Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

KEPERAWATAN NERS ISLAMI

PENGOBATAN MENGGUNKAN MADU

OLEH:

KELOMPOK: 13 KELAS: 5D

ANGGOTA KELOMPOK:
1. Alma Amorous (1130017127)
2. Diitn Nur Apriani (1130017134)
3. Eka Dewi Antika (1130017135)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME atas Rahmatnya sehingga
kami dapat
menyelesaikan tugas makalah ini. Terima kasih kami ucapkan kepada para
pengajar atas bimbingan dan pendidikan yang diberikan sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini dengan baik.
Makalah ini merupakan hasil diskusi kelompok kami dan pembahasan di
dalamnya kami dapatkan dari kuliah dan diskusi anggota, dll.Dengan pemahaman
berdasarkan pokok bahasan.
Kami sadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Kritik dan saran
yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi
kesempurnaannya. Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini
dapat bermanfaat khususnya bagi kami yang sedang menempuh pendidikan dan
dapat dijadikan pelajaran bagi teman-teman dan kami khususnya.

Surabaya, Oktober 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ...................................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................. 2
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................................... 3

BAB 2 TINJAUAN TEORI ............................................................................................ 3

2.1.Definisi Madu ....................................................................................................... 3


2.2.Jenis-Jenis Madu ................................................................................................... 3
2.3.Pengobatan Madu dalam Islam ............................................................................. 6
2.4.Manfaat madu........................................................................................................ 8
2.5.Cara Nabi Mengonsumsi Madu .......................................................................... 11
2.6.Larangan Medis ................................................................................................... 11
2.7.Takaran Konsumsi .............................................................................................. 12
2.8.Macam-macam penyakit dan Pengobatan dengan Madu .................................... 13
2.9.Efek Samping Madu ............................................................................................ 15
2.10. Teknik Penyimpanan Madu ............................................................................ 16

BAB 3 RIVIEW JURNAL ........................................................................................... 17

BAB 4 PENUTUP.......................................................................................................... 19

4.1 Simpulan.............................................................................................................. 19
4.2 Saran .................................................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 20

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia sudah mempunyai pengetahuan dan cara pengobatan yang
mereka peroleh berdasarkan pengalaman sebelum islam ada. Hal ini
dinamakan pengobatan tradisional dimana pengobatan yang menggunakan
bahan dari tanaman berkhasiat obat sudah dikenal sejak ribuan tahun lalu.
Secara umum paham ini disebut herbalisme, yaitu satu usaha memperbaiki
fungsi tubuh menggunakan bahan tumbuhtumbuhan (memberikan bahan-
bahan pengobatan secara alamiah), baik berasal dari satu tumbuhan
maupun dari ramuan beberapa tumbuhan. Agama islam telah mengajarkan
banyak metode pengobatan sebagaimana diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Salah satunya adalah pengobatan dengan media madu. Beliau bersabda,
hendaknya kalian menggunakan dua obat, yaitu: Madu dan Al-Qur’an.
Madu adalah obat untuk segala jenis penyakit, sedangkan Al-Qur’an
adalah obat untuk penyakit yang ada dalam jiwa. Allah berfirman dalam
Q.S An-Nahl (16:68) yang berbunyi “Dan Tuhanmu mewahyukan kepada
lebah: Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di
tempat-tempat yang dibikin manusia’’(Ihsan, 2011).\
Sebaik-baik makanan dan obat adalah segala sesuatu yang
difirmankan Allah dalam kitab-Nya dan disebutkan dalam sunnah
Rasulullah. Allah telah memerintahkan lebah madu untuk tinggal
diberbagai gunung, gua, lembah, dan tempat yang dibuat manusia. Dia
memerintahkan lebah untuk menelusuri jalan-jalan itu dengan berbekal
petunjuk dari-Nya. Sang lebah pun taat, tunduk, dan bertasbih dengan
memuji-Nya. Mereka memakan nectar (saripati bunga) agar dapat
menghasilkan minuan yang beraneka ragam warnanya untuk umat
manusia. Didalamnya terdapat jalan kesembuhan bagi kita.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi madu?
2. Apa saja jenis madu?

1
3. Bagaimana pengobatan menggunakan madu dalam pandangan
islam?
4. Apa saja manfaat madu dalam pandangan islam?
5. Bagaiaman cara Nabi mengkonsumsi madu?
6. Apa saja larangan medis?
7. Bagaimana takaran mengonsumsi madu yang benar?
8. Penyakit apa saja yang pengobatannya menggunkan madu?
9. Apa efek samping mengonsumsi madu?
10. Bagaimana cara penyimpanan madu dengan tepat?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan Umum
Agar mahasiswa dan mahasiswi dapat mengetahui serta memahami
pengobatan manggunakan madu dalam islam.
Tujuan Khusus
1. Untuk memahami dan mejelaskan definsi dari madu
2. Untuk memahami dan mejelaskan jenis madu
3. Untuk memahami dan mejelaskan pongobatan menggunakan
madu dalam islam
4. Untuk memahami dan mejelaskan manfaat madu dalam pandangan
islam
5. Untuk memahami cara Nabi mengkonsumsi madu
6. Untuk memahami larangan medis
7. Untuk mengetahui takaran mengonsumsi madu yang benar
8. Untuk mengetahui dan memahami penyakit apa saja yang
pengobatannya menggunakan madu
9. Untuk memahami dan mengetahui efek samping mengonsumsi
madu
10. Untuk mengetahui penyimpanan madu dengan tepat

