Sejak 8 Juni 2015 posisi Direktur Utama dijabat oleh Emmy Haryanti.
Setelah melihat latar belakang masalah diatas maka dalam hal ini penulis tertarik untuk
membuat makalah dengan judul “Produk Yang Ditawarkan Oleh Bank Mega Syariah”.

2
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah berdirinya bank Mega Syariah?
2. Apa saja produk-produk yang sering ditawarkan oleh bank Mega Syariah?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui sejarah berdirinya bank Mega Syariah.
2. Untuk mengetahui produk-produk yang ditawarkan di bank Mega Syariah.

D. Manfaat Penelitian
1. Untuk menambah pengetahuan penulis dan bagi para pembaca.
2. Sebagai syarat tugas ujian tengah semester dalam mata kuliah Akuntansi Syariah.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Berdirinya Bank Mega Syariah


Berawal dari PT Bank Umum Tugu (Bank Tugu). Bank umum yang didirikan pada 14
Juli 1990 melalui Keputusan Menteri Keuangan RI No.1046/KMK/013/1990 tersebut, diakuisisi
CT Corpora (d/h Para Group) melalui Mega Corpora (d/h PT Para Global Investindo) dan PT Para
Rekan Investama pada 2001. Sejak awal, para pemegang saham memang ingin mengonversi bank
umum konvensional itu menjadi bank umum syariah. Keinginan tersebut terlaksana ketika Bank
Indonesia mengizinkan Bank Tugu dikonversi menjadi bank syariah melalui Keputusan Deputi
Gubernur Bank Indonesia No.6/10/KEP.DpG/2004 menjadi PT Bank Syariah Mega Indonesia
(BSMI) pada 27 Juli 2004, sesuai dengan Keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia
No.6/11/KEP.DpG/2004. Pengonversian tersebut dicatat dalam sejarah perbankan Indonesia
sebagai upaya pertama pengonversian bank umum konvensional menjadi bank umum syariah.
Pada 25 Agustus 2004, BSMI resmi beroperasi. Hampir tiga tahun kemudian, pada 7
November 2007, pemegang saham memutuskan perubahan bentuk logo BSMI ke bentuk logo bank
umum konvensional yang menjadi sister company-nya, yakni PT Bank Mega, Tbk., tetapi berbeda
warna. Sejak 2 November 2010 sampai dengan sekarang, melalui Keputusan Gubernur Bank
Indonesia No.12/75/KEP.GBI/DpG/2010, PT. Bank Syariah Mega Indonesia berganti nama
menjadi PT Bank Mega Syariah.
Untuk mewujudkan visi "Tumbuh dan Sejahtera Bersama Bangsa", CT Corpora
sebagai pemegang saham mayoritas memiliki komitmen dan tanggung jawab penuh untuk
menjadikan Bank Mega Syariah sebagai bank umum syariah terbaik di industri perbankan syariah
nasional. Komitmen tersebut dibuktikan dengan terus memperkuat modal bank. Dengan demikian,
Bank Mega Syariah akan mampu memberikan pelayanan terbaik dalam menghadapi persaingan
yang semakin ketat dan kompetitif di industri perbankan nasional. Misalnya, pada 2010, sejalan
dengan perkembangan bisnis, melalui rapat umum pemegang saham (RUPS), pemegang saham
meningkatkan modal dasar dari Rp400 miliar menjadi Rp1,2 triliun dan modal disetor bertambah
dari Rp150,060 miliar menjadi Rp318,864 miliar. Saat ini, modal disetor telah mencapai
Rp787,204 miliar.

