Anda di halaman 1dari 16

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Hewan Invertebrata
2.2 Ciri-ciri Hewan Invertebrata
2.3 Struktur Hewan Invertebrata
2.4 Proses Fisiologi dalam Hewan Invertebrata
2.5 Pengelompokkan Hewan Invertebrata
2.6 Peran Hewan Invertebrata dalam Kehidupan Manusia
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sesuai dengan perkembangan zaman dan era globalisasi, biologi pun semakin berkembang.
Cakupan wilayahnya semakin lama semakin luas. Keragaman pemahaman dan penelitian yang
dihasilkan, memang telah memberi ruang lebar bagi munculnya keinginan di kalangan
masyarakat untuk mengetahui segala hal mengenai keanekaragaman hewan yang dipelajari
dalam ilmu Zoologi, yakni ilmu yang mempelajari tentang hewan.
Hewan atau disebut juga dengan binatang adalah kelompok organisme yang diklasifikasikan
dalam kerajaaan animalia yang memiliki kesamaan ciri yaitu organisme eukariot multiseluler
yang tidak memiliki dinding sel dan klorofil sehingga akan memperoleh makanan dari
organisme lain. Umumnya hewan dapat bergerak untuk memperoleh makanan dan
mempertahankan hidupnya.
Selain memiliki persamaan ciri umum, hewan juga memiliki banyak perbedaan yang
menunjukkan keanekaragamannya. Perbedaan cirri pada hewan tampak dari struktur tubuhnya.
Dunia hewan berdasarkan ada tidaknya tulang belakang dikelompokkan menjadi hewan
bertulang belakang (Vertebrata) dan hewan tak bertulang belakang (Avertebrata / Invertebrata).
Kelompok hewan Invertebrata mempunyai ciri-ciri tidak bertulang belakang, susunan syaraf
terletak di bagian ventral (perut) di bawah saluran pencernaan, umumnya memiliki rangka luar
(eksoskeleton) dan otak tidak dilindungi oleh tengkorak.
Invertebrata adalah organisme yang paling berlimpah di bumi. Mereka menempati hampir
semua habitat, mereka dapat ditemukan merayap, terbang, berenang atau mengambang.
Invertebrata tidak memiliki kerangka internal yang terbuat dari tulang. Hewan ini datang dalam
berbagai bentuk dan ukuran dan memberikan layanan yang sangat penting untuk kelangsungan
hidup kita serta memainkan peran penting dalam ekosistem bumi.
Invertebrata adalah hewan yang memiliki struktur morfologi dan anatomi lebih sederhana
dibandingkan dengan kelompok hewan vertebrata, juga memiliki sistem pencernaan,
pernapasan dan peredaran darah lebih sederhana dibandingkan hewan vertebrata. Hewan ini
dikelompokkan menjadi 8 kelompok (filum) yaitu hewan berpori (Porifera), hewan berongga
(Coelenterata), cacing pipih (Platyhelminthes), cacing gilig (Nemathelminthes), cacing
berbuku-buku (Annelida), hewan lunak (Mollusca), hewan berkulit duri (Echinodermata) dan
hewan dengan kaki beruas-ruas (Arthropoda).
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa pengertian dari hewan Invertebrata?
b. Apa ciri-ciri yang dimiliki hewan Invertebrata?
c. Bagaimana struktur hewan Invertebrata?
d. Bagaimana proses fisiologi pada hewan invertebrata?
e. Bagaimana pengelompokkan serta contoh hewan Invertebrata berdasarkan cirinya?
f. Apa peran hewan Invertebrata dalam kehidupan manusia?
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui dan memahami pengertian hewan Invertebrata.
b. Untuk mengetahui dan memahami ciri-ciri yang dimiliki hewan Invertebrata.
c. Untuk mengetahui struktur dari hewan Invertebrata.
d. Untuk mengetahui proses fisiologi pada hewan Invertebrata.
e. Untuk mengetahui dan memahami pengelompokkan hewan Invertebrata beserta
contoh berdasarkan cirinya.
f. Untuk mengetahui peran hewan Invertebrata dalam kehidupan manusia.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hewan Invertebrata


