Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, karena atas rahmat dan ridho-Nya semata,kami telah diberi
kesehatan, kesabaran, dan kekuatan sehingga kami dapat menyelesaikan hasil
dari Diskusi Kelompok yang berupa makalah. Penulisan makalah ini diberikan
untuk menambah pengetahuan kami berkenaan dengan materi manajemen
keperawatan.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki
kami. Berkat pihak-pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini, kami
tidak menemukan kendala yang berarti. Ucapan terimakasih yang tidak terhingga
yang kami berikan kepada semua pihak yang telah membantu.
Kami berharap agar setelah membuat makalah ini, selain untuk
penyelesaian tugas dan laporan kami pun dapat memahami dan mendapat
pengetahuan yang lebih baik dari apa yang telah kami susun dari setiap bab,
sehingga kami dapat mengaplikasikan untuk pengembangan ilmu dalam bidang
keperawatan.

Cimahi, 27 September 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

BAB I ...................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Batasan Masalah........................................................................................... 2

C. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2

D. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 2

E. Sistematika Penulisan .................................................................................. 3

BAB II ..................................................................................................................... 4

PEMBAHASAN ..................................................................................................... 4

A. Kasus ............................................................................................................ 4

B. Pembahasan .................................................................................................. 5

1. Step 1 ( Klasifikasi Istilah ) ...................................................................... 5

2. Step 2 ( Pertanyaan & Jawaban ) .............................................................. 5

BAB III ................................................................................................................. 13

PENUTUP ............................................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ iv

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mutu pelayanan kesehatan merupakan prioritas baik bagi pihak
penyedia jasa maupun bagi masyarakat sebagai pemakai jasa pelayanan
kesehatan. Menurut pohan (2012) pendekatan jaminan mutu layanan
kesehatan telat menjadi suatu kiat yang sistemik serta terus menerus
dievaluasi dan disempurnakan sebagai salah satu perangkat yang sangat
berguna bagi mereka yang mengelola dan merencanakan layanan kesehatan.
Pendekatan itu juga merupakan bagian dari keterampilan yang sangat
mendasar bagi setiap pemberi layanan kesehatan yang secara langsung
melayani pasien.

Adapun mutu pelayanan keperawatan adalah suatu proses kegiatan


yang dilakukan oleh profesi keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan
pasien dalam mempertahankan keadaan dari segi biologis, psikologis, sosial,
dan spiritual pasien. (Suarti dan Bahtiar, 2012).

Berdasarkan Undang- Undang Praktik Kedokteran no 29 Tahun


2004 mengamanatkan keapda pemberi pelayanan kedokteran untuk
melaksanakan pelayanan medis dengan kendali mutu serta kendali biaya.
Pencapaian pelayanan yang bermutu diperlukan penataan klinis (clinical
governance) yang menjamin pasien mendapatkan pelayanan yang bersifat
kontinu (continum of care). Kontinuitas pelayanan adalah sejak pasien
masuk kerumah sakit. Semua yang diterima pasien sudah direncakan secara
baik, dilakukan sesuai prosedur dan dimonitor pelaksanaannya, dengan
harapan outcome pelayann akan menjadi baik dan terukur.

Penilaian mutu asuhan pasien dapat diukur dengan penerapan


standar yang disusun oleh rumah sakit. Rumah sakit harus menyusun standar
pelayanan kedokteran yang bertujuan untuk memberikan jaminan kepada

1
pasien dalam memperoleh pelayanan kedokteran yang berdasarkan nilai
ilmiah sesuai dengan kebutuhan medis pasien.

B. Batasan Masalah
Laporan diskusi kelompok ini hanya membahas mengenai penjaminan mutu
pelayanan dalam bentuk :

1. Step 1 : Klasifikasi Masalah


2. Step 2 : Diskusi

C. Rumusan Masalah
1. Sebutkan dan jelaskan indicator mutu yang mengacu pada aspek
pelayanan!
2. Sebutkan dan jelaskan indicator mutu pelayanan untuk mengukur
tingkat efesiensi rumah sakit!
3. Hitung berapa BOR di rumah sakit tersebut!
4. Hitung Av LOS nya!
5. Hitung BTO nya!
6. Hitung TOI!
7. Hitung kebutuhan tenaga keperawatan dengan menggunakan:
a. Formula Gillies.
b. Formula Douglas.
c. Hitung juga jumlah perawat jika ada perawat yang cuti, lepas dan
masih ada perawat yang melaksanakan kegiatan non keperawatan.