4
Di sisi lain, pemegang saham bersama seluruh jajaran manajemen Bank Mega Syariah
senantiasa bekerja keras, memegang teguh prinsip kehati-hatian, serta menjunjung tinggi asas
keterbukaan dan profesionalisme dalam melakukan kegiatan usahanya. Beragam produk juga terus
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat serta didukung infrastrukur layanan
perbankan yang semakin lengkap dan luas, termasuk dukungan sejumlah kantor cabang di seluruh
Indonesia.
Untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sekaligus mengukuhkan
semboyan "Untuk Kita Semua", pada 2008, Bank Mega Syariah mulai memasuki pasar perbankan
mikro dan gadai. Strategi tersebut ditempuh karena ingin berperan lebih besar dalam peningkatan
perekonomian umat yang mayoritas memang berbisnis di sektor usaha mikro dan kecil.
Sejak 16 Oktober 2008, Bank Mega Syariah telah menjadi bank devisa. Dengan status
tersebut, bank ini dapat melakukan transaksi devisa dan terlibat dalam perdagangan internasional.
Artinya, status itu juga telah memperluas jangkauan bisnis bank ini, sehingga tidak hanya
menjangkau ranah domestik, tetapi juga ranah internasional. Strategi peluasan pasar dan status
bank devisa itu akhirnya semakin memantapkan posisi Bank Mega Syariah sebagai salah satu bank
umum syariah terbaik di Indonesia.
Selain itu, pada 8 April 2009, Bank Mega Syariah memperoleh izin dari Departemen
Agama Republik Indonesia (Depag RI) sebagai bank penerima setoran biaya penyelenggaraan
ibadah haji (BPS BPIH). Dengan demikian, bank ini menjadi bank umum kedelapan sebagai BPS
BPIH yang tersambung secara online dengan Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat)
Depag RI. Izin itu tentu menjadi landasan baru bagi Bank Mega Syariah untuk semakin
melengkapi kebutuhan perbankan syariah umat Indonesia.

5
B. Visi dan Misi Bank Mega Syariah :
Visi : Bank syariah kebanggaan bangsa
Misi: Memberikan jasa layanan keuangan syariah terbaik bagi semua kalangan, melalui kinerja
organisasi yang unggul, untuk meningkatkan nilai tambah bagi stakeholder dalam mewujudkan
kesejahteraan bangsa

Nilai-nilai :
● Visioner
Berifikir dan melihat jauh ke depan, serta mampu menginspirasi dan membangun
peran serta orang lain untuk mencapai hasil yang terbaik
● Intrapreneur
Kemampuan mengelola sumber daya dan resiko secara optimal & inovatif dengan
berorientasi pada keuntungan dan nilai tambah bagi perusahaan, serta tercapainya kepuasan
nasabah
● Consistent
Berpegang teguh pada prinsip kebenaran dan menjalankan apa yang dikatakan secara
bertanggung jawab
● Teamwork
Membangun sinergi yang bernilai tambah untuk mencapai tujuan bersama, dengan
penghargaan terhadap kemajemukan sebagai suatu kekuatan
● Profesional
Memiliki kompetensi untuk menyelesaikan tugas sesuai standar yang di tetapkan
dengan berlandaskan norma dan etika untuk mencapai tujuan organisasi / perusahaan
● Sharing
Sikap mental kelimpahruahan (abundance mentality) dan saling ketergantungan
(interdependence) secara tulus dan ikhlas dalam membantu sesama
● Trustworthy (amanah)
Jujur, dapat dipercaya dan senantiasa melaksanakan tugas dengan penuh tanggung
jawab. Amanah dari pemegang saham adalah raihlah keuntungan secara maksimal dan
berkesinambungan serta taat pada peraturan perusahaan

6
C. Produk-Produk dari Bank Mega Syariah
Bank Mega Syariah dalam kegiatannya yaitu menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan baik tabungan, giro, dan deposito kemudian di salurkan kembali melalui
pembiayaan.
1. Tabungan Haji iB

Tabungan yang ditujukan untuk nasabah perorangan yang diperuntukkan untuk


merencanakan dana keberangkatan ibadah haji.

FITUR : • Simpanan dalam mata uang rupiah.


• Ditujukan untuk Nasabah Perorangan.
• Berdasarkan prinsip syariah dengan akad Mudharabah Mutlaqah.
• Dana tidak dapat ditarik, kecuali untuk setoran awal porsi haji dan setoran
pelunasan Biaya
Penyelenggaraan Ibadah Haji.

