Anda di halaman 1dari 5

Apa itu Limbah Minyak?

Limbah minyak adalah buangan yang berasal dari hasil eksplorasi produksi minyak, pemeliharaan fasilitas
produksi, fasilitas penyimpanan, pemrosesan, dan tangki penyimpanan minyak pada kapal laut. Limbah minyak
bersifat mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, dan bersifat korosif.
Limbah minyak merupakan bahan berbahaya dan beracun (B3), karena sifatnya, konsentrasi maupun jumlahnya
dapat mencemarkan dan membahayakan lingkungan hidup, serta kelangsungan hidup manusia dan mahluk hidup
lainnya. Pada umumnya, pengeboran minyak bumi di laut menyebabkan terjadinya peledakan (blow aut) di
sumur minyak. Ledakan ini mengakibatkan semburan minyak ke lokasi sekitar laut, sehingga menimbulkan
pencemaran.

Sumber: http://1.bp.blogspot.com/-
xiTV4BZ3K10/TqUiEur_2YI/AAAAAAAAAEI/E28zHhdYb90/s1600/oil_spill_on_fire.jpg

Proses yang akan terjadi ketika minyak masuk ke lingkungan laut

Sumber: http://4.bp.blogspot.com/-
tieYy5IW9HA/TqThDFCLNPI/AAAAAAAAADA/3A9CZuF8C8Y/s1600/14.jpg

Ketika minyak masuk ke lingkungan laut, maka minyak tersebut dengan segera akan mengalami
perubahan secara fisik dan kimia. Diantara proses tersebut adalah membentuk lapisan (slick formation), menyebar
(dissolution), polimerasi (polymerization), emulsifikasi (emulsification), emulsi air dalam minyak ( water in oil
emulsions ), emulsi minyak dalam air (oil in water emulsions), foto oksida, biodegradasi mikorba, sedimentasi,
dicerna oleh plankton dan bentukan gumpalan.
Hampir semua tumpahan minyak di lingkungan laut dapat dengan segera membentuk sebuah lapisan
tipis di permukaan. Hal ini dikarenakan minyak tersebut digerakkan oleh pergerakan angin, gelombang dan arus,
selain gaya gravitasi dan tegangan permukaan. Beberapa hidrokarbon minyak bersifat mudah menguap, dan cepat
menguap. Proses penyebaran minyak akan menyebarkan lapisan menjadi tipis serta tingkat penguapan meningkat.
Minyak tidak dapat larut di dalam air, melainkan akan mengapung di atas permukaan air, bahan buangan
cairan berminyak yang di buang ke air lingkungan akan mengapung menutupi permukaan air. Kalau bahan
buangan cairan berminyak mengandung senyawa yang volatile maka akan terjadi penguapan dan luar permukaan
minyak yang menutupi permukaan air akan menyusut. Penyusutan luas permukaan ini tergantung pada jenis
minyaknya dan waktu lapisan minyak yang menutupi permukaan air dapat juga terdegradasi oleh
mikroorganisme tertentu, namun memerlukan waktu yang cukup lama.
Lapisan minyak di permukaan air lingkungan akan mengganggu kehidupan organisme dalam air. Hal ini
disebabkan oleh Lapisan minyak pada permukaan air akan menghalangi difusi oksigen dari udara ke dalam air
sehingga jumlah oksigen yang terlarut di dalam air menjadi berkurang. Kandungan oksigen yang menurun akan
mengganggu kehidupan hewan air. Adanya lapisan minyak pada permukaan air juga akan menghalangi
masuknya sinar matahari ke dalam air sehingga fotosintesis oleh tanaman air tidak dapat berlangsung. Akibatnya,
oksigen yang seharusnya dihasilkan pada proses fotosintesis tersebut tidak terjadi. Kandungan oksigen dalam air
jadi semakin menurun. Tidak hanya hewan air saja yang terganggu akibat adanya lapisan minyak pada
permukaan air tersebut, tetapi burung air pun ikut terganggu akibat adanya lapisan minyak pada permukaan air
tersebut, tetapi burung air pun ikut terganggu karena bulunya jadi lengket, tidak bisa mengembang lagi terkena
minyak. Selain dari pada itu, air yang telah tercemar
oleh minyak juga tidak dapat dikonsumsi oleh manusia karena seringkali dalam cairan yang berminyak terdapat
juga zat-zat yang beracun, seperti senyawa benzene, senyawa toluene, dan lain sebagainya.