D. Tujuan Penulisan
Mahasiswa mampu :
1. Menyebutkan dan menjelaskan Indikator mutu yang mengacu pada
aspek pelayanan.
2. Menyebutkan dan menjelaskan Indikator mutu pelayanan untuk
mengukur tingkat efisiensi rumah sakit
3. Menghitung nilai BOR dirumah sakit
4. Menghitung Av LOS

2
5. Menghitung BTO
6. Menghitung TOI
7. Menghitung kebutuhan tenaga keperawatan dengan menggunakan:
a. Formula Gillies.
b. Formula Douglas.
c. Mengitung jumlah perawat jika ada perawat yang cuti, lepas dan
masih ada perawat yang melaksanakan kegiatan non keperawatan.

E. Sistematika Penulisan
1. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan yaitu suatu pengumpulan teori yang diperoleh
dengan cara penelusuran buku-buku tentang tata tulis karya ilmiah
untuk memperoleh ketentuan-ketentuan dasar terhadap materi yang
akan dibahas. Dan juga mencari buku-buku sumber untuk mendapatkan
materi yang bersangkutan.

2. Pencarian Internet
Pencarian Internet yaitu penelusuran dari berbagai macam alamat
website mengenai karya tulis ilmiah yang ada di internet untuk
memperoleh materi yang akan dibahas.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kasus
Berdasarkan hasil kajian bidang mutu, di rumah sakit didapatkan hasil:
tempat tidur 200, pasien yang dirawat tanggal 1 september 97 orang, 2
september 98 orang, 3 september 100 0rang, 4 september 89 orang, pada
tanggal 4 september ada 5 pasien yang pulang dengan rincian pasien A
pulang dengan lama rawat 4 hari, pasien B lama rawat 2 hari, pasien C lama
rawat 10 hari, pasien D lama rawat 3 hari, pasien E lama rawat 6 hari, dan
pada tanggal 4 september tersebut ada pasien keluar hidup dan meninggal 5
orang. Kepala bidang menginstrusikan priode 1 hari dengan jumlah hari
perawatan 20 hari. Di samping itu kepala bidang keperawatan meminta
kepada kepala ruangan penyakit dalam mengkaji ulang kebutuhan tenaga
perawat. Ruang penyakit dalam dengan kapasitas 50 tempat tidur dengan
rata-rata BOR 95%. Komposisi pasien dalam 6 bulan terakhir 40% total
care, 50% partial care, dan 10% minimal care. Survey rata-rata jam
perawatan pasien 3 jam. Berdasarkan hari kerja diperoleh hari off selama 1
tahun adalah 78 hari. Jam kerja dalam satu shift adalah 7 jam.
Berdasarkan konstanta Douglas diperoleh nilai sebagai berikut
Klasifikasi Shift Dinas
Pagi Sore Malam
Minimal 0.17 0.14 0.07
Partial 0.27 0.15 0.10
Total 0.36 0.30 0.20

Pertanyaan:
1. Sebutkan dan jelaskan indicator mutu yang mengacu pada aspek
pelayanan!
2. Sebutkan dan jelaskan indicator mutu pelayanan untuk mengukur tingkat
efesiensi rumah sakit!

4
3. Hitung berapa BOR di rumah sakit tersebut!
4. Hitung Av LOS nya!
5. Hitung BTO nya!
6. Hitung TOI!
7. Hitung kebutuhan tenaga keperawatan dengan menggunakan:
a. Formula Gillies.
b. Formula Douglas.
c. Hitung juga jumlah perawat jika ada perawat yang cuti, lepas dan
masih ada perawat yang melaksanakan kegiatan non keperawatan.

B. Pembahasan

1. Step 1 ( Klasifikasi Istilah )

2. Step 2 ( Pertanyaan & Jawaban )


a. Sebutkan dan jelaskan indicator mutu yang mengacu pada aspek
pelayanan!
b. Sebutkan dan jelaskan indicator mutu pelayanan untuk mengukur
tingkat efesiensi rumah sakit!
c. Hitung berapa BOR di rumah sakit tersebut!
d. Hitung Av LOS nya!
e. Hitung BTO nya!
f. Hitung TOI!
g. Hitung kebutuhan tenaga keperawatan dengan menggunakan:
1) Formula Gillies.
2) Formula Douglas.
3) Hitung juga jumlah perawat jika ada perawat yang cuti, lepas dan
masih ada perawat yang melaksanakan kegiatan non
keperawatan.
Jawaban:

a. Indikator mutu pelayanan

5
1) Input atau struktur adalah memperhatikan kualitas seluruh
sumber daya yang akan menjadi input dalam pelayanan jasa.
Sumber daya dibidang kesehatan adalah segala bentuk dana,
tenaga, pembekalan kesehatan, sediaan farmasi dan alat
kesehatan. Serta fasilitas pelayanan kesehatan dan teknologi yang
dimanfaatkan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan.
2) Pendekatan proses adalah interaksi kegiatan sebuah organisasi
sistem manajement mutu mempromosikan pengunaan
pendekatan proses saat menyusun melaksanakan dan
meningkatkan efektivitas sistem manajement mutu. Adapun
langkah-langkah untuk menerapkan sistem mutu didasarkan pada
pendekatan proses.
a) Dokumen proses
b) Tentukan aliran proses
c) Buat diagram alur
d) Menetapkan tanggung jawab
e) Menulis manual mutu
f) Buat dokumentasi
g) Perencanaan
h) Tentukan dimana dan bagaimana
i) Tentukan sumber daya
j) Verifikasi proses dan kegiatan
k) Menganalisis proses
3) Outcome atau output adalah outcome secara tidak langsung dapat
digunakan sebagai pendekatan untuk menilai pelayanan
kesehatan. Outcome dapat dibedakan menjadi 2:
a) Outcome jangka panjang
b) Outcome jangka pendek
(Faizal)

6
b. Indikator mutu pelayanan untuk mengukur tingkat efesiensi rumah
sakit.
Berdasarkan standar pengukuran jasa pelayanan kesehatan nasional
(Depkes RI., 2005), indikator-indikator pelayanan rumah sakit dapat
dipakai untuk mengetahui tingkat pemanfaatan, mutu, dan efisiensi
pelayanan rumah sakit. Indikator-indikator berikut bersumber dari
sensus harian rawat inap :
1) BOR (Bed Occupancy Ratio)
Angka penggunaan tempat tidur BOR menurut Huffman (1994)
adalah “the ratio of patient service days to inpatient bed count
days in a period under consideration”. Sedangkan menurut
Depkes RI (2005), BOR adalah presentase pemakaian tempat
tidur pada satuan waktu tertentu. Indikator ini memberikan
gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur
rumah sakit. Nilai parameter BOR yang ideal adalah antara 60-85
%.
Rumus :

Jumlah hari perawatan rumah sakit


BOR = (jumlah tempat tidur x jumlah hari dalam satu periode)x100%

2) AvLOS (Average Length of Stay)


Rata-rata lamanya pasien dirawat AvLOS menurut Huffman
(1994) adalah “The average hospitalization stay of inpatient
discharged during the period under consideration”. AvLOS
menurut Depkes RI (2005) adalah rata-rata lama rawat seorang
pasien. Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga
dapat memberikan gambaran mutu pelayanan, apabila diterapkan
pada diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang perlu
pengamatan yang lebih lanjut. Secara umum nilai AvLOS yang
ideal anatar 6-9 hari (Depkes RI, 2005).

7
Rumus :

Jumlah lama dirawat


AvLOS =
Jumlah pasien keluar (hidup + mati)

3) TOI (Turn Over Interval)


Tenggang perputaran TOI menurut Depkes RI (2005) adalah
rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati, dari telah diisi
ke saat terisi berikutnya. Indikator ini memberikan gambaran
tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur. Idealnya tempat tidur
kosong/tidak terisi pada kisaran 1-3 hari.
Rumus :

(Jumlah tempat tidur x Periode) − Hari perawatan


TOI =
Jumlah pasien keluar (hidup + mati )

4) BTO (Bed Turn Over)


Angka perputaran tempat tidur BTO menurut Huffman (1994)
adalah “ the net effect of changed in occupancy rate and length of
stay”. BTO menurut Depkes RI (2005) adalah frekuensi
pemakaian tempat tidur pada satu periode, berapa kali tempat
tidur dipakai dalam satu-satuan waktu tertentu. Idealnya dalam
satu tahun, satu tempat tidur rata-rata dipakai 40-50 kali.
Rumus :

Jumlah pasien keluar (hidup + mati)


BTO =
Jumlah tempat tidur

5) NDR (Net Death Rate)


Angka kematian bersih NRD menurut Depkes RI (2005) adalah
angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000

8
penderita keluar. Indikator ini memberikan gambaran mutu
pelayanan di rumah sakit. Idealnya angka NDR adalah < 25%.
Rumus :

(Jumlah pasien mati>48 jam)


NDR = Jumlah pasien keluar (hidup+mati) x 1000%

6) GDR (Gross Death Rate)


Angka kematian kotor GDR menurut Depkes RI (2005) adalah
angka kematian umum untuk setiap 1000 penderita keluar.
Idealnya angka GDR adalah < 45%.
Rumus :

Jumlah pasien mati seluruhnya


GDR = jumlah pasien keluar (hidup+mati) x 1000%

(Rin Rin)

c. Dik: kapasitas bed RS 200


BOR 95%
Hari perawatan 4 hari : 1 sep 97, 2 sep 98, 3 sep 100, 4 sep 89
Total hari perawatan 384 hari
Dit : BOR?
Jawab:
Jumlah hari perawatan rumah sakit
BOR = (jumlah tempat tidur x jumlah hari dalam satu periode)
x 100%
384
=200 X 4 x 100%
384
=800 x 100%

= 48%
BOR tidak ideal, skala ideal 60-85%
(Nina dan Anisa)

9
d. Dik :
a) - Pasien A pulang dengan lama rawat 4 hari
- Pasien B lama rawat 2 hari
- Pasien C lama rawat 10 hari
- Pasien D lama rawat 3 hari
- Pasien E lama rawat 6 hari
b) Pasien keluar hidup dan meninggal 5 orang
Jawab :
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑙𝑎𝑚𝑎 𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡
Av LOS = jumlah pasien keluar (hidup+ meninggal)
4+2+10+3+6
= 5
25
= 5

= 5 hari
(Anjas & Dea)

jumlah pasien keluar (hidup+mati)


e. BTO = jumlah tempat tidur
5
=200

= 0.025
(Erfin & Fuji)

(jumlah tempat tidur x periode)−ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡𝑎𝑛


f. TOI = jumlah pasien keluar (hidup+mati)
(200 x 1)−20
= 5
200−20
= 5
180
= 5

= 36 Hari
(Suci & Diana)

10
g. Kebutuhan tenaga keperawatan
A x B x 365
1) Formula Gillies = (365−C)𝑥 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎
3 x 48 x 365
= (365−78)𝑥 7
52560
= 2009

= 26 hari
( Lala & Melisa)
2) Formula Douglas
Minimal
Pagi : 0,17 x 4,8 = 0,816
Sore : 0,14 x 4,8 = 0,672
Malam : 0,07 x 4,8 = 0,336
1, 824
Intermediate
Pagi : 0,27x 24 = 6,48
Sore : 0,15x 24 = 3,6 30,816
Malam: 0,10x 24 = 2,4 jadi perawat yang di
12,48 butuhkan 31 orang.
Total
Pagi : 0,36x 19,2 = 6,912
Sore : 0,30x 19,2 = 5,76
Malam: 0,20x 19,2 = 3,84
16,512
(Akmal & Nopiyanti)
3) Jumlah perawat yang cuti, lepas, dan perawat yang melaksanakan
kegiatan non keperawatan
78
Gilies : - Lost day = 𝑥26
286

= 7,09

11
= 8

25
- Faktor koreksi = 𝑥26
100

= 6,5
= 7
Jadi hasil nya =26+8+7= 31
78
Douglas : - Lost day = 𝑥31
286

= 8,45
= 9
25
- Faktor koreksi = 100 𝑥31

= 7,75
=8
Jadi hasil nya= 31+9+8= 41
(Elza & Yoga)

12
BAB III
PENUTUP

Mutu pelayanan kesehatan merupakan prioritas baik bagi pihak penyedia jasa
maupun bagi masyarakat sebagai pemakai jasa pelayanan kesehatan. Menurut
pohan (2012) pendekatan jaminan mutu layanan kesehatan telat menjadi suatu kiat
yang sistemik serta terus menerus dievaluasi dan disempurnakan sebagai salah
satu perangkat yang sangat berguna bagi mereka yang mengelola dan
merencanakan layanan kesehatan. Pendekatan itu juga merupakan bagian dari
keterampilan yang sangat mendasar bagi setiap pemberi layanan kesehatan yang
secara langsung melayani pasien.

Adapun mutu pelayanan keperawatan adalah suatu proses kegiatan yang


dilakukan oleh profesi keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan pasien dalam
mempertahankan keadaan dari segi biologis, psikologis, sosial, dan spiritual
pasien. (Suarti dan Bahtiar, 2012).

13
DAFTAR PUSTAKA

http://www.academia.edu/31900121/Indikator_Kinerja
Rumah_Sakit_Menurut_Depkes_RI_Tahun_2005
lestari, P. http://www.academia.edu/10035195/Teori_Mutu_Donabedian (diakses
pada tanggal 25 september 2018 pukul 11.00 WIB)

Materi Manajemen Keperawatan dari Ibu Lilis Rohayani S.Kep., Ners., M.Kep.

Mendhel, Y .(2017).
http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://scholar.unad.ac.
id/29941/2/Bab%25201%2520PENDAHULUAN.pdf&ved=2ahUKEwjmvonfgdr
dAhVbX30KHYyHAEAQFjAAegQIBhAB&usg=AOvVaw32XEYNnM2i0scfYn
L1Se3s (Diakses pada tanggal 27 september 2018 pukul 08.30 WIB)

iv

Anda mungkin juga menyukai