KEUNGGULAN : • Online dengan SISKOHAT Kementerian Agama.


• Mendapatkan porsi Haji melalui switching SISKOHAT setelah memenuhi
ketentuan yang ditetapkan oleh Kemenag
• Autodebet untuk setoran bulanan.

SYARAT : • KTP
• Kartu Keluarga (KK) & Akte Kelahiran (untuk Tabungan Haji Anak)

KETENTUAN : • Setoran Awal : Rp 200.000,-


• Setoran Minimum selanjutnya : Rp 100.000,-
• Setoran Porsi Haji : Rp 25.000.000,-
• Saldo Minimum : Rp 100.000,-

BIAYA - BIAYA : Biaya administrasi GRATIS

Rp 100.000,-
Biaya penutupan
Sesuai dengan ketentuan yang
rekening
berlaku

7
NISBAH BAGI : Nisbah Nisbah
PRODUK Saldo Rata-rata Nasabah
HASIL Bank Nasabah

Tabungan
Seluruh Jumlah Saldo Rata-rata 99.00% 1.00%
Haji iB

2. Giro Utama iB
Giro Utama iB adalah sarana simpanan dana yang ditujukan untuk Nasabah Perorangan dan Non
Perorangan untuk kepentingan usaha yang memberikan keutamaan dalam kenyamanan dan
kemudahan bertransaksi.
FITUR : • Simpanan dalam mata uang rupiah.
• Ditujukan untuk Nasabah Perorangan dan Non Perorangan.
• Berdasarkan prinsip syariah dengan akad Wadiah & Mudhrabah.
• Nasabah dikenakan biaya administrasi per bulan apabila saldo Giro Utama di
bawah saldo
minimal.
KEUNGGULAN : • Gratis CMS dan Sweep Account untuk saldo rata-rata minimum 100 juta rupiah.
• Tersedi fasilitas virtual account, EDC & CMS.
• Mendapatkan statement rekening koran setiap bulan
• Fasilitas kartu ATM & Layanan SMS Notifikasi untuk Nasabah Perorangan.

SYARAT : NASABAH
NASABAH NON PERORANGAN
PERORANGAN
• Melampirkan KTP • KTP pengurus perusahaan.
• Copy akte pendirian perusahaan dan perubahan
terakhir.
• Copy NPWP.
• Copy SIUP/TDP.
• Copy domisili perusahaan.

8
KETENTUAN : • Setoran Awal : Rp 1.000.000,-.
• Minimum Setoran Selanjutnya : Rp 100.000,-
• Saldo Minimum : Rp 1.000.000,-.
BIAYA - BIAYA : Biaya Administrasi Nasabah Perorangan Rp 15.000,- .
Biaya Administrasi Nasabah Non Perorangan Rp 20.000,- .
Biaya materai :
• Saldo > Rp 250.000 - Rp 1.000.000 Rp 3.000,- / Bln.
• Saldo Diatas Rp 1.000.000 Rp 6.000,- / Bln.
Biaya dibawah Saldo Minimum Rp 10.000,- / Bln.
Biaya penutupan Rp 100.000,-

NISBAH BAGI : Nisbah Nisbah


PRODUK Saldo Rata-rata Nasabah
HASIL Bank Nasabah
Giro Utama iB • Saldo < 5 Milyar 95.00% 5.00%
akad Mudharabah • Saldo ≥ Rp 5 Milyar 85.80% 15.00%

BONUS : Bonus
PRODUK Saldo Rata-rata Nasabah Bonus Bank
Nasabah
Giro Utama iB • Saldo < 5 Milyar 99.50% 0.50%
akad Wadiah • Saldo ≥ Rp 5 Milyar 98.00% 2.00%

3. Deposito Plus iB
Deposito Plus iB adalah merupakan simpanan berjangka untuk Nasabah Perorangan dan Non
Perorangan yang memberikan nisbah bagi hasil yang tinggi dan dapat dijadikan fasilitas jaminan
untuk kebutuhan pembiayaan.
FITUR : • Simpanan dalam mata uang rupiah.
• Berdasarkan prinsip syariah dengan akad Mudharabah Mutlaqah.
• Nilai investasi akan berpotensi naik/turun mengikuti pergerakan profit bank.
• Simpanan hanya dapat diambil setelah jatuh tempo.