Invertebrata (Avertebrata) adalah jenis hewan yang tidak memiliki tulang belakang atau
tulang punggung. Dan memiliki struktur morfologi, sistem pernapasan, sistem pencernaan,
serta sistem peredaran darah yang lebih sederhana dibandingkan dengan hewan Vertebrata.
Mereka merupakan organisme yang paling berlimpah di bumi. Mereka menempati hampir
semua habitat, mereka dapat ditemukan merayap, terbang, berenang atau mengambang. Hewan
ini tidak memiliki kerangka internal yang terbuat dari tulang. Invertebrata memainkan peran
penting dalam ekosistem bumi.
Istilah Invertebrata adalah bentuk awal ‘Vertebra’ yang berasal dari kata
Latin. ‘Vertebra’ pada umumnya berarti sendi, arti khususnya adalah ‘sendi tulang belakang
dari kata ‘Vertebrata’. Kata ini ditambah dengan awalan “in” berarti tidak atau tanpa, yang
mengandung arti ‘mereka yang bukan ‘vertebra’.
Invertebrata adalah kelompok hewan yang paling beragam yang memiliki sekitar 12 juta
spesies hidup. Sebagian besar hewan di bumi adalah Invertebrata. Mereka adalah hewan
berdarah dingin yakni suhu tubuh mereka tergantung pada suhu atmosfer.
2.2 Ciri-Ciri Hewan Invertebrata
Karakteristik umum dari hewan Invertebrata adalah sebagai berikut:
a. Ciri utama yang memisahkan invertebrata dari organisme lain adalah tidak adanya
tulang belakang dan tulang punggung.
b. Mereka adalah organisme multiseluler, mereka tidak memiliki dinding sel
c. Mereka tidak memiliki tulang endoskeleton keras.
d. Karena kurangnya sistem tulang yang kompleks, beberapa invertebrata cenderung
lambat dan berukuran kecil di alam.
e. Invertebrata tinggal di seluruh dunia dalam berbagai habitat.
f. Tubuh dibagi menjadi tiga bagian, kepala, dada dan perut.
g. Mereka tidak mempunyai paru-paru untuk respirasi. Respirasi melalui kulit.
h. Beberapa kelompok invertebrata memiliki eksoskeleton keras dari kitin.
i. Kebanyakan dari mereka bereproduksi secara seksual oleh gamet jantan dan betina.
( Generatif dan Vegetatif).
j. Beberapa invertebrata seperti spons yang menetap, tetapi sebagian besar organisme
adalah motil.
k. Kebanyakan invertebrata diatur dengan organisasi tubuh simetri.
l. Mereka tidak dapat membuat makanan sendiri (Heterotof)

2.3 Struktur Hewan Invertebrata


Struktur morfologi ( bentuk luar dari organisme) invertebrata:
Ditinjau dari jumlah lapisan tubuh, dinding tubuh hewan ini dapat terdiri atas 2 lapisan
yaitu ektoderm dan endoderm (diploblastik) dan dapat terdiri atas 3 lapisan yaitu ektoderm,
mesoderm, dan endoderm (tripoblastik).[2]
Menurut kesimetrian tubuh, hewan invertebrata memiliki kesimetrian berbeda-beda.
Simetri radial adalah tipe simetri dimana tubuh secara mendasar membentuk silindris dan
bagian-bagian tubuh secara radial mengelilingi satu sumbu tunggal, yang mengarah ke kedua
ujung. Simetri bilateral adalah tipe simetri tubuh yang jika dibagi dua menurut antero-posterior
akan menghasilkan paruhan yang sama seperti suatu benda dengan banyangannya dicermin.
Dari segi pembentukan anus dan mulut, hewan invertebrata memiliki proses pembentukan
mulut dan anus yang berbeda pada saat perkembangan embrio, terutama pada saat tahap
gastrula. Jika lebih dahulu pembentukan mulut daripada anus maka
disebut “prostostomia” dan kelompok hewannya disebut Protostomata. Jika yang terjadi
sebaliknya maka disebut “Deuterostomia” dan kelompok hewannya disebut Deuterostomata.
Menurut kondisi rongga tubuh, hewan invertebrata ada yang tidak memiliki rongga tubuh
disebut Aselomata. Hewan yang memiliki rongga tubuh semu, yaitu rongga tubuh belum
dilengkapi dengan peritonieum (mesoderm) disebut Pseudoselomata. Hewan yang telah
memiliki rongga tubuh yang sempurna, yaitu telah memiliki peritonium dibagian luar dan
dalam untuk melindungi saluran pencernaan disebut Peritoneum Visceralis atau Selomata.