2
BAB 2

TINJUAN TEORI

2.1 Definisi madu


Madu adalah suatu zat kental manis yang dibuat oleh lebah dengan
jalan fermentasi dari nektar bunga di dalam saluran pencernaan lebah
setelah mengalami perubahan. Suranto (2004) menyatakan bahwa madu
berkhasiat untuk menghasilkan energi, meningkatkan daya tahan tubuh
dan meningkatkan stamina. Madu juga mengandung unsur makanan yang
luar biasa walaupun kadarnya kecil, sehingga bisa digunakan sebagai tonik
alami (Baskhara, 2008). Keunggulan lain yang dimiliki madu adalah
aroma dan cita rasa yang khas, maka madu sering digunakan untuk
penyedap makanan, bahan kosmetik dan obat-obatan.
Secara keseluruhan madu tidak mengadung unsur berbahaya,
faktanya belum ada seorangpun dari kalangan peneliti dan dokter yang
menyatakan bahwa madu dapat menimbulkan efek buruk tertentu jika
digunakan sebagai obat ataupun terapi penyembuhan penyakit. Hampir
seluruh zat yang terkandung di dalam madu dapat terserap oleh tubuh
karena zat ini berasimilasi dalam tubuh tidak memerlukan aktivitas
pencernaan yang berat. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi, madu ternyata tidak sekedar pemanis yang melezatkan makanan
dan minuman, tetapi terdapat pula beragam zat yang sangat bermanfaat
bagi manusia, baik untuk vitalitas maupun penyembuhan bagi para
penderita sakit (Ihsan, 2011). Madu tersusun atas senyawa gula,
karbohidrat, vitamin, enzim, asam organik (asam glutamat) serta sejumlah
mineral yang komposisinya berubah-ubah sesuai dengan kualitas nektar
dan serbuk sari (Baskhara, 2008)
2.2 Jenis-jenis madu
Ada banyak jenis madu menurut karakteristiknya. Yang paling
penting adalah membedakan karakteristik madu berdasarkan sumber
nektar, letak geografi, dan teknologi pemrosesannya.

3
Karakteristik madu disesuaikan dengan sumber nektarnya yaitu
flora, ekstra flora, dan madu embun. Dikenal pula madu monoflora yang
artinya berasal dari satu tumbuhan utama dan poliflora yaitu berasal dari
nektar beberapa jenis tumbuhan bunga. Madu yang berasal dari satu jenis
bunga dinamakan berdasarkan sumber nektarnya misalnya bunga
matahari, madu kelengkeng, dan madu jeruk.
Madu monoflora mempunyai wangi,warna, dan rasa yang spesifik
sesuai dengan sumbernya. Madu polifrola dapat dinamakan sesuai dengan
lokasi tempat madu dikumpulkan misalnya madu Sumbawa, madu
Bangka, atau madu Timor. Lenah cenderung mengambil nektar dari satu
jenis tanaman dan baru mengambil dari tanaman lain bila belum
mencukupi.
Madu juga bisa dicirikan sesuai dengan letak geografis dimana
madu tersebut diproduksi. Misalnya madu Timur Jauh, Bashkirian,
Yaman, Cina, Selandia Baru, dan lain-lain.
Jenis madu berdasarkan teknologi perolehannya dibedakan menjadi
madu peras (strained honey) dan madu ekstraksi. Madu peras merupakan
madu yang diperas langsung dari sarangannya. Adapun madu ekstraksi
adalah madu yang didapat dari proses sentrifugasi. Berdasarkan sumber
nektrannya, ada beberapa jenis madu yang umum tersedia :
a. Madu alfafa
Madu yang berasal dari bunga ungu alfafa, warnanya terang dengan
wangi dan rasa yang tak terlalu menyengat.
b. Madu Alpukat
Madu yang dikumpulkan dari bunga alpukat. Warnanya gelap dan
rasanya kaya akan lemak.

Madu yang banyak dijual di pasaran merupakan madu campuran beberapa


sumber bunga untuk mendapatkan cita rasa dan warna yang diinginkan

4
a. Madu blueberry
Madu yang diambil dari bunga putih blueberry. Warna madunya
kuning kecokelatan muda dengan rasa yang enak. Di dunia, madu ini
di produksi di Inggris dan Michigan.
b. Madu clover
Madu clover memiliki rasa yang enak dan tidak terlalu tajam, berasal
dari Bunga clover,. Warnanya bervariasi dari bening seperti air hingga
kuning kecoklatan tua, tergantung lokasi dan jenis bunga clover yang
menjadi sumber.
c. Madu eucalyptus
Madu yang rasanya tak terlalu enak tetapi sangat bernilai karena konon
dapat mengobati penyakit tuberculosis paru. Madu ini berasal dari
banyak pohon bebrunga sehingga warnanya bervariasi dengan rasa
yang kuat seperti obat.
d. Madu jeruk
Seringkali madu ini merupakan kombinasi dari beberapa bunga jeruk,
warnanya terang rasanya tak terlalu tajam, dan beraroma jeruk segar.
e. Madu cengkih
Madu yang dikumpulkan dari bunga cengkih. Warnanya kuning
oranye keemasan dengan aroma dan rasa cengkih yang enak.
f. Madu kapas
Madu dengan warna terang, aroma khas, dan rasa yang agak tawar.
Madu ini mudah menggumpal menjadi partikel dan berubah warna
menjadi putih.
g. Madu sage
Madu dengan warna terang kental, dan rasanya enak serta tidak tajam.
Jenis madu ini jarang menggumpal sehingga sering dicampur dengan
madu lain untuk memperlambat penggumpalan.
h. Madu bunga bakau (mangrove)
Madu ini tergolong madu hutan. Di Indonesia, antara lain dapat
ditemukan di propinsi Jambi.
i. Madu kopi

5
Madu ini diperoleh dari bunga kopi dan memiliki efek berkebalikan
dengan sifat kopi yang membuat orang tahan kantuk. Madu kopi justru
menimbulkan rasa kantuk dan cocok untuk orang yang kesulitan tidur.
j. Madu wild flower
Istilah ini digunakan untuk menggambarkan madu yang bersumber
dari bunga-bunga liar yang beraneka ragam.
k. Madu campuran
Madu yang dicampur untuk mendapatkan cita rasa dan warna yang
diinginkan. Kebanyakan madu yang disajikan dalam kemasan
merupakan madu jenis ini.
2.3 Pengobatan Madu dalam Pandangan Islam
Kemukjizatan madu sebagaimana disampaikan Alquran telah
terbukti secara ilmiah. Dalam Tafsir Alquran, Sayyid Quthb
mengungkapkan, madu sebagai obat penyembuh penyakit sudah
dibuktikan secara ilmiah oleh para pakar kedokteran. Inilah salah satu
bukti kebenaran ayat Alquran yang harus diyakni umat manusia.
Sedangkan dalam Tafsir Alquran Ibnu Katsir diterangkan bahwa madu
lebah itu warnanya bermacam-macam sesuai dengan makanannya. Ada
yang berwarna putih, kuning, maupun merah. Selain itu, menurut Ibnu
Katsir, madu cocok bagi setiap orang, misalnya untuk mengobati dingin,
karena madu itu panas.
Di dunia Islam, penggunaan madu sebagi obat sudah diterapkan
sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Pada saat itu, madu
digunakan untuk mengobati penyakit diare. Lem lebah yang berasal dari
madu juga sangat berkhasiat untuk mengobati berbagai macam penyakit.
Kajian khasiat madu secara ilmiah juga telah diteliti oleh ilmuwan
Muslim terkemuka di era keemasan Islam, yakni Ibnu Sina (890-1037).
Bapak kedokteran dunia dan pemikir Muslim agung di abad ke-10 M itu
tercatata sebagai dokter yang mengulas mengenai khasiat madu dari segi
kesehatan dan dunia kedokteran.Selama hidupnya Ibnu Sina banyak
mengkonsumsi madu sehingga awet muda dan berumur panjang. Madu,
menurut Ibnu Sina, dapat menyembuhkan berbagai penyakit dari yang

6
ringan sampai yang berat, seperti tekanan darah tinggi dan jantung. Madu
juga dapat menurunkan suhu badan serta mengatur sekresi, sehingga dapat
menghilangkan penyakit demam
Lebih dari 1.400 tahun yang lalu, Allah SWT mewahyukan kepada
Nabi Muhammad SAW bahwa madu dapat menyembuhkan manusia dari
berbagai macam penyakit. Madu digambarkan di dalam Al-Quran sebagai
sumber penyembuhan:

“Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: ‘Buatlah sarang-sarang di


bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin
manusia,’ kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan
tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut
lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di
dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda
(kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.”(Quran Surat An-
Nahl Ayat 68-69)

Dalam ayat lainnya, madu juga digambarkan sebagai salah satu makanan
yang ada di surga:

“(Apakah) perumpamaan (penghuni) jannah yang dijanjikan kepada


orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air
yang tiada berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang
tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamar yang lezat rasanya
bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring; dan
mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan
ampunan dari Rabb mereka, sama dengan orang yang kekal dalam
jahannam dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga
memotong ususnya?” (Quran Surat Muhammad Ayat 15)

Bahkan madu juga dijelaskan dalam salah satu hadis yaitu :

7
“Kesembuhan dari penyakit itu dengan melakukan tiga hal : berbekam,
minum madu dan dibakar dengan besi panas. Tetapi aku melarang umatku
membakar dengan besi panas itu.” (HR Al-Bukhari).

2.4 Manfaat Madu


Manfaat dari madu ini sudah dirangkum dengan jelas dalam surat
an-nahl ayat 69 yang berbunyi :

‫ف أَ ۡل َوانُهُ فِي ِه ِشفَاء‬


ٌ ‫طونِ َها ش ََرابٌ ُّم ۡختَ ِل‬ُ ُ‫سبُ َل َربِ ِِّك ذُلُالً يَ ۡخ ُر ُج ِمن ب‬
ُ ‫اسلُ ِكي‬ ِ ‫ث ُ َّم ُك ِلي ِمن ُك ِِّل الث َّ َم َرا‬
ۡ َ‫ت ف‬
69( َ‫اس إِ َّن فِي ذَلِكَ آليَةً ِلِّقَ ۡو ٍم يَتَفَ َّك ُرون‬
ِ َّ‫ِللن‬

Yang artinya : “kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan


dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari
perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam
warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda
(kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.” Ini menyatakan
bahwa madu adalah salah satu dari minuman halal dalam islam.
Hasil penelitian terakhir yang dikeluarkan dari Universitas
Moskow, menyatakan madu ternyata juga mengandung logam alumunium,
boron, krom, tembaga, timbal, titanium, seng, asam organik, asetilkolin,
hormon, antibiotik, zat antiracun serta zat antikanker.
Zat-zat ini sangat penting untuk memperlancar proses biokimia
tubuh dan proses penyembuhan aneka penyakit. Sementara kandungan
enzim dalam madu dilaporkan paling tinggi jika dibandingkan dengan
mahanan lainnya.
Penelitian ini juga menyebutkan madu diyakini dapat
menyembuhkan tukak lambung (maag), radang usus, serta kesulitan buang
air besar (sembelit). Jadi sangat baik memang untuk mengkonsumsi madu
dalam keseharian kita.
1. Pencegahan Penyakit Berbahaya
Telah dijelaskan di dlaam islam, bahwa tidak ada penyakit yang
tidak ada obatnya bukan? Begitu juga dengan madu. Madu ini bisa

8
menjadi pengobat dari beragam penyakit dan bahkan saking
ampuhnya madu jiga di juluki rajanya obat dimana ada banyak sekali
manfaat madu yang tidak pernah di duga dan bahkan terlihat sangat
sempurna.

Bahkan madu juga dijelaskan dalam salah satu hadis yaitu


: “Kesembuhan dari penyakit itu dengan melakukan tiga hal :
berbekam, minum madu dan dibakar dengan besi panas. Tetapi aku
melarang umatku membakar dengan besi panas itu.” (HR Al-
Bukhari).
Beberapa hal yang bisa di cegah dari mengkonsumsi madu secar
rutin adalah penyakit kanker dan juga penyakit jantung. Hal yang
sangat ajaib bukan? Dimana kita ketahui bahwa penyakit kanker dan
juga penyakit jantung adalah sekumpulan penyakit berbahaya yang
sering menjadi penyebab kematian sekarang ini. Karena banyaknya
zat-zat berbahaya yang sering menginfeksi sel tubuh dna memicu
terjadinya beragam penyakit berbahaya.

2. Mengatasi Gangguan Pencernaan

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa pengobatan madu dapat


membantu gangguan seperti bisul dan bakteri gastroenteritis. Hal ini
mungkin terkait dengan manfaat madu yang sangat banyak tersebut.
Karena beragam manfaat ini maka sangat dianjurkan untuk
mempelajari cara makan rasullulah yang menganjurkan kita untuk
lebih menyukai dan membiasakan mengkonsumsi madu setiap hari
dalam jumlah yang pas.

3. Anti-bakteri, anti iritasi dan anti jamur


Semua madu bersifat antibakteri karena lebah menambahkan
enzim yang membuat hidrogen peroksida. Dan minuman bermanfaat
serta berkhasiat ini juga merupakan minuman yang diyakini anti iritasi
dan juga anti jamur. Inilah mengapa madu sangat di anjurkan dalam
mengobati banyak permasalahan di dalam tubuh.

9
4. Meningkatkan Stamina
Tahukah anda bahwa para Atlet Olimpiade kuno akan makan madu
dan buah ara kering untuk meningkatkan penampilan mereka. Ini
sekarang telah diverifikasi dengan studi modern, menunjukkan bahwa
ini lebih unggul dalam mempertahankan kadar glikogen dan
memperbaiki waktu pemulihan daripada pemanis lainnya. Dan madu
memang mengandung beberapa zat penting untuk meningkatkan
stamina tubuh.
5. Mengurangi Batuk dan Iritasi Tenggorokan
Ini membantu dengan adanya masalah batuk, terutama madu soba.
Dalam sebuah penelitian terhadap 105 anak-anak, satu dosis madu
soba sama efektifnya dengan dosis dekstrometorfan tunggal dalam
mengurangi batuk malam hari dan membiarkan tidur yang nyenyak.
Bahkan anti iritasi dan anti bakteri yang dimiliki madu bisa mengatasi
masalah iritasi tenggorokan yang kerap kali melanda anak-anak dan
orang dewasa.
6. Kontrol Gula Darah
Meskipun mengandung gula sederhana, namun kandungan madu
tidaklah sama dengan gula putih atau pemanis buatan. Kombinasi
pasti fruktosa dan glukosa benar-benar membantu tubuh mengatur
kadar gula darah. Beberapa jenis madu memiliki indeks hipoglikemik
rendah, sehingga tidak mempengaruhi kadar gula darah Anda. Bahkan
madu adalah alternatif bagi penderita diabetes untuk memenuhi
kebutuhan gula mereka.
7. Penyembuhan Luka
Mengoleskan madu secara eksternal terbukti seefektif pengobatan
konvensional dengan sulfadiazin perak. Diperkirakan bahwa efek
pengeringan gula sederhana dan sifat antibakteri madu bergabung
untuk menciptakan efek ini. Studi telah menunjukkan bahwa hal itu
sangat berhasil dalam penyembuhan luka. Bahkan madu juga efektif
dalam penyembuhan luka bakar

10
2.5 Cara Nabi Mengkonsumsi Madu
Terkait konsumsi madu dalam kehidupan sehari-hari, menurut dr Brilianto
M Soenarwo, penulis buku ‘Sehat ala Rosul’, ketika bangun tidur, Nabi selalu
mengambil madu. “Cara Rasul minum madu mungkin berbeda dengan kita,
kebanyakan kita mungkin minum madu yang sudah dicairkan dengan air,”
ujarnya.
Praktisi kesehatan yang akrab disapa dokter Toni itu menjelaskan bahwa
Nabi mengambil madu lalu mengulum di mulutnya hingga lumer ketika
bercampur dengan air liur. Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa madu yang
mengandung fruktosa lebih baik dicampur dengan air liur agar mudah larut
dan dicerna oleh lambung.
Kebiasaan Nabi mengkonsumsi madu di pagi hari ternyata berkaitan
dengan soal pencernaan, yakni mencegah penyakit maag. “Pada pagi hari
perut kosong karena Nabi makan malam ringan sekitar jam delapan malam.
Madu dapat melapisi dinding lambung sehingga Nabi tidak terkena maag,”
ujar dokter Toni. Nabi biasanya makan malam dengan porsi yang sedikit,
untuk porsi makan yang lebih banyak Nabi biasa melakukannya ketika makan
siang.
2.6 Larangan Medis
Meskipun Al-Quran dan hadis menganjurkan madu untuk penyembuhan
dan kesehatan, namun secara medis terdapat beberapa pengecualian untuk
kondisi tertentu. Untuk kondisi-kondisi di bawah ini, sebaiknya orang-orang
lebih berhati-hati dalam mengkomsumsi madu:

1. Bayi di bawah usia satu tahun sebaiknya tidak diberi madu karena
kemungkinan dapat mengalami botulisme (keracunan yang disebabkan
oleh bakteri Clostridium botulinum). Keracunan makanan jenis ini bisa
mematikan, bagaimanapun, tampaknya hal tersebut hanya mempengaruhi
bayi di bawah usia satu tahun.
2. Jika anda memiliki alergi terhadap tanaman tertentu, maka anda harus
memastikan bahwa madu yang anda konsumsi tidak diproduksi dari
tanaman itu.

11
3. Orang-orang yang alergi terhadap sengatan lebah harus berhati-hati saat
menggunakan produk terkait lebah lainnya seperti propolis atau royal jelly.

2.7 Takaran Konsumsi


Madu adalah salah satu sumber karbohidrat yang menyediakan banyak
energy dan telah dikenal sebagai suplemen yang mampu meningkatkan kinerja
serta daya tahan anda saat beraktifitas berat maupun beradah raga. Madu juga
dapat menjaga kadar gula darah anda supaya lebih konstan disbanding berbagai
jenis gula lainnya. Madu bahkan mampu memulihkan glikogen otot setelah
anda melakukan aktivitas yang berat.
Madu memiliki rasa yang berbeda daripada gula dan pemanis lainnya.
Cara mengonsumsinya pun bermacam-macam. Anda dapat merasakan manfaat
madu dengan cara mengkonsumsi langsung, mencampur dengan bahan
makanan lain, dan mengoleskan langsung pada bagian tubuh.
Untuk mendapatkan manfaat kesehatan dari madu, anda harus
mengkonsumsinya secara teratur. Lihatlah pembahasan berikut ini.
1. Balita
Balita dapat diberi madu sebanyak 20 gr setiap hari. Madu tersebut tidak
dianjurkan untuk bayi usia 0-4 bulan karena makanan pertama dan utama
untuk mereka adalah air susu ibu (ASI). Setelah berusia empat bulan, ia
boleh diberi madu sering pemberian makanan tambahan sesuai anjuran.
2. Anak-anak
Jika anak sulit untuk mengatasi tekanan fisik disekolah maupun dalam
kegiatan ekstra kulikuler, tambahkan madu ke dalam roti atau
minumannya karena madu dapat memberikan efek positif baginya untuk
menjalani aktivitas sepanjang hari. Cobalah menambahkan madu pada
roti, ditambah mentega, dan telur. Anak juga menyukai minuman yang
diberi pemanis madu meskipun ia tidak memperdulikan manfaat kesehatan
yang terkandung dalam madu.anak –abak konsumsi madu yangideal
adalah 50-100 gram perhari

12
3. Orang dewasa
Bagi orang dewasa, 2-3 sendok makan madu dua kali sehari atau
100-200 gram per hari sudah cukup memadai untuk menjaga staminanya
dan kesehatannya madu dan khasiatnya. Namun untuk pengobatan dan
penyembuhan, sebaiknya dikonsumsi dalam bentuk larutan dalam air
karena akan mudah peyeraparannya di dalam tubuh. Madu tersebut harus
dikonsumsi dua jam sebelum makan atau tiga jam sesudahnya. The hangat
yang dicampur madu adalah minuman yang bagus untuk mengawali hari.
Dengan minuman madu tiga kali sehari sebanyak satu sendok makan, anda
bias menjaga kesehatan badan, apabila anda baru sembuh dari penyakit
pun anda bias cepat memulihkan kesehatan anda. Suhu tubuh anda dan
dekat jantung menjadi lebih stabil.
Jika takaran minum madu itu membuat anda diare, kurangilah
takarannya karena madu asli akan mempengaruhi aktivitas kelenjar getah
perut. Namun jika anda sudah terbiasa maka takan yang tidak akan pernah
basi atau membusuk.
2.8 Macam –macam pemyakit dan Pengobatan dengan madu
1. Pengobatan untuk flu
Untuk mengobati flu, para ilmuwan menyarankan agar mengonsumsi
madu yang dicampur susu hangat. Dr. H. Heirtoig menyarankan agar
menggunakan madu yang dicampur dengan sirup lemon dengan ukuran
setengah buah lemon untuk100g madu. Sementara Dr. Ortle
menyarankan untuk penykit yang sama agar mengonsumi madu yang
dicampur dengan semanggi hangat. Caranya satu sendok besar madu
dilarutkan dalam secangkir sirup birsin(pohon semanggi)
2. Luka pada lambung dan usus 12 jari
telah ditetapkan bahwa madu dapat menghilangkan pengaruhasam
berlebihan pada lambung yang biasanya menyebabkan luka pada
lambung atau usus 12 jari.dengan madu, rasa sakit dan gangguan nyeri
yang dirasakan oleh penderita kelebihan asam ini dapat berkurang.
Muntah-muntah akan berhenti. Pana pada perut yang meneyrtai rasa
sakit ini pun akan hilang. Demikian pula dengan hemoglobin dalam

13
darah, jumlahnya akan bertambah. Semua terjadi jika madu dikonsumsi
dalam ukuran 30 g sehari.
Pada kondisi luka pada lambung dan usus 12 jari, madu harus
dikonsumsi 1 ½ jam sebelum makan dan 2-3 jam sesudahnya.
Sementara waktu yang paling baik unruk mengonsumsi madu usus 12
jari, madu harus dikonsumsi 1 ½ jam sebelum sarapan dan makan siang
dan 2-3 jam sesudahnya makan malam. Hasilnya pun akan terasasetelah
mengonsumsinya dalam segelas air hangat
3. Jantung, hati, urat saraf, dan mata
Madu berfungsi sebagai penguat bagi para penderita penyakit jantung
baik dikonsumsi madunya saja atau dicampur obat biasanya lainnya.
Hal ini telah dibuktikan oleh penelitian ang dilakukan di Rumah Sakit
di kota Bologna, italia. Pada penelitian tersebut terlihat bahwa
konsumsi madu secara teratur setiap hari dapat menyembuhkan
penyakit radang jantung kronis atau radang penghasil empedu
Telah ditetapkan pula bahwa madu berpengaruhuntuk memperkual
fungi hati dan meninggikan tekanna darah rendah. Adapun khasiat
madu untuk penykit mata antara lain mengobati radang kelopak mata
dan selaput dalam kornea.
Adapun tentang urat saraf,madu lebah yang dicairkan dalam air
hangatterbukti jelas dapat mengobati penyakit saraf pada peneliti Rusia
telah melakukan eksperimen tentang hal ini dan hasilnya pun sangat
memuaskan, yaitu dapa menghilangkan pusing kepala dan insomnia
4. Keracunan alkohol dan batuk-batuk
Keracunan ini disebabkan oleh seringknya minum arak yang
akhirnya berpengaruh pada jantung. Pada eksperimen ini, si pasien
diberikan madu cair sebanyak 40% dari jumlah air hangat. Cairan madu
tersebut dapat berpengaruh terhadap pemeliharaan jantung, sebagai
stimulus bagi fungsi hati, serta penghacur alkohol secara kimia dengan
membuat gula fruktosa, kumpulan B kompleks, dan zat dala oksidat
sisa alkohol yang terdapat dalam tubuh

14
Adapun untuk batuk (serak), resep lebah madu sudah dapat diapstikan
bisa mengatasinya. Caranya, satu teko madu diasuk kuat denga
satusendok kecil perasan jahe dan sirup satu buah lemon sekiat ¼ jam
5. Permasalahan kulit
Madu yang dcampur dengan susu berguna sebagai gizi bagi kulit.
Bahkan lebih dari itu, madu juga menghaluskan, melembutkan dan
memutihkan kulit. Di Cina menggunaka resep dengan tujuan
menghaluskan kulit yaitu madu, kuning telir, dan minyak badom.
Sementara untuk mengobati kerusakan kulit dab bibir pecah-pecah,
resep yang digunakan sebagai berikut: 30 g madu, 30 g sirup lemon, 15
g cologne. Bahan-bahan tersebut dicampur dan digunakan sebagai salep
pada daerah luka dan kulit yang pecah-pecah
Campuran madu, glesorin dan sirup lemon dianggap bahan paling baik
untuk mengobati sengatan panas matahari serta bintik dan belang pada
kulit
2.9 Efek samping madu
Madu adalah produk lebah yang mengandung efek samping kecil, bahkan
boleh dikatakan hamper tidak ada kasus terjadinya alergi akibat pada madu
ini diutas berita cara pencegahannya.
Disarankan agar sebelum mengkonsumsi madu agar berkonsultasi terlebih
dahulu kepada ahli gizi atau dokter seberapa banyak memulai untuk
mengkonsumsi madu bila setelah mengkonsumsi madu tidak terjadi gejala,
berarti dapat menambahkan dosis secara bertahap sampai dosis maksimal
yang telah dianjurkan dokter. Hanya orang-orang tertentu saja yang
dianjurkan melakukan langkah di atas, yaitu ibu yang sedang hamil atau
menyusui, balita dan manula. Beberapa gejala yang mungkin terjadi jika
mengalami alergi madu adalah sesak napas disertai dengan nyeri di bagan
tenggoroan atau dada, timbul rasa gatal dikult, diare, atau rasa tidak nyaman
dibagian perut.
Beberapa orang khususnya anaka-anak sering terjadi kasus alergi atau
ppela peka terhadap madu. Terjadinya alergi dapat diterangkan dengan
beberapa kemungkinan, diantaranya terjadi pada saat madu masuk lambung.

15
Madu akan menyerap air saat masuk lambung karena sifat higroskopisnya,
sehingga penyebab terjadinya muntah-muntah sesaat setelah konsumsi madu
dikarenakan penyerapan air dari dinding lambung penderita. Penjelasan
tersebut selalu dipertanyakan karena alergi biasanya disebabkan hanya oleh
madu dengan konsentrasi yang rendah, bahkan hanya sedikit sekali madu
yang dilarutkan dalam air dapat menyebabkan alergi. Tetapi karena madu
merupakan larutan lewat jenuh, kemungkinan senyawa itulah yang
bertanggung jawan terhadap alergi.
2.10 Teknik menyimpan madu
Teknik atau cara menyimpan madu adalah salah satu acara untuk
mengetahui kualitas madu. Masu asli tidak mudah rusak, kecuali madu
sintesis. Madu sli juga bisa bertahan tahunan bahkan ratusan tahun. Namun
untuk menjaga kualitas, kandungan vitamin dan zat laiinya yang dibutuhkan
oleh manusia, madu harus disimoan secara benar
Simpanlah madu ditempat yang kering (tidak lembab) dan tertutup adar
tidak berinteraksi dengan lingkungan sekitar karena madu bersifat
hidroskopis ( menarik air). Madu yang keluar dari sel sarangan dan disimpan
ditempat terbuka akan kemasukan air sehingga kadar airnya bisa bertambah.
Zat gula yang terkandung dalam madu menyebabkan munculnya sifat
hidroskopis. Kandungan fluktosa lebih larut dalam air dibanding glukosa.
Madu yang berkadar iar tinggi mengalami fermentasi sehingga keawetan
berkurang dan menghasilkan alkohol. Suhu optimum untuk menyimpan madu
adalah 110º C. Namun pada suhu 210-270º (suhu kamar). Madu bisa
disimpan dala wadah kaca kedap udara
Penyimpanan madu tidak boleh memakai wadah yang terbuat dari besi
ataulogam agar terhindar dari reaksi kimiaantara wadah dan asam organik
dalam madu. Tempat penyimpanan madu juga harus terhindar dari sinar
matahari atau cahaya lain agar zat anti-bakterinya tidak mudah rusak.

16
BAB 3
REVIEW JURNAL

3.1 Jurnal Pertama

1. Judul : EFEK MADU DALAM PROSES EPITELISASI


LUKA BAKAR DERAJAT DUA DANGKAL
2. Jurnal : Artikel Karya Tulis Ilmiah
3. Vol dan Halaman :-
4. Tahun : 2011
5. Penulis : Shazita Adiba Martyarini
6. Kesimpulan :
Pemberian madu dan kasa tulle sebagai media pembalut luka bakar derajat
2. Penelitian dilakukan di Bangsal Bedah RSUP Dr.Kariadi Semarang
mulai 16 April 2011 – 6 Mei 2011. Penelitian ini merupakan penelitian
eksperimental pada pasien yang telah lolos kaji etik penelitian. Subyek
penelitian adalah pasien luka bakar yang dirawat di Bangsal Bedah RSUP
Dr. Kariadi Semarang. Sampel yang digunakan adalah luka bakar derajat
dua dangkal yang dialami oleh pasien dan memenuhi syarat kriteria
penelitian. Madu memiliki efek antimikroba, madu juga memiliki efek
anti-inflamasi dan meningkatkan fibroblastik serta angioblastik. Analisis
mengenai kandungan madu menyebutkan bahwa unsur terbesar komponen
madu adalah glukosa dengan kadar fruktosa paling besar (76,8%),
disamping mineral dan vitamin. Kualitas madu bagi penyembuhan luka
sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain, komposisi nektar,
jenis bunga, cuaca dan iklim, cara pengolahan, dan beberapa faktor lain.
Sebagian besar peneliti tidak menyebutkan jenis madu yang digunakan.
Tetapi bila dilihat dari tempat pelaksanaan penelitian, sebagin besar
dilakukan di negara sub-tropis, dimana kelembaban udara jauh lebih
rendah dan memiliki jenis tanaman yang berbeda dengan daerah tropis
sehingga berdampak pada kandungan madu dan manfaatnya di bidang
medis. Hasil penelitian menunjukkan secara klinis proses epitelisasi luka
bakar balut madu lebih cepat dibandingkan dengan kasa tulle.

17
3.2 Jurnal Kedua

1. Judul : Khasiat Madu Menurunkan Tekanan Darah dan


Hematologi Parameter
2. Jurnal : Jurnal MKMI
3. Vol dan halaman : Vol. 13 No.1 halaman 27-33
4. Tahun : 2017
5. Penulis : Nurhaedar Jafar
6. Kesimpulan :
Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan
desain pre-post control. Penelitian dilakukan pada bulan April-Juni 2014.
Lokasi penelitian dilakukan di Kota Makassar. Sampel penelitian
memenuhi kriteria, yaitu penderita DM tipe 2, usia 20-60 tahun, BMI ≤30
kg/ m2 , tidak sedang hamil atau meyusui, tidak sedang dalam terapi
insulin, tidak menderita penyakit akut dan tidak sedang dalam perawatan
rumah sakit. Jumlah sampel sebanyak 36 orang terbagi atas 18 orang
kelompok intervensi (Kelompok I) dan 18 orang lainnya kelompok kontrol
(Kelompok II). Hati memainkan peran penting dalam regulasi
glukosa.Fruktosa pada madu juga memiliki potensi untuk memediasi efek
penurunam glukosa. Dalam hepatosit terisolasi, penambahan sejumlah
kecil fruktosa mengaktifkan glukokinase dan meningkatkan tingkat
fosforilasi glukosa. Pada umumnya, temuan ini menunjukkan bahwa
jumlah kecil atau katalitik dosis fruktosa dapat meningkatkan penyerapan
glukosa hepatik dan sintesis glikogen dan deposisi melalui aktivasi
glukokinase dan enzim lain atau penghambatan beberapa enzim. Efek
hepatik fruktosa menyebabkan toleransi glukosa membaik dan
menurunkan glukosa darah. Pemberian madu sebanyak 70gr per hari pada
kelompok intervensi penderita DM tipe 2 menunjukkan perubahan yang
signifikan terhadap kadar GDP, total kolesterol, LDL dan tekanan darah
diastolik. Perbandingan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol
hanya menunjukkan perubahan yang signifikan pada tekanan darah
diastolik. Disarankan kepada penderita diabetes untuk dapat mengonsumsi
madu setiap hari untuk mencegah terjadinya komplikasi.

18
BAB 4

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Madu adalah suatu zat kental manis yang dibuat oleh lebah dengan
jalan fermentasi dari nektar bunga di dalam saluran pencernaan lebah
setelah mengalami perubahan. Kemukjizatan madu sebagaimana
disampaikan Alquran telah terbukti secara ilmiah. Dalam Tafsir Alquran,
Sayyid Quthb mengungkapkan, madu sebagai obat penyembuh penyakit
sudah dibuktikan secara ilmiah oleh para pakar kedokteran. madu diyakini
dapat menyembuhkan tukak lambung (maag), radang usus, serta kesulitan
buang air besar (sembelit). Jadi sangat baik memang untuk mengkonsumsi
madu dalam keseharian kita. Meskipun Al-Quran dan hadis menganjurkan
madu untuk penyembuhan dan kesehatan, namun secara medis terdapat
beberapa pengecualian untuk kondisi tertentu

4.2 Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan semua tenaga medis
khususnya perawat bisa memahami tentang khasiat madu dalam
pengobatan dan dapat menerapkan di dalam kehidupan.

19
DAFTAR PUSTAKA

Abdul, B M Sayyid.2008. Terapi Herbal dan Pengobatan Cara Nabi SAW.


Jakarta: penepar plus
Adji, Suranto., 2004. Khasiat dan Manfaat Madu Herbal. Jakarta: Agromedia
Pustaka
Adji, Suranto., 2007. Terapi Madu. Jakarta: Penebar Swadaya
Baskhara,A.L., 2008. Khasiat Keajaiban Madu untuk Kesehatan dan Kecantikan.
Yogyakarta: Smile-Book
Ihsan,A.,2011. Terapi Madu Hidup Sehat Ala Rosul. Yogyakarta: Javalitera
Jaya, Fieman., 2017. Produk-Produk Lebah Madu dan Hail Olahannya. Malang:
UB Press
Jafar Nurhaedar,dkk.2017.KHASIAT MADU MENURUNKAN TEKANAN DARAH
DAN HEMATOLOGI PARAMETER.13(1):27-33
Martyarini Adiba Shazita.2011.EFEK MADU DALAM PROSES EPITELISASI
LUKA BAKAR DERAJAT DUA DANGKAL[Artikel Karya Tulis
Ilmiah].Semarang(ID).Universitas Dipenogoro
Sakri, M faisal.,2015.Madu dan Khasiatnya. Yokyakarta :Diandra Pustaka
Indonesia

20

Anda mungkin juga menyukai