Dampak Pencemaran Limbah Minyak Bumi

Akibat-akibat jangka pendek dari pencemaran minyak bumi sudah banyak dilaporkan
(Connel dkk, 1981). Molekul-molekul hidrokarbon minyak bumi dapat merusak membran sel
yang berakibat pada keluarnya cairan sel dan berpenetrasinya bahan tersebut ke dalam sel. Ikan-
ikan yang hidup di lingkungan yang tercemar oleh minyak dan senyawa hidrokarbon akan
mengalami berbagai gangguan struktur dan fungsi tubuh. Berbagai jenis udang dan ikan akan
beraroma dan berbau minyak, sehingga berkurang mutunya (Soesanto, 1973). Secara langsung
minyak dapat menimbulkan kematian pada ikan. Hal ini disebabkan oleh kekurangan oksigen,
keracunan karbondioksida dan keracunan langsung oleh bahan beracun yang terdapat dalam
minyak.

Akibat jangka panjang dari pencemaran minyak ternyata dapat pula menimbulkan
beberapa masalah yang serius terutama bagi biota yang masih muda (Sumadhiharga, 1995). Satu
kasus yang menarik adalah usaha perikanan di Santa Barbara, California, yang mengalami
penurunan hasil perikanan setiap bulannya dari tahun 1965-1969. Penurunan yang paling rendah
terjadi ketika pelabuhan Santa Barbara dicemari oleh minyak buangan. Kasus limbah minyak
yang menyebabkan bau ikan tidak enak terjadi pada ikan-ikan yang diolah di pelabuhan Osaka.
Hal ini juga terjadi pada ikan-ikan belanak yang berasal dari suatu tambak yang diisi air yang
mengandung limbah minyak dari lapangan terbang Iwakuni. Ikan belut dan ikan sebelah yang
ditangkap beberapa kilometer dari pelabuhan Yokkaichi juga berbau minyak karena masuknya
limbah minyak dari pabrik minyak. Hasil penelitian terhadap kedua jenis ikan tersebut dapat
diketahui bahwa batas toleransi minyak pada air laut berada antara 0,001-0,01 ppm. Apabila
batas tertinggi kadar tersebut sudah terlewati maka bau minyak mulai timbul (Nitta, 1970). Di
beberapa tempat di Australia telah ditemukan bahwa zat hidrokarbon dari minyak tanah terdapat
pada ikan belanak yang diduga berasal dari air limbah pabrik penggilingan minyak yang dibuang
ke laut (Sidhu, 1970).

 Minyak Menyebabkan Munculnya Gangguan Kesehatan Serius


Seperti halnya dengan bahan-bahan kimia, gangguan-gangguan kesehatan yang disebabkan
minyak mungkin sulit dibuktikan karena memang butuh waktu yang panjang untuk
menimbulkan dampak kesehatan warga.Tetapi, sebagian besar warga yang tinggal di dekat lokasi
pengeboran minyak dan kilang sudah terbiasa dengan polusi udara dan air dari
minyak.Mengebor untuk mendapatkan minyak, memprosesnya, dan membakar minyak sebagai
bahan bakar, semua kegiatan ini akan mendatangkan masalah-masalah kesehatan serius.

 Dampak Kesehatan Jangka Panjang


Minyak menyebabkan munculnya gangguan reproduksi

Menghirup uap atau menelan makanan atau cairan yang terkontaminasi minyak dan gas dapat
menyebabkan munculnya problem kesehatan reproduksi seperti siklus haid yang tidak teratur,
keguguran, meninggal dalam kandungan, dan cacat lahir. Masalah-masalah ini mungkin punya
tanda-tanda peringatan dini seperti nyeri lambung atau haid yang tidak teratur.

Minyak menyebabkan kanker

Pemaparan secara periodik dengan gas dan minyak menyebabkan kanker.Anak-anak yang
tinggal di sekitar kilang lebih mungkin mendapatkan kanker darah (leukemia) dari pada mereka
yang tinggal jauh dari fasilitas tersebut.Orang-orang yang tinggal di kawasan pengeboran minyak
lebih mungkin mendapatkan kanker usus, kantong kemih, paru-paru daripada mereka yang
tinggal jauh dari lokasi pengeboran.Para pekerja di kilang-kilang minyak punya resiko tinggi
mengidap kanker mulut, usus, ulu hati, pankreas, jaringan sel, prostat, mata, otak, dan darah.

Ketika Texaco mulai mengebor untuk mencari minyak di Ekuador, kanker tidak dikenal di
kawasan ini.Empat puluh tahun kemudian, pada 2 daerah minyak yang paling sering
dieksploitasi di Amazon, para penggerak kesehatan komunitas mensurvei 80 komunitas. Mereka
menemukan bahwa 1 dari 3 orang menderita sejenis kanker.