2.4 Proses Fisiologi Hewan Invertebrata


Fisiologi hewan adalah ilmu yang membahas dan mengkaji mengenai mekanisme kerja
fungsi kehidupan dan segala sesuatu yang dilakukan hewan dengan berbagai gejala yang ada
pada sistem hidup, serta pengaturan atas segala fungsi dalam sistem hidup.
Proses fisiologi hewan invertebrata, meliputi :
a. Sistem pencernaan
Invertebrata memiliki salah satu dari dua jenis sistem pencernaan: sistem pencernaan yang
tidak lengkap atau lengkap. Sistem pencernaan yang tidak lengkap terdiri dari rongga
pencernaan dengan satu lubang. Pembukaan tunggal berfungsi baik sebagai mulut dan anus.
Sistem pencernaan yang lengkap terdiri dari saluran pencernaan dengan dua bukaan. Satu
pembukaan mulut. Yang lainnya adalah anus.
b. Sistem pernapasan
Inventebrata ada yang belum memiliki sistem pernapasan khusus, seperti porifera dan sebagian
cacing. Umumnya hewan-hewan tersebut melakukan pernapasan langsung, yaitu secara difusi
melalui permukaan tubuhnya.[3] Namun pada hewan-hewan yang lebih tinggi seperti mollusca
dan arthropoda sudah memiliki sistem pernapasan khusus walaupun masih sederhana.
c. Sistem peredaran darah
Bagi hewan invertebrata tingkat rendah, peredaran zat-zat di seluruh tubuhnya melalui proses
difusi, osmosis dan transpor aktif. Sistem sirkulasi hanya berlangsung di dalam sel atau antar
sel saja, tidak ada sistem sirkulasi yang khusus.[4]
d. Sistem Ekskresi
Sistem ekskresi invertebrata berbeda dengan vertebrata.
Invertebrata belum memiliki ginjal yang berstruktur sempurna. Pada umumnya invertebrata
memiliki sistem ekskresi yang sangat sederhana, dan sistem ini berbeda antara invertebrata satu
dengan lainnya. Alat ekskresinya ada yang berupa saluran malphigi, nefridium dan sel api.
Nefridium adalah tipe yang umum dari struktur ekskresi khusus pada invertebrata.
e. Sistem saraf
Sistem saraf memungkinkan Invertebrata untuk merasakan dan merespon lingkungan mereka.
Yang paling sederhana sistem saraf invertebrata hanya jaringan saraf yang bisa merasakan
sentuhan, yang disebut jaring saraf. Kebanyakan invertebrata memiliki sistem saraf yang lebih
kompleks. Sistem saraf ini mungkin termasuk otak dan beberapa organ indera yang berbeda.
f. Sistem reproduksi
Kebanyakan invertebrata bereproduksi secara seksual. Dewasa diploid menghasilkan gamet
haploid (sperma dan telur). Pada beberapa spesies, individu yang sama menghasilkan baik
sperma dan telur. Dalam spesies Invertebrata lain, sperma dan telur yang diproduksi oleh jantan
dan individu betina terpisah. Pembuahan terjadi ketika sperma dan telur menyatu untuk
membentuk zigot diploid. Zigot berkembang menjadi embrio dan akhirnya menjadi organisme
dewasa baru. Dalam perjalanan, ia mungkin melalui satu atau lebih tahap larva. Sebuah larva
(jamak, larvae) adalah tahap binatang remaja, atau dewasa. Hal ini umumnya cukup berbeda
dalam bentuk dan fungsi dari bentuk dewasa dari spesies.
Beberapa invertebrata juga dapat bereproduksi secara aseksual. Reproduksi ini dapat terjadi
dengan fisi atau tunas. Fisi terjadi ketika binatang hanya terbagi menjadi dua bagian. Setiap
bagian kemudian menumbuhkan kembali bagian yang hilang. Hasilnya adalah dua organisme
keseluruhan.
g. Sistem gerak
Semua invertebrata dapat bergerak sendiri selama beberapa tahap siklus hidup mereka.
Namun, Invertebrata mungkin berbeda dalam cara mereka bergerak. Ada beberapa invertebrata
hanya terbawa oleh arus air. Invertebrata ini tidak bisa mengendalikan gerakan mereka dalam
arah tertentu. Contohnya adalah ubur-ubur. invertebrata lain dapat mengkontraksi otot untuk
bergerak secara independen dari arus air atau pada permukaan padat. Invertebrata ini juga dapat
mengontrol arah di mana mereka bergerak. Contohnya adalah cacing gelang. Cacing gelang ini
dapat bergerak maju dan ke kiri atau kanan. Dan ada invertebrata lainnya yang memiliki
pelengkap khusus untuk gerakan. Sebagai contoh, mereka mungkin telah memiliki kaki
bersendi untuk berjalan atau mendaki atau sayap untuk terbang. Contohnya adalah serangga
seperti lalat.

2.5 Pengelompokkan Hewan Invertebrata


Invertebrata memiliki beberapa filum, sebagai berikut :
Contoh invetebrata filum

Invetebrata mencakup semua hewan yang tidak termasuk dalam filum Chordata. Contoh umum
termasuk kerang, siput, laba-laba, kecoa, cacing, bintang ikan, gurita.

Porifera – Spons, Sycon (scypha), Spongilla (spons air tawar) dan Euspongia (spons mandi).

Cnidaria – Aurelia, Adamis, Hydra, anemon laut, Physalia (kapal perang Portugis), Pennatula,
Gorgonia, Meandrina.

Ctenophora – Pleurobranchia dan Ctenophora.

Platyhelminthes – Taenia (cacing pita), Fasciola (cacing hati).

Aschelminthes – Ascaris (bulat cacing), Wuchereria (cacing filaria), Ancylostoma (cacing


tambang).

Annelida – Nereis, Pheretima (cacing tanah) dan Hirudinaria (lintah pengisap darah).

Arthropoda – Apis (lebah madu), Bombyx (ulat), Laccifer (lac serangga); Nyamuk –
Anopheles, Culex dan Aedes; Locusta (belalang); Limulus (kepiting).
Mollusca – Chaetopleura (Chiton), Loligo (cumi-cumi), Pila (apple siput), Pinctada (tiram
mutiara), Sepia (sotong), Loligo (cumi-cumi), Octopus (ikan setan), Aplysia (hare laut),
Dentalium.

Echinodermata – Asterias (ikan bintang), Echinus (landak laut), Antedon (lily laut), Cucumaria
(teripang), Ophiura (bintang rapuh).

 Filum-filum hewan invertebrata

1. Filum frotozoa

Frotozoa merupakan hewan bersel satu yang hidup di dalam air, protozoa memakan tumbuhan
dan hewan, frotozoa berkembang biak secara reproduksi unseksual atau vegetatif dengan cara
membelah diri dan dengan cara seksuan / generatif konjugasi.

Filum frotozoa terbagi menjadi beberapa kelas:

1) Kelas hewan berambut getar (cikata)

2) Kelas hewan berkaki semu (rhizopoda)

3) Kelas hewan berspora (sporozoa)

4) Kelas hewan berbulu cambuk (flogellato)

 Filum forifera (hewan berfori)

Forifera merupakan hewan air dan hidup di laut bentuk tubuh seperti tumbuhan yang melekat
pada suatu dasar laut, jadi forifera dapat berpindah tempat dengan bebas, tubuh forifera seperti
tabung yang memiliki banyak pori (lubang kecil pada sisinya dan mempunyai rongga di bagian
dalam) forifera dapat berkembang biak dengan cara generatif dan vegetatif.

Forifera terdiri dari tiga kelas:

 Kelas corcorea

Terdiri dari zat kapur (spikula) dan hidup di laut yang dangkal, contoh; seghpha SP, charsarina
SP
 Kelas hexactinelida

Terdiri atas zat kersik dan hidup di laut yang dalam. Contohnya pnerorepa SP

 Kelas demospangia

Tubuh lunak bahkan tidak mempunyai rangka, contoh spongia SP

 Filum coelentrata (hewan berongga)

Coelentrata berasal dari kata coilos (berongga) dan entron (usus) coelentrata mempunyai dua
macam bentuk yakni bentuk pasif yang menempel pada suatu dasar dan tidak berpindah.

Coelentrata terdiri dari 3 kelas;

1) Kelas anthozoa

2) Kelas hydrozoa

3) Kelas scyphozoa

 Filum platyhelminthes (cacing pipih)

Kata platyhelminthes berasal dari bahasa Yunani, kata plays (pipih) dan hemlines (cacing).
Platyhelminthes adalah yang mempunyai pipih. Hewan golongan ini mempunyai tubuh
simetris bilateral, (kedua sisi sama), tubuh lunak dan tidak bersegmen (ruas) tetapi tidak
mempunyai peredaran darah

Platyhelminthes terbagi ke dalam tiga kelas yaitu:

1) Kelas turbellaria (cacing berambut getar)

2) Kelas trematoda (cacing isap)

3) Kelas cestroda (cacing pita)

 Filum Mollusca (hewan lunak)

Sesuai dengan namanya, hewan lunak mempunyai tubuh lunak yang dilindungi oleh cangkang
dari bahan kalsium (kapur) mollusca bersifat hermoporit, mempunyai sistem pencernaan,
sistem pernapasan, dan sistem pengeluaran
Mollusca dibedakan menjadi 4 kelas;

1) Kelas lamilli brancuiata (golongan karang dan tiram)

2) Kelas gastropoda (golongan siput)

3) Kelas cephalopoda (golongan cumi-cumi)

4) Kelas amphineura

 Filum enchinodermata (hewan berkulit duri)

Kata di atas berasal dari bahasa Yunani echimos (landak) dan derma (kulit) semua hewan yang
termasuk filum echinodermata biasanya hidup di laut, bentuk tubuhnya simetris radial (sisi
tubuh melingkar sama). Mempunyai sistem ameudakral (sistem pompa air). Rangka dalam
berkapur dan memiliki banyak duri yang menonjol. Daya generasinya amat besar.

Filum enchinodermata terdiri dari 5 kelas yaitu:

1) Kelas bintang laut (asteroidal)

2) Kelas landak laut (echinoidal)

3) Kelas bintang laut (opiuroidal)

4) Kelas lilin laut (crinoidal)

5) Kelas teripong (holothuroidae)

 Filum antropoda

Filum ini mempunyai Jumlah species yang paling besar dibandingkan filum-filum lain. Tubuh
dan kaki beruasa-ruas dan simetris bilateral, rangka luar mengandung zat kimia. Antropoda
mempunyai peredaran darah, tetapi darahnya tidak berwarna, pertumbuhannya lama
mengalami metamorfosis (perubahan bentuk).
Filum antropoda terdiri atas:

1) Kelas serangga (insecta)

2) Kelas laba-laba (arachoidae)

3) Kelas udang-udangan (erustacea)


4) Kelas lipan (mynapoda)

Sistem Pencernaan Pada Hewan Invertebrata

 Sistem pencernaan pada hewan protozoa

Misalnya pada amoeba merupakan hewan bersel satu segala aktivitas hidupnya terjadi di dalam
sel itu sendiri. Demikian juga pencernaan makanan terjadi di dalam sel, disebut pencernaan
indra sel.

Pada waktu amoeba mendapatkan makanan segera amoeba membentuk kaki semu yang
mengarah kepada makanan selanjutnya dikelilingi kaki semu kemudian makanan tersebut
dibawa ke protoplasma.

Dalam protoplasma yang mengandung makanan yang menghasilkan enzim pencernaan. Dalam
rongga makanan tersebut terjadi pencernaan makanan. Makanan yang telah dicerna yang
berupa sari makanan diserap dari sisa-sisa makanan dan dikeluarkan dari dalam tubuh.

 Sistem pencernaan pada golongan hermes

Misalnya pada cacing tanah mempunyai saluran pencernaan yang terdiri atas mulut,
kerongkongan, tembolok, empedal, usus dan anus.

Bagian depan kerongkongan agak membesar disebut paring yang berfungsi untuk mengisap
makanan dari mulut dan membasahinya dengan lendir. Makanan cacing tanah berupa humus
yang terdapat di tanah yang bersifat asam, dikelilingi kerongkongan terhadap tiga pasang
kelenjar yang menghasilkan zat kapur yang dapat menetralkan sifat asam makanannya.

 Sistem pencernaan pada hewan insecta

Serangga misalnya belalang mempunyai tembolok berfungsi untuk menyimpan makanan


sementara di sebelah bawah tembolok terdapat kelenjar ludah yang menghasilkan ludah.

Ludah tersebut dialirkan melalui saluran induk ke dalam rongga mulut. Dari tembolok makanan
masuk ke dalam empedal dan dalam empedal makanan dihancurkan, selanjutnya makanan
diteruskan ke dalam lambung.
Di bagian depan lambung terdapat enam pasang usus buntu yang berfungsi sebagai kelenjar
pencernaan. Makanan yang tidak dicerna diserap di dalam lambung. Sisa-sisa makanan dari
usus melalui peletum dikeluarkan melalui anus.

Klasifikasi & Contoh

1. Ordo (kelas) Asteriodea

Ordo (kelas) Asteriodea

Kelas Asteroidea disebut juga dengan bintang laut, memiliki bentuk seperti bintang dengan 5
lengan, duri-duri pendek dan tumpul, memiliki mulut dan anus, daya regenerasi sangat besar,
dan alat gerak berupa kaki ambulakral. Contohnya: Astrias vulgaris (bintang laut besar).

2. Ordo (kelas) Ophiuroidea

Ordo (kelas) Ophiuroidea

Tubuhnya berbentuk cakram segi lima dengan lengan panjang yang berjumlah 5 buah. Alat
gerak kaki ambulakral, memiliki mulut, tetapi tidak memiliki anus. Contohnya: Ophiothix
fragillis (bintang ular laut).
3. Ordo (kelas) Echinoidea

Ordo (kelas) Echinoidea

Kelas Echinoidea disebut juga dengan kelas landak laut, tubuh berbentuk bulatan, tidak
berlengan, memiliki duri-duri yang dapat digerakkan, sistem gerak dengan kaki ambulakral,

beberapa spesies memiliki kelenjar racun pada duri- durinya, dan memiliki saluran pencernaan
yang komplit, yaitu mulut-anus. Contohnya: Echinocardium cordatum (landak laut).

4. Ordo (kelas) Holothuroidea

Ordo (kelas) Holothuroidea

Tubuh berbentuk bulat panjang, memiliki osikula yang halus, memiliki mulut dan anus, dan di
sekitar mulut terdapat tentakel yang dapat digerakkan (ditarik dan dijulurkan), alat gerak kaki
ambulakral. Contohnya: Cucumari planci (teripang).

5. Ordo (kelas) Crinodea

Ordo (kelas) Crinodea

Tubuh berbentuk seperti bunga bakung, melekat di dasar laut, hidup di laut dalam dan memiliki
daya regenerasi yang tinggi.
2.6 Peran Hewan Invertebrata dalam Kehidupan Manusia
Hewan Invertebrata datang dalam berbagai bentuk dan ukuran dan memberikan layanan yang
sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia serta memainkan peran penting dalam
kehidupan manusia.
Beberapa peran yang menguntungkan manusia seperti:
a. Porifera menguntungkan manusia karena sponnya dapat digunakan untuk alat gosok
tubuh. Tubuh Porifera yang mati dapat digunakan sebagai hiasan
b. Coelenterata Ubur ubur dapat dimakan, anemon laut dan mawar laut dapat digunakan
sebagai hiasan dalam akuarium. Dilaut hewan ini membentuk terumbu karang, sebagai tempat
berlindung ikan dan tempat wisata.
c. Mollusca menguntungkan manusia karena menghasilkan daging sebagai sumber protein,
penghasil mutiara untuk hiasan
d. Serangga bagi manusia yang Menguntungkan seperti lebah madu menghasilkan madu,
ulat sutera penghasil benang sutera, kupu-kupu membantu penyerbukan, pengendali populasi
hama secara biologis (serangga predator).
e. Echinodermata Bintang laut untuk hiasan, Teripang untuk bahan kerupuk.
Selain menguntungkan, hewan invertebrata juga memiliki sifat merugikan seperti:
a. Insekta lalat dan kecoak mampu menyebarkan bibit penyakit, nyamuk dan kutu kepala
mengisap darah manusia.
b. Belalang, ulat merusak tanaman budidaya.
c. Platyhelminthes cacing hati dan cacing pita hidupnya parasit di dalam tubuh hewan dan
manusia.
d. Wereng merusak padi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hewan merupakan kelompok organisme yang diklasifikasikan dalam kerajaan Animalia.
Hewan invertebrata yaitu hewan yang tidak bertulang belakang serta memiliki struktur
morfologi dan anatomi lebih sederhana dibandingkan hewan vertebrata dan hewan ini
dikelompokkan ke dalam filum-filum yaitu porifera, coelenterate, platyhelminthes,
nemathelminthes, annelida, mollusca, antrhopoda, dan echinodermata yang memiliki beberapa
kelas di dalamnya. Dan tiap kelas memiliki ciri dan klasifikasi masing-masing.
3.2 Saran
Bagi kita dan generasi akan dating sudah sepatutnya untuk memelihara, menjaga dan
melestarikan keanekaragaman hewan yang terdapat di Negara kita dan khususnya di
lingkungan kita. Melalui penulisan makalah ini, diharapkan kepada seluruh pembaca dapat
memahami sedikit penjelasan tentang filum invertebrata dan diharapkan untuk mencari
informasi-informasi lain dari berbagai sumber untuk benarnya informasi yang didapatkan.
DAFTAR PUSTAKA
Kusnadi dan Didik Priyandoko. 2007. Biologi SMA dan MA Kelas X . Jakarta : Piranti Darma
Kalokatama.
Teguh Sugiyarto dan Eny Ismawati. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTS Kelas VII.
Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Wahono Widodo, dkk. 2014. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTS Kelas VII. Edisi Revisi.
Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
http://kliksma.com/2014/12/ciri-ciri-invertebrata-dan-contoh-invertebrata.html
http://www.binasyia.com/639/08/26/invertebrata-nan-merugikan-di-alam.html
http://chyrun.blogspot.com/2013/12/pengenalan-hewan-avertebrata.html
http://www.materisma.com.html

Anda mungkin juga menyukai