9
KEUNGGULAN : • Dapat dibuka atas nama perorangan atau non perorangan.
• Penjaminan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hingga Rp. 2 miliar per
nasabah.
• Jangka waktu fleksibel (1, 3, 6 dan 12 bulan).
• Dapat diperpanjang otomatis/automatic roll over (ARO).
• Gratis biaya maintenance bulanan.
• Laporan berkala.
• Bagi hasil dapat dipindahkan ke rekening Bank Mega Syariah atau ditambahkan ke
pokok.
• Dapat digunakan sebagai jaminan pembiayaan.
SYARAT : NASABAH
NASABAH NON PERORANGAN
PERORANGAN
• KTP • KTP pengurus perusahaan
• Copy akte pendirian perusahaan dan perubahan
terakhir
• Copy NPWP
• Copy SIUP/TDP
• Copy domisili perusahaan

KETENTUAN : • Minimum Penempatan : Rp 10.000.000,-.


• Jangka Waktu : 1, 3, 6 dan 12 bulan
BIAYA - : Biaya pembukaan deposito GRATIS
BIAYA Biaya pencairan GRATIS
Biaya maintenance GRATIS

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada saat ini di Indonesia terdapat berbagai jenis lembaga keuangan yang berbentuk bank,
diantaranya bank konvensional dan bank syariah. Pada bank syariah transaksi berdasarkan Al-
Qur’an dan Hadist dan telah difatwakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI). Jenis transaksinya
antara lain akad al-mudharabah (bagi hasil), al- musyarakah (perkongsian), al-musaqat (kerja
sama tani), al-ba’i (bagi hasil), al-ijarah (sewa-menyewa), dan al-wakalah (keagenan). Sedangkan
pada bank konvensional Transaksi dilakukan berdasarkan pada hukum yang berlaku di negara
Indonesia. Salah satu contoh bank yang sudah menggunakan sistem syariah yaitu Bank Mega
Syariah.
Bank Mega Syariah adalah lembaga Perbankan syariah yang berpusat di Jakarta. Bank ini
berawal dari anak usaha Asuransi Tugu yaitu PT Bank Umum Tugu (Bank Tugu) yang berdiri
pada 14 Juli 1990. Sejak 2 November 2010 sampai dengan sekarang, bank ini berganti nama
menjadi PT Bank Mega Syariah. Pada tanggal 16 Oktober 2008, Bank Mega Syariah telah menjadi
Bank devisa dan kemudian pada tanggal 8 April 2009 memperoleh izin dari Kementerian Agama
Republik Indonesia (Depag RI) sebagai bank penerima setoran biaya penyelenggaraan Ibadah haji
(BPS BPIH). Bank Mega Syariah mempunyai berbagai produk diantaranya Tabungan Haji iB,
Giro Utama iB dan Deposito Plus iB. Masyarakat bisa menggunakan produk bank Mega Syariah
sesuai dengan keinginan dan tujuan nasabah dalam berinvestasi.

B. Saran

Sebaiknya untuk perbankan syariah khususnya Bank Mega Syariah lebih gencar
melakukan sosialisasi kepada masyarakat tenteng produk yang dimilikinya agar masyarakat
mengetahui dan berminat untuk berinvestasi di Bank Syariah khususnya di Bank Mega Syariah.

11
Daftar Pustaka

Sri Nurhayati dan Wasilah, 2015, Akuntansi Syariah di Indonesia Edisi 4, Jakarta: Salemba
Empat.

https://id.wikipedia.org/wiki/Perbankan_syariah

http://www.megasyariah.co.id/about-us/about-mega-syariah

http://www.megasyariah.co.id/#.funding-content1=product-and-services/funding

12

Anda mungkin juga menyukai