 Tumpahan Minyak
Di mana ada minyak, di situ pasti ada tumpahan. Kapal-kapal dan truk bisa kecelakaan, dan jalur
pipa bisa bocor.Perusahaan bertanggung jawab untuk mencegah tumpahan dan
membersihkannya jika hal ini terjadi.
Ada pepatah: “Minyak dan air tidak mungkin bercampur.” Tetapi, ketika minyak tumpah ke air,
bahan-bahan kimia yang berasal dari minyak tersebut pasti bercampur dengan air dan
menggenang didalam air untuk beberapa waktu.Lapisan minyak yang lebih tebal menyebar di
seluruh permukaan dan mencegah masuknya udara ke dalam air.Ikan, khewan, dan tumbuh-
tumbuhan yang hidup di air tidak bisa bernafas.Ketika minyak tumpah ke dalam air, bahan-
bahan kimianya yang tertinggal di sana bisa membuat air tersebut tidak aman diminum, bahkan
setelah minyak yang kasat mata dikeluarkan.

Ketika minyak tumpah ke tanah, ia akan menghancurkan lapisan tanah dengan mendesak udara
keluar dan membunuh makhluk-makhluk hidup yang membuat lapisan tanah menjadi sehat. Hal
yang hampir serupa terjadi jika minyak mengenai kulit kita atau kulit khewan. Minyak akan
menutupi kulit dan menghalangi udara masuk. Racun-racun yang berasal dari minyak juga
meresap ke dalam tubuh melalui kulit, dan menimbulkan penyakit.

 Dampak di Laut
Akibat yang ditimbulkan dari terjadinya pencemaran minyak bumi di laut adalah:

1. Rusaknya estetika pantai akibat bau dari material minyak. Residu berwarna gelap yang
terdampar di pantai akan menutupi batuan, pasir, tumbuhan dan hewan. Gumpalan tar yang
terbentuk dalam proses pelapukan minyak akan hanyut dan terdampar di pantai.
2. Kerusakan biologis, bisa merupakan efek letal dan efek subletal. Efek letal yaitu reaksi yang
terjadi saat zat-zat fisika dan kimia mengganggu proses sel ataupun subsel pada makhluk
hidup hingga kemungkinan terjadinya kematian. Efek subletal yaitu mepengaruhi kerusakan
fisiologis dan perilaku namun tidak mengakibatkan kematian secara langsung. Terumbu
karang akan mengalami efek letal dan subletal dimana pemulihannya memakan waktu lama
dikarenakan kompleksitas dari komunitasnya.
3. Pertumbuhan fitoplankton laut akan terhambat akibat keberadaan senyawa beracun dalam
komponen minyak bumi, juga senyawa beracun yang terbentuk dari proses biodegradasi. Jika
jumlah pitoplankton menurun, maka populasiikan, udang, dan kerang juga akan menurun.
Padahal hewan-hewan tersebut dibutuhkan manusia karena memiliki nilai ekonomi dan
kandungan protein yang tinggi.
4. Penurunan populasi alga dan protozoa akibat kontak dengan racun slick (lapisan minyak di
permukaan air). Selain itu, terjadi kematian burung-burung laut. Hal ini
dikarenakan slickmembuat permukaan laut lebih tenang dan menarik burung untuk hinggap di
atasnya ataupun menyelam mencari makanan. Saat kontak dengan minyak, terjadi peresapan
minyak ke dalam bulu dan merusak sistem kekedapan air dan isolasi, sehingga burung akan
kedinginan yang pada akhirnya mati.

 Dampak Limbah Solvent Acidity Terhadap Kesehatan


Limbah solvent acidity berasal dari buangan proses pemeriksaan keasaman, merupakan limbah
kimia cair yang terdiri dari campuran isopropyl alcohol,toluene dan sample, berwarna gelap yang
sangat berbahaya terhadap kesehatan (Imamkhasani, 1998). Bahaya isopropyl alcohol terhadap
kesehatan adalah :
1. Efek jangka pendek (akut) antara lain pada penghirupan konsentrasi 400 ppm dapat
menimbulkan iritasi pada saluran pernafasan bagian atas.
2. Penghirupan lebih besar akan menyebabkan pusing dan mengganggu keseimbangan tubuh.
3. Kontak dengan mata dapat menyebabkan iritasi, tetapi tidak pada kulit.
4. Bila terminum dapat menyebabkan muntah, diare dan hilang kesadaran.
5. Efek jangka panjang (kronis) antara lain bila terkena kulit dapat menyebabkan kulit kering
dan pecah-pecah. Nilai Ambang Batas : 200 ppm (500 mg/m3)-kulit; STEL = 250 ppm;
Toksisitas : LD50 (tikus, oral) = 1870-6500 mg/kg.

Pengolahan Limbah Secara Fisika

Pengolahan air limbah secara fisik merupakan pengolahan awal (primary treatment) air limbah sebelum
dilakukan pengolahan lanjutan, pengolahan secara fisik bertujuan untuk menyisihkan padatan-padatan
berukuran besar seperti plastik, kertas, kayu, pasir, koral, minyak, oli, lemak, dan sebagainya.
Pengolahan air limbah secara fisik dimaksudkan untuk melindungi peralatan-peralatan seperti pompa,
perpipaan dan proses pengolahan selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai